"Kak,,"
Panggil Eva pada sang kakak namun tetap melanjutkan langkah mereka.
"Apa dek, kenapa,,?"
Jawab Efi fokus pada jalanan yang dilalui itu menuju persimpangan jalan.
"Kakak lihat orang jalan depan kita barusan.?"
Ucap Eva mengasih tau apa yang dilihatnya tadi sungguh jelas di depan mata seperti nyata.
"Mana ada orang depan kita dek, jelas jelas dari tadi cuma kita berdua saja lagi jalan ini. "
Jelas Efi mengerutkan dahi mendengar perkataan adiknya itu, aneh fikirnya.
"Mungkin salah liat kali ya kak."
Ucap Eva ngak mau membahas lagi sebab ini hari masih gelap ngak lucu bahas yang seram seram.
Masa salah liat, tadi jelas kok ada orang depan lagi jalan sendiri batin Eva.
Udahlah jangan terlalu difikirakan mungkin iya salah liat tadi, lanjut Eva.
(
Jalanan tempat Eva melihat orang jalan depannya itu tepat disebelahnya ada kuburan orang lama bisa dibilang orang terdahulu yang sudah meninggal dan sampai terbaru pun ada ditambah ada sebuah pohon besar diantara kuburan itu menampakkan kesan angkernya terhadap sekeliling.
Mereka melanjutkan langkah kaki ditengah gelapnya subuh sebab sang fajar belum menampakkan diri serta ngak banyak juga anak sekolah yang jalan kaki karna diantar para orang tua mereka masing masing.
Sampai di persimpangan jalan mereka menaiki angkot menuju sekolah yang hanya membutuhkan waktu sepuluh menit sampai sekolah.
Eva berpisah sama kakaknya sebab beda tingkatan. Eva menuju kelasnya, di kelas dia punya seorang teman bernama Sandra, mereka temanan sejak SMP sampai sekarang. Cuma Sandra yang mau berteman dengan Eva sebab kondisi dia sekarang.
"Pagi Sandra. "
Sapa Eva saat sudah duduk disamping Sandra pada letak kursi paling belakang.
"Pagi juga Vava. "
Balas Sandra balik, dia memanggil Eva dengan sebutan Vava sebagai panggilan sayang katanya.
"Udah diam, guru sudah masuk tu. "
Sanggah Eva pada Sandra menyuruh diam, guru mata pelajaran sudah masuk sebagai tanda memulai pelajaran hari ini.
Beberapa jam sudah berlalu bel tanda pulang sudah berbunyi menandakan pelajaran hari ini sudah selesai dan di lanjutkan esok hari. Eva dan Sandra berpisah sebab arah rumah berlainan.
Eva melangkah menuju kelas kakaknya mengajak pulang bersama kalau sang kakak tidak ada kelas tambahan dan bisa pulang bersama serta melakukan kegiatan untuk bertahan hidup di dalam kejamnya dunia.
"Kak mau pulang bareng apa ada kelas tambahan atau mau Eva tungguin,?
Tanya Eva saat sudah bertemu kakaknya menuju gerbang sekolah.
"Kamu langsung pulang saja dek, ngak usah tungguin kakak takut kamu bosan nunggu,"
Titah Efi pada Eva menuyuruh pulang duluan.
"Iya kak."
Jawab Eva singkat.
"Tunggu dek. "
Cegah Efi memanggil Eva yang mulai melangkah pergi.
"Apa kak. "
Balas Eva membalikan badan menghadapi Efi lagi.
"Tolong nanti ada orang datang kerumah ambil pesanan kamu kasihin ya, yang semalam kakak kasih tau. "
Pinta Efi sebab dia akan pulang telat hari ini dan mungkin agak sorean.
"Iya kakak tenang saja, bye kak. "
Eva melambaikan tangan meninggalkan sekolah.
Selama perjalanan pulang Eva masih kefikiran sama kejadian tadi pagi. Ngak mungkin salah juga tapi siapa yang berani jalan subuh subuh sendirian lagi.
Membayangkan saja sudah merinding ditambah suasana perkampungan memang tidak terlalu ramai dan jarak rumah satu dengan rumah lainnya agak berjauhan.
Satu jam lebih Eva sampai rumah, mengganti pakaian sekolah lalu makan siang dan melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan meringankan kerjaan sang kakak.
