Bagian 9 : Melinda

Episode sebelumnya...

Alvaro sebenarnya sudah lama tau tentang Rania, bahwa Rania adalah anak atasannya yang sering datang membatu para oerawat di rumah sakit. Namun, Alvaro tidak menyangka bahwa Rania yang di maksud adalah Rania yang juga menjadi siswanya di sekolah. Alvaro baru menyadarinya saat ia melihat gadis itu sedang membantu nenek Minah di ruang perawatan khusus lansia tadi.

###

Happy Reading and Enjoy guys.

###

Pukul 18.30, Rania dan Reno kini sudah berada di atas mobil Melinda. Malam ini mereka Rania dan Melinda akan mengerjakan tugas kelompok lagi di rumah Rania, sementara Reno hanya ikut nebeng untuk pulang ke rumah.

Rania tampak cemberut sementara Melinda terlihat sangat antusias dan senang karena ada Reno, Melinda yang tadinya duduk di kursi depan samping supir pribadinya turun dan meminta Rania bergantian dengannya.

"Rania, elo duduk di depan aja. "

Rania yang baru saja membuka pintu mobil samping tampak bingung melihat tingkah sahabatnya itu, namun sesaat kemudian ia tersadar karena Reno sudah ada di dalam mobil melalui pintu di sisi yang lainnya. Rania pasrah dan mempersilahkan Melinda duduk di belakang dan Rania duduk di samping supir.

"Emang dasar ya kamu, Mel. "

"Hehehe." Melinda hanya cengengesan.

Mobil kemudian melaju menuju rumah Rania, Reno ikut menumoang ke mobil Melinda karena mama Rania sudah pulang duluan sejak sore tadi karena sedang ada acara arisan di rumah temannya meninggalkan Rania dan Reno yang sibuk berkeliling rumah sakit, itulah alasan Rania dan Reno terlihat sedang berdebat di taman sore tadi karena Reno ingin ikut menumpang ke mobil Melinda dan disinikah mereka sekarang.

"Aduhh selamat malam Reno ku. " Ucap Melinda dengan suara yang sengaja di manja-manjakan.

"Malam Melinda. " Balas Reno memanggil nama Melinda tanpa embek-embel 'kak'.

"Ih Reno tau aja cara bikin aku seneng. " Melindungi tersipu-sipu mendengar Reno memanggil namanya.

Reno hanya menanggapinya dengan tersenyum canggung.

"Idihhhh jijik bangettt. " Teriak Rania yang di sambut gelak tawa Melinda dan Reno yang cengengesan.

Sesampainya di depan rumah mereka kemudian turun dari mobil.

"Pak besok pagi jemput saya disini yah jangan lupa seragam sekolah saya di bawain, suruh mama buat nyiapin ya pak. " Melinda berpesan kepada supirnya bahwa malam ini Melinda akan menginap di kamar Rania.

"Iya non. " Jawab supir Melinda kemudian berlaku pergi.

Reno sudah berjalan terlebih dahulu masuk ke dalam rumah, belum ada mobil di garasi mobil menandakan mama Rania belum pulang dari arisan.

"Yaudah yuk masuk. " Ajak Rania.

"Hayukkk." Sambut Melinda sambil berlari masuk ke rumah Rania berharap Reno belum masuk ke dalam kamarnya.

"Eh Mel. " Rania kaget melihat sahabatnya itu berlari, gadis itu kemudian menyusulnya.

"Emang dasar ya kamu, Melindaaaaa. " Umpat Rania.

###

Rania dan Melinda terlihat sangat fokus mengerjakan tugas kelompok mereka. Saat ini mereka berdua sudah berada di dalam kamar Rania yang bersebelahan langsung dengan kamar Reno.

Surat petikan gitar dari dalam kamar Reno terdengar sampai ke kamar Rania memecah keheningan. Melinda langsung salah fokus dan berhenti mengerjakan tugasnya sambil berjalan ke dinding pembatas kamar Rania dan Reno. Melinda kemudian menempelkan telinganya berharap mendengar Reno bernyanyi.

"Mel, jangan gila deh kamu, kebiasaan. " Rania yang melihat sahabatnya itu seperti sangat terobsesi dengan adiknya mencoba menyadarkan Melinda bahwa Reno itu masih bocah cilik dan tidak cocok dengan Melinda.

