Tabrakan

Rendy Baskoro sakit..

''Hhhhhhhhhh ... '' suara orang yang sedang meriang terdengar jelas di ruangan kamar sang pemuda.

''Hhhhhhhh ... Ma, pusing.'' keluhnya sudah seperti anak kecil.

''Kamu ini semalam dari mana hah? kenapa pas pulang jadi kaya gini, badan mu meriang dan jatuh sakit.'' omelnya Mama Rendy namun wanita baya itu pun mengompres kening anaknya yaitu Rendy.

''Hhhhhhhhhh, Ma ini badan Rendy sakit semua Ma.'' ujarnya dengan semakin menggigil.

Setelah sampai di rumah kemarin Rendy langsung jatuh sakit, karena badannya mungkin shock mendapatkan perlakuan dari Yura saat menjilati darah di kepalanya.

Rendy tidak ada nafsu makan nya, sedari pulang dari tempat si dukun Rendy tidak mau makan apapun dia masih merasa jijik dengan perlakuan Yura di mobil.

Yura si hantu cantik, tengah menatap Rendy dengan perasaan kasihan rupanya perbuatannya di mobil manusia menjadikan pemuda itu sampai jatuh sakit.

''Ren tuh Mama sudah siapkan makan, sekarang buka mulut mu biar Mama suapi.!'' titah Mama menyuruh Rendy makan dengan di suapi.

''Rendy gak nafsu makan ma,'' tolaknya sudah kesekian kali.

''Kenapa sih Ren? gak biasanya ah kamu kaya gini, susah makan.'' omel Mama sudah kesal dengan Rendy menolak makan ini aneh biasanya walaupun Rendy sakit tak separah ini.

Rendy menatap Yura dan tiba-tiba tubuhnya bergidik ngeri kembali Rendy benar geli dan jijik di tambah Yura berada di hadapan nya terus bagaimana Rendy akan makan.?

''Mama keluar dulu Ren, nih kamu nanti makan sendiri ya nasinya, awas kalau Mama ke sini lagi ini nasi belum kamu makan habiskan Ren.!'' Mama sudah seperti menganggap Rendy anak kecil yang harus di ancam itu.

Setelah Mama Rendy keluar, pria itu kembali berbaring dengan membuang muka dari Yura. Tapi wanita hantu itu malah mendekati Rendy.

Yura menepuk pundak Rendy pelan. ''Ren, kamu kenapa kok tidak makan-makan itu Rendy?'' tanya Yura tanpa merasa bersalah sekali.

''Gak apa-apa Yura, hanya badan ku ini sakit-sakit.'' balas Rendy dengan masih memunggungi Yura.

''Oohh badan kamu sakit, di sebelah mana Ren?'' kembali tanya si hantu.

''Semuanya, dan tolong jangan banyak tanya lagi'' kata Rendy sedikit cetus.

''Kamu kenapa Rendy, kenapa nada bicara mu itu seperti kau marah pada saya?'' Yura pun tersinggung.

''Yura, Sebenarnya ini semua salah mu kau yang menjilati darah kemarin itu membuat aku rasanya ingin muntah TERUS Yura.'' terang Rendy mungkin sebaiknya Rendy berkata jujur.

''Ooh jadi itu gara-gara saya, yasudah biar saya sembuhkan dirimu.'' ucap Yura enteng.

'' sudah tidak usah Yura.'' tolak Rendy tak percaya.

''Loh kenapa, saya ini bisa loh sembuhkan kamu. Agar tidak muntah lagi.''

''Dengan apa caranya?'' tapi Rendy menanyakan nya juga .

''Beri saya darah hewan kelinci!'' pinta Yura tiba-tiba

''Untuk apa?'' Rendy bingung.

''Saya akan menyembuhkan mu tentang mu yang takut darah.'' jelas Yura memberi tahu.

''Heh tidak mungkin itu bisa terjadi, kau tak mungkin akan menyembuhkan pobia ku ini.'' Rendy nampak tak percaya dia meragukan Yura

''Hehehe .... Rendy apa kamu lupa siapa saya?'' kata Yura balas menertawakan Rendy.

''Ya aku ingat kau hantu menyebalkan.'' balas Rendy

Yura tak marah tapi dia malah tersenyum lebar pada Rendy.

Dan benar saja, saat Rendy meminta kelinci pada Dani, lalu ketika Yura meminum darah hewan lucu itu di hadapan Rendy kini Rendy tak lagi mual juga dirinya tak separah dulu bila melihat darah apapun itu .

