Memperebutkan Rendy

Rendy sedang mengendarai motornya dengan tujuan ingin menjemput sang kekasih yaitu Alya di rumahnya untuk berjalan-jalan hari ini, karena kebetulan hari ini mereka tidak ada kelas kampus.

Kalau sedang libur begini memang itu yang suka di lakukan oleh keduanya yaitu menghabiskan uang orang tua.

Rendy ini terlahir dari keluarga yang cukup berada dan Alya ini juga anak juragan minyak yang terkenal jadi sudah pasti Alya punya segalanya.

Di perjalanan, tak sengaja Rendy melihat cermin motornya ia kaget karena melihat sosok itu kini yang menempel di punggungnya bukan manusia juga bukan pacarnya tapi setan. Dan akhirnya Rendy ingat dia pergi dengan memakai motor.

'Wah gawat nih, dia kan ikut juga mulai sekarang kemanapun gue pergi.'

'Terus nanti si Alya duduk di mana? gak mungkin kan kita duduk bertiga di motor sempit ini?' Rendy berbicara dalam hati.

Tapi mau bagaimana lagi, sudah nanggung ini mau sampai di rumah Alya. 'Ah terserah gimana nanti saja' lanjut Rendy

Tinn

Tinnn

Rendy membunyikan klakson Motornya ingin mengabarkan pada kekasihnya bahwa dia sudah datang.

Lalu Mama Alya keluar

''Eh Nak Rendy sudah datang, ayo mampir dulu Nak.'' ujar Mamanya memang ramah.

''Iya Tan, terima kasih Rendy nunggu di luar saja gerah.'' sahutnya sambil tersenyum

''Ohh yasudah, tunggu dulu Tante buatkan minum sama panggilkan Alya nya ya.'' kata Mama Alya

''Ya baik Tan.'' angguk Rendy

Sesosok itu mendekati Rendy yang baru turun dari motornya, entah kenapa Rendy merasa Yura antusias pada motornya ini.

''Rendy.'' panggil Yura

''Hm..'' sahutnya memainkan ponselnya

''Ren, yang tadi itu tuh apa namanya?'' tanya Alya menunjuk motor Rendy

''Itu kan motor, Lo gak tahu Yura?'' sambil menatap bingung masa hantu gak tau motor

Yura menggeleng ''Saya tidak tahu, karena di hutan tidak ada yang seperti itu. Apa tadi itu namanya?''.tanya Yura sekali lagi

''Motor , kendaraan manusia.'' jawab Rendy

''Ohh, iya mo-tor. Itu ternyata sangat menyenangkan ya naik itu, Saya tidak takut dan ternyata seru juga'' ujar Yura memang begitu antusias terlihat.

Rendy tersenyum sambil geleng-geleng kepala 'Ada-ada saja ya setan ini.' gumam Rendy

''Oh iya Yura,'' sekarang Rendy yang memanggil nya

''Iya Rendy, kenapa?'' Yura menatap Rendy yang tampan dan manis.

''Yura, setahu saya hantu itu kan bisa melayang ya,'' Yura mengangguk

''Lalu tadi kenapa kamu, malah ikut duduk di motor ku? Kenapa gak melayang saja di atas ku tadi?'' tanya Rendy merasa aneh hantu cantik ini selalu ingij ikut Sepertinya, misal berjalan duduk dan jarang melayang memang Yura ini.

''Saya akan merasa kehabisan energi bila melayang Ren, apalagi kamu sudah jarang memberikan saya daging mentah.'' jawabnya Yura memberikan alasan kenapa ia jarang melayang di udara.

''Hah, oh... seperti itu ya?'' Rendy tahu sekarang tapi memang benar, Rendy tidak lagi menuruti Yura yang ingin daging mentah, bukan apa-apa Mama Rendy ini sudah curiga saat Rendy beli ayam hidup atau daging lainnya banyak-banyak, Mama nya mengomel dan menuduh Rendy melakukan pesugihan dari sejak itu lah Rendy tak memberikan lagi Yura daging mentah, juga karena Rendy jijik dan geli melihat darah.

''Kamu kan tahu sendiri gimana saat itu Mama marah juga aku sampai sakit muntah-muntah lihat kamu makan seperti itu.'' sahut Rendy mengingat kan Yura.

''Oh ya Yura, apakah daging mentah enak? lalu, kamu ini makhluk seperti apa sih? kamu ini kan bukan hantu hewan kan? tapi kok suka darah dan daging mentah ya?'' ini yang ingin Rendy tanyakan pada Yura sedari awal dulu.

