"Gila bro,ternyata tragedi itu membawa nikmat untuk mu,selamat ya"ucap radit.
"Alhamdulillah,dia jauh dari zahra,dia anak yatim piatu,dan sudah tahan banting dengan keadaan terpuruk sekalipun,itu yang aku suka darinya"jawab syarif.
"kak aku siap siap dulu sebentar ya,"sarif minta ijin dan mendapat anggukan radit.Syarif menyusul cahaya ke dalam,cahaya baru saja keluar kamar mandi,sudah memakai pakaiannya.
"Hemm harum sekali istriku"menghirup aroma tubuh cahaya.syarif mendekat dan memeluk istrinya.
"Mandi dulu sana,airnya sudah siap,jangan macam macam di tunggu mas radit itu"ucap cahaya.
"Tidak macam macam sayang,cuma satu macam saja kok"syarif mengedipkan sebelah matanya.
"walah cepat sana"cahaya menyodorkan sebuah handuk pada syarif.lalu dia mengambil bedak tabur bayi untuk memoles wajahnya.Cahaya tidak pernah memakai bedak apapun,kecantikannya sungguh alami.Sambil menunggu syarif dia berdzikir sambil duduk di kasur.
Setelah syarief memakai kaos dan celananya mereka keluar menemui radit dan siap berangkat ke kediaman kurniawan.
Sesampainya di rumah itu mereka mendengar suara ribut ribut didalam.
"Serahkan sertifikat itu pa,aku yang lebih berhak,aku yang berkorban demi keluarga ini bukan syarif atau radit.papa sudah menjadikanku tumbal,menikah dengan wanita yang ternyata sudah hamil duluan,sekarang dia juga sering bermain dengan laki laki lain,sakit pa sakit,memang mereka memberiku banyak uang,tapi mereka cuma menganggap ku sebagai boneka"kata hendra berteriak teriak.
"Maafkan papa nak,papa yang salah tapi kamu tidak bisa mengambil semuanya,ada hak radit dan syarif disana"kurniawan mencegah langkah hendra yang hendak kabur membawa sertifikat rumah dan perusahaan.
"Aku tidak peduli hendra akan menjualnya dan pergi dari sini,hendra bisa kaya raya hahaha"Hendra menendang pria tua itu hingga terjengkang,hendra tidak mempedulikan ayahnya dia berlari keluar rumah,di teras dia berpapasan dengan radit dan Syarief.
"Ada apa hen,kenapa di dalam ribut ribut?"tanya radit.
"Tidak apa apa,urus saja ayah kalian dia sekarat di dalam"kata hendra kasar.
Sontak radit,Syarief dan cahaya berlari ke dalam,mereka melihat ayah mereka meringkuk di tanah sambil memegangi dadanya yang nyeri.
"Kak ayo kita bawa ke rumah sakit!"ajak Syarief pada hendra.Syarief menggendong ayahnya keluar sedang radit yang akan menyetir,di teras mereka bertemu dengan mantan istri radit,dia mengantarkan putrinya ke radit anak berumur 7 tahun.
"Tuh urus anakmu,jangan harap menemui ku lagi,besok aku akan menikah dengan robert"ketus mantan radit,dia menaruh koper lusi di lantai dan segera pergi dengan mobil mewah bersama seorang pria.
"Rif bagaimana ini?"bingung radit.
"Kalian ke mobil dulu aku yang akan mengurus anak mas radit.kedua pria itu terus berlari ke mobil radit,sementara cahaya menggendong lusi.
"Kita mau kemana tante,kenapa kakek di gendong om syarief?"tanya lusi.
"Kita ikut papa dan om ke rumah sakit ya,kakek sakit,dan harus diberi obat"jawab cahaya lembut.
Lusi mengangguk,cahaya duduk di kursi penumpang bagian depan memangku lusi,syarif di belakang bersama kurniawan sementara radit menyetir mobilnya dengan cepat,mereka ingin segera sampai ke rumah sakit dan kurniawan mendapat perawatan.
"Papa harus kuat ya, kita segera sampai di rumah sakit"kata radit.
"Ma maaf kan pa pa!"kata kurniawan terputus putus.
