20. Undangan

Sesampainya di rumah, Laila hendak pergi ke kamarnya. "Laila!" panggil Arga. Laila menoleh ke arah Arga.

"Iya, ada apa?" tanya Laila.

"Maaf atas kejadian tadi, perkataan ibu tiri itu jangan kamu masukin ke hati ya," ucap Arga menatap Laila.

Laila tersenyum tipis, "Iya, saya tau kok, saya ke kamar dulu ya pak, Assalamualaikum," ucap Laila dan berjalan ke arah kamarnya.

Arga masih berdiri di sana memperhatikan langkah Laila. "Semakin ke sini, aku semakin merasa bahwa perempuan ini punya banyak kesamaan dengan Linda," batin Arga.

Arga berjalan ke arah kamar mama. Ia membuka pintu dan menatap mama yang tertidur pulas di kamarnya. "Ma.. makasih ya, udah jadi wanita terkuat yang tetap tabah sampai saat ini," batin Arga menatap haru mamanya.

***

Pagi hari,

Sinar mentari menyinari kota, tampak Arga tengah minum kopi di ruangannya. Seperti biasa Laila berjaga di depan pintu masuk. Tak sengaja Rifki dan Laila berpapasan saat Rifki hendak masuk ke ruangan Arga.

"Pak Arga ada di dalam, masuk aja," ucap Laila

Rifki tak bersuara, ia hanya memalingkan wajahnya.

"Dasar aneh," ucap Laila mengerutkan keningnya.

Rifki menemui Arga di ruangan, berniat membicarakan sesuatu pada Arga.

"Ada apa?" tanya Arga.

"Ga, aku tau ibu ku salah, tapi kamu juga jangan gitulah, kamu nggak menghargai orang tua sama sekali," ujar Rifki, ia berharap Arga berdamai dengan ibunya.

Arga tak memperdulikan kata-kata Rifki, ia lanjut pada pekerjaannya.

"Ga, kamu dewasa dikit dong, jangan kayak anak-anak gini," lanjut Rifki,

Arga tersenyum sinis, "Jika kamu kesini hanya untuk membahas ibumu, pergilah, aku sibuk!"

Rifki berdiri dan menegaskan pada Arga, "Asal kamu tau Arga, aku juga tidak setuju dengan pernikahan ibuku sejak dulu, tapi aku tidak bisa apa-apa," ucapnya dan langsung keluar.

***

Rifki pun keluar dari ruangan dengan wajah masam. Laila semakin bingung dengan tingkahnya yang aneh. "Kamu kenapa sih Rif? ada masalah?" tanya Laila

"Udahlah nggak usah ngurusin aku, urus saja pacar mu!" cetus Rifki, sedang tatapannya menunjukkan ketidaksenangannya pada Laila.

"Pacar? pacar dari mana sih, ih kamu aneh deh, ya udah pulang aja sana, siapa juga yang mau urusin kamu,"

"Jadi..yang kemaren kamu peluk di depan itu bukan pacar kamu?" tanya Rifki penasaran.

Laila pun mengingat ingat, bahwa laki-laki yang di maksud Rifki mungkin adalah adiknya Ridwan.

"Yang kemarin itu adik aku, Ridwan," ucap Laila.

Mendengar itu hati Rifki seolah lega, karena Laila ternyata tidak seperti yang ia pikirkan.

"Syukurlah,"

"Apaan sih, nggak jelas bangat,"

Laila masuk ke ruangan Arga, ia duduk di sofa ruangan itu, menanti Arga hingga usai berkerja. Ya, memang membosankan, tapi Laila harus menjalankan tugasnya.

Laila membuka HP nya, ia menonton live Haris yang tengah berdakwah. Mata Laila amat semangat menatap HP hingga ia tak memperdulikan sekitarnya.

Sesekali ia tersenyum menatap wajah Haris yang karismatik. "Kenapa dia sangat tampan," batin Laila tak henti tersenyum menatap HP.

Arga sudah memanggil Laila beberapa kali, namun Laila tak sadar. Arga memperhatikan Laila yang fokus menonton hpnya.

"Ehem.." Suara dari tenggorokan Arga tak berpengaruh sama sekali.

"Astaga..anak ini niat kerja nggak sih," gerutu Arga, ia berdiri dan berjalan menemui Laila di sofa. Tak banyak bicara Arga langsung merebut HP Laila.

"O..jadi gara-gara ustadz yang lagi trend ini kamu lupa dunia, kamu mau dapat ilmunya atau mau dapat apanya sih, sekarang ini lagi jam kerja, dari tadi saya panggil kamu tapi kamu malah asyik nonton, saya nggak larang kamu nonton ini, tapi tolong berkerja lah di jam kerja," tegas Arga.

Laila merebut hpnya dari Arga, "I- iya pak, saya minta maaf, eh maksud saya bos Arga, saya minta maaf bos," ucap Laila, ia kaget tiba-tiba Arga mengambil HP nya.

