19.Si munafik

Usai sholat isya, Laila membaca Al-qur'an di kamarnya, ia tak tau bahwa lantunan Al-Quran nya terdengar hingga ke telinga Arga.

Arga hendak mengetuk pintu kamar Laila karena ingin mengatakan sesuatu, namun mendengar Laila sedang mengaji, ia pun menunggu hingga usai. Ia berdiri di depan pintu. Tak sadar hatinya tersentuh dengan lantunan ayat suci itu. "Maasyaa Allah, Laila ternyata sangat indah suaranya saat melantunkan Al-quran," batin Arga yang sedang menunggu Laila.

Tak lama kemudian, Laila pun keluar dari kamar, ia terkejut melihat Arga tiba-tiba di depan kamarnya.

"Pak Arga ngapain di sini?" tanya Laila terheran menatap Arga.

Arga pun menuturkan maksudnya,"Saya mau keluar, papa ngajak aku makan malam, nggak enak kalau nolak, siapa tau ada hal penting yang ingin dia sampaikan," ujar Arga.

"Maksud bos saya ikut gitu? ini malam loh bos, gimana pun juga saya punya harga diri sebagai wanita, maaf ya! tapi saya nggak mau," tegas Laila menolak keras perintah Arga.

Arga menghela nafas, "Ini acara makan malam keluarga Laila! bukan makan berdua, apa yang kamu takutkan,", gerutu Arga seolah geram pada perkataan Laila.

"Justru itu, emang saya siapa ikut ikutan acara keluarga bos Arga," gumam Laila.

"Berarti kalau saya kenapa-kenapa dijalan, itu salah kamu ya," cetus Arga sedikit kesal.

"Lah kok salah saya sih pak, ya udah deh iya," Laila pun mengalah untuk ikut mengawal Arga ke rumah papanya.

***

Di perjalanan,

"Informasi apa yang udah kamu dapat tentang sahabat Linda?" tanya Arga pada Laila yang duduk di depan.

Laila bingung harus menjawab apa, dia tak bisa berbohong, tapi juga tidak mau mengungkap bahwa ia orangnya.

"Saya kan udah bilang pak, kalau sekarang ini kita harus fokus menangkap pembunuh Linda," ucap Laila mengelak.

"Iya saya tau, tapi saya juga perlu tau siapa gadis itu dan dimana dia tinggal, hari ini papa nyuruh ketemuan, pasti aku di suruh buru-buru nikah, aku harus segera menemukan gadis itu, kalau tidak pasti aku akan di jodohkan," jelas Arga, ia sebenarnya belum siap untuk menikah dengan wanita lain, namun daripada harus menikah dengan orang lain, ia lebih memilih menjalankan wasiat Linda.

Laila yang sedang minum di mobil tiba-tiba tersedak mendengar perkataan Arga. Laila sendiri tidak berniat untuk menikah dengan Arga, ia merasa sudah cukup dengan menjaga Arga dari penjahat, dan tidak perlu ke langkah yang lebih serius.

"apa? apa dia gila, belum tau orangnya, tapi dia udah mutusin untuk nikahin sahabat Linda, kurasa dia akan mencabut kata-katanya saat dia tau kalau aku sahabat Linda," batin Laila seolah kaget mendengar kata-kata Arga itu.

"Pak bos kan belum kenal orangnya, gimana kalau orangnya jelek," kata Laila berniat mengubah pikiran Arga.

"Teman Linda pasti tidak jauh beda dengan Linda, Linda orang yang baik, pasti temannya juga baik, saya tidak perduli fisik atau penampilannya," tegas Arga membuat Laila terdiam tak berkutik.

***

Tibalah di sebuah ruangan mewah di rumah papa Arga. Laila terkagum melihat hidangan yang amat banyak, ia tak menyangka ada ruang makan seluas itu.

papa tersenyum ramah menyambut putranya. "Akhirnya yang di tunggu-tunggu datang juga," ucap Papa.

Begitu pun ibu tiri Arga yang tersenyum manis menatap kedatangan Arga. Rifki yang duduk di depan Laila, sedikit kesal menatap Laila yang hadir di sana. Rifki telah salah faham, ia mengira Laila berpacaran.

Suasana makan malam tampak canggung, dimana ibu tiri pura-pura tersenyum, sedang anak tirinya Arga tau betapa munafik nya ibu tiri yang selalu tersenyum di depan papa.

Papa menatap perempuan bercadar di samping Arga, "Dia siapa?" tanya Papa

"Dia asisten pribadi aku pa," jawab Arga.

