"Kapten Han, coba periksa di sebelah barat sana," perintah Constantine. Gadis itu mengembuskan napasnya, lalu melakukan sedikit gerakan peregangan pada tubuhnya yang pegal.
"SIAP, JENDERAL!" Setelah melakukan gerakan penghormatan, Han bersama beberapa kesatria pun pergi dengan mengikuti arahan sang Pemimpin tadi. Di sana, meskipun sempat terhalang oleh semak dan beberapa tumbuhan liar setinggi kurang lebih 40 inci, namun beruntungnya mereka berhasil menemukan sesuatu yang memang mereka butuhkan untuk saat ini.
"Lihat! Cepat kabari yang lain!" komando Han, kepada salah seorang kesatria. Mereka yang terdiri dari lima orang itu pun tampak sangat senang ketika melihat pemandangan di hadapan mereka itu.
"Insting seorang Jenderal seperti Nona Constantine memang tak perlu diragukan lagi," lirih Han. Lelaki itu bergegas turun dari kuda tunggangannya, lalu menghampiri sungai yang tampak jernih dan dangkal itu. "Air di sini seperti Jenderal Kesayangan kita ~ tenang dan dingin," jelasnya. Ia, kemudian tertawa.
Selepas kepergian salah satu kesatria untuk memberi kabar, tiga kesatria lain pun ikut menyusul Han dan meniru tingkah pemuda itu. Keempatnya, lalu tampak bergembira dan memainkan air berarus tenang tersebut. Beberapa ikan tampak berenang di sana; sedang di sisi lain, pada bagian sungai yang diperkirakan lebih dalam, air terjun pun terlihat mengalir dengan sangat deras di atasnya. Beberapa serangga yang berterbangan, berhasil menambah kesan segar dan alami di tempat ini.
"Kita bisa mengisi persediaan air minum. Tempat ini juga cukup luas, sehingga kita bisa beristirahat walau hanya sebentar," tutur Han. Lelaki itu mengembuskan napasnya dengan lega.
"Kuda-kuda kita juga bisa mengisi tenaga di sini," ujar seorang kesatria, ketika melihat kuda miliknya tengah memakan rerumputan. Kini, ia tak perlu khawatir jika binatang itu tiba-tiba mengamuk karena kelaparan. "Rumput di Miwu Senlin, kadang bercampur dengan tanaman beracun," sambungnya. Han pun mengangguk, membenarkan.
"Kalian menemukan tempat yang bagus." Constantine menatap sekelilingnya dengan pandangan yang puas. Ia turun, lalu berjalan mendekati aliran sungai. Tangannya pun terjulur untuk menyentuh airnya, lalu menciumnya. "Aman," leganya.
"Aku akan menjelajahi tempat ini sebentar. Sekitar sepuluh menit lagi, Jenderal Besar bersama para komandonya akan segera sampai. Kalian berjaga. Mau ikut bersamaku, Kapten Han?"
"Tentu, Jenderal," sahut Han. Lelaki tersebut tampak bersemangat dan segera memposisikan dirinya di samping Constantine. Mereka berjalan beriringan menuju area yang diinginkan oleh sang Jenderal. Lalu entah kenapa, wanita itu, kini tampak sangat tertarik dengan air terjun yang mengalir deras itu.
"Aku punya firasat bagus soal air terjun ini," tutur Constantine. Tanpa diduga, gadis itu pun mendekati posisi berjatuhannya air tersebut, hingga membuat Han meraung khawatir.
"Jangan, Nona! Tempat itu berbahaya. Kita tak tahu dalamnya. Air terjunnya pun berarus deras," tegur Han. Sosoknya berkeringat dingin ketika menyadari bahwa Constantine sama sekali tak mengindahkan peringatannya.
Han memejamkan matanya dengan takut. Ia sangat mengerti bahwa pimpinannya itu, memang memiliki sifat yang keras kepala. Bahkan, peringatan dari Jenderal Besar sekalipun, jika memang tak ingin, maka Constantine Yang tak akan memedulikan itu.
"Aku akan mati jika Jenderal Satu sampai terluka," pekik Han dengan suara tertahan. Ia jadi membayangkan kematiannya lewat tangan seorang Jingguo Li. Kemungkinan lain, ia akan dikeroyok oleh para kesatria—dan mungkin juga warga—karena telah membiarkan kesayangan mereka terluka. Lalu, yang paling parah, ia akan diadili oleh Sang Raja atas keteledorannya.
"Han—aku menemukan sesuatu yang menarik! Ada gua di balik air terjun ini." Han membuka kelopak matanya, lalu terkejut ketika melihat Constantine yang hanya menampakkan kepalanya, sedang bagian tubuhnya yang lain berada di balik air terjun. Dengan ragu, Han pun mendekatinya.
"Hati-hati. Dasar sungai ini agak licin dan arusnya juga deras," jelas sang Wakil Jenderal Besar. Perempuan itu mengulurkan tangannya untuk menolong Han, lalu dengan tak sabaran, ia menarik tangan sang Kapten hingga tubuh keduanya sama-sama masuk secara sempurna ke tempat di balik air terjun itu.
"Jenderal, ini—"
"Gua yang tertutup oleh air terjun ini lebih luas dan aman daripada tempat tadi. Aku yakin kita akan aman dari hewan buas jika beristirahat di sini," tutur Constantine dengan wajah yang secerah rembulan. Ia telah menemukan tempat untuk beristirahat. Nanti, mereka bisa saling bergiliran untuk memantau keadaan di luar. Saling bekerja sama dan melindungi adalah pilihan terbaik di situasi seperti sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
🐒
nexxxt
2023-01-29
1