Kepergok

Rendy terus menatap Yura yang sedang menyembunyikan wajahnya di Balik tangannya itu.

Padahal Rendy belum menanyakan apapun pada hantu itu.

''Ren, Mama takut deh kalau di rumah kita ini ada setan nya atau mungkin maling mungkin Ren. kita harus waspada Ren.'' ucap Mama begitu ketakutan

'Iya ma, mungkin ada maling kali '' sahut Rendy

''Ah tapi kalau maling kok gak kedengaran sih juga yang dia curi itu malah teh manis Mama sepertinya ini agak aneh Ren.'' ucap Mama tak percaya bila yang ngambil maling karena biasanya maling kan ngambil yang berharga, tapi Mama sedikit lega kalau bukan maling sih .

''Yasudah ma, jangan di pikirkan terus sebaiknya Mama buat lagi minum , sekalian buatkan untuk Rendy juga ya ma, Rendy mau.'' pinta Rendy agar Mama nya ini tak berpikir ke sana terus.

''Hm iya Mama mending buat lagi deh daripada mikirin yang membingungkan ini '' kata Mama dan mulai berjalan ke luar kamar Rendy.

''Ma, jangan lupa buatkan Rendy juga'' Rendy mengingatkan.

''Ya ya.''

Kemudian Rendy melihat Yura lagi.

''Ayo jelaskan.'' Rendy menepuk pundak Yura

Yura pun tersenyum meringis ''Itu, itu loh Rendy. Tadi kan Mama kamu sedang membuatkan Minum itu ya. Terus saya ingin memberikan nya sama kamu. Saya pikir itu di buatkan Mama untuk kamu ya sudah saya bawa saja ke sini, sebenarnya sih saya ... Tidak bisa membuat apapun yang di buatkan manusia.'' Yura pun mengatakan yang sebenarnya.

Niat Yura hanya ingin membuat Rendy bahagia saja.

''Tapi Yura kenapa harus bohong dan juga kamu ngambil punya Mama ? itu gak boleh Yura.'' beritahu Rendy

'Ohh tidak boleh ya.'' ucap Yura pelan

''Ya jelas gak boleh, itu kan punya orang dan kita gak boleh mengambil milik orang lain. Kata kamu juga kan jangan serakah iya kan ?''

''Hmm kamu benar, tapi dulu itu loh Rendy pacar kamu kok merebut daging saya ?. berarti itu tidak boleh kan, tapi kamu membiarkan dia merebutnya bahkan memakan nya Rendy.'' ungkap Yura dengan bibir cemberut.

''Eeee ... Saat itu ya, itu sih karena dia gak tahu kalau daging itu untuk kamu dan ya kalau aku gak memberikan daging nya untuk Alya Nanti dia curiga lagi.'' Rendy memberikan alasan.

''Em apa seperti itu?'' menatap Rendy

''Ya, tentu.''

***

Masalah teh manis pun kini sudah selesai tapi Mama Rendy jadi semakin was-was saja berada di rumahnya sendiri. Entah kenapa Mama semakin merasa ada keanehan di dalam rumah nya ini.

Di tambah kini Mama selalu mendengar anaknya yaitu Rendy mengobrol sendiri. Mama pikir awalnya mungkin ngobrol di telpon tapi nyatanya bukan.

Rendy tak sadar saat tengah berbicara dengan Yura rupanya Mama nya melihatnya.

''Jadi kamu sudah tidak pacaran dengan pacar kamu Rendy ?'' tanya Yura

''Ya sudah tidak, kita dah putus Yura. Kamu benar dia telah menduakan saya dengan si Rama.''

''Emmm maksudnya kamu tahu pacar kamu begitu kan dengan pria Manusia itu ?'' Yura masih saja mempraktekkan soal ciuman lewat tangan

''Iya benar itu.'' ucap Rendy

''Tuh kan Rendy kamu sih dulu gak percaya dengan saya, benar kan kamu sekarang sudah bisa melihat nya kan pacarmu itu gak benar Rendy.'' ada rasa senang tersendiri di benaknya Yura kalau Rendy sudah tahu dengan aslinya pacarnya itu yaitu Alya.

''Iya makanya aku mau minta maaf padamu Yura.'' Rendy tiba-tiba mencekal kedua tangan Yura

''Aku sudah gak mendengar kan kamu, aku gak percaya malah aku dah jahat Yura, membawa mu ke dukun kemarin. Aku gak percaya padahal kamu sudah baik mau memberitahu yang sebenarnya, aku jahat banget kan. Maaf ya!'' ucap Rendy tulus.

''Ooohh, i-iya Rendy iya gak apa-apa kok.'' balas Yura dengan ada rasa berbunga-bunga Rendy memegang tangannya ini.

Sementara itu, Mama tak sengaja mendengar lalu Mama penasaran dan dia menengok kan kepalanya ke dalam kamar sang anak yang tidak terkunci.

'' Si Rendy sedang ngobrol dengan siapa itu ? kan di sini tidak ada siapa-siapa iya kan?''

''Haa ... Ya Tuhan, anakku berbicara sendiri, dia -dia ... Ngobrol sendirian, apa dia sudah gila. Apa anakku telah gila?'' Mama pun terkejut saat menengok kan Rendy sedang berbicara sendiri dan tangannya seperti tengah menggenggam seseorang namun tak di lihat oleh Mama.

''Rendy ... Kamu ngobrol dengan siapa ? Rendy, kamu - kamu tidak gila kan Nak ?'' Mama langsung berteriak dan menganggap anaknya sudah tak waras dan Mama bertanya dengan wajah serius namun cemas.

''Ma ...!'' Rendy pun terkejut rupanya Mama nya sedang ada di depan pintu kamarnya yang Rendy lupa dia tak mengunci nya .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!