...

Arga menatap jam tangannya, menunjukkan waktu pulang nya tiba. Meski ia pemilik perusahaan, namun ia punya aturan sendiri agar berdisiplin.

"Ayok pulang!" kata Arga namun tak ada jawaban, ia menoleh ke sofa, melihat Laila yang tertidur di sana.

"Sepertinya gadis ini menerima gaji yang tak sesuai dengan kinerjanya," ucap Arga menatapi Laila.

Namun sesekali ia menatap mata Laila yang indah meski sedang tertidur.

Laila terbangun, ia terkejut melihat Arga di depannya, buru-buru Laila bangun dari tidurnya. "Maaf.. maaf pak bos, saya ketiduran," ucap Laila cengar-cengir.

"Ayo pulang!" Arga langsung berjalan ke parkiran mobil. Begitupun Laila yang mengikutinya dari belakang.

***

Di perjalanan, Arga menyuruh supir untuk menghentikan mobil karena ia ingin membeli minum. Awalnya ia menyuruh Laila, namun Laila yang punya banyak akal berpura-pura tidur di mobil.

Namun tetap saja Laila merasa bersalah, ia keluar dari mobil bermaksud menyusul Arga. Namun langkahnya terhenti saat Haris tiba-tiba memanggilnya dari arah belakangnya.

"Laila!" panggil Haris.

Laila menoleh ke belakang, kedua bola matanya menatap Haris yang berjalan ke arahnya bak seorang pangeran.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Haris dengan wajah ramah.

"Lagi ..mau beli sesuatu," jawab Laila sedikit gugup. "Laila, aku mau kasih undangan, tolong nanti sekalian kasikan ke Adel ya," pinta Haris sembari memberi dua undangan pada Laila.

Laila menatap undangan pernikahan yang di beri Haris, seketika mata nya menahan air mata, hatinya terasa sesak, berusaha tetap bersikap seperti biasanya.

Dengan berat ia berkata, "Wah, selamat ya ustadz, insyaallah nanti aku kasih ke Adel,"

"Terimakasih ya, ya udah aku pergi dulu, Assalamualaikum," ucap Haris dan pergi meninggalkan Laila yang tetap berdiri di sana.

Laila melihat kembali undangan itu, ia tak kuasa menahan air matanya, ia melihat nama yang bersanding dengan nama Haris ternyata adalah teman dekatnya di bangku SMP.

"Kenapa hatiku perih ya, harusnya aku jangan terlalu berlebihan," batin Laila. Ia mengingat saat-saat dulu ia amat memperhatikan Haris di waktu SMA, bahkan Laila rela mengerjakan tugas Haris dan lupa mengerjakan tugasnya. Sementara Haris tak pernah menyadari itu.

Air mata Laila semakin menjadi jadi, tak kuasa menahan cinta sepihak yang akhirnya harus berakhir tak berbalas. Di tengah keramaian Laila menangis meratapi kesedihannya.

Arga yang baru datang membawa minuman melihat Laila menangis di sana. Tak biasanya gadis yang ia kenal itu menangis. Arga berjalan menemui Laila.

"Kamu ngapain nangis di sini? ada apa?" tanya Arga menatap heran wajah Laila.

Laila tak menjawab ia langsung masuk ke mobil.

Suasana tampak senyap, Laila tak berkata sepatah pun. "Laila..kamu kenapa sih,?" tanya Arga lagi.

"Nggak, saya nggak pa pa," elak Laila sambil menghapus Air matanya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BAGUSLH HARIS MNIKAH, BIAR LO GK MIKIRKN LAKI2 YG BKN MAHRAM LO, HINGGA HATI LO BERZINAH..

2024-04-17

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SDH BRDOSA TUH LAILA MMIKIRKN LAKI2 YG BKN MAHRAMNYA, MSKI SI HARIS SEORANG USTADZ..

2024-04-17

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

HRSNYA LO PEKA, TU RIFKI MNYUKAI LO..