"Raniaaa, kenapa sih kamu tuh gak mau yah punya adik ipar cantik kayak aku. "

"Hikssss." Melinda pura-pura sedang merajuk.

"Melindaaaaaaaaaaa." Teriak Rania.

"Hehehee maaf Raniakuuuu. " Melinda cepat-ceoat merubah nada duaranya, takut Rania akan benar-benar ngambek kepadanya.

"Kamu emang beneran suka sama anak monyet itu?. " Tanya Rania serius.

"Dia bukan anak monyet tau. " Melinda cemberut mendengar ucapan Rania yang selalu menyebut Reno anak monyet.

"Iya iya, maksud aku Reno, kamu serius Mel.?

"He" em. " Melinda menganggukkan kepalanya.

"Sejak kapan?. "

"Sejak baru-baru ini. "

"Haaa?. " Rania kaget mendengar jawaban Melinda karena mereka sudah berteman sejak di taman kanak-kanak dan selama itu Melinda baru menyukai Reno akhir-akhir ini? Rania berpikir setidaknya jawabannya akan lebih dramatis seperti "Aku sudah naksir Reno sejak kita masih kecil dulu. " atau "Aku udah suka sama Reno sejak kita memasuki usia pubertas".

" Iya Rania, kamu nyadar gak sih Reno tuh makin cakep, badannya udah mulai berotot gitu terus tinggi lagi. "

"Ada-ada aja kamu Mel, itumah cinta monyet aja tau. "

"Rania, aku beneran tau. " Melinda berbicara dengan nada serius membuat Rania heran tidak biasanya sahabatnya itu seperti ini.

"Emang kamu serius?. " Tanya Rania.

"Iya Rania, padahal dulu pas kita masih di taman kanak-kanak gitu aku juga nganggapnya Reno tuh kayak adik aku sendiri, kamukan tau akutuh gak punya sodara tapi gak tau kenapa akhir-akhir ini setiap kali ketemu Reno perasaanku jadi gak kayak yang biasanya. " Melinda menjelaskan perasaannya yang membuat hati Rania sedikit luluh.

"Rania, mau kan kamu menerima aku sebagai iparmu?. " Ujar Melinda seperti seseorang yang menyatakan cinta kepada seseorang dengan nada suara yang sengaja di berta-beratkan membuat Rania kembali jengkel kepada sahabatnya itu.

"Idiihhh jijik banget aku. " Sinis Rania.

Melinda kemudian berjalan ke arah Rania dan memeluknya.

"Eh apa-apaan sih, Mel. "

"Rania kakak ipakuuu. "

"Ih lepasinnnnn. "

Melinda memeluk Rania semakin erat, Rania yang mencoba melepaskan dirinya dengan cara mengggelitiki Melinda, mereka berdua kemudian tertawa bersama.

###

Setelah begadang semalaman Rania pagi ini sudah bangun sejak pukul 6, tidak seperti biasanya hal itu hanya terjadi ketika ada Melinda yang menginap di kamarnya. Melinda sudah membangunkannya sejak jam 5 pagi tadi namun, Rania benar-benar membuka matanya 1 jam kemudian, itupun dengan sedikit cipratan air pada wajahnya.

"Melindaaaaa." Teriak Rania.

"Bangun bangun, cepetan mandi. " Perintah Melinda. Melinda sudah berpakaian seragam lengkap supir pribadinya ternyata juga sudah datang sejak tadi mengantarkan seragam sekolah Melinda.

Rania bangun dari tempat tidurnya dan berjalan sempoyongan ke arah kamar mandinya.

"Mel, handuuukkkk. " Teriak Rania dari dalam kamar mandi.

"Kebiasaan banget si Rania teriak-teriak mulu. "

"Nih." Ujar Melinda sambil melemparkan handuk ke dalam kamar mandi yang sengaja tidak di tutup.

"Makasih. "

"Aku turun duluan ya Rania, mau bantuin bibi siapa tau bibi lagi butuh bantuan. "

"Hmmm bilang aja mau liat Reno. " Sindir Rania.

"Tau aja. " Melinda keluar dari kamar Rania menuju ke lantai bawah.

