Mama tampak putus asa melihat kondisi putranya.
"Lastri!" panggil mama pada ART di rumah. Lastri adalah gadis muda yang sudah lama menjadi salah satu ART di rumah itu.
"Iya Bu.." sahut Lastri yang menghadap Bu Ranti(mama Arga).
"Hari ini saya akan belanja sendiri, tolong kamu suruh satpam kita untuk berjaga ketat di depan dan belakang rumah," perintah Bu Ranti.
***
Pagi itu Laila seperti biasa, menjadi petugas belanja di keluarga nya. Laila sedang sibuk berbelanja di supermarket.
Saat ia tengah repot mengurus belanjaannya, Laila tak sengaja melihat hal janggal.
seorang laki-laki berjaket hitam tampak membuntuti seorang ibu. Laila terus memantau, khawatir sesuatu akan terjadi.
Dan benar saja saat Laila membuntuti hingga ke toilet, ibu tersebut hampir saja di lukai oleh laki-laki berjaket hitam yang misterius.
Laila bergerak cepat menendang penjahat itu dari belakang. Penjahat mencoba memukul Laila, dengan cepat tangan Laila menangkisnya,
POW
KAPOW
Penjahat babak belur, giginya copot empat, dan berusaha kabur meski dengan merangkak.
Ibu tersebut tercengang melihat kemampuan bela diri Laila, namun si ibu sedikit takut karena Laila bercadar.
"Terimakasih nak," ucap si ibu yang ternyata adalah Bu Ranti (mama Arga).
"Sama-sama Bu, baru kali ini ada penjahat masuk ke sini," ujar Laila yang merasa aneh.
Bu Ranti tampak takut melihat Laila.
"Ibu takut ya, ibu nggak usah takut, saya bukan orang jahat, apa ibu takut karena saya bercadar?" tanya Laila menatap Bu Ranti.
Bu Ranti menganggukkan kepalanya.
Karena itu di toilet wanita, Laila pun membuka cadarnya, berhubung di tempat itu tidak ada orang lain.
"Saya manusia normal kok Bu, kemampuan bela diri saya dan cadar ini bukan berarti menunjukkan bahwa saya adalah penjahat Bu," jelas Laila yang perlahan membuka cadarnya.
Bu Ranti tercengang, untung saja lalat tak masuk ke mulutnya. "Astaga..apa kamu bidadari? atau jin dan semacamnya," ujar Bu Ranti yang terkejut, baru kali ini ia melihat gadis secantik Laila.
Laila tersenyum melihat tingkah lucu Bu Ranti. "Astaghfirullah Bu, saya ini manusia biasa, semua yang saya miliki adalah anugerah dari Allah," tutur Laila.
"Ya, saya rasa juga begitu, cadarmu memang sangat berguna untuk melindungi mu, bahkan perempuan pun akan iri melihat paras mu nak, jika saya adalah gadis seusia mu, mungkin saya pun akan iri," ujar Bu Ranti yang kagum melihat Laila.
Laila memasang cadarnya kembali.
"Ibu bisa aja, ya udah saya permisi ya Bu," ucap Laila.
"Tunggu dulu, kamu bisa panggil saya Bu Ranti, kalau boleh tau nama kamu siapa?" tanya bu Ranti.
"Laila Bu,"
"Saya sangat berterimakasih, entah bagaimana saya bisa membalasnya, bagaimana kalau saya menawarkan kamu pekerjaan, apa kamu sudah punya kerjaan?" bu Ranti menawarkan Laila bekerja bersamanya.
Laila tampak bersemangat mendengar itu, karena selama ini ia belum mendapat pekerjaan.
"Iya saya belum kerja Bu, saya mau kerja dengan ibu, tapi kalau boleh tau kerjaan saya apa ya Bu?" tanya Laila.
"Nanti saya jelaskan, datanglah ke alamat ini," ucap Bu Ranti sembari memberikan alamat rumahnya pada Laila.
Laila tampak girang dengan kabar ini.
***
Siang itu langsung saja Laila bersemangat mendatangi alamat yang di berikan Bu Ranti.
Laila yang berdiri di depan gerbang di sambut oleh pak satpam. "Ini rumah Bu Ranti kan?" tanya Laila.
"Iya benar, silahkan masuk, Bu Ranti sudah menunggu di dalam," ujar si satpam.
Laila melangkah masuk ke rumah megah itu. Matanya tak henti menatap kanan kiri dan ke atas. "Maasyaa Allah, rumahnya besar bangat, ada taman juga, benar-benar indah, pasti Bu Ranti bukan orang sembarangan, semoga aja aku di beri pekerjaan yang bagus," batin Laila terkagum-kagum.
