14. Langit malam

Malam itu Arga masih kepikiran dengan kejadian tadi siang. Usai sholat isya di mesjid, Arga duduk merenung di bawah pohon ceri halaman rumahnya. Ia masih bingung dari mana asal perempuan yang banyak tadi.

"Lastri!" panggil Arga pada ART di rumah. Lastri dengan sigap menghadap majikannya. "Iya mas Arga, ada apa, mau saya temenin ngobrol?" Lastri tersenyum malu.

Arga menghela nafas seolah geram dengan tingkah sok imut Lastri. "Cepat panggilkan Laila ke sini, sekalian suruh dia buatin kopi untuk saya," perintah Arga pada Lastri.

"Saya aja yang buatin," Lastri bersemangat.

"Saya mau diskusi penting sama Laila, buruan sana panggil dia," tegas Arga. Mendengar itu wajah Lastri pun cemberut, semenjak ada Laila ia merasa tak dihargai lagi.

Lastri menemui Laila di kamarnya. Tanpa basa-basi langsung saja Lastri menerobos masuk ke kamar Laila. "Astaghfirullah..ngagetin aja," ucap Laila yang sedang melipat mukenanya.

"Kamu di panggil mas Arga ke depan, katanya buatin dia kopi," ucap Lastri dengan raut wajah masam.

"Kenapa nggak kamu aja las,"

"Aku juga maunya gitu, tapi kayanya harus kamu, aku tuh heran ya, kamu pake pelet apa sih," cetus Lastri sembari menatap sinis Laila.

Laila tersenyum, ia merasa lucu dengan tingkah Lastri. "Kamu bicara apaan sih, nggak nyambung banget,"

Lastri yang kesal pada Laila, memperhatikan Laila dari ujung kaki hingga ujung kepala, "Tapi..aku heran deh, kenapa kamu nggak buka cadar kamu, di sini kan cuma ada kita berdua, apa kamu juga pakai cadar saat tidur dan ke toilet? astaga, kurasa itu berlebihan," Lastri tersenyum sinis.

Laila hanya terdiam, tak mungkin ia mengatakan pada Lastri bahwa ia memiliki wajah yang akan membuat orang lain iri.

Lastri yang penasaran bercampur kesal memaksa Laila untuk membuka cadarnya. "Aku mau lihat wajah kamu, buka dulu, sebentar aja! aku mau lihat, pasti kamu bercadar karena gigi mu seperti serigala, atau hidungmu kempis sebelah," Lastri memaksa membuka cadar Laila hingga ia berhasil membukanya. Alhasil, Lastri tercengang menatap wajah laila yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Tentu saja itu membuat Lastri khawatir jika Arga akan terpesona dengan paras cantik Laila.

"Sudah-sudah, pakai cadarmu, memang sudah seharusnya sebagai muslimah sejati kamu bercadar, aku mendukungmu, tetaplah pakai cadar mu sampai kamu tua," Lastri membantu Laila memakai kembali cadarnya.

Sikapnya itu membuat Laila bingung, namun Laila hanya menurut saat Lastri memasang cadarnya kembali.

***

"Ini kopinya, terimakasih sudah memberi saya kesibukan di waktu istirahat saya," Laila membawakan kopi ke bawah pohon tempat Arga duduk bersantai.

Padahal seharusnya Laila beristirahat malam ini, namun Arga tampaknya ingin mendiskusikan mengenai penjahat yang mengganggu ketenangannya.

"Ini baru pekerja yang gigih, cek hp mu! bonus mu sudah saya kirim," tutur Arga sembari meminum kopi dari Laila.

Laila mengambil hp dari sakunya. Matanya terkejut menatap layar hpnya yang menunjukkan notifikasi m-banking. Ia tampak kaget dan bahagia melihat jumlah bonus yang tak sedikit itu, padahal ia baru saja bekerja.

"Terimakasih banyak pak bos, saya kira anda cuma main-main dengan bonus itu," ucap Laila bersemangat.

Arga tersenyum sombong, karena baginya itu bukanlah seberapa, "Sama-sama, saya orangnya selalu menepati janji, jadi jangan ragu bekerja dengan saya," tutur Arga.

Malam hari yang cukup terang, di bawah sinar rembulan Laila pun duduk berkisar satu meter dari Arga. Laila tampak bahagia melihat bintang malam, terlebih karena keindahan malam identik dengan namanya.

Angin berhembus pelan, menyejukkan suasana hati Laila yang baru gajian, rasanya bahagia tak terungkapkan. Karena ia tak sabar ingin memberikan uang itu pada adiknya yang kuliah.

Arga melirik Laila yang tak henti menatap ke langit. "Nama kamu Laila Ikrimah kan? kalau tidak salah itu artinya malam yang begitu indah, apa karena itu kamu sangat senang melihat langit malam?" tanya Arga sembari menatap Laila.

