Bagian 19 : Keseleo

Episode sebelumnya...

Semua orang yang berada di dalam mobil sibuk dengan pikirannya masing-masing karena lagu dangdut yang Rania putar dengan volume yang tinggi memenuhi gendang telinga mereka.

###

Happy Reading and Enjoy Guys.

###

Rania berdecak kesal melihatmu Melinda dan Reno yang dari tadi sedang asik dengan dunianya, bagaikan dunia milik mereka berdua dan Rania hanya mengontrak.

Saat ini mereka bertiga sudah berada di rumah sakit, di ruangan papa Rania.

"Melinda aku mau ke ruang perawatan bayi, soalnya kemarin aku udah janji mau bantuin bersihin ruangan bayi di sana. " Ujar Reno kepada Melinda.

"Aku boleh ikut gak? aku juga bisa kok bersih-bersih. "

"Beneran mau ikut?. "

"Hu'um." Melinda mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ya udah yuk. " Ajak Reno berdiri berjalan duluan ke arah pintu keluar di ikuti Melinda.

"Rania, kamu gak mau iktu?. " Tanya Reno kepada Rania yang terlihat sedang lesu.

"Ah Rania lagi capek tadi abis di hukum sama guru Biologi makanya lesu gitu, gak usah di ajakin kasian. " Ujar Melinda sambil melirik ke arah Rania agar gadis itu mengiyakan ucapannya dan Melinda bisa berduaan dengan Reno.

"Isssshh, udah sana pergi. " Usir Rania. Melibda dan Reno akhirnya pergi berdua meninggalkan Rania seorang diri.

"Hiksssss, kehidupan macam apa ini. " Batin Melinda.

###

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00, Rania terbangun dari tidurnya tidak terasa gadis itu sudah tertidur selama 2 jam lebih. Rania memperhatikan sekelilingnya, lampu ruangan sudah di nyalakan artinya tadi ada orang yang masuk, mungkin itu papanya atau mungkin Melinda dan Reno datang mengeceknya.

..."Bruk."...

Terdengar seperti ada sesuatu yang jatuh di luar sana membuat Rania kaget dan langsung bangun dari kursi sofa panjang tempatnya berbaring.

"Apa itu?. " Rania kembali memperhatikan sekitanya yang terasa sangat sepi. Rania mendengar sepeti ada suara langkah kaki di depan ruangan papanya, gadis itu kemudian berlari keluar pintu namun tidak mendapati siapapun disana.

Merasa situasinya sangat mencekam Rania kemudian berlari menyusuri koridor yang sepi karena ruangan papanya lumayan berjarak dari bangunan yang lainnya hingga tanpa sengaja kaki Rania menginjak lantai yang basah.

..."Prak."...

"Aw, pantatkuuuuuu. " Teriak Rania yang terpeleset dan pantatnya jatuh duluan ke lantai.

"Aduh, mbak? mbak gapapa kan?. " Tanya seseorang yang ternyata petugas kebersihan yang sedang membuang air sisa pellannya.

"Aw pantat saya sakit jangan langsung di angkat duluuu. "

"Eh mbak Rania yah, ya ampun mbak ngapain lari-lari jam segini. "

"Aduh jangan di tanya-tanya dulu ini saya gak kuat berdiri, hikssssss. " Rania menangis merasakan pantatnya yang sakit dan pergelangan kakinya yang sepertinya keseleo.

Petugas kebersihan itu kemudian membantu Rania, dan tidak lama kemudian ada orang lain yang melihat mereka.

"Loh kalian ngapain? ini kenapa?. " Tanya seseorang itu.

"Eh Dokter Alvaro, ini dok, mbak Rania kepeleset mau saya bantuin berdiri tapi saya gak tau mau kayak gimana soalnya katanya gak kuat berdiri mbak Rania nya. " Jawab ibu-ibu tukang bersih-bersih itu kepada seseorang yang ternyata orang itu adalah Alvaro.