Di meja makan ternyata semua makanan sudah siap dan mama, papa Rania dan Reno juga sudah ada di meja makan.

"Pagi tante, pagi om, Mmm pagi Renooo. " Sapa Melinda.

"Eh Melinda sini sayang sarapan. " Panggil mama Rania menyuruh Melinda duduk di samping Reno.

"Semalam kamu nginap Mel.? " Tanya papa Rania.

"Iya om. "

"Iya, mama juga tadinya gak tau tapi pas bangun subuh tadi pas mama mau bantuin bibi di dapur supirnya Melinda udah datang bawain seragam kamu ya Mel? . "

"Iya tante. "

Papa Rania hanya manggut-manggut saja berbasa-nasi menanyakan keadaan borang tua Melinda dan mempersilahkan Melinda memakan sarapannya.

"Rania mana Mel? kok belum turun?. " Tanya mama Rania.

"Udah bangun kok tante pas aku tinggal tadi. "

"Duuhh itu anak emang kebiasaan susah banget bangun pagi, untung aja kamu nginep kalau enggak, jam segini Rania belum bangun. Tante udah gak tau lagi mau berbuat apa kalau bangunin dia pagi-pagi. "

"Ekhemm, gosipin aku yah. " Rania tiba-tiba muncul dan bergabung ke meja makan. Mereka semua pun tertawa bersama karena mama Rania tertangkap basah sedang menggosip kan anak gadisnya itu.

Bersambung....

Terimakasih sudah membaca, klik like dan tinggalkan komentar kalian. Saran dan masukan yang membangun akan sangat berguna bagi penulis kedepannya untuk menjadi lebih baik lagi.

