Laila memperhatikan penampilan Arga yang cukup tampan di lihat.
"Pasti laki-laki ini hanya ingin mempermainkan Linda, tampangnya tidak begitu buruk, tapi kenapa dia mau menikah dengan Linda, sudah ku duga dia bukan laki-laki baik-baik,mana mungkin dia mencintai Linda yang tidak sebanding dengannya," batin Laila yang mengira Arga orang tidak baik.
Tiba-tiba hp Laila berdering, ia mengangkat telpon yang ternyata dari bunda,
"Assalamualaikum Bun, ada apa," sapa Laila di telpon. "Waalaikumussalam, asam lambung bunda kambuh, tolong belikan obat ya," ucap bunda di telpon.
Meski sahabatnya sedang kritis, ia tak punya pilihan, karena bagaimanapun juga bunda adalah prioritas utama bagi Laila. Laila segera kembali untuk membawakan obat untuk bunda.
***
Malam itu Laila menunaikan sholat tahajud, ia berdoa agar sahabatnya itu selamat dan bisa sembuh.
Jam menunjukkan pukul 04.00. Laila mendapat kabar dari salah seorang temannya yang bekerja di rumah sakit bahwa sahabatnya Linda telah meninggal dunia.
Laila seketika lemah tak berdaya mendengar itu, air mata tak henti membasahi pipinya, tangisannya terdengar hingga ke kamar lain.
Ayah, bunda dan adiknya Ridwan buru-buru mengecek kamar Laila.
"Ada apa Laila, kamu kenapa?" tanya bunda yang panik melihat Laila.
"Linda Bun, Linda meninggal," ucap Laila berderai air mata.
"Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un! kamu yang tenang dulu ya kak, habis subuh nanti kita ke sana," ujar Ridwan sambil mengelus punggung Laila.
Ayah pun kaget, kabar itu terlalu tiba-tiba.
***
"Linda! andai aku bisa mengulang waktu, aku akan menyerahkan diriku untuk di tusuk, dari pada kamu yang harus terluka," Arga tak henti menangisi kekasihnya itu.
Perkara ajal memang tidak ada yang tahu,semua orang pasti akan merasakan ajal, namun tidak semua orang merasakan jodoh di dunia.
Maka yang patut dipersiapkan terlebih dahulu adalah kematian bukan memperindah diri untuk menjemput jodoh.
Untungnya Linda adalah gadis Sholehah yang amat teratur ibadahnya, meski ia tak secantik perempuan lain, namun laki-laki bernama Arga itu tergila-gila padanya.
***
Di pemakaman,,
Semua keluarga Laila ikut ke pemakaman. Arga tampak tak berdaya melihat makam calon istrinya di depan mata.
Laila dan Arga saling menghadap ke makam Linda, namun Arga tak menyadari karena ia terlalu sedih, lagi pula Arga baru bertemu Laila sekali saja, hingga tak begitu hapal tampangnya.
Semua orang sudah meninggalkan makam, tinggallah Arga yang masih tetap memeluk makam Linda.
"Linda! bagaimana mungkin kamu pergi secepat ini, cincin kawin kita sudah ku persiapkan, harusnya sekarang kita sedang akad nikah," ujar Arga yang menangis sembari memeluk kuburan Linda.
Laila yang memantau dari balik pohon melihat kesedihan Arga.
"Tapi laki-laki itu terlihat sangat sedih dengan kepergian Linda, apa dia benar-benar mencintai Linda? kalau benar, berarti aku telah berburuk sangka pada laki-laki itu untuk kedua kalinya, astaghfirullah, ampunilah hamba ya Allah,"
batin Laila yang tak tega melihat kondisi Arga yang sudah terlihat seperti orang gila di makam Linda.
Di perjalanan pulang, Laila di hentikan oleh ibu dari sahabatnya Linda yaitu ibu Fatma. "Laila," panggil Bu Fatma.
Laila menoleh ke belakang, ia menatap haru wajah Bu Fatma.
"Bu Fatma, ibu yang ikhlas ya, insyaallah Linda akan di tempatkan di tempat terbaik oleh Allah, dia adalah perempuan baik-baik,saya juga merasa kehilangan Bu, tapi aku yakin kelak kita semua bisa bertemu di akhirat jika Allah mengizinkan" ucap Laila memeluk ibu Fatma.
