Malam itu Bu Ranti, mama Arga memanggil Laila ke kamarnya. Sebenarnya selama ini Bu Ranti malu dengan pakaian yang biasa ia kenakan. Ia merasa usianya semakin tua, tak pantas lagi memakai pakaian yang tidak menutup aurat. Itulah mengapa ia memanggil Laila, bermaksud untuk meminta saran Laila.
"Iya ada apa Bu?" tanya Laila yang datang ke kamar Bu Ranti.
Laila menatap Bu Ranti yang sedang berkaca sambil mencoba memasang jilbab.
"Bantu saya pakai jilbab dong Laila, saya kurang pandai," pinta Bu Ranti.
"Iya Bu," jawab Laila bergegas memasang jilbab Bu Ranti.
"Gimana? saya cocok nggak pakai jilbab ini, saya malu tau, neneknya Arga selalu ngomel, saya disuruh pakai jilbab," tutur Bu Ranti yang menatap dirinya dengan jilbab di kaca.
"Maasyaa Allah, ini sih cantik banget Bu, memang sudah seharusnya kita sebagai muslimah menutup aurat Bu, hukumnya wajib," jelas Laila sambil membenarkan jilbab Bu Ranti.
"Iya sih, apalagi liat kamu pakai cadar gitu, bikin saya jadi tambah minder," keluh Bu Ranti.
"Makanya mulai sekarang ibu menutup aurat ya,jangan dengarkan perkataan orang lain kalau ada yang ngatain ibu, ibu kan melakukan ini karena Allah bukan untuk orang lain," tutur Laila dengan lembut.
Bu Ranti semakin percaya diri untuk menutup auratnya. "Iya, mulai sekarang saya akan menutup aurat, dan saya ingin berjanji pada diri sendiri agar sholatnya tidak bolong-bolong lagi," ucap Bu Ranti. Tampaknya Laila membawa perubahan yang baik untuk Bu Ranti. Itulah sebabnya Bu Ranti mulai menyukai sikap baik Laila.
***
Di saat Arga tengah tidur nyenyak, ia bermimpi bertemu dengan Linda.
"Apa kamu sudah menemukan sahabat ku? kalian harus saling menjaga ya, perlakukan dia dengan baik," ucap Linda dan berbalik badan meninggalkan Arga.
"Linda!" jerit Arga hingga terbangun dari tidurnya.
"Astaghfirullah..cuma mimpi, tapi..apa aku harus melakukan wasiat Linda ya, rasanya aku belum bisa menikah dengan wanita lain, tapi nggak ada salahnya juga sih aku cari tau tentang sahabat Linda, inisial L, kira-kira siapa ya?" batin Arga yang penasaran dengan sahabat Linda.
***
Pagi hari,,
Laila baru saja mencuci pakaiannya dan bergegas menjemurnya. Tiba-tiba handphonenya berdering.Ia mengangkat telpon yang ternyata dari adiknya.
"Assalamualaikum, ada apa Ridwan," sapa Laila di telpon.
"Waalaikumussalam, kak sebenarnya aku nggak enak mau kasih tau kakak, tapi aku nggak tau lagi harus cerita sama siapa, uang kuliah aku udah nunggak, aku lagi cari kerja kak, buat bayar uang kuliah," jelas Ridwan di telpon.
Laila tersentuh dengan kata-kata adiknya, ia merasa punya kewajiban untuk membantu.
"Udah kamu nggak usah kerja, fokus kuliah aja, kamu cukup bantu-bantu ayah sama bunda aja, lagi pula orderan kerupuk kan lumayan banyak juga, kamu bantu mereka aja, masalah ini biar aku yang bantu kamu, insyaallah aku usahain ya," ujar Laila.
"Makasih ya kak, maaf aku udah ngerepotin," ucap Ridwan.
"Nggak repot kok, ya udah kakak tutup telpon ya, assalamualaikum," ucap Laila dan menutup telpon.
***
"Laila!" panggil Arga dengan keras.
Laila buru-buru menemui Arga yang berjemur di atap.
"Iya ada apa bos," ucap Laila yang sudah ngos-ngosan habis berlari.