Dengan pandangan yang masih mengarah ke langit, Laila tersenyum dan berkata, "Apa pun arti namaku, aku memang sangat senang melihat langit malam, lihatlah bintang-bintang itu, mereka terlihat kecil, namun bisa saja ukuran mereka pada aslinya lebih besar dari pada bumi, ciptaan Allah memang selalu membuat kita takjub,"

Arga ikut tersenyum melihat raut bahagia Laila, namun tetap saja, malam ini mereka harus membicarakan tentang penjahat yang mengancamnya.

"Barusan saya mendapat SMS ancaman lagi, saya rasa segerombolan perempuan tadi adalah suruhan dari pengirim SMS teror ini, saya jadi bingung dan serba salah, jika saya melapor polisi, pasti mereka akan lebih ganas lagi, bisa-bisa mereka membahayakan mama, secara logika tidak mungkin mereka tertangkap polisi seluruhnya, kalau pun tertangkap palingan hanya beberapa dari mereka, sehingga yang lainnya akan bergerak menyerang kita," jelas Arga meluapkan kekhawatirannya.

"Satu-satunya cara adalah menemukan akarnya, ibarat tumbuhan jika kita hanya memetik batangnya, ia bisa saja tumbuh lagi, tapi jika kita mencabut akarnya, dia akan layu dan mati, kita tidak boleh gegabah, pelan-pelan kita selidiki orang di balik ini semua," tutur Laila memaparkan pemikirannya.

"Itulah yang ku maksud, kita harus menemukan akarnya,"

"Tapi pak bos, apa yang membunuh Linda adalah bagian dari mereka yang menyerang kita tadi?" Laila tampak merasa aneh, karena penjahat tadi adalah sekumpulan wanita, bisa saja pembunuh Linda dari sumber yang lain.

Setelah mengingat kembali peristiwa yang telah ia lalui, Arga mulai berpikir bahwa pelaku pembunuh Linda sepertinya tidak sama dengan penjahat wanita tadi siang. Karena penjahat laki-laki itu tak pernah muncul lagi setelah kematian Linda. Seperti yang pernah Laila katakan bahwa target pembunuh Linda bukanlah Arga.

***

Pagi hari,,

Arga tampak fokus menyelesaikan pekerjaannya di kantor. Arga memerintahkan Laila untuk berjaga di luar ruangannya, dan agar Laila mencegah siapa pun yang ingin masuk, karena suasana hati Arga kurang baik.

Laila pun melaksanakan, ia berjaga di pintu masuk ke ruangan Arga. Namun tiba-tiba Afni muncul dan ingin bertemu Arga.

"Jangan masuk dulu mba Afni, tunggu di luar ya, bos Arga lagi nggak bisa di ganggu," ucap laila menghentikan langkah Afni.

Afni tak perduli dengan perkataan laila, "Jangan sok tau deh, Arga nggak akan marah kalau aku yang masuk," ucap Afni dan mencoba membuka pintu. Namun tetap saja Laila menyuruh Afni untuk menunggu.

"Kurang ajar, perempuan ini berani menghalangi langkah ku," batin Afni menatap kesal wajah Laila.

Afni pun duduk di sana menunggu Arga keluar, namun saat ini ia sedang memikirkan cara untuk membalaskan rasa kesalnya pada Laila.

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

msih tekakeki....🙄

2024-05-14

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JELASLH, TARGET AFNI SUDAH TRCAPAI HABISI WANITA YG DEKAT DGN ARGA, SDGKN SI DIANA TARGETNYA ELO

2024-04-17

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

jika pasukan perempuan itu emang suruhan Diana buat melenyapkan Agra tp laku² yg menikam Linda itu suruhan Afni yg emang ingin menyingkirkannya agar dialah yg menjadi pendamping Agra...

