BAB 8

Syarief menemui pak rt dirumahnya.

"Assalamualaikum pak!"sapa syarief.

Mereka menoleh ke arah syarief dan penasaran dengan gadis yang bersama syarief.

"Waalaikumsalam,ada apa ya mas?"tanya pak rt.

"Maaf,kalau malam malam mengganggu,saya hendak melapor,dan meminta ijin,perkenalkan ini cahaya istri saya,kmi baru menikah"syarief menunjukkan buku nikah mereka.

"saya minta ijin membawa istri tinggal di kontrakan saya,maaf kalau kami malam begini baru datang,karena istri saya masih masih membereskan barang barangnya"

Pak rt memeriksa surat nikah,ktp dan bukti pernikahan mereka.barulah mengijinkan cahaya tinggal satu atap dengan syarief.

"Selamat atas pernikahannya ya mas,semoga langgeng"doa pak rt.

"Terima kasih pak,kami permisi dulu,harus istirahat"syarief segera pamit.

Mereka segera kembali ke rumah,syarief mengajak aya masuk dan menaruh tas aya di kamar mereka.

"Ayo kita istirahat,aku ngantuk sekali"kata syarief.

Syarief,mendudukkan pantatnya di kasur yang cuma beralaskan karpet,tanpa dipan,sama seperti di kontrakan cahaya.dia bernafas panjang.sementara cahaya masih berdiri diambang pintu.

Syarief memperhatikan cahaya yang masih terpaku di tempatnya.

"Sini dek,ini juga akan menjadi kamarmu,maaf sempit,ayo masuk,jangan takut,aku tidak akan meminta hakku sekarang"ucap syarief,dia minta cahaya duduk di sampingnya.

"Istirahatlah,rumahku adalah rumahmu juga,mas minta kamu memakluminya,keadaan kita tidak jauh berbeda"ucap syarief.

Cahaya mendekati syarief dan duduk disamping pria tampan yang sudah sah menjadi suaminya,pipi cahaya memerah,dia sungguh malu dengan posisi seperti itu.

Syarief meraih tangannya.

"Pertemuan kita memang sebuah takdir,dan bahkan allah mentakdirkan dek aya menjadi istri mas,mas pernah bercita cita ingin sekali memiliki istri yang bisa menutup auratnya,serta sholehah,dan malam ini mas di pertemukan denganmu,berhijab dan sholehah,mungkin ini jawaban allah atas semua doa doaku" ucap syarief,dia menoleh ke cahaya yang masih diam

"Maaf mas,aya masih jauh dari kata sholehah,tapi aya akan berusaha menjadi makmum dan istri mas arif yang berbakti,bimbing aya mas"

"Awalnya kita memang sama sama asing,dan belum saling mengenal,tapi mas punya keinginan untuk menikah hanya sekali seumur hidup,dan tidak akan main main dengan ijab yang mas ucapkan didepan penghulu dan tuhan,bantu mas juga ya,supaya bisa menjadi imam yang baik"kata syarief lembut,cahaya mengangguk.

Syarief menata tempat tidur mereka.mereka tidur satu kasur tapi masih agak berjauhan,dia tidak mau menjadi pria kurang ajar,yang memanfaatkan statusnya sekarang,cahaya mulai memejamkan matanya dan tak lama kemudian nafasnya sudah teratur pertanda sudah tidur,sementara syarief masih belum bisa memejamkan matanya dia masih belum percaya dengan takdir yang ditulis untuknya,semua serba tiba tiba.tiba-tiba dia diusir dari rumah.tiba-tiba juga dia ditinggalkan pacarnya di kala miskin,dan di saat miskin ini juga dia tiba tiba mendapat istri dengan cara yang tiba tiba juga,syarief tersenyum mengingat semuanya.

"Terima kasih ya allah,kau begitu menyayangiku,dan di saat terpuruk seperti ini engkau kirimkan seseorang untuk menemaniku,saya terima suratan takdirmu dengan ikhlas ya allah,semoga cahaya menjadi cahaya dalam hidup syarief.

Syarief menoleh ke arah cahaya yang tidur lelap,dia memiringkan tubuhnya memandang wajah ayu disampingnya.

"Hidupnya lebih sulit daripada aku,tapi dia gadis yang tangguh,wajah polosnya berbeda dengan gadis gadis kota pada umumnya".