"Yaudah biar saya aja. " Ujar Alvaro.

Alvaro kemudian mengangkat Rania.

"Aduh sakit, pelan-pelan. HIKSSSSS SAKIT BANGET. " Rania histeris.

Akvaro kemudian membawanya ke ruang perawatan untuk di periksa.

###

"Rania?. "

"Raniaaa?. " Panggil pak Herman papa Rania yang sudah datang ke ruang perawatan dimana Rania di rawat oleh Alvaro. Pak Herman datang bersama Melinda dan Reno.

"Papaaaaa." Rengek Rania manja.

"Kenapa bisa gini sih. "

"Udah aman kok dok, saya udah kasih pereda nyeri . " Jawab Alvaro.

"Paling tadi abis lari-larian lagi. " Celetuk Reno.

"Enak aja, orang kepeleset kok pas ibu-ibu itu nyiram air. "

"Ibu-ibu siapa?. " Tanya papa Rania.

Alvro kemudian menjelaskan kejadian tadi sesuai dengan apa yang di katakan oleh si ibu-ibutukang pembersih tadi.

"Kamu sih gak liat-liat. " Ujar oek Herman kepada Rania.

"Lagian kalian sih ninggalin Rania sendirian, Rania kan takut kalau tiba-tiba ada orang jahat yang culik Rania gimana?. "

"Kan tadi Reno udah ajakin, mau ikut gak, Kak Ranianya sendiri yang nolak. Lagian penculiknya juga gak bakalan berani ngelawan kakak" Ujar Reno membela diri.

"Udah-udah yang penting sekarang, Rania udah di obatin. Reno mending kamu antar Melinda pulang, nanti orang tuanya nyariin."

"Yaudah pah, Reno sekalian mau langsung pulang nanti, yaudah yuk Mel. " Ajak Reni kepada Melinda.

"Rania aku balik yah, besok aku balik nengokin kamu lagi. " Pamit Melinda.

"Gak setia kawan kamu yah, mentang-mentang lagi paca.... "

"Kak Rania, udah yah kakak mending istirahat aja biar cepat sembuh nanti aku suruh mama datang kesini. " Ujar Reno memotong pembicaraan kakaknya agar jangan sampai papanya berbalik mengomeli dirinya yang sedang pendekatan dengan Melinda.

"Ya udah om, Pak Alvaro saya permisi yah. " Melibda sambil menyalami papa Rania dan Alvaro lalu berlalu pergi bersama Reno.

"Yaudah hati-hati yah, biar nanti papa pulang sama Rania, mama gak usah disuruh kesini. " Ujar papa Rania kepada Reno.

"Hiksss dasar emang dunia ini gak adil. " Batin Rania.

"Terimakasih yah kamu udah bantuin Rania, ngomong-ngomong kamu Alvaro yah yang dokter baru itu?. " Tanya pak Herman kepada Alvaro yang masih berada disana sejak tadi.

"Iya dok, saya dokter ahli gizi yang baru sekaligus saya juga guru Biologi baru di tempat Rania sekolah. " Jawab Alvaro.

"Oh ya? Wahh kebetulan sekali.... " Pak Herman kemudian asik bercerita dengan Alvaro menghirauian Rania yang sedang terbaring di atas kasur rumah sakit.

###

Rania disarankan untuk beristirahat selama 3 hari di rumahnya otomatis, Rania akan masuk sekolah di hari senin depan karena hari ini baru hari rabu.

Rania sudah berbaring diatas kasurnya, mama Rania baru saja datang mengganti seragam sekolahnya dengan baju tidur yang bersih, seragamnya itu sudah seharian Rania kenakan.

"Kenapa bisa keseleo gini sih Rania, ya ampun, kan mama udah kasih tau ke kamu jangan lari-larian terus kalau di rumah sakit, untung aja kamu gak nabrak pasian yang lagi sakit. " Omel mama Rania.