''Bagaimana sekarang, kau percaya kepada saya kan?'' tanya Yura menatap reaksi Rendy yang jadi bengong benar juga Si Yura ini canggih sekali ilmunya. pikirnya Rendy

Yura menyunggingkan senyum melihat Rendy kini tak berkutik. Tapi rupanya sakit Rendy belum sembuh total, dia masih demam karena nafsu makannya ini berkurang.

''Hmm baiklah kali ini aku akui, kalau kau setan yang pintar Yura.'' kata Rendy mengakui kehebatan Yura.

Yura langsung tersenyum semakin lebar mendengar pujian dari Rendy.

Esoknya Rendy masih belum bisa masuk kampus karena memang dirinya ini masih lemas dan sakit.

Saat sedang berbaring menonton televisi dengan di temani Snack kesukaannya di dalam kamar Rendy menyenderkan tubuhnya ke sandaran ranjang.

Sementara di depan sana di kursi hantu itu juga ikut makan seperti biasa yaitu daging yang Yura makan pun dia ikut menonton kadang sesekali Rendy berpikir apa Yura mengerti soal sinetron di televisi itu? begitu yang ada di benaknya Rendy.

Saat sedang asyik menonton di jam siang hari begini yaitu pukul dua siang, ada suara pesan masuk di ponsel nya Rendy.

Maka pemuda itu pun segera melihat ponselnya. Rupanya ini pesan dari orang yang tak di kenal karena tidak ada namanya.

Rendy tak melihat pesan itu tak membacanya, namun kembali tringggg ponselnya berbunyi lagi.

''Siapa sih, iseng banget.'' gerutunya lantas karena penasaran Rendy pun kini membuka pesan misterius itu. Saat sudah Rendy baca dan lihat seketika matanya langsung terbelalak kaget.

''Astaga, apa ini maksudnya?'' pekik Rendy begitu terdengar ada kemarahan.

Yura Sampai ikut terjingkat kaget, karena tadi mereka diam gak ada yang bersuara lalu tiba-tiba Rendy berteriak keras..

'Sialan, apa ini maksudnya mereka?''

''Alya, kenapa kau tega seperti ini. Dengan teman ku Alya .... ?'' Rendy langsung meluapkan amarahnya.

''Rendy, ada apa? kenapa dengan kamu?'' Yura bertanya sambil menghampiri Rendy yang nafasnya sedang naik turun menahan amarah.

''Kurang ajar dia Yura, si Alya dia- dia bisa-bisanya dia dengan si Rama-- Ahh sialan brengsek.'' marah Rendy

Yura hanya menatap semakin bingung saja, dan Yura tak mengerti apa yang di katakan Rendy ini.

''Brengsek kalian berdua, bermain di belakang gue awas Lo Yura!'' rahang Rendy sudah mengeras.

Tak perduli tubuhnya ini masih lelah dan sakit, Rendy langsung menyambar kunci mobilnya dan pemuda itu segera berlalu pergi begitu saja.

''Ren, mau ke mana? kan kamu masih sakit nak?'' tanya Mama Rendy bingung Rendy keluar kamar dengan keadaan emosi.

''Ren , Rendy !'' Mamanya memanggil tapi Rendy semakin pergi dan tak menghiraukan panggilan Mama nya, dia ingin cepat-cepat pergi ke suatu tempat untuk melihat langsung apa di dalam foto itu benar atau hanya jebakan mungkin bohong.

Rendy mulai melakukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tak perduli dengan nyawanya rupanya pemuda ini, yang ada dalam pikirannya yaitu memperjelas foto tadi yaitu melihatnya langsung..

''Rendy, tenanglah jangan seperti ini!'' Yura berteriak pada Rendy niat menyadarkan manusia ini.

''Yura ku mohon, diamlah jangan ikut campur urusan ku. Aku sedang tidak ingin bicara.'' tegas Rendy

''Ya Ok, tapi jangan seperti ini Rendy itu berbahaya. Kau bisa celaka dan mati.'' kata Yura.

''Aku mati? biarlah, bila aku harus mati daripada hidup dalam bayang-bayang dua manusia sialan itu, lebih baik aku mati saja .... '' teriak Rendy kesetanan.

Dan

''Aaaaaaaaaaaaaa!!''

Beuukkkkkkkkk ....

Di depan sana ada mobil hingga tabrakan itu tak bisa terelakkan, mobil Rendy jatuh hingga terguling-guling.

''Rendy bangun hiksss..'' kata yang terakhir Rendy dengan adalah suara hantu cantik ini.

''Selamat tinggal Yura .... ''

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!