Syarief mengulurkan jarinya menyentuh hidung mancung cahaya.

"Ternyata ini nyata,dan aku tidak bermimpi"dengan memperhatikan wajah ayu itu syarief tertidur.

Adzan subuh berkumandang,cahaya membangunkan syarief.

"Mas,mas bangun sudah subuh,mas tidak ke masjid?"ucap cahaya.

syarief menggeliat,membuka matanya,suara adzan sudah menggema dengan keras.dia duduk sebentar menetralkan tubuhnya,sementara cahaya sudah fresh.

"Mas mandi dulu,aya tunggu disini,kita berangkat ke masjid sama sama ya"ucap aya.

"Sudah mandi?'tanya syarief.

"Sudah dan air mandi untuk mas syarief juga sudah siap"ucap cahaya.syarief segera menyambar handuknya,dan ke kamar mandi,benar,air mandi sudah penuh di bak,dan lebih bersih serta wangi.

Cahaya menyiapkan sarung,koko dan peci syarief di kamar lalu dia ke luar,menungggu syarief di ruang tamu.

syarief segera mandi dan keluar kamar mandi hanya dengan handuk yang dililitkan di tubuhnya,memang sudah menjadi kebiasaan,dia celingukan,melihat apa cahaya masih di kamar atau diluar,setelah aman dia segera keluar kamar mandi,tapi sebelum membuka lemari dia melihat bajunya sudah tersedia di meja.Dengan segera dia memakai perlengkapan sholat itu,barulah keluar kamar,dilihatnya cahaya menunggu di kursi ruang tamu,sambil membaca alquran kecil di tangannya.sungguh pemandangan yang sejuk di mata syarief.

"Sudah siap?"tanya aya.

"Ayo"syarief mengangguk dan mengajak aya ke masjid dekat dengan rumah mereka.

*

Setelah dari masjid cahaya menuju ke dapur rumah syarief,tapi ternyata nihil,tidak ada apa apa disana,cuma peralatan dapur yang tidak pernah terpakai.

"Mas,tidak punya beras dan lainnya?"tanya aya.

"Hehe maaf,mas tidak bisa memasak,jadi cuma beli nasi di warteg"jawab Syarief salah tingkah.

"ya sudah tidak apa apa,nanti aya belanja saja di warung,mas hari ini boleh aya keluar?"aya minta ijin

"Kemana?"tanya syarief.

"Aya akan mencari pekerjaan,tadi malam itu kebetulan aya,terakhir kalinya bekerja di rumah makan padang itu"aya menjelaskan.

"Mas,ikut bagaimana baiknya dik aya,atau di rumah saja,biar mas yang bekerja,sekarang kamu tanggung jawab mas,jadi semua kebutuhanmu mas yang akan tanggung,tapi mas bisa memberinya hanya yang biasa saja ya"kata syarief

Cahaya malah tertawa."mas syarief bisa saja,memang ada barang aya yang mewah,bisa berpakaian saja sudah alhamdulillah,daripada telanjang"jawab aya.

"Tapi adakalanya telanjang itu diperlukan dek"jawab syarief asal.

"Ais,pagi pagi jangan mesum"jawab aya.

"berarti kalau malam boleh berarti" canda syarief lagi.

Cahaya menunduk malu,pipinya sudah merona merah.

"Mas ,bercanda,tapi kalau dek aya sudah siap,mas sih ayo saja,ibadah lo"

Cahaya kembali ke dapur dan mencuci peralatan kotor tersebut tanpa menanggapi kata kata syarief.

Syarief hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Ternyata lucu juga ya menggoda dia"gumam syarief.dia segera mengganti pakaiannya dengan pakaian santai,hari ini syarief libur dia akan mengantar cahaya ke warung kelontong pak suki tempat yuni pacar beni bekerja.

Syarief menyusul istrinya ke dapur,menyaksikan gadis belia itu dengan terampil,menyulap dapur syarief menjadi mengkilap.

Terpopuler

Comments

Dyah Oktina

Dyah Oktina

Allah

2025-01-18

0

itanungcik

itanungcik

Alhamdulillah orang baik dpt yg baik juga aamiin yra 🤲🤲🤲

2024-02-11

3

Amara Agustina

Amara Agustina

aku suka karyamu thor ...

2024-01-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!