Eva terduduk kembali ke tanah karna Evan dengan sengaja melepaskan genggaman tangannya pada Eva. Sakit tentu saja dia rasakan sudah jatuh sekali di tambah lagi. Apa dia ngak merasakan apa kalau jatuh itu bagaimana rasanya mana mungkin dia akan merasakan dia aja kadang bisa melayang saat berjalan.
"Kalau ngak niat bantuin, jangan di tolong, sana"
Cerca Eva menepis tangan Evan yang terulur lagi tapi Eva ngak mau menerima lagi cukup sekali dan ngak mau terulang lagi.
"Sekarang beneran, ayo"
Menolong Eva hingga bisa berdiri lalu berjalan tertatih karna sakit pada dengkulnya sebab jatuh dua kali.
"Maaf aku bukan maksud menyakiti mu"
Lanjut Evan membersihkan dengkul Eva kotor kena tanah dan mengajaknya duduk.
"Va, kalau seandainya aku ngak ada di samping mu lagi jangan lupakan aku ya"
Ucap Evan seakan pergi jauh saja mau meninggalkan Eva sendiri lagi.
"Kenapa ? apa aku merepotkan atau menyusahkan mu Van ? "
Evan menyatukan alisnya karna ngak ngerti maksud ucapan Evan kenapa bicara seperti itu.
"Bukan begitu kan ngak selamanya aku bisa bersama mu"
jelas Evan, mungkin saja dia mau pergi atau ada hal yang membuatnya ngak bisa dekat Eva lagi.
"Tapi aku sudah nyaman ada kamu, sudah lah jangan dibahas lagi, ayo aku sudah bisa jalan"
Eva berdiri berjalan pelan pelan sambil sesekali meringis menahan sakit pada dengkulnya.
Evan masih setia dengan duduknya entah apa yang sedang dia fikirkan sampai ngak sadar kalau Eva sudah mulai agak jauh darinya. Mungkin waktu mereka hanya sebentar untuk bersama atau ada keperluan lain yang membuat mereka harus berpisah.
"Van ayo"
Teriak Eva melihat Evan masih duduk di tempat tadi, seketika Evan tersadar dari lamunannya.
Evan mendekat berlari mensejajarkan langkahnya dengan Eva. Mereka saling diam tanpa ada mulai membuka suara larut dalam fikiran masing masing, cuma deru langkah mereka terdengar serta suara jangkrik dan suara burung hantu sesekali.
"Va kamu marah sama aku ? "
Evan membuka suara tidak tahan dengan diamnya Eva, dia suka dengan cerewetnya Eva dari pada diam begini.
"Va jawab dong"
Eva masih bungkam ngak mau menjawab pertanyaan Evan, entah apa yang di rasakannya tapi dia ngak rela kalau sampai Evan pergi dari sisinya.
kenapa aku merasa kesal saat dia bilang mau pergi ya, apa aku sudah biasa dengan keberadaannya tapi saat dia bilang mau pergi aku merasa sedih, kecewa, entahlah mulai sekarang aku harus biasa sendiri lagi batin Eva.
"Va kamu marah ? "
Panggil Evan lagi kenapa Eva ngak menjawab juga apa ada yang salah.
"Aku ngak marah Van, jika kamu mau pergi ngak apa, makasih selama ini kamu mau melindungi ku dan aku harap kamu bisa sesekali menjumpai ku walau sebentar"
Pinta Eva walau berat mengucapkan itu tapi dia cukup tau diri posisi mereka masing-masing beda alam yang memisahkan mereka.
"Iya aku janji akan usahakan akan mengunjungi mu"
Balas Evan semangat mana mungkin dia ngak akan merindukan temannya itu sungguh teman yang mau menerima dia apa adanya.
"Aku tunggu janjimu"
ujar Eva lagi, yang bisa mereka lakukan sekarang adalah menikmati waktu mereka tidak tinggal banyak lagi mungkin setelah Eva kembali pada kakaknya Evan akan pergi juga.
Eva diam lagi menikmati setiap langkah kaki mereka , menikmati detik detik terakhir mereka bersama. Eva memelankan langkahnya ngak mau cepat sampai satu sisi dia sudah rindu kakaknya dan satu sisi lagi dia ngak mau waktu bersama Evan cepat berakhir.
"Van aku capek"
Ucap Eva duduk sembarang tempat padahal itu cuma alasanya biar lebih lama sama Evan.
"Ya udah kita istirahat dulu ya"
Evan ikut duduk, dia memperhatikan Eva diam sambil memandang langit malam.
