18. Ustadz Haris

Pagi hari,

Raut wajah laila tampak semangat, ia memasang sepatunya, mencium tangan ayah dan bunda seraya berpamitan. "Kamu mau langsung berangkat kerja?" tanya bunda. "Nggak Bun, aku mau ke pengajian," ujar Laila.

Laila bergegas ke pengajian bersama dengan Adel yang sudah menunggunya di jalan. Adel kebetulan sedang tidak bekerja, mereka pun berangkat ke mesjid Al ikhlas tempat Haris berdakwah.

Suasana pengajian tampak ramai di kalangan ibu-ibu, hanya sedikit gadis muda di sana. Laila tampak menantikan dakwah dari Haris.

Tiba-tiba hpnya berdering, yang ternyata telpon dari bos. Hatinya sedikit kurang enak mengangkat telpon itu. "Assalamualaikum bos,," sapa Laila di telpon.

"Waalaikumussalam, kenapa kamu belum datang, cepat kesini,ini udah jam setengah sepuluh," perintah Arga.

"Ih kok gitu sih bos, ini kan hari Minggu, aku emang libur hari Minggu, sesuai perjanjian dari awal," protes Laila.

"Nggak ada libur libur, saya nggak pernah tuh nyuruh kamu libur di hari Minggu, kamu pikir saya akan aman aman aja kalau hari Minggu? dan kamu pikir penjahat akan libur di hari minggu? nggak kan! ya udah cepat ke sini!" tegas Arga meninggikan nada suaranya di telpon.

"Mulai deh sifat nyebelin nya," batin Laila merasa kesal.

Laila buru-buru mematikan telpon dan menonaktifkan HP nya.

Tiba saatnya ustadz Haris di persilahkan untuk menyampaikan dakwahnya. Mata Laila tertuju ke depan, memandang ustadz yang dahulu sangat ia kagumi. Laila menyimak tausiah dari ustadz hingga usai.

Pengajian pun usai, kini Laila dan Adel bergegas pulang, namun sebenarnya Laila masih ingin menyapa ustadz Haris.

"Kenapa berhenti? kamu masih mau ketemu Haris, jangan bilang kalau kamu masih suka sama dia?" Adel menatap mata Laila.

Laila hanya menunduk seolah mengiyakan perkataan Adel.

"Aduh Laila, kalau keadaannya udah begini, kayaknya sulit deh, dia udah terkenal, pasti di akan.."

"Iya aku tau, aku ngerti kok, aku juga udah nggak berharap," ucap Laila memotong pembicaraan Adel.

Laila dan adel pun berjalan kembali,

"Tunggu!" suara seseorang yang memanggil dari belakang. Laila dan Adel menoleh, ternyata itu adalah Haris.

Mata Laila terkejut melihat Haris yang menghentikan langkahnya. Pandangan di depannya amat indah hingga ia tak bisa memejamkan mata.

"Laila! Adel!" sapa Haris menatap kedua teman lamanya.

"Wah, kami benar-benar nggak nyangka, sekarang kamu udah jadi pak ustadz, kami kira kamu nggak akan kenal lagi sama kami" tutur Adel.

"Alhamdulillah aku masih ingat kok, terimakasih ya udah datang ke sini," ucap Haris.

"Iya sama-sama," jawab laila sembari tersenyum di balik cadarnya.

"Laila yang sekarang ternyata udah bercadar ya, Alhamdulillah, ada banyak perubahan," tutur Haris.

"Iya Alhamdulillah," kata Adel sembari menatap Laila, ia faham betul saat ini Laila pasti sangat bahagia.

"oh ya, aku duluan ya, soalnya hari ini aku ada jadwal lain, Assalamualaikum," ucap Haris dan kemudian melangkah pergi.

Meski hanya pertemuan sesaat namun Laila amat bahagia bisa berbicara dengan laki-laki yang sejak lama ia kagumi.

***

Dengan berat hati Laila kembali ke rumah Arga.

Arga menatap sinis Laila yang berdiri di hadapannya.

"Bagus ya! kamu telat lima jam," gumam Arga sembari meminum teh di ruang tamu.

"Bos Arga yang terhormat! saya punya hak untuk libur di hari Minggu, kenapa bos malah suruh saya kesini, harusnya saya sekarang istirahat,lagi pula di sini nggak ada penjahat," protes Laila pada bos Arga, sedang wajahnya masam.

"Masih komplain lagi, udah sana masakin saya makanan, saya dari tadi pagi belum makan, kamu sih lama banget," cetus Arga.

Laila ingin protes lagi tapi ia tau tidak akan ada gunanya melawan bos keras kepala, sedang ia masih butuh biaya untuk adiknya.

***

Sambil memasak Laila mengomel sendiri di dapur, meluapkan kekesalannya pada bosnya yang semena-mena padanya.