"Ma, aduh sakit, pelan-pelan, pantat Rania sakit. "

"Nah ini akibatnya kalau kamu gak dengerin kata orang tua, kalau di bilangin iya-iya aja eh tau-tau udah kejadian lagikan kamu melukai diri kamu sendiri. "

"Mama udah dong, anaknya lagi sakit bukannya di sayang-sayang malah di omelin mulu. "

"Nih angkat tangan kamu. " Mama Rania memasangkan baju tidur kepada tubuh Rania.

"Ya udah mama turun dulu ambilin kamu makan, habis makan nanti langsung minum obat dan tidur. " Ujar mama Rania sambil berjalan ke arah pintu dan menghilang.

Rania sendiri nampak pasrah, badannya terasa nyeri.

Bersambung...

Terima kasih sudah membaca, klik like dan tinggalkan komentar kalian yah.

Subscribe, kasih saran masukan yang membangun karena itu akan sangat berguna untuk penulis menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Author.

#kimel#

Episodes
1 Bagian 1 : Prolog
2 Bagian 2 : Dimarahi?
3 Bagian 3 : Berdebat
4 Bagian 4 : Iwak Peyek
5 Bagian 5 : Hari Pertama
6 Bgian 6 : Ancaman
7 Bagian 7 : Rumah Sakit
8 Bagian 8 : Membantu Lansia
9 Bagian 9 : Melinda
10 Bagian 10 : Perpustakaan
11 Episode 11 : Rencana Rania
12 Bagian 12 : Kalah Taktik
13 Bagian 13 : Anak Monyet
14 Bagian 14 : Kepribadian Ganda
15 Bagian 15 : Kelas Heboh
16 Bagian 16 : Kamu Nanya
17 Bagian 17 : Ibu Guru Rania
18 Bagian 18 : Normal?
19 Bagian 19 : Keseleo
20 Bagian 20 : Adik Ipar
21 Bagian 21 : Ulangan Biologi
22 Bagian 22 : Taruhan
23 Bagian 23 : Misi Pertama, Gatot!
24 Bagian 24 : Rania Berdandan
25 Bagian 25 : Mau gak Jadi Pacarku?
26 Bagian 26 : Rencana Baru!
27 Bagian 27 : Rencana Perjodohan.
28 Bagian 28 : Rencana Mendapatkan Cinta Pak Guru.
29 Bagian 29 : Seseorang Dari Masa Lalu
30 Bagian 30 : Alvaro Menangis
31 Bagian 31 : Membuat Rania Menangis
32 Bagian 32 : Rania Berubah Lagi
33 Bagian 33 : Mid Semester
34 Bagian 34 : Alvaro Meminta Maaf
35 Bagian 35 : Dia Adalah Tunanganku
36 Bagian 36 : Rania Menang Banyak
37 Bagian 37 : Terlanjur Merasa Kecewa.
38 Bagian 38 : Alvaro Terdesak
39 Bagian 39 : Masuk Perangkap
40 Bagian 40 : Laki-laki Batu
41 Bagian 41 : Potongan-Potongan Love
42 Bagian 42 : Mama Alvaro Berkunjung
43 Bagian 43 : Rania, Caper ke Camer
44 Bagian 44 : -3 Hari
45 Bagian 45 : Rania Membuat Masalah
46 Bagian 46 : Mengurung Diri
47 Bagian 47 : Rania Mengakui Perbuatannya
48 Bagian 48: Menang Taruhan
49 Bagian 49 : Double Date
50 Bagian 50 : Cewek Cowok Gak Bisa Temenan?
51 Terima Kasih
52 Bagian 51 : Rania Menggalau
53 Bagian 52 : Alvaro Mudah Goyah dan Rania Menjadi Perantara
