BAB 11

Syarief dan cahaya pergi ke toko pak suki,tempat kerja yuni,dia segera membeli beras,minyak,gula,tepung,telor,dan beberapa kebutuhan sehari hari,cahaya tidak mau boros,dia hanya membeli secukupnya saja,kira kira bisa di pakai dalam kurun waktu seminggu,selain itu di kontrakan syarief juga tidak ada kulkas.

Seharian itu waktu libur syarief di gunakan membantu istrinya beres beres rumah,sampai syarief bisa saja tidak mengenali rumahnya sendiri kalau dia tidak ikut membantu.

*

*

Pagi ini syarief sudah bersiap untuk berangkat kerja,cahaya menyiapkan bekal makan siang untuknya,walaupun sederhana tapi ini adalah makanan yang terbaik dan terenak yang pernah Syarief rasakan.

"Dik,mas berangkat dulu,baik baik di rumah,kalau mau kuar kunci saja pintunya,mas juga bawa serepnya"ucap syarief.

Cahaya menangguk dan menyalami suaminya dengan takzim."Hati hati di jalan,dan jangan lupa berdoa untuk keselamatan mas berkendara"cahaya mengingatkan syarief.

"Iya dek,mas berangkat" Beni juga sudah nongol disana,mereka berangkat bersama.

cahaya kembali ke dalam rumah,dia mandi dan melaksanakan sholat duha,baru dia keluar rumah.

cahaya,mencoba berkeliling kampung,mencoba mencari kesempatan kerja,tapi belum ada peluang,cahaya mencoba menawarkan tenaganya,tapi kondisi mereka tidak jauh berbeda,di sepanjang jalan gang,banyak ibu ibu yang tidak bekerja,tapi mereka sibuk meng ghibah yang lain.dan saat itu muncul ide usaha untuk cahaya

"Bagaimana kalau aku jualan gorengan dan kue keliling saja ya,dari rumah sampai ke sini jarang banget ada yang jualan makanan,meski hasilnya tidak seberapa tapi bosa untuk membantu mas arif"gumam cahaya.

*

*

Syarief setelah melaksanakan pekerjaanya diminta untuk ke hrd.

"Mas pak burhan memintamu ke ruangannya"kata salah satu perawat rumah sakit.

"Iya mbak terima kasih,saya akan langsung kesana"jawab syarief.

Syarief segera ke kantor hrd dan menemui pal burhan.

"Selamat pagi pak,ada apa mencari saya,apa saya membuat salah?"tanya Syarief.

"Sebenarnya tidak ada yang salah,kerjamu juga bagus dan rapi,tapi sebelumnya saya minta maaf,saya hanya menjalankan tugas dari atasan,mas syarief mulai sekarang tidak bisa lagi bekerja di rumah sakit ini,karena pemegang saham di sini meminta kami memecat mas syarief, beliau bilang kalau mas sharief sudah di blacklist dari semua perusahaan"kata pak burhan,sambil menyerahkan amplop berisi pesangon untuk Syarief.

"Ini ada sedikit pesangon dari rumah sakit,semoga mas syarief segera mendapatkan pekerjaan baru atau untuk modal usaha"kata pak burhan.

"Iya pak terima kasih,saya juga berterima kasih pada kalian semuanya sudah memberi ijin saya untuk bekerja,dan semoga saja,saya akan segera mendapat pekerjaan yang baru"syarief menerima amplop tersebut dan keluar dari sana,dia segera ke loker untuk mengambil barang barangnya.

"Mas beni,aku duluan ya"kata Syarief pada beni dan menitipkan kunci lokernya untuk di berikan ke pengawas.

"Kamu mau kemana?"heran beni.

"Saya di pecat mas,dan mas beni baik baik saja ya kerja disini,semangat"ucap syarief menyemangati beni

"Kenapa,apa salahmu?"heran beni.

"Nanti saja di rumah saya akan jelaskan,sekarang bang beni kembali kerja sana,siap siap untuk biaya nikah dengan mbak yuni katanya"ucap syarief.

"Oke nanti malem gue ke rumah lo,dan jelaskan semuanya"kata beni.

Saat itu hendra menghampiri mereka.

"uluh uluh ada yang baru di pecat rupanya,selamat jadi gembel tuan syarief, dan gue pastikan lo tidak akan bisa di terima dimanapun juga,hahaha"kata Hendra.