Author

#kimel#

Episodes
1 Bagian 1 : Prolog
2 Bagian 2 : Dimarahi?
3 Bagian 3 : Berdebat
4 Bagian 4 : Iwak Peyek
5 Bagian 5 : Hari Pertama
6 Bgian 6 : Ancaman
7 Bagian 7 : Rumah Sakit
8 Bagian 8 : Membantu Lansia
9 Bagian 9 : Melinda
10 Bagian 10 : Perpustakaan
11 Episode 11 : Rencana Rania
12 Bagian 12 : Kalah Taktik
13 Bagian 13 : Anak Monyet
14 Bagian 14 : Kepribadian Ganda
15 Bagian 15 : Kelas Heboh
16 Bagian 16 : Kamu Nanya
17 Bagian 17 : Ibu Guru Rania
18 Bagian 18 : Normal?
19 Bagian 19 : Keseleo
20 Bagian 20 : Adik Ipar
21 Bagian 21 : Ulangan Biologi
22 Bagian 22 : Taruhan
23 Bagian 23 : Misi Pertama, Gatot!
24 Bagian 24 : Rania Berdandan
25 Bagian 25 : Mau gak Jadi Pacarku?
26 Bagian 26 : Rencana Baru!
27 Bagian 27 : Rencana Perjodohan.
28 Bagian 28 : Rencana Mendapatkan Cinta Pak Guru.
29 Bagian 29 : Seseorang Dari Masa Lalu
30 Bagian 30 : Alvaro Menangis
31 Bagian 31 : Membuat Rania Menangis
32 Bagian 32 : Rania Berubah Lagi
33 Bagian 33 : Mid Semester
34 Bagian 34 : Alvaro Meminta Maaf
35 Bagian 35 : Dia Adalah Tunanganku
36 Bagian 36 : Rania Menang Banyak
37 Bagian 37 : Terlanjur Merasa Kecewa.
38 Bagian 38 : Alvaro Terdesak
39 Bagian 39 : Masuk Perangkap
40 Bagian 40 : Laki-laki Batu
41 Bagian 41 : Potongan-Potongan Love
42 Bagian 42 : Mama Alvaro Berkunjung
43 Bagian 43 : Rania, Caper ke Camer
44 Bagian 44 : -3 Hari
45 Bagian 45 : Rania Membuat Masalah
46 Bagian 46 : Mengurung Diri
47 Bagian 47 : Rania Mengakui Perbuatannya
48 Bagian 48: Menang Taruhan
49 Bagian 49 : Double Date
50 Bagian 50 : Cewek Cowok Gak Bisa Temenan?
51 Terima Kasih
52 Bagian 51 : Rania Menggalau
53 Bagian 52 : Alvaro Mudah Goyah dan Rania Menjadi Perantara
54 Bagian 53 : Laura Di Atas Angin
55 Bagian 54 : Rania Bad Mood
56 Bagian 55 : Di Antar Pulang
57 Bagian 56 : LAPAR
58 Bagian 57 : Terlambat Lagi
59 Bagian 58 : Memberi Pelajaran
60 Bagian 59 : Mau Ngomong Sesuatu
61 Bagian 60 : Rania Jatuh Cinta?
62 Bagian 61 : Emosional
63 Bagian 62 : Ungkapan Perasaan Rania.
64 Bagian 63 : Canggung
65 Bagian 64 : Cemburu ?
66 Bagian 65 : Ngambek
67 Bagian 66 : Ayo Kita Pacaran
68 Bagian 67 : Rania Curhat, Laura Sekarat
69 Bagian 68 : Dingin
70 Bagian 69 : Bertengkar
71 Bagian 70 : Rencana Keluar Negeri
72 Bagian 71 : Tali Kutang
73 Bagian 72 : Kritis
74 Bagian 73 : Menjenguk Laura
75 Bagian 74 : Suami Laura
76 Bagian 75 : Calon Mertua?
77 Bagian 76 : Memberi Penjelasan
78 Bagian 77 : Saya Mau Menikahi Kamu
79 Bagian 78 : Bimbang?
80 Bagian 79 : Ujian dan Pengumuman Kelulusan.
81 Bagian 80 : Berpoto Bersama di Hari Kelulusan
82 Bagian 81 : Alvaro Merasa Tidak Pantas
83 Bagian 82 : Gunawan
84 Bagian 83 : Berhenti Berharap?
85 Bagian 84 : Dasar Pengecut!
86 Bagian 85 : Bandara Internasional Soekarno-Hatta
87 Bagian 86 : Kalau Sudah Tiada Baru Terasa.
88 Bagian 87 : Tanggung Jawab Baru
89 Bagian 88 : Kabar Reno Menikah.
90 Bagian 89 : Apa Kabar Pak Guruku?
91 Bagian 90 : Kabar Rania.
92 Bagian 91 : Apa Kabar Rania?
93 Bagian 92 : Sebenarnya Maumu Apa?
94 Bagian 93 : Menjemput Rania?
95 Bagian 94 : Bertemu kembali?
96 Bagian 96 : Gaun Pengantin
97 Bagian 97 : Hari Pernikahan Alvaro dan Rania
98 Bagian 98 : Malam Pertama (khusus 21+)
99 Bagian 99 : Merasa Perih
100 Bagian 100 : End
101 PROMOSI NOVEL BARU : Cinta Setelah Perjodohan
102 PROMOSI NOVEL : BELUM CUKUP UMUR
103 Sepatah Kata Author.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bagian 1 : Prolog