"Aku sudah seperti Cinderella yang diperlakukan kasar oleh ibu tirinya, iya dia memang cocok jadi ibu tiri, galaknya minta ampun, jelas-jelas ini hari Minggu, apa dia tidak punya kalender? aku bahkan belum mencuci bajuku, sudah di suruh kesini aja, kalau bukan karena aku butuh uang, mungkin aku nggak akan mau jadi bodyguard dia, lagian bodyguard kok kerjanya masak sih, nggak jelas bangat," gerutu Laila meluapkan kekesalannya.

"Ehem.. setidaknya kalau ingin menjelekkan saya jangan sampai kedengaran telinga saya," ucap Arga yang ternyata berdiri di belakang Laila.

"Astaghfirullah..mati aku! " batin Laila, khawatir Arga mendengar semuanya.

"Maaf pak bos, tadi saya cuma..cuma lagi latihan akting, siapa tau saya bisa jadi bintang iklan," Laila mengelak.

"Suruh saja laundry yang mencuci bajumu, saya yang bayar, kalau perlu semua keperluan kamu saya tanggung," cetus Arga seolah kesal pada ucapan Laila tadi.

"Nggak usah repot-repot pak bos," ucap Laila dan buru-buru menyelesaikan masakannya.

Hidangan pun tertera di meja makan, Arga dengan segera menyantapnya karena ia belum makan dari tadi pagi.

"Ayok sini! kamu ikut makan," suruh Arga pada Laila,

"Nggak usah pak bos," ucap Laila dan pergi ke ruang tamu.

Tiba-tiba suara menangis terdengar di telinga Laila. Suara berasal dari arah kamar Bu Ranti. Laila buru-buru ke kamar Bu Ranti untuk mengecek keadaannya.

"Ibu kenapa?" tanya Laila yang langsung masuk karena pintu terbuka.

"Duduklah saya butuh teman cerita," ucap Bu Ranti berderai air mata. Laila pun duduk di samping bu Ranti di atas tempat tidur.

Bu Ranti menangis histeris sambil berkata, "Laila..saya benar-benar nggak habis pikir sama kelakuan mantan suami saya, benar-benar tidak tau malu, setelah dia menikah dengan wanita lain dia belum puas juga, dia selalu berusaha mengambil hati Arga, terlebih sekarang perusahaan Arga sudah maju, kamu tau nggak sih, laki-laki kurang ajar itu mengundang anakku untuk makan malam bersama dia dan istri keduanya, ya, memang tidak akan ada yang mengerti bagaimana perasaan ku," ucap Bu Ranti mengeluhkan isi hatinya pada Laila.

Laila tak tau bagaimana caranya menghibur Bu Ranti tapi ia paham bahwa hati seorang ibu pasti terluka melihat suaminya dengan istri yang lain.

"Iya saya memang bukan seorang ibu, tapi saya ngerti gimana perasaan ibu, saya sering nonton Film Istri yang tersakiti di Indosiar, mungkin memang sakit Bu, tapi ibu harus tetap kuat ya, saya yakin pasti suatu saat ibu akan berada di puncak kebahagiaan," tutur Laila menenangkan hati Bu Ranti yang sudang bersedih.

"Saya sebenarnya sudah menerima kenyataan ini, tapi dia masih saja ikut campur urusan saya dan anak saya," lanjut Bu Ranti.

"Iya, ibu sabar ya, bagaimana pun juga pak Arga pasti tetap memprioritaskan ibu," tutur Laila menenangkan hati Bu Ranti.

Terpopuler

Comments

Iqbal Zaki

Iqbal Zaki

cerita nya makin seru,,,

2024-04-22

0

HNF G

HNF G

berarti haris sdh tau wajah Laila yg tanpa cadar ya. koq bs nolak Laila, kan lailanya cantik ruar byasah😄