Evan menikmati wajah cantik Eva dengan cahaya remang remang di tengah hutan sunyi sepi itu. Membiarkan apa yang akan Eva lakukan saat terakhir mereka bersama.
Sebenarnya aku ngak mau meninggalkan mu Va tapi aku ada urusan lain jauh lebih penting makanya aku harus pergi, suatu saat kita akan bertemu lagi aku janji itu batin Evan memandang Eva.
"Van malam ini kita nginap disini aja ya menghabiskan waktu kita sebelum kamu pergi"
Ucap Eva meminta pada Evan bagaimana pun Evan begitu berarti buat dia.
"Iya aku akan turuti apa saja mau mu"
Balas Evan berdiri mencari sesuatu yang bisa di jadikan tempat buat Eva tidur nanti kalau buat dia ngak perlu sebab ngak perlu tidur.
Kenapa yang baik cepat perginya seperti kedua orang tuaku batin Eva.
Eva menghela nafas dalam memperhatikan Evan mencari alas tempat tidurnya padahal dia ngak mau tidur jika dia tidur malam waktunya akan semakin pendek karna di habiskan buat tidur.
Evan datang membawa lembaran daun lalu menyusunnya menjadi sebuah tikar memastikan tidak ada hewan kecil yang menempel bahkan semut pun begitulah bentuk rasa pedulinya pada Eva.
"Sini kamu istirahat dulu biar aku jaga"
Pinta Evan meminta Eva berbaring walau berat hati tetap menuruti berbaring disana dan tetap ngak akan tidur sekuat tenaga menahan kantuknya.
Mata Eva masih terbuka bahkan memperhatikan Evan yang duduk di sampingnya.
"Kenapa ngak tidur ? ini sudah larut malam"
Tanya Evan sebab Eva masih terjaga seperti enggan untuk tidur.
"Aku cuma mau menghabiskan waktu kita yang masih tersisa ini"
Jujur Eva bagaimana bisa tidur jika tidurpun mungkin ngak akan bisa dia lakukan.
"Kamu jangan takut aku akan terus memantau mu dari jauh walau kita ngak saling bicara"
Kenapa dia bisa bicara begitu, kenapa cuma dari jauh kenapa ngak di tegur apa maksudnya coba melakukan itu.
"Kenapa cuma dari jauh Van, jangan cuma kamu yang bisa melihat ku tapi aku tidak"
Tolak Eva seakan merasa ngak adil apa yang di lakukan Evan terhadapnya.
"Ngak apa suatu saat kamu akan tau apa alasan aku melakukan itu"
Evan masih bingung apa yang akan terjadi padanya nanti.
Semoga berhasil batin Evan.
"Aku akan tunggu waktu itu tiba"
Memaksa pun percuma jika dipaksa Eva pasti ngak akan mengerti tentang dunia Evan.
Perlahan kantuk mulai melanda Eva pelan tapi pasti matanya mulai terpejam menandakan jika dia sudah tidur. Jika dia bilang ngak akan tidur tapi semua itu ngak bisa di tahan sebab lelah seharian menjalani begitu banyak rintangan.
"Katanya ngak akan tidur tapi sekarang malah nyenyak begitu tidurnya"
"Aku melakukan ini ada alasan yang ngak bisa aku sampaikan sekarang Va, kalau aku bilang sekarang aku ngak tau apa rencana ini akan berhasil atau tidak"
"Aku takut jika kamu tau dan berharap tapi ternyata hasilnya mengecewakan kamu akan bertambah sedih Va, aku ngak mau itu terjadi"
Evan terus memperhatikan Eva tidur dengan nyenyaknya kadang sesekali memastikan tidak ada nyamuk yang akan menggigitnya. Sedih pasti Evan rasakan juga sebab kebersamaan mereka bisa di bilang lama juga jika harus berpisah pasti akan saling rindu.
"Semoga kamu ngak lupa sama aku karna aku pergi ngak tau sebentar atau lama yang pasti aku akan usahakan akan kembali lagi ke sisimu cuma itu yang bisa aku janjikan"
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
guest1053156030
mungkin evan mati suri.
terus sadar,nyari eva,ketemu,pacaran,nikah..
happy ending
2020-12-20
4
istiqlal👻👻
siipppp....
2020-10-27
0
NelUntamed
jgn2 Evan cuma koma trus nti bangun klo g lupa SM Eva pas sadar ya nyari hehhehe
2020-07-08
9