BAB 19

Syarief membawa kakak dan keponakannya ke rumahnya.

"Kak,disini kamarnya cuma satu, jadi kita nanti tidur di luar,dan biar cahaya dan lusi yang tidur di kamar,besok baru kita mencari kontrakan untuk kak radit"kata radit.

"Iya rif tidak apa apa,yang penting lusi ada tempat yang nyaman"jawab radit,yang penting baginya sekarang adalah lusi.

Cahaya membawa lusi ke kamar.

"Sayang kamu tidak apa apakan tidur di rumah tante,maaf kasurnya tidak seperti di rumah lusi"kata cahaya lembut.

Lusi mengangguk,dia langsung cocok dengan cahaya,karena mamanya tidak perhatian pada lusi,dia harus bisa sendiri di usianya yang masih kecil itu.

"Iya tante,tidak apa apa,lusi pernah kok di suruh tidur di luar,karena dianggap mengganggu mama dan temannya di dalam rumah"kata lusi polos.

"Masyaallah,ayo kita mandi,dari tadi belum mandi kan nanti giliran ya mandinya,lusi dulu,lalu tante,om dan papa"Cahaya menyiapkan baju lusi lalu mengantar lusi ke kamar mandi.

"Rif,untung lo tadi punya inisiatif menitipkan uang dan rekening itu di tas istri lo,kalau tidak pasti sudah diambil hendra"kata radit.

"Iya juga ya kak,tadi reflek saja,karena dia yang membawa tas".jawan Syarief.

"Apa rencana lo kedepannya dengan uang itu?"tanya radit.

" Buka usaha kak,tapi jangan kita tunjukkan dulu pada hendra,kita bisa diam diam membangun usaha kita,dan sementara kita akan hidup sederhana seperti ini,supaya dia menyangka kalau kita memang benar benar miskin"syarif menjelaskan ide ya pada radit.

"Oke gue setuju,sebaiknya besok lo carikan kontrakan dekat dekat sini ya,nanti kalau gue kerja atau cari kerjaan,dia ada temannya"ucap radit.

"Benar kak,nanti aku dan cahaya akan berjualan nasi pecel dan nasi uduk,sambil mencari ide usaha yang bagus".

Radit manggut manggut,dia juga akan browsing usaha apa yang cocok untuknya.

"oke gue juga akan coba browsing usaha yang cocok dengan kemampuan dan dana gue,oh ya besok kita cek berapa uang dalam rekening tersebut dan membaginya rata"ucap radit.

"Arif ikut kak radit,semoga berkah ya kak"kata syarief.

"Tapi butuh usaha yang sangat keras dan lama,dulu kita tinggal meneruskan usaha papa"radit me desah berat.

Lusi mendekati dua pemuda itu,dia sudah harum dan cantik,rambutnya juga di kepang manis.

"Mas arif dan kak radit mandi dulu sana,aya akan siapkan makan malam untuk kita"

"Siap nyonya"jawab syarief.

* *

Esok hari cahaya dan syarief belum bisa buka warung mereka karena kemaren belum bisa belanja,dan sekarang syarief juga harus membantu mencarikan kontrakan untuk radit yang lebih bagus dan nyaman.serta mereka akan ke bank mengecek saldo rekening ya g ditinggalkan kurniawan.

"Selamat pagi bro,tidak jadi jualan lo?"heran beni.

"Belum bang mungkin besok,kemaren papa arif meninggal dan belum sempat belanja"jawab syarief

"Inalilahi,gue turut berduka bro,dan ini kan abang abang yang kemaren ke rumah sakit mencari lo?"tanya nya lagi

"Iya bang,ini kakak pertama radit,dan abang tahu kontrakan yang nyaman dan sedikit lebih besar dari tempat saya?"tanya syarief.

"Bukannya dia kaya kok cari kontrakan segala?"heran beni

"Iya bang, tapi sekarang sama dengan arif,kakak kedua ku mengusir kak radit dan menguasai semuanya"jawab radit.

Jawaban Syarif membuat beni kaget.

"Tingkah orang kaya itu ada ada saja,dan busyet tu serakah bener kakak lo itu,apa dia yang memecat lo itu.?"beni penasaran.