"Maaf Arga, bukannya mama ikut campur, tapi sebaiknya lain kali kamu tidak perlu membawa orang lain di acara keluarga kita, mama bahkan kaget melihat wanita ini, penampilannya sedikit aneh," ujar ibu tiri dengan nada lembut tapi menusuk.

Arga tersenyum sinis, "Dia orang saya, jadi saya berhak memerintahkan dia untuk selalu bersama saya, jika anda berkata penampilan gadis ini aneh, saya rasa itu jauh lebih baik sekalipun anda berkata pakaiannya menyeramkan, seperti apa pun penampilan seseorang, saya masih bisa membedakan mana yang baik dan mana yang busuk, bahkan jika si busuk menutup kebusukannya," tegas Arga yang terpancing dengan perkataan ibu tiri.

"Jaga bicara kamu Arga!" tegas Papa melototi Arga.

"Apa ada yang salah? aku tidak menyudutkan siapapun, kecuali jika orang itu merasa tersudutkan," cetus Arga seolah menyindir ibu tirinya.

"Apa ibumu mengajarimu seperti ini?" ibu tiri menatap sinis ke arah Arga.

Seketika mata Arga melotot mendengar itu, ia mulai terpancing emosi, "Apa maksud anda membawa-bawa mama saya, mama saya jauh lebih baik dari pada anda, Allah maha adil, meski kalian membuang aku dan mama, tapi justru sekarang kehidupan aku dan mama jauh lebih baik dari pada kalian," gumam Arga yang meluapkan kekesalannya selama ini.

Suasana ruangan makan semakin panas, konflik yang selalu terjadi kini terjadi lagi, Arga memang tak bisa aman jika bertemu ibu tirinya. Laila mencoba menahan Arga, "Bos Arga, udah ya, kalau emang saya nggak boleh disini, nggak pa pa, saya tunggu di luar aja," kata Laila sembari berdiri.

"Kita memang harus keluar dari sini," ucap Arga dengan keras dan berdiri.

Rifki tak mau ikut campur dengan permasalahan ibunya dan Arga. Bagaimana pun juga dari dulu ia malu ketika ibunya memutuskan menikahi papa Arga, karena ia seolah menjadi anak dari perusak rumah tangga orang lain.

Arga dan Laila pun keluar dari rumah papa. Laila tampak takut melihat wajah emosi Arga.

"Istighfar pak, nggak usah terlalu dipikirkan, lebih baik sekarang kita pulang, terus pak bos bisa istirahat," kata Laila untuk menenangkan Arga.

"Iya kamu benar, ayok pulang," ucap Arga dan langsung menaiki mobil.

Suasana hati Arga amat kacau di mobil.Ia masih teringat wajah ibu tiri yang menyebalkan, terlebih karena ibu tiri sangat munafik.

"Emosi hanya merusak diri sendiri, tetap tenang dan fokus pada tujuan, itulah yang akan berguna untuk kita, seseorang yang tak bisa mengendalikan dirinya cepat atau lambat akan menghancurkan diri sendiri," ucap Laila yang duduk di bangku depan.

Mendengar perkataan Arga mengingatkan Arga pada Linda yang pernah mengatakan hal yang sama padanya. "Kenapa gadis ini punya banyak kesamaan dengan Linda, kenapa dia mengatakan hal yang persis dengan yang dikatakan Linda dulu," batin Arga menatap Laila di depan.

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

kerent....ayo temukan pembunuh Linda...

2024-05-16

0

luiya tuzahra

luiya tuzahra

baru kali ada ceo yg cewenya jelek biasanya digambarkan waaaow perfec

2024-03-07

1

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

miga aja arga nyuruh orang untuk nyari tau ttg sahabat linda tanpa sepengetahuan laila.