***
Laila dan Bu Ranti mengobrol serius di ruang tamu.
"Jadi pekerjaan yang akan saya terima apa Bu?" tanya Laila.
"Pekerjaannya adalah menjadi bodyguard putra saya, akhir-akhir ini kami sering di teror dan hampir celaka, seperti kejadian tadi, untungnya kamu menyelamatkan saya," jelas Bu Ranti.
"Hah bodyguard? maaf Bu sepertinya saya nggak bisa deh, orang tua saya nggak akan kasih izin," tutur Laila, karena Laila pun tak tertarik menjadi bodyguard, padahal Laila telah berekspektasi bahwa ia akan kerja kantoran.
"Saya mohon,tolong saya," pinta Bu Ranti.
Tiba-tiba suara kaca pecah terdengar dari arah kamar Arga. Bu Ranti buru-buru mengecek kondisi putranya.
Laila yang penasaran mengikuti Bu Ranti.
Bu Ranti pun menemui Arga, "Kamu kenapa sih Arga?" tanya Bu Ranti menatap Arga.
"Aku harus mencari pelakunya ma," tegas Arga yang sudah memecahkan kaca di kamarnya.
"Urus dulu kesehatan kamu, baru mikirin misi selanjutnya," tegas Bu Ranti.
Laila terkejut melihat calon suami Linda di kamar itu. "Jadi putra Bu Ranti adalah laki-laki ini," batin Laila terkaget-kaget karena ini sangat kebetulan.
***
Bu Ranti dan Laila kembali mengobrol di ruang tamu.
"Jadi bagaimana nak? apa kamu bersedia? kamu nggak usah takut, saya akan merekrut bodyguard yang lain untuk membantu berjaga jaga" bujuk Bu Ranti penuh harap.
Laila berpikir sejenak.
"Apa aku terima saja ya, bagaimana pun juga Linda telah mengamanahkan ku untuk menjaga calon suaminya, aku tak mungkin mengabaikan Linda,meski aku tak ingin menikah dengan laki-laki itu setidaknya aku tetap bisa menjaganya untuk Linda," batin Laila.
"Baiklah setelah saya pikir-pikir, saya bersedia Bu," ucap Laila.
"Alhamdulillah, terimakasih ya nak, oh ya sebelumnya saya mau kasih tau kamu sedikit tentang anak saya, dia adalah Argantara,dia CEO White Horse grup, pasti kamu tau kan perusahaan kertas di kota ini, ia baru saja berduka, calon istrinya meninggal tertusuk oleh penjahat, penjahat itu salah sasaran, sebenarnya si penjahat berniat membunuh Arga, namun gadis malang itu malah jadi korbannya, itulah mengapa saat ini saya sedang fokus mengutus orang-orang saya untuk mencari tau pelakunya, di samping itu saya juga butuh seseorang untuk menjaga Arga,dan kamu adalah orang yang tepat," jelas Bu Ranti.
***
Malam itu Laila makan bersama dengan keluarganya.
"Apa? bodyguard? nggak nggak..ayah tidak setuju," tegas Ayah yang khawatir dengan putrinya.
"Meski kamu ahli bela diri, tetap saja jangan persulit hidupmu sendiri, memangnya kamu mau jadi bodyguard siapa?" tanya bunda.
"CEO White Horse grup," jawab Laila pelan.
Ekspresi bunda seketika berubah, pikiran aneh melintas di pikirannya. "Pintar juga kamu cari kerjaan,ya udah lanjutkan perjuanganmu," tutur bunda dengan santai.
"Kok bunda tiba-tiba setuju?" jawab Ayah dan ridwan serentak.
"CEO White Horse grup itu orang ternama, paras Laila sangat cantik, cepat atau lambat laki-laki itu akan terpesona pada Laila, sekejap mata derajat keluarga kita akan terangkat jika punya menantu orang kaya," jelas bunda, memang tak bisa dipungkiri pemikiran ibu-ibu sedikit berbeda dengan kaum bapak. Bagi kaum ibu, menikah dengan orang kaya adalah jalan pintas menuju bahagia karena sejatinya perempuan tak makan cinta tapi butuh biaya.intinya bagi bunda, agama, akhlak dan materi adalah yang utama, tampan hanyalah bonusnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
ibeth wati
hahaha kita satu server bundanya Laila tenang AQ dukung kok kawal Laila hingga halal
2024-05-08
2
Welli Pare
benerr...
2024-05-04
0
Enung Samsiah
dasar ema- ema dnger kaya lngsung setuju, wkwkwk
2024-04-29
0