Alya, kita putus!

Astaga ... Ada apa dengan gue sih, kenapa pikirannya gue harus kesana mulu ini semua gara-gara gue lihat videonya si Alya. Ahh sialann gue jadi Pria yang ternoda, mata dan otak gue sudah ternodai ....!!

Rendy menjerit kesal dalam hatinya.

''Rendy, kamu kenapa jadi manusia itu cabul sekali. Kamu mengajak ciuman bahkan saya saya, hantu loh Rendy.'' ucap Yura menyadarkan Rendy lagi.

''Gak Yura, jangan berpikir ke sana ya. Sumpah Yura aku gak niat seperti itu kok, tadi itu aku ... aku ... '' Rendy sedang mencari alasan.

''Yura kamu tahu aku ini sedang banyak pikiran loh, Yura.'' alasannya Rendy.

''Hm, apa memang yang kamu pikirkan ? eh tapi Rendy, saya tadi mendengar kamu sebut sebut kata ... Eee, kata apa ya?'' tapi Yura kesusahan menyebutkan nya.

''Apa kata yang mana?'' Rendy pun penasaran.

''Ah tidak tahu lah Rendy, saya lupa lagi.'' balas Yura.

''Dihh, dasar hantu kok pelupa'' ejek Rendy.

***

Kini Rendy sudah sembuh maka dia pun kembali ke kampus nya.

''Bro, Lo kemana saja gak kelihatan.?'' tanya Dani.

di sana ada, Dani, Choki, dan satu lagi si pengkhianat Rama.

Hehh rupanya si cabul ini masih berani nunjukin muka di hadapan gue. batin Rendy menahan amarah saat melihat wajah Rama.

Choki merasakan hawa di diri Rendy lantas pria itu menepuk pundak Rendy dengan niat menenangkan.

''Gue lima hari ini sakit.'' jawab Rendy , memang sudah lima hari lah kejadian sialann itu berlalu tapi rasa kecewa masih membekas di hati Rendy.

''Oooo, Lo sakit kok Lo gak ada ngabarin kita sih Ren, Lo juga Choki Lo bilang si Rendy sedang liburan kan?'' ucap Dani kembali dengan kesal pada Choki.

''Hahaa, ya sorry Bro. Gue gak bilang ke Lo, yang sebenarnya.'' kata Choki dengan tertawa.

''Ckkk..'' Dani mengejek Ucapan Choki

''Ya sorry Dan, gue gak ngasih tau Lo. takutnya Lo cemaskan gue lagi.'' kata Rendy

''Eh Ram, Lo diam saja gak ngucapin apa-apa ke si Rendy, Lo gak khawatir gitu pada dia?'' tanya Choki pada Rama yang diam saja.

''Bukan gitu lah bro, Sorry Ren. Gue gak jenguk kalau tahu gue pasti ke rumah.'' ucap Rama.

Rendy langsung menatap Choki ketika si Rama bicara seperti itu, entah ini tulus apa modus saja.

'Mana mungkin dia jenguk gue, sedangkan saat itu Lo sedang sibuk dengan si Alya Ram.' ucap hati Rendy.

Tak lama kemudian bel jam pulang sudah waktunya tiba.

''Chok, Lo percaya gak sama yang di omongin si Rama tadi ?'' tanya Rendy kini dia sedang menuju halaman parkiran di kampus ini.

''Hahaaa, kalau gue atau Lo percaya itu namanya kita ini berarti sangat bodoh , Ren.'' jawab Choki.

''Ya itu Lo benar banget, Chok.'' balas Rendy.

''Rendy, Ayang Rendy ... '' Seseorang di belakang mereka ada suara memanggil Rendy.

''Bro, si Nenek lampir ini sudah datang mau merengek-rengek pada Lo, jadi gue bilang Lo sediakan mental untuk menghadapi orang serakah ini'' bisik Choki dengan menepuk-nepuk pundak Rendy lalu Choki pun pergi biarkan Rendy mengatasi semua masalah nya dengan dirinya sendiri, tapi Choki selalu mendukung Rendy.

''Thanks Bro!'' balas Rendy bersyukur masih ada yang setia padanya.

''Ayang Rendy, mau kemana ?'' seorang wanita memeluk tubuh Rendy dari belakang, sungguh membuat Rendy bergidik jijik.

