BAB 12

Cahaya pulang ke rumah sambil memikirkan perkataan pak rahmat dan istrinya.

"Ini perlu dipertimbangkan,dan kesempatan emas tidak boleh di sia siakan,kalau sekali kita menolak rezeki yang allah beri maka,akan sulit mencarinya lagi,daripada aya panas panasan keliling komplek ini kesempatan emas"gumam cahaya.

Cahaya mencatat apa saja bahan bahan untuk membuat nasi uduk dan nasi pecel,setelahnya dia segera ke pasar,untung pasar masih ramai,jadi cahaya segera berbelanja kebutuhannya.

*

*

cahaya meracik semua bahan dan siap untuk mengeksekusi,tapi ada yang datang,cahaya segera melihat siapa gerangan tamu yang datang.

"Aslkm,"suara syarief terdengar lesu.

"Waalaikumsalam,"cahaya segera menyambut suaminya,mencium tangannya,baru bertanya.

" Lho kok sudah pulang,mas saki"tanya aya.

"Mas di pecat dek,sekarang mas jadi pengangguran lagi."jawab Syarif lesu.

"Aya buatkan teh hangat ya,supaya lebih tenang"kata cahaya.

cahaya ke dapur,membuatkan secangkir teh hangat untuk syarief.

"Kenapa bisa di pecat,apa mas arif melakukan kesalahan?"tanya aya.

"istri kakakku memiliki saham yang besar di rumah sakit tersebut,dan dia menginginkan mas untuk di pecat,nama mas memang sudah di blacklist dari perusahaan manapun disini,mas bingung ay,mencari kerja kemana lagi.apalagi mas juga bertanggung jawab atas dirimu"kata syarief

"Kalau kita bisa menciptakan lapangan kerja sendiri,untuk apa mencari pekerjaan,lebih baik kita ciptakan lapangan kerja,minimal untuk diri kita sendiri"jawab aya optimis.

"Maksudnya?"heran syarief.

"Kita buka usaha sendiri mas,tadi aya bertemu dengan pak rahmat dan istrinya,mereka menawarkan pekerjaan untuk aya,kalau mas setuju nanti kita sama sama mengerjakannya"ucap aya.

"Pak rahmat,menawari kerja,apa membantu di warung buburnya?".

"Tidak mas,mas tahu warung tutup sebelah warung mereka,itu lapak milik kakak bu rahmat,dan sampai sekarang masih kosong,kalau pagi hari,dulu di gunakan berjualan nasi pecel,kata mereka dulu ramai peminatnya,bu rahmat bertanya pada aya,daripada keliling komplek,jualan gorengan,mending jualan pecel atau apa saja,yang penting untuk sarapan pagi"jawab aya.

"Berjualan pecel,memang bisa?"heran aya.

"Bisa dong,beginilah mas hidup sebagai warga menengah ke bawah,kita diajari untuk serba bisa dan pantang menyerah,apalagi soal pekerjaan,asal halal kami siap melakukannya,sini mas arif ikut aya ke dapur,mas bantu aya,kita bikin nasi pecel dan nasi uduk"cahaya menarik tangan syarief menuju ke dapur.

"kita buat tester rasanya,sudah layak jual atau belum,kalau sudah,kita bilang ke pak rahmat kalau kita mau jualan di lapak itu,nanti tiap hari kita harus setor 15000,di petugas keamanan,dan boleh jualan disana mulai pagi hingga jam 10.karena akan ada pedagang lain yang menempati di siang sampai sore."kata aya panjang lebar.

Baru kali ini syarief ke dapur,bahkan untuk membantu memasak,tapi dia tidak boleh gengsi,koki saja banyak yang laki laki jadi dia harus semangat.

"wah ini apa saja dek,mas belum tahu nama nmanya,baru pertama kalinya,mas ke dapur ,biasanya cuma rebus air dan mie doang mas kesini"ucap syarief berterus terang.

"Tenang mas,dulu mas direktur perusahaan,sekarang bisa jadi direktur lagi lho"canda aya.

"Oh ya"

"Tapi direktur dapur,hehe".syarief mencubit hidung cahaya gemas.

"Sekarang aya akan menjelaskan apa saja yang harus kita siapkan"

Cahaya memperkenalkan satu persatu sayuran,bumbu,dan lainnya yang sekarang mereka butuhkan,tugas Syarief,mengupas bawang,memotong sayuran sampai mencucinya,sedangkan cahaya dengan cekatan dan terampil,memadukan bumbu bumbu tersebut menjadi makanan yang enak.