2023-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Laila si gadis kuat
2 2. Tertusuk
3 3. Wasiat dari sahabat
4 4. Menjadi Penjaganya
5 5. Ternyata bukan penjahat
6 6. Surat untuk Arga
7 7.Masakan yang sama
8 8.Pekerjaan yang membosankan
9 9. Memiliki kebiasaan yang sama
10 10. Penjelasan Arga
11 11. Dia pergi
12 12. Tamu tak di undang
13 13. Siapa kamu sebenarnya?
14 14. Langit malam
15 15. Terkunci
16 16. Dia datang
17 17.Bukan pacar
18 18. Ustadz Haris
19 19.Si munafik
20 20. Undangan
21 21. Di sekap
22 22. Menghadapi langsung
23 23. Kamu akan kalah
24 24. Apa kamu menyukaiku?
25 25. Percikan cinta?
26 26. Melihatnya menikah
27 27. Dia menyelamatkan ku?
28 28. Saatnya melupakan
29 29. Sapu jelek
30 30. Mengikutiku
31 31. Dia tampan
32 32. Dia seperti kisah yang ku baca
33 33. Kapan nikah
34 34. Hujan deras
35 35. Salah sasaran
36 36. Berhenti jadi bodyguard
37 37. Ternyata dia inisial L
38 38. Di lamar
39 39. Ketika cinta kadaluarsa
40 40. Menikah
41 41. Dia cantik kan?
42 42. Jantung aman?
43 43. Misteri mimpi
44 44. Malapetaka
45 45. Dalam gelap
46 46. Misteri rumah Afni
47 47. Gelas pecah
48 48. Menahan rindu
49 Pembaca tercinta
50 49. Perih bagai dikuliti
51 50. Dia pantas dicurigai
52 51. Permainan dimulai
53 52. Terbebas
54 53. Dia kembali
55 54. Lapor Bu dokter!
56 55. Operasi wajah?
57 56. Keluarga mu : Keluarga kita
58 57. Obat luka di hati, adakah?
59 58. Bantu aku melamarnya
60 59. Grup musik rebana
61 Baca dulu ya ..
62 60. Gagal nikah Minggu ini
63 61. Rindu
64 62.Dia begitu sempurna
65 63. Kekhawatiran
66 64. 7 bidadari
67 65. Terselamatkan
68 66. Gaun pengantin
69 67. Ending tapi masih lanjut ya
70 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz
71 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #1
72 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #2
73 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #3
74 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #4
75 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #5
76 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #6
77 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #7
78 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #8
79 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #9
80 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #10
81 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #11
82 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #12
83 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz#13
84 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #14
85 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #15
86 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #16
87 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #17
88 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #18 end
89 Aku bukan bidadari surga mu
90 Assalamualaikum
91 Promo judul: Ketika Pangeran Dingin Jatuh Cinta
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1. Laila si gadis kuat
2
2. Tertusuk
3
3. Wasiat dari sahabat
4
4. Menjadi Penjaganya
5
5. Ternyata bukan penjahat
6
6. Surat untuk Arga
7
7.Masakan yang sama
8
8.Pekerjaan yang membosankan
9
9. Memiliki kebiasaan yang sama
10
10. Penjelasan Arga
11
11. Dia pergi
12
12. Tamu tak di undang
13
13. Siapa kamu sebenarnya?
14
14. Langit malam
15
15. Terkunci
16
16. Dia datang
17
17.Bukan pacar
18
18. Ustadz Haris
19
19.Si munafik
20
20. Undangan
21
21. Di sekap
22
22. Menghadapi langsung
23
23. Kamu akan kalah
24
24. Apa kamu menyukaiku?
25
25. Percikan cinta?
26
26. Melihatnya menikah
27
27. Dia menyelamatkan ku?
28
28. Saatnya melupakan
29
29. Sapu jelek
30
30. Mengikutiku
31
31. Dia tampan
32
32. Dia seperti kisah yang ku baca
33
33. Kapan nikah
34
34. Hujan deras
35
35. Salah sasaran
36
36. Berhenti jadi bodyguard
37
37. Ternyata dia inisial L
38
38. Di lamar
39
39. Ketika cinta kadaluarsa
40
40. Menikah
41
41. Dia cantik kan?
42
42. Jantung aman?
43
43. Misteri mimpi
44
44. Malapetaka
45
45. Dalam gelap
46
46. Misteri rumah Afni
47
47. Gelas pecah
48
48. Menahan rindu
49
Pembaca tercinta
50
49. Perih bagai dikuliti
51
50. Dia pantas dicurigai
52
51. Permainan dimulai
53
52. Terbebas
54
53. Dia kembali
55
54. Lapor Bu dokter!
56
55. Operasi wajah?
57
56. Keluarga mu : Keluarga kita
58
57. Obat luka di hati, adakah?
59
58. Bantu aku melamarnya
60
59. Grup musik rebana
61
Baca dulu ya ..
62
60. Gagal nikah Minggu ini
63
61. Rindu
64
62.Dia begitu sempurna
65
63. Kekhawatiran
66
64. 7 bidadari
67
65. Terselamatkan
68
66. Gaun pengantin
69
67. Ending tapi masih lanjut ya
70
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz
71
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #1
72
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #2
73
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #3
74
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #4
75
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #5
76
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #6
77
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #7
78
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #8
79
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #9
80
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #10
81
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #11
82
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #12
83
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz#13
84
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #14
85
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #15
86
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #16
87
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #17
88
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #18 end
89
Aku bukan bidadari surga mu
90
Assalamualaikum
91
Promo judul: Ketika Pangeran Dingin Jatuh Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!