"Saya ada tugas penting buat kamu, bantu saya untuk mencari sahabat almarhumah calon istri saya Linda, gadis itu berinisial L, kabari saya kalau ada info, tapi setelah kamu cari tau, kamu harus punya bukti, seperti foto-foto Linda bersama sahabatnya atau yang lain yang bisa meyakinkan saya," jelas Arga.
Tugas yang diberikan Arga itu membuat Laila terdiam, ia kaget dan bingung apa yang harus dia lakukan, sedang ia tak biasa berbohong.
"Apa yang harus aku lakuin, masa iya aku nyari diri sendiri, inisial L itu kan aku, ya Allah aku harus gimana," batin Laila mulai panik.
"Jangan diam aja, kamu ngerti nggak?" tanya Arga.
"Iya bos iya, saya usahakan, tapi mengenai hasilnya jangan salahkan saya ya," ujar Laila.
"Iya-iya..oh ya, kamu udah masak belum, saya ini tipe orang yang harus makan pagi, saya nggak biasa sarapan roti, saya butuh makan nasi, karena siang saya nggak akan makan lagi," ujar Arga yang sedang bersantai.
"Belum bos Arga, emang harus banget ya saya masak tiap hari?" Laila sedikit kesal.
"Ya iyalah, pake nanya lagi," gumam Arga.
"Ya udah iya..tapi bos saya sebenarnya mau minta tolong, bisa nggak saya nerima gaji saya Minggu ini, saya lagi perlu uang buat biaya kuliah adik saya," tutur Laila yang khawatir Arga akan marah.
"Kamu punya adik? saya kira kamu dari luar angkasa," canda Arga mengejek Laila.
"Punya bos, saya juga masih punya ayah sama bunda saya, saya bukan alien," tegas Laila menatap sinis Arga yang sibuk berjemur seperti kadal.
"Kamu buruan masak sana, kalau kinerja kamu bagus, saya akan kasih bonus minggu ini," kata Arga dengan santainya.
Laila langsung lega mendengar jawaban Arga, "Alhamdulillah, makasih pak bos, saya segera masak," ucap Laila dan buru-buru ke dapur untuk memasak.
***
Laila sedang memasak di dapur. Sambil menyanyikan lagu sholawat ia memotong wortel. Laila tampak girang, karena bos yang jutek mau membantunya.
Arga diam-diam memantau Laila tanpa sepengetahuan Laila. Ia melihat Laila yang tampak asyik memasak sambil bersholawat. Seketika ia teringat ketika dulu Linda melakukan hal yang sama. Yaitu memasak sambil bersholawat.
"Kenapa gadis aneh ini selalu mengingatkan ku pada Linda, meski aku kesal pada gadis itu, tapi kenapa aku malah selalu ingin melihat gadis itu, karena dengan adanya dia, aku merasa kehadiran Linda di rumah ini," batin Arga yang diam-diam memperhatikan Laila.
***
Laila meletakkan seluruh masakannya di meja makan. Arga dan bunda pun duduk di sana untuk makan. Tak seperti kebiasaan orang-orang pada umumnya, keluarga Arga terbiasa makan nasi di pagi hari.
Laila berdiri di sana.
"Laila, duduk, ayo makan," perintah Arga.
"Nggak usah bos, masa saya ikut makan sih, saya kan cuma bodyguard, nanti saya bisa makan di belakang," ujar Laila malu-malu.
"Udah nggak usah malu-malu, ayo makan," ujar Bu Ranti memanggil Laila.
Laila pun duduk di samping bu Ranti, berhadapan dengan Arga. Ia tampak canggung makan dengan majikannya.
"Saya jadi nggak enak sama kamu, kamu harus repot-repot masak buat Arga, kalau bukan karena masakan kamu, dia pasti nggak akan mau makan," kata mama sembari melirik Arga.
"Mama apaan sih," cetus Arga yang sedang asyik makan.
Laila pun senang melihat Arga yang mulai bangkit dari patah hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
bingung psti Laila ha...ha....ha...
2024-04-07
1
Risma Farna
Laila disuruh nyari dirinya sendiri.... 🤭🤭🤭🤭
2024-03-10
1
Suryani
jujur aja Laila biar Arga gka tau dari orang lain
2024-03-04
0