''Al, tolong lepaskan !'' sentak nya dengan menyingkirkan tangan Alya di lehernya juga tubuhnya langsung menjauh.

''Sayang Rendy kamu kenapa sih, kok kamu ini kaya menghindar dari aku?'' tanya Alya bingung dan marah dengan sikap Rendy.

''Gak apa-apa kok Al, hanya aku lagi gak enak badan.'' ucap Rendy.

''Oh iya ya sayang, kamu sakit ya kemarin, aku gak tahu . Karena kamu gak ngomong .'' kata Alya.

''Terus kamu tahu ini dari siapa Al ?'' kini Rendy sudah tak lagi menyebut Alya dengan sebutan sayang atau Beb, sudah ogah Rendy sayang pada wanita sialan ini.

''Ohhh soal itu sih aku tahu dari si Rama, yang.'' jawabnya enteng namun membuat kuping Rendy sakit.

''Siapa Al ? si Rama ?'' menanyakan ulang.

''Iya tadi itu si Rama yang beritahu kalau kamu sedang sakit, baik kan dia ngasih tau aku kalau kamu sakit '' bahkan bisa-bisanya wanita lakknat ini membanggakan si Rama dan hal ini semakin membuat Rendy murka.

''Oh iya, kamu ketemu dengan si Rama kapan Al ? bukannya dia sudah pulang ya?'' karena mobil Rama sudah tak ada sekarang juga Rendy tahu kalau Rama tadi pulang dengan Dani.

Lalu barusan wanita ini, mengatakan bahwa dia di beritahu oleh Rama, jadi itu kapan ?

''Dia beritahu nya tadi sih yang, saat istirahat.'' ucap Alya , wanita ini sebenernya cenderung polos orangnya dia kadang akan mengatakan apapun tanpa di pikir terlebih dahulu.

''Oh, di mana dia bilang ke kamu ?'' Rendy jadi penasaran.

''Em .... tadi sih di toilet yang.'' jawabnya membuat Rendy kesal marah.

''Apa toilet ?'' teriak Rendy dengan ekspresi melotot tajam.

''Iya, ih kamu kenapa sih ayang Rendy. Kamu kok nunjukin ekspresi begitu ?'' Alya merasa kebingungan.

Sialan bertemu kenapa harus di toilet. benar-benar ya si Rama, jangan-jangan di kampus juga mereka suka melakukan hal menjijikkan itu. Ohh sialan kalian brengsek.

''Alya aku ingin mengatakan satu hal yang serius padamu.'' ucap Rendy wajahnya ini amat sangat serius juga menahan amarah, Rendy bukanlah orang m yang suka menyakiti fisik wanita, walaupun dia benci dan marah pada Alya. Tapi Rendy tak mungkin melukai fisik Alya yang seorang perempuan.

''Apa Ayang Rendy.?'' bahkan Jantung Alya sudah dag-dig-dug dia memiliki firasat.

''Alya, aku Rendy Baskoro! Aku mengatakan ini dengan sadar dan serius Alya sebaiknya kita sudahi hubungan kita ini ---''

''Tidak Rendy apa ini maksudmu ?'' Alya langsung memotong

''Ini serius Alya, kita sudahi hubungan dan mulai saat ini kau bukan lagi pacar ku, Alya bukan pacar Rendy. Juga Rendy gue bukan lagi pacarnya Lo Alya. Kita putus !'' lalu Rendy melangkah pergi meninggalkan Alya yang sedang mematung tapi detik kemudian wanita itu berteriak memanggil

''Rendy tidak, kita gak boleh putus. Aku gak mau Rendy, gau mau ... '' tolak Alya dan gak mau di putusin.

''Rendy itu pacar kamu kenapa ? dia nangis-nangis loh itu Rendy.'' ucap Yura kini untuk pertama kalinya Yura merasa kasihan pada Alya.

''Sudah lah biarkan saja, jangan banyak tanya.'' cetus Rendy sedang kesal sehingga Yura kena semprot juga.

''Kok saya kena omel juga sih, saya kan cuma mengingatkan dan memberitahu bahwa pacarnya si nenek lampir itu nangis, gak mau di tinggal. Ehh malah kena marahnya.'' gumam Yura tapi mengikuti Rendy pergi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!