2
Bagian 2 : Dimarahi?
3
Bagian 3 : Berdebat
4
Bagian 4 : Iwak Peyek
5
Bagian 5 : Hari Pertama
6
Bgian 6 : Ancaman
7
Bagian 7 : Rumah Sakit
8
Bagian 8 : Membantu Lansia
9
Bagian 9 : Melinda
10
Bagian 10 : Perpustakaan
11
Episode 11 : Rencana Rania
12
Bagian 12 : Kalah Taktik
13
Bagian 13 : Anak Monyet
14
Bagian 14 : Kepribadian Ganda
15
Bagian 15 : Kelas Heboh
16
Bagian 16 : Kamu Nanya
17
Bagian 17 : Ibu Guru Rania
18
Bagian 18 : Normal?
19
Bagian 19 : Keseleo
20
Bagian 20 : Adik Ipar
21
Bagian 21 : Ulangan Biologi
22
Bagian 22 : Taruhan
23
Bagian 23 : Misi Pertama, Gatot!
24
Bagian 24 : Rania Berdandan
25
Bagian 25 : Mau gak Jadi Pacarku?
26
Bagian 26 : Rencana Baru!
27
Bagian 27 : Rencana Perjodohan.
28
Bagian 28 : Rencana Mendapatkan Cinta Pak Guru.
29
Bagian 29 : Seseorang Dari Masa Lalu
30
Bagian 30 : Alvaro Menangis
31
Bagian 31 : Membuat Rania Menangis
32
Bagian 32 : Rania Berubah Lagi
33
Bagian 33 : Mid Semester
34
Bagian 34 : Alvaro Meminta Maaf
35
Bagian 35 : Dia Adalah Tunanganku
36
Bagian 36 : Rania Menang Banyak
37
Bagian 37 : Terlanjur Merasa Kecewa.
38
Bagian 38 : Alvaro Terdesak
39
Bagian 39 : Masuk Perangkap
40
Bagian 40 : Laki-laki Batu
41
Bagian 41 : Potongan-Potongan Love
42
Bagian 42 : Mama Alvaro Berkunjung
43
Bagian 43 : Rania, Caper ke Camer
44
Bagian 44 : -3 Hari
45
Bagian 45 : Rania Membuat Masalah
46
Bagian 46 : Mengurung Diri
47
Bagian 47 : Rania Mengakui Perbuatannya
48
Bagian 48: Menang Taruhan
49
Bagian 49 : Double Date
50
Bagian 50 : Cewek Cowok Gak Bisa Temenan?
51
Terima Kasih
52
Bagian 51 : Rania Menggalau
53
Bagian 52 : Alvaro Mudah Goyah dan Rania Menjadi Perantara
54
Bagian 53 : Laura Di Atas Angin
55
Bagian 54 : Rania Bad Mood
56
Bagian 55 : Di Antar Pulang
57
Bagian 56 : LAPAR
58
Bagian 57 : Terlambat Lagi
59
Bagian 58 : Memberi Pelajaran
60
Bagian 59 : Mau Ngomong Sesuatu
61
Bagian 60 : Rania Jatuh Cinta?
62
Bagian 61 : Emosional
63
Bagian 62 : Ungkapan Perasaan Rania.
64
Bagian 63 : Canggung
65
Bagian 64 : Cemburu ?
66
Bagian 65 : Ngambek
67
Bagian 66 : Ayo Kita Pacaran
68
Bagian 67 : Rania Curhat, Laura Sekarat
69
Bagian 68 : Dingin
70
Bagian 69 : Bertengkar
71
Bagian 70 : Rencana Keluar Negeri
72
Bagian 71 : Tali Kutang
73
Bagian 72 : Kritis
74
Bagian 73 : Menjenguk Laura
75
Bagian 74 : Suami Laura
76
Bagian 75 : Calon Mertua?
77
Bagian 76 : Memberi Penjelasan
78
Bagian 77 : Saya Mau Menikahi Kamu
79
Bagian 78 : Bimbang?
80
Bagian 79 : Ujian dan Pengumuman Kelulusan.
81
Bagian 80 : Berpoto Bersama di Hari Kelulusan
82
Bagian 81 : Alvaro Merasa Tidak Pantas
83
Bagian 82 : Gunawan
84
Bagian 83 : Berhenti Berharap?
85
Bagian 84 : Dasar Pengecut!
86
Bagian 85 : Bandara Internasional Soekarno-Hatta
87
Bagian 86 : Kalau Sudah Tiada Baru Terasa.
88
Bagian 87 : Tanggung Jawab Baru
89
Bagian 88 : Kabar Reno Menikah.
90
Bagian 89 : Apa Kabar Pak Guruku?
91
Bagian 90 : Kabar Rania.
92
Bagian 91 : Apa Kabar Rania?
93
Bagian 92 : Sebenarnya Maumu Apa?
94
Bagian 93 : Menjemput Rania?
95
Bagian 94 : Bertemu kembali?
96
Bagian 96 : Gaun Pengantin
97
Bagian 97 : Hari Pernikahan Alvaro dan Rania
98
Bagian 98 : Malam Pertama (khusus 21+)
99
Bagian 99 : Merasa Perih
100
Bagian 100 : End
101
PROMOSI NOVEL BARU : Cinta Setelah Perjodohan
102
PROMOSI NOVEL : BELUM CUKUP UMUR
103
Sepatah Kata Author.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!