Episode sebelumnya...
"Iya Pak diakan emang Artis penyanyi dangdut viral karena goyangan dan nyanyiannya yang berjudul IWAAAAKKK PEYEEEEKKK. " Diki menimpali ucapan Alvaro yang di susul gelak tawa satu kelas itu.
"DIKIIIIII.... ." Rania meneriakkan nama temannya itu. kesal.
###
Happy Reading & Enjoy Guys.
###
"Saya sudah mendengar cerita tentang kamu dari Bu Hani sebelumnya. " Ujar Alvaro kepada Rania yang saat ini sedang duduk di depannya.
Sebelumnya Rania di beritahu oleh salah seorang temannya, untuk menghadap ke ruangan guru dan menemui pak Alvaro. Rania langsung kepikiran, gadis itu langsung menduga-duga dengan apa yang akan terjadi kepadanya, bisa jadi dia akan di hukum karena membuat keributan tadi pagi? Atau mungkin Bu Hani menitipkan hukuman kepadanya sebelum pergi karena membolos di mata pelajaran Biologi kemarin?.
"Matilah aku. " Batinnya.
"Raniaaa?. " Panggil Alvaro.
"Eh iya Pak. " Jawab Rania yang langsung menyahut karena kaget.
"Saya sudah mendengar cerita tentang kamu yang sering membolos di mata pelajaran Biologi yang di bawakan oleh guru sebelumnya. Bu Hani mungkin masih bisa bersikap lembut kepada kamu, tapi jangan coba-coba melakukan hal-hal yang dapat membuat masalah, membuat onar seperti membolos dari mata dan melakukan tindakan yang tidak disiplib di mata pelajaran saya, seperti yang sering kamu lakukan. " Alvaro tidur the point.
Rania yang mendengar itu menyipitkan matanya, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.
"Maksud bapak?. " Rania pura-pura tidak mengerti.
"Ini, lihat kamu sudah membolos berkali-kali. " Sambil memperlihatkan buku absen milik Bu Hani, guru Biologi sebelumnya.
"Ohh, iya Pak. " Jawab Rania ketus, membuat Alvaro mengernyitkan alisnya.
"Ini tidak akan mudah, sepertinya. " Batin Alvaro.
Alvaro berjalan mendekat ke samping meja di hadapan Rania, lalu menundukkan badannya agar sejajar dengan tubuh Rania yang sedang duduk di kursi. Alvaro membisikkan sesuatu ke telinganya.
"Jangan macam-macam di kelas saya, mulai hari ini kamu harus hati-hati . "
Rania sedikit gugup mendengar ucapan Alvaro barusan, namun bukan Rania namanya jika ia langsung menyerah dan pasrah pada keadaan.
"Ya sudah kamu silahkan kembali ke kelas kamu karena pelajaran selanjutnya akan di mulai. " Ucap Alvaro menegakkan tubuhnya dan berjalan keluar dari ruangan itu, setelah selesai memberikan Rania peringatan.
Rania yang tersadar bahwa dirinya baru saja di ancam justru merasa tertantang. Rania kemudian menoleh ke arah Alvaro yang sudah berada di luar pintu dan pak gurunya itu menghilang dari jangkauan pandangannya.
"Hati-hati? jangan macam-macam? kita lihat aja siapa yang harus hati-hati. " Rania tersenyum lebar dengan nada yang mengejek, sebuah ide baru saja melintas di pikirannya.
###
Rania dan Melinda saat ini sedang berjalan pulang menuju ke rumah Rania, Hari ini mereka berdua akan mengerjakan tugas kelompok.
"Tadi kamu ngomong apa aja sama pak Alvaro. " Tanya Melinda penasaran.
"Hmmm gak ada. " Rania sedang malas membahas pak guru menjengkelkan itu.
"Masak sih gak ada, kamu mah kalau ada informasi gak mau berbagi, pelit banget. " Melinda sebal.
"Iya iya tadi, pak guru itu cuman ngasih peringatan biar aku hati-hati. " Jelas Rania.
"Wahhh asyik dong di perhatiin guru ganteng. " Melinda tampak sangat exited, padahal maksud Rania bukan hati-hati yang bermakna perhatian melainkan ancaman.
"Bukan kayak gitu, Melindaaaaaaa."