2024-03-19

3

lihat semua
Episodes
1 1. Laila si gadis kuat
2 2. Tertusuk
3 3. Wasiat dari sahabat
4 4. Menjadi Penjaganya
5 5. Ternyata bukan penjahat
6 6. Surat untuk Arga
7 7.Masakan yang sama
8 8.Pekerjaan yang membosankan
9 9. Memiliki kebiasaan yang sama
10 10. Penjelasan Arga
11 11. Dia pergi
12 12. Tamu tak di undang
13 13. Siapa kamu sebenarnya?
14 14. Langit malam
15 15. Terkunci
16 16. Dia datang
17 17.Bukan pacar
18 18. Ustadz Haris
19 19.Si munafik
20 20. Undangan
21 21. Di sekap
22 22. Menghadapi langsung
23 23. Kamu akan kalah
24 24. Apa kamu menyukaiku?
25 25. Percikan cinta?
26 26. Melihatnya menikah
27 27. Dia menyelamatkan ku?
28 28. Saatnya melupakan
29 29. Sapu jelek
30 30. Mengikutiku
31 31. Dia tampan
32 32. Dia seperti kisah yang ku baca
33 33. Kapan nikah
34 34. Hujan deras
35 35. Salah sasaran
36 36. Berhenti jadi bodyguard
37 37. Ternyata dia inisial L
38 38. Di lamar
39 39. Ketika cinta kadaluarsa
40 40. Menikah
41 41. Dia cantik kan?
42 42. Jantung aman?
43 43. Misteri mimpi
44 44. Malapetaka
45 45. Dalam gelap
46 46. Misteri rumah Afni
47 47. Gelas pecah
48 48. Menahan rindu
49 Pembaca tercinta
50 49. Perih bagai dikuliti
51 50. Dia pantas dicurigai
52 51. Permainan dimulai
53 52. Terbebas
54 53. Dia kembali
55 54. Lapor Bu dokter!
56 55. Operasi wajah?
57 56. Keluarga mu : Keluarga kita
58 57. Obat luka di hati, adakah?
59 58. Bantu aku melamarnya
60 59. Grup musik rebana
61 Baca dulu ya ..
62 60. Gagal nikah Minggu ini
63 61. Rindu
64 62.Dia begitu sempurna
65 63. Kekhawatiran
66 64. 7 bidadari
67 65. Terselamatkan
68 66. Gaun pengantin
69 67. Ending tapi masih lanjut ya
70 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz
71 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #1
72 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #2
73 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #3
74 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #4
75 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #5
76 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #6
77 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #7
78 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #8
79 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #9
80 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #10
81 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #11
82 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #12
83 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz#13
84 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #14
85 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #15
86 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #16
87 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #17
88 Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #18 end
89 Aku bukan bidadari surga mu
90 Assalamualaikum
91 Promo judul: Ketika Pangeran Dingin Jatuh Cinta
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1. Laila si gadis kuat
2
2. Tertusuk
3
3. Wasiat dari sahabat
4
4. Menjadi Penjaganya
5
5. Ternyata bukan penjahat
6
6. Surat untuk Arga
7
7.Masakan yang sama
8
8.Pekerjaan yang membosankan
9
9. Memiliki kebiasaan yang sama
10
10. Penjelasan Arga
11
11. Dia pergi
12
12. Tamu tak di undang
13
13. Siapa kamu sebenarnya?
14
14. Langit malam
15
15. Terkunci
16
16. Dia datang
17
17.Bukan pacar
18
18. Ustadz Haris
19
19.Si munafik
20
20. Undangan
21
21. Di sekap
22
22. Menghadapi langsung
23
23. Kamu akan kalah
24
24. Apa kamu menyukaiku?
25
25. Percikan cinta?
26
26. Melihatnya menikah
27
27. Dia menyelamatkan ku?
28
28. Saatnya melupakan
29
29. Sapu jelek
30
30. Mengikutiku
31
31. Dia tampan
32
32. Dia seperti kisah yang ku baca
33
33. Kapan nikah
34
34. Hujan deras
35
35. Salah sasaran
36
36. Berhenti jadi bodyguard
37
37. Ternyata dia inisial L
38
38. Di lamar
39
39. Ketika cinta kadaluarsa
40
40. Menikah
41
41. Dia cantik kan?
42
42. Jantung aman?
43
43. Misteri mimpi
44
44. Malapetaka
45
45. Dalam gelap
46
46. Misteri rumah Afni
47
47. Gelas pecah
48
48. Menahan rindu
49
Pembaca tercinta
50
49. Perih bagai dikuliti
51
50. Dia pantas dicurigai
52
51. Permainan dimulai
53
52. Terbebas
54
53. Dia kembali
55
54. Lapor Bu dokter!
56
55. Operasi wajah?
57
56. Keluarga mu : Keluarga kita
58
57. Obat luka di hati, adakah?
59
58. Bantu aku melamarnya
60
59. Grup musik rebana
61
Baca dulu ya ..
62
60. Gagal nikah Minggu ini
63
61. Rindu
64
62.Dia begitu sempurna
65
63. Kekhawatiran
66
64. 7 bidadari
67
65. Terselamatkan
68
66. Gaun pengantin
69
67. Ending tapi masih lanjut ya
70
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz
71
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #1
72
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #2
73
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #3
74
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #4
75
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #5
76
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #6
77
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #7
78
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #8
79
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #9
80
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #10
81
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #11
82
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #12
83
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz#13
84
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #14
85
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #15
86
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #16
87
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #17
88
Skenario Cinta di Lauhul Mahfudz #18 end
89
Aku bukan bidadari surga mu
90
Assalamualaikum
91
Promo judul: Ketika Pangeran Dingin Jatuh Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!