"Iya nak, ibu juga yakin, Linda adalah anak yang Sholeh, sebenarnya ada yang ingin ibu sampaikan, sebelum Linda pergi, ia menulis sebuah surat untuk mu, ibu tidak pernah berani membaca ini, karena surat ini untuk mu," jelas Bu Fatma sambil memberikan sebuah amplop surat untuk Laila.
***
Malam itu Laila membuka surat dari sahabatnya, ia penasaran isi dari surat itu.
Laila pun membuka amplop, matanya tertuju pada surat di tangannya, dengan fokus ia membaca surat itu.
"Assalamualaikum sahabat terbaikku, Laila, terimakasih telah menjadi sahabat yang baik selama ini, terimakasih telah menjagaku dari dulu, aku tau kamu wanita kuat.
Tetaplah latih keterampilan bela diri yang kau miliki, karena aku pun sadar, sebagai perempuan, kita juga membutuhkan ilmu bela diri, karena tidak selamanya orang lain bisa menjaga kita.
Laila, aku ada satu permintaan yang aku berharap kamu bisa menurutinya, calon suami ku Arga adalah laki-laki Soleh nan bertanggung jawab.
Saat ini ia di kelilingi bahaya, banyak orang yang ingin menghancurkannya karena kariernya. Aku mohon bantu aku, jagalah dia, jadilah istrinya. Aku mohon hiduplah bahagia dengannya demi aku. -Dari sahabatmu_Linda.
Laila tak henti menangis membaca surat Linda."Linda, aku tidak mungkin melakukan itu, bahkan aku masih merasa perih setelah kepergian mu, mana mungkin aku memiliki apa yang kamu miliki dulu," batin Laila yang amat berat untuk menjalankan wasiat Linda.
***
Malam itu, Laila menemui Ibu Fatma di rumahnya.
Bu Fatma dan Laila tampak serius berbincang di ruang tamu.
"Bu, apa boleh saya minta satu hal," tanya Laila menatap serius ibu Fatma.
"Apa nak?"
"Jika calon suami Linda bertanya tentang sahabat dekat Linda, aku mohon jangan beritahu tentang aku ya Bu, aku hanya khawatir jika dia tau tentang ku, dia akan terus mengingat Linda, dan akan menanyai ku tentang Linda, jadi tolong jangan beri tahu dia ya Bu, agar ia bisa menerima keadaan ini," pinta Laila.
"Kamu jangan khawatir ya, dia pasti tidak akan bertanya-tanya pada kamu," jawab Bu Fatma.
"Bu, aku mohon tolong jangan beri tahu jika ada orang yang bertanya tentang siapa sahabat Linda," pinta Laila.
"Baiklah, ibu akan turuti, sebenarnya ibu tak bisa berbohong, tapi jika ada yang bertanya ibu akan mencoba menghindar," tutur Ibu Fatma.
***
Seminggu berlalu, Arga belum juga membaik, seminggu ia bagai puasa, makan susah, tidur pun tak teratur. Waktunya hanya berlalu untuk menangisi kepergian Linda. Lemah, rapuh, itulah yang dirasakan Arga.
"Ini salahku yang tergila-gila pada Linda, aku harap kelak bisa bertemu kembali dengan mu," ucap Arga yang terbaring di kamarnya.
Mama Arga yang baru saja kembali dari kampung halaman sangat khawatir dengan kondisi putranya.
mama menghampiri Arga. "Arga..ayok makan, kamu harus bangkit Arga, banyak hal positif yang bisa kamu lakukan," ucap mama pelan sambil membangunkan putranya yang terbaring lemah.
"Linda..Linda..aku hanya ingin makan masakan Linda," itulah yang selalu Arga ucapkan ketika di suruh makan.
"Arga, kamu harusnya bangkit, di luar sana ada banyak orang yang ingin menjatuhkan kita, kita harus bersiap untuk berjaga-jaga, agar kejadian ini tidak terulang lagi, apa kamu mau mama bernasib sama dengan linda," tegas Mama menatap putranya.
Mendengar itu Arga mulai berpikir untuk balas dendam dan mencari tahu pelakunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Oktavianti Maemunah
secara tidak langsung Laila ini merendahkan linda dong.. 🙈
2024-07-10
0
sylvia
sholehah
2024-04-19
0
Sulaiman Efendy
PASTI MOTIFNYA MASALAH HARTA & KKUASAAN, CURIGA MMG IBU TIRINYA DALANG SEMUANYA
2024-04-17
0