"Terus apaan dong?. "
"Aku di ancam tau, itutuh di suruh hati-hati nya karena absen ku yang sering bolos, bukan di suruh hati-hati di jalan. "
"Hoooohh, tapi tetap aja Rania itutuh soswit banget, kayak yang di film-film gitu awalnya seorang laki-laki tampan benci kepada seorang perempuan cantik yang sering membuatnya kehabisan kesabaran, terus sering berantem, ancam-ancaman eh terus jadi cinta lalu menikah dan punya. " Ucap Melinda membayangkan sinetron-sinetron yang di tayangkan di televisi dengan pemeran pria yang wajahnya seperti Alvaro dan seolah-olah pemeran wanitanya adalah Melinda sendiri.
"The power of good looking, emang. " Ujar Rania sinis.
Rania merasa kesal dengan anak-anak perempuan di kelasnya yang seperti terakhir oleh daya tarik Alvaro yang tampan, salah satunya teman sebangkunya ini.
###
...Tok... tok... tok... ...
Pintu kamar Rania terbuka, lalu muncul kepala Reno dari balik pintu.
"Kata mama cemilannya udah jadi. "
Rania yang menyadari kehadiran adiknya bersungut-sungut kesal, karena melihat Reno dan mengingat kejadian tadi pagi di depan gerbang sekolahnya.
"Eehhh Reno, aduh makin cakep aja kamu baru juga berapa minggu gak ketemu udah rasa kayak setahun aja. " Ujar Melinda yang langsung menggoda Reno.
Reno hanya tersenyum tipis mendengarnya.
"Idihhhh cakep apaan kayak monyet gitu di bilang cakep. " Rania membantah ucapan Melinda barusan.
"Kalau aku monyet, berarti kamu kakaknya monyet dong. " Balas Reno mengejek Rania, yang di sambut tawa oleh Melinda.
"RENOOO." Teriak Rania.
"Ya udah deh, aku mau ke kamarku. " Reno berbalik pergi dengan cuek, namun Melinda menahannya.
"Eehhb Reno tunggu dulu. "
"Kamu udah ada pacarnya belom? kriteria kamu kayak gimana? suka yang tau-tua gak. " Melinda dengan nada menggoda kepada Reno.
Rania yang mendengar suara Melinda yang genit dan sengaja di manja-manjakan itu pun langsung melompat dan mempiting tangannya agar ia berhenti, Rania risih mendengarnya.
"Aw Ah aw Rania, ampunnnnnn. " Melinda kesakitan namun juga merasa geli dengan kelakuannya sendiri.
"Mmm mampus, rasain, makanya jangan genti-genit. "
"Yahhh, Reno pergi deh. " Teriak Melinda mencoba melepaskan pitingan Rania dari tangannya dan melihat Reno sudah menghilang dari pintu.
"Dasar tante-tante girang kamu memang. " Rania melepaskan pitingan nya dan kembali mengatai Melinda dengan nada bercanda.
"Yahh Raniaaa mah, gara-gara kamu nih Reno nya pergi. "
"Emang kamu mau sama bocil mirip monyet kayak dia? . "
"Ya iyalah siapa juga yang gak mau sama berondong, apalagi berondongnga kayak adek kamu makin cakep aja si dedek Reno. "
"Idihh cakep apanya. Najis! "
"Kamu mau gak angkat aku jadi adik iparmu. " Melinda merayu Rania yang terlihat kesal karena dirinya memuji Reno.
"MELINDAAAAAAA." Teriak Rania.
"Hahahahahahaha."
Melinda tertawa ngakak melihat reaksi Rania yang lucu.
"Mata kamu kayaknya udah picek Mel. "
"Kamu tuh Ran, yang picek gak bisa liat cowok cakep, atau jangan-jangan.. "
"Jangan-jangan apa.? "
"Kamu lesbi*n ?. " Rania kembali menjahili sahabat sebangkunya itu.
"Enak aja aku masih normal tau. " Rania semakin kesal.
Tak puas dengan itu Melinda kemudain dengan sengaja membuka 2 kancing atas baju seragam sekolahnya lalu memperlihatkan dadanya kepada Rania.
Rani yang melihat itu langsung menariknya ke atas kasur dan mencoba membekap Melinda dengan bantal namun karena gagal Melinda balik menggelitiki Rania. Mereka berdua tertawa bersama.
###
Bersambung...
Terimakasih sudah membaca, klik like dan tinggalkan komentar kalian. saran dan masukkan yang membangun akan sangat berguna untuk penulis menjadi lebih baik kedepannya.
Author
#kimel#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
wkwkw gurunya udah ganti nih Rania, sepertinya Alvaro cukup menyeramkan, jangan sampai bolos lagi
2023-03-03
0
Kacan
😁😁ampun deh, malah ikutan nyanyi diriku
2023-03-03
0
Mom La - La
tetap ssmangat thor.
keren.
2023-01-18
1