Sampailah di rumah, bukannya langsung makan namun Arga malah merebahkan dirinya di kamar.
Badan lemah hingga ia tak sanggup berdiri. Mama mengetuk keras pintu kamar Arga.
"Arga! keluar kamu, jangan bunuh diri di kamar, keluar! buruan makan," jerit mama dari luar.saking kerasnya suara mama sampai ke telinga tetangga.
"Aku nggak lapar ma!" sahut Arga.
Laila mendengar itu, hingga ia berinisiatif memasak makanan untuk Arga, berharap Arga akan bernafsu makan.
"Mungkin jika aku memasak persis seperti masakan Linda, bos Arga bakalan mau makan," batin Laila.
Laila pun memasak tengah malam itu.
Hidangan makanan di meja makan tampak banyak. Laila memasak khusus untuk Arga.
"Ya ampun Laila, kamu masak ya, kasihan malam-malam gini kamu malah repot-repot," tutur Bu Ranti yang melihat masakan Laila, karena memang seharusnya itu bukanlah tugas Laila.
"Nggak pa pa Bu, kasihan bos Arga nggak makan makan dari kemarin, siapa tau dia suka," tutur Laila.
Mendengar itu Bu Ranti menuju kamar Arga untuk memaksanya makan.
"Arga! keluar! atau mama hancurkan pintu ini," ucap mama dengan keras.
Arga pun jera mendengar Omelan mamanya. Arga membuka pintu dengan wajahnya yang tampak lesu.
"Anak ini benar-benar keras kepala ya, ayo buruan makan," Bu Ranti menyeret putranya ke meja makan.
Arga duduk, dengan terpaksa ia harus makan meski tak berselera.
Sementara itu Laila dan Lastri si ART stay di sana untuk melayani keperluan Arga ketika makan.
"Las, aku mandi dulu ya, kamu di sini dulu, siapa tau bos butuh apa apa," bisik Laila pada Lastri.
"Iya beres! sana- sana..kamu udah bau," jawab Lastri.
Arga menatap hidangan itu, "Tapi kok tampilannya nggak asing ya, hidangannya mirip masakan Linda," batin Arga.
Arga mulai mencicipi makanan itu, matanya terbuka lebar saat mencicipi.Ia kaget karena makanan itu sama persis dengan masakan Linda.
"Ini masakan siapa?" tanya Arga pada Lastri yang berdiri di sana.
"Kenapa mas Arga? nggak enak ya? itu tuh masakan si bodyguard baru, saya juga heran kok dia masak malam-malam gini," ujar Lastri.
"Panggil dia!" perintah Arga.
"Dia lagi mandi mas Arga," jawab Lastri.
"Kamu apaan sih manggil manggil saya dengan panggilan 'mas'," cetus Arga.
Lastri pun menunduk.
Arga yang dari kemarin jarang makan amat lapar, ia makan dengan lahapnya. Mama yang melihat putranya langsung terkejut.
"Anak ini kerasukan apa, kok tiba-tiba makan banyak kayak gini, katanya tadi nggak nafsu makan," cetus mama menatap heran putranya.
"Mama cobain deh, masakannya enak," suruh Arga.
Bu Ranti pun ikut makan."Iya sih, enak, tapi kok masakan ini nggak asing ya," ujar Mama yang merasa pernah memakan makanan semacam itu.
"Aku juga merasa seperti itu ma," ucap Arga.
***
Keesokan pagi,
Pagi itu Arga berolahraga untuk mengembalikan staminanya. Usai berolahraga Arga mencari cari Laila yang tidak kelihatan.
"Laila! Laila! Laila!" panggil Arga berkali kali.
Namun tak ada respon.
Arga pun menemui Lastri. "Lastri, Laila mana?" tanya Arga.
"Laila masih tidur mas, tadi sih dia bangun cepat, eh habis sholat subuh malah tidur lagi," jelas Lastri.
Arga menggedor pintu kamar Laila.
"Laila..bangun!" panggil Arga dengan keras seraya membangunkan Laila dari luar.
Laila pun terbangun dari tidurnya, buru-buru ia memasang cadarnya.
Laila membuka pintu, "Iya bos Arga, ada apa?" tanya Laila.