54 Bagian 53 : Laura Di Atas Angin
55 Bagian 54 : Rania Bad Mood
56 Bagian 55 : Di Antar Pulang
57 Bagian 56 : LAPAR
58 Bagian 57 : Terlambat Lagi
59 Bagian 58 : Memberi Pelajaran
60 Bagian 59 : Mau Ngomong Sesuatu
61 Bagian 60 : Rania Jatuh Cinta?
62 Bagian 61 : Emosional
63 Bagian 62 : Ungkapan Perasaan Rania.
64 Bagian 63 : Canggung
65 Bagian 64 : Cemburu ?
66 Bagian 65 : Ngambek
67 Bagian 66 : Ayo Kita Pacaran
68 Bagian 67 : Rania Curhat, Laura Sekarat
69 Bagian 68 : Dingin
70 Bagian 69 : Bertengkar
71 Bagian 70 : Rencana Keluar Negeri
72 Bagian 71 : Tali Kutang
73 Bagian 72 : Kritis
74 Bagian 73 : Menjenguk Laura
75 Bagian 74 : Suami Laura
76 Bagian 75 : Calon Mertua?
77 Bagian 76 : Memberi Penjelasan
78 Bagian 77 : Saya Mau Menikahi Kamu
79 Bagian 78 : Bimbang?
80 Bagian 79 : Ujian dan Pengumuman Kelulusan.
81 Bagian 80 : Berpoto Bersama di Hari Kelulusan
82 Bagian 81 : Alvaro Merasa Tidak Pantas
83 Bagian 82 : Gunawan
84 Bagian 83 : Berhenti Berharap?
85 Bagian 84 : Dasar Pengecut!
86 Bagian 85 : Bandara Internasional Soekarno-Hatta
87 Bagian 86 : Kalau Sudah Tiada Baru Terasa.
88 Bagian 87 : Tanggung Jawab Baru
89 Bagian 88 : Kabar Reno Menikah.
90 Bagian 89 : Apa Kabar Pak Guruku?
91 Bagian 90 : Kabar Rania.
92 Bagian 91 : Apa Kabar Rania?
93 Bagian 92 : Sebenarnya Maumu Apa?
94 Bagian 93 : Menjemput Rania?
95 Bagian 94 : Bertemu kembali?
96 Bagian 96 : Gaun Pengantin
97 Bagian 97 : Hari Pernikahan Alvaro dan Rania
98 Bagian 98 : Malam Pertama (khusus 21+)
99 Bagian 99 : Merasa Perih
100 Bagian 100 : End
101 PROMOSI NOVEL BARU : Cinta Setelah Perjodohan
102 PROMOSI NOVEL : BELUM CUKUP UMUR
103 Sepatah Kata Author.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1 : Prolog
2
Bagian 2 : Dimarahi?
3
Bagian 3 : Berdebat
4
Bagian 4 : Iwak Peyek
5
Bagian 5 : Hari Pertama
6
Bgian 6 : Ancaman
7
Bagian 7 : Rumah Sakit
8
Bagian 8 : Membantu Lansia
9
Bagian 9 : Melinda
10
Bagian 10 : Perpustakaan
11
Episode 11 : Rencana Rania
12
Bagian 12 : Kalah Taktik
13
Bagian 13 : Anak Monyet
14
Bagian 14 : Kepribadian Ganda
15
Bagian 15 : Kelas Heboh
16
Bagian 16 : Kamu Nanya
17
Bagian 17 : Ibu Guru Rania
18
Bagian 18 : Normal?
19
Bagian 19 : Keseleo
20
Bagian 20 : Adik Ipar
21
Bagian 21 : Ulangan Biologi
22
Bagian 22 : Taruhan
23
Bagian 23 : Misi Pertama, Gatot!
24
Bagian 24 : Rania Berdandan
25
Bagian 25 : Mau gak Jadi Pacarku?
26
Bagian 26 : Rencana Baru!
27
Bagian 27 : Rencana Perjodohan.
28
Bagian 28 : Rencana Mendapatkan Cinta Pak Guru.
29
Bagian 29 : Seseorang Dari Masa Lalu
30