2024-03-04

1

Rose Reea

Rose Reea

uhuy udah berasa suami aja nih mau menanggung semua keperluan 😚

2024-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Laila si gadis kuat
2 2. Tertusuk
3 3. Wasiat dari sahabat
4 4. Menjadi Penjaganya
5 5. Ternyata bukan penjahat
6 6. Surat untuk Arga
7 7.Masakan yang sama
8 8.Pekerjaan yang membosankan
9 9. Memiliki kebiasaan yang sama
10 10. Penjelasan Arga
11 11. Dia pergi
12 12. Tamu tak di undang
13 13. Siapa kamu sebenarnya?
14 14. Langit malam
15 15. Terkunci
16 16. Dia datang
17 17.Bukan pacar
18 18. Ustadz Haris
19 19.Si munafik
20 20. Undangan
21 21. Di sekap
22 22. Menghadapi langsung
23 23. Kamu akan kalah
24 24. Apa kamu menyukaiku?
25 25. Percikan cinta?
26 26. Melihatnya menikah
27 27. Dia menyelamatkan ku?
28 28. Saatnya melupakan
29 29. Sapu jelek
30 30. Mengikutiku
31 31. Dia tampan
32 32. Dia seperti kisah yang ku baca
33 33. Kapan nikah
34 34. Hujan deras
35 35. Salah sasaran
36 36. Berhenti jadi bodyguard
37 37. Ternyata dia inisial L
38 38. Di lamar
39 39. Ketika cinta kadaluarsa
40 40. Menikah
41 41. Dia cantik kan?
42 42. Jantung aman?
43 43. Misteri mimpi
44 44. Malapetaka
45 45. Dalam gelap
46 46. Misteri rumah Afni
47 47. Gelas pecah
48 48. Menahan rindu
49 Pembaca tercinta
50 49. Perih bagai dikuliti
51 50. Dia pantas dicurigai
52 51. Permainan dimulai
53 52. Terbebas
54 53. Dia kembali
55 54. Lapor Bu dokter!
56 55. Operasi wajah?
57 56. Keluarga mu : Keluarga kita
58 57. Obat luka di hati, adakah?
59 58. Bantu aku melamarnya
60 59. Grup musik rebana
61 Baca dulu ya ..
62 60. Gagal nikah Minggu ini
63 61. Rindu
64 62.Dia begitu sempurna
65 63. Kekhawatiran
66 64. 7 bidadari
67 65. Terselamatkan
68 66. Gaun pengantin
69 67. Ending tapi masih lanjut ya
70 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz
71 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #1
72 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #2
73 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #3
74 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #4
75 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #5
76 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #6
77 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #7
78 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #8
79 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #9
80 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #10
81 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #11
82 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #12
83 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz#13
84 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #14
85 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #15
86 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #16
87 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #17
88 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #18 end
89 Aku bukan bidadari surga mu
90 Assalamualaikum
91 Promo judul: Ketika Pangeran Dingin Jatuh Cinta
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1. Laila si gadis kuat
2
2. Tertusuk
3
3. Wasiat dari sahabat
4
4. Menjadi Penjaganya
5
5. Ternyata bukan penjahat
6
6. Surat untuk Arga
7
7.Masakan yang sama
8
8.Pekerjaan yang membosankan
9
9. Memiliki kebiasaan yang sama
10
10. Penjelasan Arga
11
11. Dia pergi
12
12. Tamu tak di undang
13
13. Siapa kamu sebenarnya?
14
14. Langit malam
15
15. Terkunci
16
16. Dia datang
17
17.Bukan pacar
18
18. Ustadz Haris
19
19.Si munafik
20
20. Undangan
21
21. Di sekap
22
22. Menghadapi langsung
23
23. Kamu akan kalah
24
24. Apa kamu menyukaiku?
25
25. Percikan cinta?
26
26. Melihatnya menikah
27
27. Dia menyelamatkan ku?
28
28. Saatnya melupakan
29
29. Sapu jelek
30
30. Mengikutiku
31
31. Dia tampan
32
32. Dia seperti kisah yang ku baca
33
33. Kapan nikah
34
34. Hujan deras
35
35. Salah sasaran
36
36. Berhenti jadi bodyguard
37
37. Ternyata dia inisial L
38
38. Di lamar
39
39. Ketika cinta kadaluarsa
40
40. Menikah
41
41. Dia cantik kan?
42
42. Jantung aman?
43
43. Misteri mimpi
44
44. Malapetaka
45
45. Dalam gelap
46
46. Misteri rumah Afni
47
47. Gelas pecah
48
48. Menahan rindu
49
Pembaca tercinta
50
49. Perih bagai dikuliti
51
50. Dia pantas dicurigai
52
51. Permainan dimulai
53
52. Terbebas
54
53. Dia kembali
55
54. Lapor Bu dokter!
56
55. Operasi wajah?
57
56. Keluarga mu : Keluarga kita
58
57. Obat luka di hati, adakah?
59
58. Bantu aku melamarnya
60
59. Grup musik rebana
61
Baca dulu ya ..
62
60. Gagal nikah Minggu ini
63
61. Rindu
64
62.Dia begitu sempurna
65
63. Kekhawatiran
66
64. 7 bidadari
67
65. Terselamatkan
68
66. Gaun pengantin
69
67. Ending tapi masih lanjut ya
70
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz
71
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #1
72
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #2
73
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #3
74
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #4
75
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #5
76
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #6
77
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #7
78
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #8
79
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #9
80
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #10
81
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #11
82
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #12
83
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz#13
84
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #14
85
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #15
86
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #16
87
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #17
88
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #18 end
89
Aku bukan bidadari surga mu
90
Assalamualaikum
91
Promo judul: Ketika Pangeran Dingin Jatuh Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!