2024-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Laila si gadis kuat
2 2. Tertusuk
3 3. Wasiat dari sahabat
4 4. Menjadi Penjaganya
5 5. Ternyata bukan penjahat
6 6. Surat untuk Arga
7 7.Masakan yang sama
8 8.Pekerjaan yang membosankan
9 9. Memiliki kebiasaan yang sama
10 10. Penjelasan Arga
11 11. Dia pergi
12 12. Tamu tak di undang
13 13. Siapa kamu sebenarnya?
14 14. Langit malam
15 15. Terkunci
16 16. Dia datang
17 17.Bukan pacar
18 18. Ustadz Haris
19 19.Si munafik
20 20. Undangan
21 21. Di sekap
22 22. Menghadapi langsung
23 23. Kamu akan kalah
24 24. Apa kamu menyukaiku?
25 25. Percikan cinta?
26 26. Melihatnya menikah
27 27. Dia menyelamatkan ku?
28 28. Saatnya melupakan
29 29. Sapu jelek
30 30. Mengikutiku
31 31. Dia tampan
32 32. Dia seperti kisah yang ku baca
33 33. Kapan nikah
34 34. Hujan deras
35 35. Salah sasaran
36 36. Berhenti jadi bodyguard
37 37. Ternyata dia inisial L
38 38. Di lamar
39 39. Ketika cinta kadaluarsa
40 40. Menikah
41 41. Dia cantik kan?
42 42. Jantung aman?
43 43. Misteri mimpi
44 44. Malapetaka
45 45. Dalam gelap
46 46. Misteri rumah Afni
47 47. Gelas pecah
48 48. Menahan rindu
49 Pembaca tercinta
50 49. Perih bagai dikuliti
51 50. Dia pantas dicurigai
52 51. Permainan dimulai
53 52. Terbebas
54 53. Dia kembali
55 54. Lapor Bu dokter!
56 55. Operasi wajah?
57 56. Keluarga mu : Keluarga kita
58 57. Obat luka di hati, adakah?
59 58. Bantu aku melamarnya
60 59. Grup musik rebana
61 Baca dulu ya ..
62 60. Gagal nikah Minggu ini
63 61. Rindu
64 62.Dia begitu sempurna
65 63. Kekhawatiran
66 64. 7 bidadari
67 65. Terselamatkan
68 66. Gaun pengantin
69 67. Ending tapi masih lanjut ya
70 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz
71 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #1
72 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #2
73 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #3
74 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #4
75 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #5
76 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #6
77 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #7
78 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #8
79 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #9
80 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #10
81 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #11
82 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #12
83 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz#13
84 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #14
85 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #15
86 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #16
87 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #17
88 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #18 end
89 Aku bukan bidadari surga mu
90 Assalamualaikum
91 Promo judul: Ketika Pangeran Dingin Jatuh Cinta
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1. Laila si gadis kuat
2
2. Tertusuk
3
3. Wasiat dari sahabat
4
4. Menjadi Penjaganya
5
5. Ternyata bukan penjahat
6
6. Surat untuk Arga
7
7.Masakan yang sama
8
8.Pekerjaan yang membosankan
9
9. Memiliki kebiasaan yang sama
10
10. Penjelasan Arga
11
11. Dia pergi
12
12. Tamu tak di undang
13
13. Siapa kamu sebenarnya?
14
14. Langit malam
15
15. Terkunci
16
16. Dia datang
17
17.Bukan pacar
18
18. Ustadz Haris
19
19.Si munafik
20
20. Undangan
21
21. Di sekap
22
22. Menghadapi langsung
23
23. Kamu akan kalah
24
24. Apa kamu menyukaiku?
25
25. Percikan cinta?
26
26. Melihatnya menikah
27
27. Dia menyelamatkan ku?
28
28. Saatnya melupakan
29
29. Sapu jelek
30
30. Mengikutiku
31
31. Dia tampan
32
32. Dia seperti kisah yang ku baca
33
33. Kapan nikah
34
34. Hujan deras
35
35. Salah sasaran
36
36. Berhenti jadi bodyguard
37
37. Ternyata dia inisial L
38
38. Di lamar
39
39. Ketika cinta kadaluarsa
40
40. Menikah
41
41. Dia cantik kan?
42
42. Jantung aman?
43
43. Misteri mimpi
44
44. Malapetaka
45
45. Dalam gelap
46
46. Misteri rumah Afni
47
47. Gelas pecah
48
48. Menahan rindu
49
Pembaca tercinta
50
49. Perih bagai dikuliti
51
50. Dia pantas dicurigai
52
51. Permainan dimulai
53
52. Terbebas
54
53. Dia kembali
55
54. Lapor Bu dokter!
56
55. Operasi wajah?
57
56. Keluarga mu : Keluarga kita
58
57. Obat luka di hati, adakah?
59
58. Bantu aku melamarnya
60
59. Grup musik rebana
61
Baca dulu ya ..
62
60. Gagal nikah Minggu ini
63
61. Rindu
64
62.Dia begitu sempurna
65
63. Kekhawatiran
66
64. 7 bidadari
67
65. Terselamatkan
68
66. Gaun pengantin
69
67. Ending tapi masih lanjut ya
70
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz
71
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #1
72
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #2
73
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #3
74
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #4
75
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #5
76
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #6
77
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #7
78
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #8
79
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #9
80
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #10
81
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #11
82
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #12
83
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz#13
84
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #14
85
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #15
86
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #16
87
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #17
88
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #18 end
89
Aku bukan bidadari surga mu
90
Assalamualaikum
91
Promo judul: Ketika Pangeran Dingin Jatuh Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!