Sang Jenderal Wanita

Sang mentari mulai menampakkan wujudnya dari garis cakrawala. Sinarnya yang terasa hangat selalu membawa harapan akan datangnya hari cerah seperti yang diharapkan kebanyakan penghuni bentala. Namun tak ada yang tahu sampai kapan kita bisa menikmatinya.

Ketika fajar menyingsing di hari itu, semua orang lebih memilih untuk tetap menggulung dirinya di balik selimut. Akan tetapi, situasi di markas militer kerajaan amatlah berbeda, di mana para kesatria telah bersiap diri dengan senjata mereka masing-masing.

Mungkin, ini memang bukan saatnya untuk berperang. Namun mereka tahu, saat itu akan tiba tak lama lagi; saat di mana mereka tak bisa lagi merasakan kedamaian dan kehangatan; saat di mana darah dan kematian menjadi hal yang lumrah di mata mereka.

Dalam peperangan, kita tak punya pilihan lain selain melawan. Menusuk dari belakang dan main keroyokan, bukan lagi tindakan yang hanya dilakukan oleh seorang pengecut—karena ini antara hidup dan mati, karena ada banyak nyawa yang harus dilindungi, maka tak ada waktu lagi untuk memikirkan harga diri.

Hari ini, seperti biasa, para kesatria itu melakukan latihan rutin mereka. Latihan yang akhir-akhir ini semakin diperketat karena waktu berjuang yang semakin mendekat, sedang para musuh jelas jauh lebih kuat dibanding mereka.

"Para kesatria, berbaris!"

Constantine yang mendengar perintah sang Jenderal Besar pun langsung mengambil posisinya di barisan paling depan—sejajar dengan jenderal lain yang memimpin beberapa (antara dua sampai tiga) kompi untuk setiap orangnya.

"Laporan ... dimulai!"

"JENDERAL SATU DAN PARA PASUKAN SIAP!"

"JENDERAL DUA DAN PARA PASUKAN SIAP!"

Para jenderal yang berjumlah lima orang itu, mulai mengabsenkan diri dan para pasukannya. Mereka semua tampak gagah dalam balutan baju berbahan baja itu—tak terkecuali Constantine yang merupakan satu-satunya pemimpin pasukan berjenis kelamin wanita di sana. Ya seperti namanya, ia memang selalu teguh—tak peduli pada entah berapa banyak orang yang meragukan kemampuannya.

"JENDERAL TIGA DAN PARA PASUKAN SIAP!"

"JENDERAL EMPAT DAN PARA PASUKAN SIAP!"

"JENDERAL LIMA DAN PARA PASUKAN SIAP!"

Pasukan telah siap. Sang Jenderal Besar bertepuk tangan, lalu berteriak dengan suara lantangnya. Ia senang memiliki pasukan yang pantang menyerah seperti para kesatrianya.

"Dengar semua! Perang, tak lama lagi akan dimulai. Kalian tentu mengerti, bahwa itulah alasan mengapa latihan kuperketat selama beberapa pekan ini," ungkap Jingguo Li, sang Jenderal Besar, dengan suaranya yang menggelegar.

"Hari ini, kalian kuizinkan untuk pulang. Nikmatilah! Nikmatilah waktu berharga kalian dengan keluarga yang kalian cintai! Kuberi waktu dua hari, maka gunakan waktu itu sebaik mungkin, karena ... mungkin itulah waktu terakhir kalian bisa menikmati waktu bersama orang yang kalian sayang," tegas Jingguo, dengan suara yang agak bergetar di kalimat terakhir.

Para kesatria yang mendengar pernyataan sang Jenderal Besar pun meneguk ludahnya. Sejak awal, mereka memang telah mengetahui konsekuensi atas pilihan mereka untuk mengikuti pertempuran. Namun mereka tak mau mundur. Jingguo telah melatih mental mereka, jauh sebelum peperangan dimulai.

Constantine yang mendengar pernyataan sang Jenderal Besar, sedikit menunduk dalam posisi siaganya. Ia tak punya alasan untuk tak berjuang. Ini demi rakyat yang mencintainya, bukan demi keluarga yang bahkan tak pernah memikirkan perasaannya. Ia menjadi tangguh demi rakyat, ia berkorban untuk rakyat—hidupnya sebagai seorang tuan putri yang bergelimang harta, tak lebih berharga dari hidup rakyatnya yang hidup dalam kemiskinan. Anggap saja ini sebuah permintaan maaf atas ketidakbecusannya dalam mengurus rakyat-rakyatnya.

Inilah Constantine Yang, sang Tuan Putri yang tidak hanya terkenal karena kecantikannya, namun juga karena ketangguhannya.

Inilah Constantine Yang, perempuan yang telah menorehkan sejarah baru dengan keberanian yang dimilikinya.

Inilah Constantine Yang, sang Jenderal Terhebat di sepanjang sejarah Kerajaan Anming.

Terpopuler

Comments

pacartaehyungselingkuhaneunwoo

pacartaehyungselingkuhaneunwoo

kereeeen

2023-01-31

1

Kama Cahari

Kama Cahari

Tuan putri kayak gini nih yang harus ada di sejarah.

2023-01-16

4

Who Am I?

Who Am I?

kereeen

2023-01-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!