''Saya ini hantu yang bisa memakan apapun, dan ya asal kamu tahu Rendy kami bila memakan daging mentah maka kekuatan kami akan semakin kuat dan besar.'' Yura menjelaskan alasannya

''Hah, ohh seperti itu.'' Rendy baru tahu dan mengerti

''Apa di hutan kemarin kalian maksud ku, hantu-hantu itu suka bertengkar atau musuhan atau mungkin adu jotos hingga harus punya kekuatan segala?'' Rendy menatap Yura meminta penjelasan

Karena pikir Rendy hantu tidak merebutkan apapun tugas mereka itu kan cuma menghantui manusia 😁

''Ya ada, kami para hantu di sana merebutkan tahta dan saya ini adalah pengikut kastil kerajaan juga, yang sewaktu-waktu akan mengeluarkan kekuatan untuk melawan para musuh kami di sana.''

''Apa? jadi sebenarnya di hutan itu ada----''

Rendy tak meneruskan lagi ucapannya saat Mama Alya datang dan membawakan teh manis untuknya. ''Ini Nak, di minum lah dulu Alya masih bersiap-siap.'' ucap Mama Alya tersenyum

Rendy pun mengangguk dan menerima teh dari gelas itu lalu meminumnya. ''Terima kasih Tan.'' ucap Rendy

''Ya, eh Ren tadi itu Tante kayaknya sempat dengar kamu kaya ngobrol gitu deh lagi ngobrol dengan siapa ya?'' tanya Mama Alya

Rendy gelagapan 'Haduh jangan sampai gue di sebut gila nih sama calok mertua.' ucap batin Rendy

''Ah i-itu Tante, Rendy tadi lagi ngobrol di telpon Tan.'' jawabnya sambil tertawa

''Ohhh gitu iya mungkin benar.'' bahkan Sepertinya Mama Alya sedikit ragu .

Alya pun sudah menemui Rendy di depan rumah lalu mereka berdua pun segera pergi dan menaiki motornya Rendy tentu saja.

Saat Alya sudah naik ke motor Rendy dan Yura masih berdiri, Yura langsung menatap kesal pada manusia perempuan ini.

''Dia, kenapa selalu merebut milik saya.'' ucapnya sambil melotot

Rendy menggeleng dan menatap memohon pada Yura agar jangan membuat keributan 'Yura, tolong jangan.' begitu maksud Rendy

Sambil wajahnya di tekuk Yura pun melayang dan ia langsung naik di tengah-tengah, Yura tidak mau mengalah dari manusia ini dan juga Yura tidak mau duduk di belakang sehingga itu tiba-tiba membuat Alya merasakan keanehan di motornya Rendy ini.

''Sayang, kok motor mu jadi tidak enak begini sih'' gerutu Alya

''Ah gak enak gimana? sama aja kok.'' sahut Rendy yang sudah menjalankan motor ninja nya

'' kenapa kamu gak bawa mobil saya sayang, motor mu ini rasanya jadi sempit.'' protes Alya

''Iya lain kali entar aku bawa mobil.'' kata Rendy yang tidak mau ribut di motor dan perjalanan.

Tiba di mall.

''Sayang, kita makan nonton dulu yuk'' ajak Alya menggandeng tangan Rendy pacarnya

Tapi saat ketiga nya melewati tempat makan Yura langsung merasakan lapar dan keroncongan sekali. ''Rendy, saya ingin makan itu!'' ucap Yura yang menarik tangan Rendy sehingga Rendy jadi berbelok kanan dan membuat Alya kebingungan.

''Sayang, kan tempat Nonton nya di sebelah sana.'' kata Alya menarik tangan Rendy agar kembali ke kiri.

''Hei manusia serakah, saya itu juga lapar!'' bentak Yura pada Alya, tapi tidak bisa di dengar oleh Alya

Lalu Yura tak mau mengalah, ia menarik lagi tangan Rendy yang satunya itu. ''Ren, ayo cepat ke sana lapar..!'' kekeh Yura

''Ke sini sayang,'' Alya menarik lagi Rendy

''Manusia, cepat ke sana makan!'' Rendy di tarik Yura

''Gak sayang, itu tempat bioskop.'' Alya menunjuk arah kiri

''Rendy .......!'' Yura marah

''Sayang Rendy...!'' pun dengan Alya marah karena capek memberi tahu Rendy

''Stopppp!!'' Rendy pun berteriak begitu kencang di mall ini.

Lalu Rendy menatap dua perempuan beda alam itu dengan hati dan perasaan yang dongkol. ''Stoppp please!'' lanjut Rendy pada dua makhluk itu.

Rendy lelah.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!