"Ada apa kamu bilang? ini udah jam berapa, kamu masih tidur di sini,kamu niat kerja nggak sih," cetus Arga menatap Laila.
Dengan pelan Laila berkata,"Semalam kan saya begadang bos, buat masakin makan malam bos Arga, makanya sekarang saya ngantuk, saya nggak biasa begadang bos," Laila menunduk.
"Saya nggak perduli, cepat masakin makanan buat saya," suruh Arga.
"Bos Arga! saya ini kan bodyguard, saya nggak mau ah, masa kerjaan saya jadi masak sih,tugas saya itu menjaga keselamatan bos, bukan masak di dapur," Laila pun berbalik badan untuk masuk ke kamarnya lagi.
"Oh gitu! gimana kalau gaji kamu saya tambah 30%," ujar Arga menawarkan Laila untuk memasak makanan untuknya.
"Maaf bos, tapi saya.."
"Gimana kalau 90%," Arga memotong pembicaraan Laila.
Laila terdiam sejenak, ia memikirkan betapa banyaknya gaji yang akan ia peroleh, Laila pun tergiur, karena adiknya butuh biaya kuliah.
"Oke, saya mau masakin makanan buat bos," ujar Laila tersenyum semangat.
"Ya udah buruan sana, saya udah lapar," suruh Arga yang sudah tak sabar ingin makan. Padahal akhir akhir ini ia jarang sekali makan masakan rumah.
***
Hidangan untuk Arga telah siap di santap di meja makan.
Laila berdiri di depan meja makan. "Duduk!" perintah Arga.
Laila pun duduk menuruti perintah Arga. "Dari mana kamu belajar masak," tanya Arga serius.
"Saya memang suka masak dari umur 12 tahun, ibu saya yang ngajarin," jelas Laila yang duduk di hadapan Arga.
"Saya heran, masakan kamu ini sama persis dengan almarhumah Linda," tutur Arga menatap hidangan itu.
"Cuma kebetulan kali bos," elak Laila, sebenarnya Laila yang mengajari Linda memasak saat di bangku SMA. Sehingga masakan mereka mirip.
"Oh ya, hari ini saya mau ke kantor, sudah lebih seminggu saya tidak ke sana, entah bagaimana sektretaris saya menghandle perusahaan," tutur Arga.
"Ya udah saya siap-siap dulu ya pak," ucap Laila dan berdiri untuk pergi ke kamarnya.
"Nggak usah, siapa yang nyuruh kamu ikut," cetus Arga.
Tiba-tiba Bu Ranti datang, "Laila harus ikut ke kantor, siapa yang jagain kamu kalau kamu di teror lagi, pokoknya Laila harus selalu bersama kamu, kemanapun kamu pergi," tegas Bu Ranti menatap tajam Arga.
"Ma..aku malu lah, masa aku punya bodyguard cewek," gumam Arga.
***
Di mobil,
Laila yang duduk di samping supir hanya menunduk.
Sedang Arga duduk di bangku belakang.
"Kamu kenapa sih mau jadi bodyguard saya?" tanya Arga.
"Ada banyak pertimbangan buat saya jadi bodyguard, dan itu privasi saya pak," jelas Laila singkat.
Tiba-tiba Hp Laila berdering.
Laila mengangkat telpon itu yang ternyata dari Ayahnya.
"Halo, Assalamualaikum ayah," sapa Laila di telpon.
"Waalaikumussalam, gimana kerjaan kamu nak, kamu baik-baik aja kan?" tanya Ayah.
"Alhamdulillah Laila baik-baik aja," jawab Laila.
"Syukurlah ayah khawatir, kerjaan kamu itu sangat berbahaya,"
"Ayah tenang aja, Laila bisa jaga diri kok, udah dulu ya yah, Assalamualaikum ayah," ucap Laila mengakhiri telepon.
Kali ini Arga tampak lebih energik dari hari-hari sebelumnya, ia semakin penasaran untuk mencari tahu pelaku sebenarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
hmm...s'pa yg pembunuh nya Linda....? ? ?
2024-04-07
1
مي زين الش
yg cewek semua hurup L. Laila, lastri, Linda. biyuuuhhhh... bingung jd arga
2024-03-04
1
Kenzi Kenzi
master deh pokok nye eneng
2023-06-26
0