"Permisi."
Panggil seseorang dari luar dan Eva melihat siapa yang datang.
"Iya siapa. ?"
Tanya Eva pada orang itu saat sudah di depan pintu.
"Saya mau mengambil pesanan kemarin. "
Ucapnya memberi tau maksud tujuannya.
"Bentar Eva ambil dulu. "
Berlalu masuk kedalam rumah dan menenteng sebuah kantong kresek.
"Ini bukan. "
Melihatkan isi kantong itu, setelah dirasa benar lalu menyerahkan pada orang itu.
"Iya benar, ini bayarannya, makasih ya. "
Setelah membayar orang itu pergi meninggalkan rumah Eva.
Eva masuk rumah kembali menaruh uang itu tempat biasa mereka menyimpannya dan menggunakan secara bijak. Eva bersantai setelah semua pekerjannya selesai termasuk tugas sekolah.
Duduk dalam rumah sendirian sebab ntidak ada teman sebayanya mau berteman walau pun ada pasti dilarang orang tua mereka.
Tiba tiba ada orang berdiri di belakang rumahnya sebab pintu tidak di tutup Eva dan jaraknya pun tidak terlalu jauh dari posisi duduk sekarang.
Eva terus memperhatikan ngapain orang itu cuma berdiri disana membelakanginya sedari tadi.
"Hey kamu lagi apa berdiri disitu.?"
Teriak Eva dari dalam rumah kepada orang itu dan tidak dapat jawaban sama sekali.
"Kamu mau apa. ?"
Lanjut Eva lagi dan jawaban sama dengan tadi hanya kebisuan.
"Dia ngapain berdiri disitu, ngak biasanya ada orang dekat rumah, kan mereka semua mengucilkan kita. "
Eva bicara sendiri terus melihat keluar tanpa mengalihkan pandangannya sedari tadi.
Eva membiarkan saja orang itu berdiri diluar karna tidak mengganggu dia juga begitu fikirnya. Hampir setengah jam dengan posisi masih seperti tadi tanpa bicara maksud berdiri disana atau membalikkan badan.
"Biar ajalah mungkin kalau bosan pergi sendiri juga."
Eva seperti orang gila bicara ssndiri tanpa lawan bicara sebab kakaknya belum pulang dari sekolah.
"Apa yang dia lakukan dengan berdiam diri saja disitu."
"Kalau dia butuh sesuatu kan bisa bicara langsung."
"Apa aku dekati saja ya tapi dari tadi diajak bicarapun hanya diam menoleh saja ngak."
"Kan jadi risih kalau dia lama lama disana, kenapa ngak pergi saja dari sana coba"
Eva masih belum mau menghampiri kalau dari tadi didekatinya tidak bakal sepenasaran begini, tapi masih enggan melangkah keluar untuk memastikan.
Eva masuk kekamarnya membereskan buku untuk dibawa besok lagi ke sekolah biar besok tidak buru buru lagi menyiapkan dan tinggal bawa saja lagi.
Keluar kamar dan duduk ditempat tadi, melihat kedepan rumah apakah kakak nya sudah pulang ternyata belum juga padahal hari sudah menjelang sore. Dilihatnya lagi ke arah tadi orang itu masih berdiri disana tanpa mengubah posisi bahkan bergeser sedikitpun tidak berdiri seperti patung.
"Kenapa dia masih berdiri disitu, ngak capek apa berdiri terus."
Ucap Eva memperhatikan lagi dari dalam rumah.
"Aku samperin aja kali ya biar ngak penasaran terus seperti tadi."
Eva melangkah keluar rumah bagian balakang.
Berjalan dengan pelan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun bahkan terkesan seperti maling mengendap masuk ke dalam rumah. Eva memasang sandal keluar rumah dan perhatiannya teralih dari luar beberapa detik saja setelah memasang sendal Eva melangkah keluar pergi mendekati orang tadi tapi beberapa langkah gerak kaki Eva terhenti dan memperhatikan sekeliling rumah.
"Loh kok ngak ada tadi kan disini,,,???
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Siti Aminah
giliran novel ke gini ada visual nyah
2023-03-03
0
Anik New
aaaaaaa wediiii
2021-06-25
0
Betty Manoppo
aaaaaaaaaaaaaa.....seremmmmmm
2021-02-07
0