"Iya benar bang,abang tahu kontrakan dekat sini?",imbuh syarif.

Beni berfikir sejenak ,mengingat ingat ada kontrakan kosong apa tidak dekat sini.dia ingat kalau di dekat rumahnya ada rumah kosong.

"Dekat rumah gue ada yang kosong,gue antar yuk?"ajak beni.

"bang ben tidak kerja?"tanya syarif.

"Males,mending cari kerjaan yang lain,atau bantu kalian jualan saja,gue yang promosi atau kita join,gue dan yuni yang jualan minumannya,lo dan bapak kan sudah jualan makannya".kata beni.

"Boleh juga bang,nanti kita bicarakan lagi"jawab syarief.

3 pemuda tersebut menuju ke rumah kosong dekat rumah beni,ternyata rumahnya lumayan besar,Beni mencari pemilik kontrakan meminjam kunci untuk melihat interior rumah.

Di dalam terdapat 2 kamar,1 kamar mandi,dapur dan ruang tamu.Radit juga nyaman dengan pilihan beni tersebut,rumahnya juga strategis,tidak jauh dari jalam utama,sehingga memudahkan untuk bertransportasi.

"Berapa uang sewanya bu?"tanya radit.

"Agak mahal mas perbulan 2 juta rupiah,tapi sudah lengkap perabotannya,masnya tidak perlu berbelanja lagi dari awal"terang pemilik rumah.

""Bagaimana rif,sewa berapa tahun?"tanya radit minta pendapat ke syarief.

"Bayar 10 juta dulu saja untuk sewa 5 bulan,kita belum tentu selamanya disini,siapa tahu segera mendapatkan tempat lebih layak lagi"ucap syarief

"Baik bu saya bayar untuk 5 bulan dulu nanti kalau nambah kontrak akan saya tambah"terang radit.

"Baiklah,kita tanda tangan ya,dan saya buatkan kwitansinya" kata pemilik rumah.

Setelah semua beres syarief dan radit segera ke bank mengecek saldo tabungan.karema tabungan bukan atas nama mereka jadi agak ribet,Syarief dan radit harus menghubungi kuasa hukum kurniawan sebagai saksi dan meminta hak kuasa. Baru bisa di cek dan dicairkan.

"Baik tuan karena persyaratan sudah lengkap,maka kita bacakan jumlah saldo rekening atas nama bapak kurniawan setio budi sejumlah 20 milyar rupiah,."kata petugas.

Syarief dan radit saling berpandangan dan bernafas lega,dengan uang tersebut mereka bisa membuka usaha yang bagus.

"Alhamdulillah semoga berkah ya kak"kata Syarief.

"Lalu bagaimana kelanjutan dari uang ini tuan tuan?"tanya petugas.

"masing masing 10 milyar di transfer di rekening kami bu"jawab radit.

petugas tersebut meminta nomor rekening mereka masing masing.

"Kita harus rahasiakan ini dari hendra,bisa bisa anak itu menggila dan makin pasti beranggapan yang tidak tidak"kata radit.

"Bener kak,oh ya apa rencana kak radit selanjutnya dengan uang ini?"tanya syarief

"Entahlah,aku masih bingung,tapi sebaiknya aku cari kerja dulu saja ide usaha sambil jalan,hehe belum punya pengalaman berbisnis sendiri"jawab radit.

"Iya kak benar,arif juga,untuk sekarang mau bantu cahaya dulu,nanti kalau usaha cahaya sudah berjalan dan bisa dilepas,arif akan fikirkan rencana selanjutnya"kata syarif,dia masih ingin mencoba hal baru,dengan berbisnis kuliner bersama cahaya siapa tahu bisa membuka rezeki yang lebih besar.

Terpopuler

Comments

Susilawati

Susilawati

kan Radit kerja di tempat ayahnya, bahkan sempat menjabat jadi direktur gantiin Syarif, masa nggak punya uang tabungan sendiri, terus dia kan punya rumah sendiri waktu menikah.

2024-01-29

0

Rupink Chiabella

Rupink Chiabella

mantep...mungkin bp nya tau slh satu anaknya ada yg gendeung

2024-01-15

0

queen

queen

wehhh banyak juga tu uang ny almarhum papa ny syarif

2023-03-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!