Mereka selesai waktu adzan dhuhur berkumandang,jadi dua sejoli itu menghentikan pekerjaannya,segera mandi,wudhu dan berangkat ke masjid.

Warga komplek itu bisa di bilang juga taat beribadah,masjid disana tidak sepi oleh orang orang yang beribadah.

"Aslkm pak rahmat"sapa syarief ketika mereka hendak pulang"Waalaikumsalam,lho mas Syarif kok sudah pulang,bolos ya,pengantin baru nih?"goda pak rahmat.

"Tidak pak,saya sudah di pecat dari rumah sakit itu,tapi alhamdulillah allah punya rencana lain,tadi cahaya sudah cerita tentang lapak saudara pak rahmat yang kosong,dan insyaallah kami siap meneruskannya,tapi sebelumnya bapak mampir dulu ke rumah,tadi kami mencoba resep rahasia cahaya,dan mohon pak rahmat dan istri sudi mencicipinya,sudah enak belum?" ucap syarief panjang lebar.

"Oke kalau soal mencicipi bapak paling suka,kebetulan belum makan siang hehe"sambil mengelus perutnya.

mereka berjalan menuju rumah syarief,berpapasan pula dengan cahaya dan bu rahmat.

"Wah bu,kebetulan kita diundang mencicipi resep nak aya,ayo bu mumpung ibu tadi belum masak juga"jujur pak rahmat.

sontak membuat bu rahmat jadi malu.

Bu rahmat segera mencubit pinggang pak rahmat,dan berbisik pada suaminya.

"Bapak ini malu maluin saja,ibu kan masih capek pak!"bisik bu Rahmat.

"Iya maaf ,bapak tadi awalnya cuma ber canda"jawab pak rahmat lirih.

"Tidak apa apa bu,tadi rencananya mau mengirimkannya ke rumah bapak,dan pas banget bertemu disini,monggo pak,bu.

Mereka ber 4 melangkah ke rumah syarief.

"Rumah kamu nyaman juga rif,dekat masjid dan jalan utama,jadi kalau jualan di depan sana tidak terlalu jauh bawa barang barangnya."kata pak rahmat sambil memperhatikan kontrakan syarief.

Sementara cahaya ke dapur menyusun semuanya,syarief membantu membawakan ke ruang tengah,biasanya di pakai untuk ruang makan.cahaya membuat teh dan kopi.setelah semua selesai,syarief memanggil pak rahmat dan istrinya.

"Pak bu,ayo makan siang,semuanya sudah beres,tadi aya membuat nasi pecel dan nasi uduk,hehe sebenarnya waktunya tidak tepat,tapi katanya mau buat tester dia"ajak syarief

"ayo "jawab pak rahmat semangat.bu rahmat dan cahaya menanggapinya dengan senyuman.

mereka mulai menyantap hidangan sederhana buatan cahaya itu,pak rahmat dan istri menikmati setiap suapan makanan mereka,dan manggut manggut.

"Enak banget mah ini nak aya,pecelnya apalagi,pedes,asem,asin dan manisnya pas banget,ini lebih enak dari pecel mbak sumi ya pak!"bu rahmat meminta dukungan suaminya.

"Benar bu,nasi uduk nya juga,fik kalian jualan saja 2 menu ini,dan nak arif kan sudah tidak kerja lagi,jadikan ini peluang bisnis,kecil kecil lama lama menjadi bukit,bapak yakin kalau rasanya seperti ini bakalan laris manis deh"puji pak rahmat.

"Iya dek,kita siapkan perlengkapannya ya"imbuh syarief.

Cahaya mengangguk setuju,rencananya sore nanti cahaya dan syarief akan belanja,perlengkapan,serta memesan banner,untuk promosi juga.

Terpopuler

Comments

Nana Niez

Nana Niez

padahal sodara,, hmmm apa jgn jgn bukan kandung/Smug//Smug//Smug//Smug/

2024-12-12

0

LENY

LENY

DUH HENDRA JAHAT BENER YA SAMPE SAUDARA DIPECAT PADAHAL KERJANYA BAGUS. TUNGGULAH KALIAN HUKUM KARMA AKAN DATANG MANUSIA LAKNAT.

2024-02-16

0

Edi Edi

Edi Edi

ini kok ucapan assalamu'alaikum nya slalu d singkat y,,, apa tdk merubah arti

2024-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!