"Tidak ada yang perlu di maafkan papa tidak salah,arif juga minta maaf,jadi papa tenang dulu,kita ke rumah sakit dulu,ayo kak cepet!"
"Iya,ini sudah ngebut sekali,itu di depan hampir sampai,papa bertahan ya"kata radit.
Radit memarkir mobilnya tepat di depan pintu igd.
"Dokter,suster,tolong"teriak radit.
2 orang perawat datang sambil mendorong ranjang pasien.Mereka mengangkat tubuh kurniawan dan segera membawanya ke ruang igd.Dengan segera dokter menangani Kurniawan yang ternyata terkena serangan jantung dan patah tulang di tulang ekornya akibat benturan keras.Dokter sudah berusaha semaksimal mungkin,kurniawan ingin bertemu kedua putranya sebelum meninggal.
"Dok,sa ya i ngin bi ca ra dengan mereka"ucap kurniawan.Dokter mengangguk dan memanggil sarif dan radit.
"Tuan tuan,ayahnya ingin bertemu,katanya ada yang ingin di bicarakan"kata dokter dan mempersilahkan syarif dan radit masuk ke dala.
"Paa,mereka menghambur memeluk kurniawan.
"Ma af kan papa,pa pa ti dak bi-sa men jadi pa pa yang baik,se mua di cu ri hen dra,ser ti fi kat rmh dan perusa haan,di bawa ka kabur"
"Maaf kami juga pa,papa adalah papa yang terbaik untuk arif,papa merawat kami dari kecil,sendirian,dan kami hanya bisa menyusahkan papa saja,papa bertahan,jangan berfikir macam,sekarang papa fokus untuk kesembuhan papa"ucap syarif.
"Iya pa,arif benar,maafkan kami,kamilah yang banyak berbuat salah pada papa,kami anak tidak tahu balas budi"imbuh radit.Kurniawa menggeleng,dia menyerahkan sebuah kunci pada mereka.
"I ini yang ma sih ter si sa,kalian gunakan se baik baiknya"tangan kurniawan lemas,matanya mulai tertutup ,dia menghembuskan nafas terakhirnya
"Pa, bangun pa"
Mereka mengguncang tubuh kurniawan.
"Dokter,tolong ayah saya dok"teriak radit.
Tim dokter segera masuk,mereka bahkan menggunakan metode kejut,untuk membantu pasian tapi tidak berhasil,dokter menutup seluruh tubuh kurniawan dengan kain putih.
"Maaf,kami sudah berusaha semaksimal mungkin, rapi nyawa pasian sudah tidak bisa di tolong lagi,selain terkena serangan jantung,tulang ekor pasien juga patah kerena sebuah benturan keras"dokter menjelaskan.
Radit dan syarif saling berpelukan mereka saling menguatkan diri atas meninggalnya ayah mereka.
"Pa maafkan radit pa,radit sudah banyak membuat papa marah,hik hik"radit memberosot ke lantai,dan syarif memeluknya dengan erat.Cahaya dan lusi datang mendekat.
"Kenapa papa dan om menangis?"tanya lusi polos.Radit meraih anaknya dan memeluk lusi.sementara syarif memeluk istrinya.
"Papa sudah pergi selamanya,bahkan kami anak anaknya belum sempat berbakti pada beliau"syarif kembali menitikkan air matanya.
"Tabah ya mas,kita doakan papa tenang disana!"cahaya mengelus punggung syarief.lelaki itu mengangguk lemah.
Seorang perawat mendekat.
"Bapak bapak urus proses pemulangan jenazah".
Radit menitipkan lusi ke cahaya sementara dia pergi ke administrasi,sementara syarief mengikuti pengurus jenazah,yang akan memandikan jenazah kurniawan,syarief ingin ikut serta dalam prosesi tersebut.
Setelah semua beres barulah jenazah kurniawan di bawa ke rumah duka untuk dilakukan proses pemakaman,radit berkali kali menghubungi hendra tapi tidak aktif.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Aku suka alur novelnya to the point,gak bertele-tele..
2024-07-18
0
Qaisaa Nazarudin
KARMA buat Kurniawan.Demi harta sanggup membuang anak, Sekarang rasakan..
2024-07-18
0
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk kemaren2 aja bangga di jadikan pelarian..🤣🤣
2024-07-18
0