Beni akan memukul hendra tapi segera di halangi syarief,dan dia memberi kode pada beni untuk membiarkan hendra.

*

Cahaya berpapasan dengan pak rahmat dan istrinya yang siap siap pulang. dari warung

"aslkm pak rahmat"panggil cahaya.

"Waalaikumsalam nak,dari mana?"tanya pal rahmat.

"Dari jalan jalan pak sambil mencari ide usaha atau,kalau ada cari pekerjaan.kalau pak rahmat dan ibu?"tanya balik cahaya.

"ini,beres beres,bawa pulang peralatan nak,kamu bisa masak?"tanya bu rahmat.

"Alhamdulillah bisa bu,kenapa?"tanya aya bingung.

"tidak apa apa cuma tanya saja,sebenarnya kalau bisa,ibu ada ide usaha kecil kecilan,seperti kami,tapi jangan di jln seperti ini,kita ke ngobrol di rumah kami saja"ajak bu rahmat.

"Iya bu,boleh boleh,aya ingin membantu meringankan beban mas arif,ya walaupun hanya sedikit bu"kata cahaya

"Iya betul nak,sesuatu kalau di tekuni,mulai dari sedikit lama lama jadi bukit"ucap bu Rahmat.mereka sampai di rumah pak rahmat.

"Ayo nak sini kita ngobrol disini,"sambil minum teh"ajak pak rahmat,mereka duduk di teras menunggu bu rahmat membuat teh.

"Nak aya pengen kerja apa?"tanya pak rahmat

"Apa saja yang penting halal,tadi aya keliling disini melihat banyak ibu ibu berkumpul,jadi kepengen berjualan,kue atau gorengan,dan aya jual sambil keliling"jawab aya.

"nak aya,bisa membuat misalnya nasi pecel,nasi uduk, atau apa saja yang penting bisa untuk jualan pagi?"tanya pak rahmat.

" nasi pecel bisa,nasi uduk juga bisa,kebetulan ibu saya dari jawa timur dan dulu aya sering bantu beliau,kenapa?"tanya aya heran.

Bu rahmat keluar membawa 3 cangkir teh,lalu dia ikut bergabung dengan aya dan pak rahmat.

"nak aya tahu lapak di sebelah bubur kami?"tanya bu rahmat.

"iya tahu"jawab aya.

"itu dulu warung kakak saya,tapi sekarang dia ikut anaknya,kembali ke surabaya.kakak saya penjual pecel,dan alhamdulillah laris sekali,kalau nak cahaya bisa membuat nasi pecel,bagaimana kalau nak aya yang teruskan,pecel pincuk namanya,kakak saya menamakan warungnya nasi pecel pincuk,tidak memakai piring tapi memakai daun atau kertas bungkus,di pincuk begitu cara penyajiannya"bu rahmat menerangkan

"Sebenarnya yuni dan beni yang kami suruh jualan tapi tidak mau,yuni lebih nyaman bekerja di warung pak suki,tapi disana cuma boleh berjualan pagi hari saja,sampai jam 10 karena diatas jam tersebut akan ada rolling untuk pedagang lain"imbuh pak rahmat.

"Ide yang bagus itu pak,bu,nanti aya akan membuat testernya,tolong ibu dan bapak koreksi rasanya,oh iya,untuk sewa lapaknya bagaimana?"tanya cahaya.

"Kita cukup membayar 15000 perhari nak,nanti akan ada petugas yang keliling"kata pak rahmat.

"Biasanya berapa harga per porsi nasi pecel atau nasi uduk disini?"tanya aya kembali.

"10 ribu,sudah lengkap dengan lauknya,misal tempe goreng,tahu,rempeyek,bakwan,nanti nak aya yang bisa mengaturnya"jawab ibu rahmat

"Oke siap pak,nanti aya akan membicarakan dulu dengan mas syarif,membuat tester rasanya,dan akan segera mengabari bapak dan ibu,terima kasih banyak infonya"

cahaya pamit pulang pada mereka.

Terpopuler

Comments

erinatan

erinatan

maaf Thor sebelumnya kok kyk cerita Indosiar he hehe....

2024-02-28

0

Efvi Ulyaniek

Efvi Ulyaniek

jahat bgt keluarga Syarif....semua akses ditutupnya..

2024-02-17

0

Susilawati

Susilawati

sekedar saran Thor, kalo bisa tulisan assalamualaikum nya jgn di singkat.

2024-01-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!