Bagian 30 : Alvaro Menangis
31
Bagian 31 : Membuat Rania Menangis
32
Bagian 32 : Rania Berubah Lagi
33
Bagian 33 : Mid Semester
34
Bagian 34 : Alvaro Meminta Maaf
35
Bagian 35 : Dia Adalah Tunanganku
36
Bagian 36 : Rania Menang Banyak
37
Bagian 37 : Terlanjur Merasa Kecewa.
38
Bagian 38 : Alvaro Terdesak
39
Bagian 39 : Masuk Perangkap
40
Bagian 40 : Laki-laki Batu
41
Bagian 41 : Potongan-Potongan Love
42
Bagian 42 : Mama Alvaro Berkunjung
43
Bagian 43 : Rania, Caper ke Camer
44
Bagian 44 : -3 Hari
45
Bagian 45 : Rania Membuat Masalah
46
Bagian 46 : Mengurung Diri
47
Bagian 47 : Rania Mengakui Perbuatannya
48
Bagian 48: Menang Taruhan
49
Bagian 49 : Double Date
50
Bagian 50 : Cewek Cowok Gak Bisa Temenan?
51
Terima Kasih
52
Bagian 51 : Rania Menggalau
53
Bagian 52 : Alvaro Mudah Goyah dan Rania Menjadi Perantara
54
Bagian 53 : Laura Di Atas Angin
55
Bagian 54 : Rania Bad Mood
56
Bagian 55 : Di Antar Pulang
57
Bagian 56 : LAPAR
58
Bagian 57 : Terlambat Lagi
59
Bagian 58 : Memberi Pelajaran
60
Bagian 59 : Mau Ngomong Sesuatu
61
Bagian 60 : Rania Jatuh Cinta?
62
Bagian 61 : Emosional
63
Bagian 62 : Ungkapan Perasaan Rania.
64
Bagian 63 : Canggung
65
Bagian 64 : Cemburu ?
66
Bagian 65 : Ngambek
67
Bagian 66 : Ayo Kita Pacaran
68
Bagian 67 : Rania Curhat, Laura Sekarat
69
Bagian 68 : Dingin
70
Bagian 69 : Bertengkar
71
Bagian 70 : Rencana Keluar Negeri
72
Bagian 71 : Tali Kutang
73
Bagian 72 : Kritis
74
Bagian 73 : Menjenguk Laura
75
Bagian 74 : Suami Laura
76
Bagian 75 : Calon Mertua?
77
Bagian 76 : Memberi Penjelasan
78
Bagian 77 : Saya Mau Menikahi Kamu
79
Bagian 78 : Bimbang?
80
Bagian 79 : Ujian dan Pengumuman Kelulusan.
81
Bagian 80 : Berpoto Bersama di Hari Kelulusan
82
Bagian 81 : Alvaro Merasa Tidak Pantas
83
Bagian 82 : Gunawan
84
Bagian 83 : Berhenti Berharap?
85
Bagian 84 : Dasar Pengecut!
86
Bagian 85 : Bandara Internasional Soekarno-Hatta
87
Bagian 86 : Kalau Sudah Tiada Baru Terasa.
88
Bagian 87 : Tanggung Jawab Baru
89
Bagian 88 : Kabar Reno Menikah.
90
Bagian 89 : Apa Kabar Pak Guruku?
91
Bagian 90 : Kabar Rania.
92
Bagian 91 : Apa Kabar Rania?
93
Bagian 92 : Sebenarnya Maumu Apa?
94
Bagian 93 : Menjemput Rania?
95
Bagian 94 : Bertemu kembali?
96
Bagian 96 : Gaun Pengantin
97
Bagian 97 : Hari Pernikahan Alvaro dan Rania
98
Bagian 98 : Malam Pertama (khusus 21+)
99
Bagian 99 : Merasa Perih
100
Bagian 100 : End
101
PROMOSI NOVEL BARU : Cinta Setelah Perjodohan
102
PROMOSI NOVEL : BELUM CUKUP UMUR
103
Sepatah Kata Author.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!