"Kamu siapa?"
Tanya Eva berbalik badan, di pintu berdiri seorang lebih tua dari dirinya sekitar berumur tiga puluh lebih.
"Aku teman Evan, kamu kenapa bisa sampai di hutan itu?."
Penasaran kenapa manusia bisa ada dalam hutan larangan bahkan bisa di bilang tidak ada orang berani mendekat kesana apalagi sampai masuk.
Cuma orang memiliki kemampuan lebih bisa masuk hutan itu dengan selamat karena baru mendekati saja sudah pasti akan mendapat kejutan jika datang sendirian kesana.
"Aku,,"
Ucapan Eva menggantung melihat sosok berdiri di depannya walau tidak semenakutkan anak kecil itu tapi penampilannya cukup mengerikan.
"Kenapa? Apa kamu takut kepada ku?."
Berjalan mendekati Eva dan Eva berjalan mundur menghindari.
Kenapa juga di mempertanyakan pertanyaan yang dia sendiri sudah tau jawabannya. Cuma evan sendiri yang dengan baik Eva terima kehadirannya itu pun butuh waktu agar terbiasa.
Kenapa semua ini bisa terjadi kepada ku, apa dosa ku dimasa lalu hingga harus terjebak dalam dunia seperti ini batin Eva terus mundur.
"Kamu ngak usah takut, aku akan membantu mu keluar dari sini."
Berupaya membujuk supaya Eva percaya dan yakin mau ikut bersamanya.
Tidak tau apa yang direncanakan kepada Eva selanjutnya cuma dia yang tau wajah tenang itu tidak cukup buat Eva percaya sama dia.
"Ngak tetap disitu jangan mendekat. "
Teriak Eva lantang ketakutan sebab dia terus berusaha mendekat mengikis jarak antara mereka.
"Kamu ngak usah takut, sini. "
Mengulurkan tangan ke arah Eva namun Eva menyembunyikan tangannya ke belakang punggung.
"Ngak."
Tolak Eva keras dia ngak mau gegabah dan akan menyeretnya lebih jauh lagi ke dunia mereka.
"Ngak usah takut, kamu harus segera keluar dari sini sebelum Evan kembali dia ngak akan pernah mau mengembalikan mu ke dunia asal mu, ayo aku antar. "
Eva tampak berfikir apa yang harus di lakukannya harus percaya atau tidak.
"Tapi."
Sanggah Eva masih ragu harus ikut, bagaimana kalau orang di depannya ini berbohong dan akan membawanya jauh lagi.
Percaya pada hal baru sungguh sulit di lakukan, di dunia ini banyak macam cara orang untuk mewujudkan keinginannya walau harus menempuh jalan salah sekali pun.
"Ayo jangan takut. "
Menarik tangan Eva berjalan keluar kamar meninggalkan tempat itu.
"Eva kamu mau kemana?."
Teriak Evan dari jauh melihat Eva berjalan menjauh, berusaha mengejar namun nihil mereka sudah menghilang duluan dan Evan kehilangan jejaknya.
"Kenapa kamu pergi sama dia, kamu ngak tau apa kalau dia akan membawa mu jauh"
Lirih Evan saat Eva sudah hilang dari pandangan matanya.
"Aku harus mencari cara agar Eva bisa kembali ke dunianya dan harus lebih lagi menjaganya. "
Evan melangkah pergi cuma ada satu cara bisa membantu Eva bebas dari situ dan semoga bisa berhasil.
<> <> <> <> <>
Seorang gadis cantik sedang melangkahkan kakinya memasuki perkarangan Sekolah menuju kantor guru, dia tidak tenang kalau belum mengetahui kondisi adiknya secara langsung.
Sampai disana kantor tampak sepi karna cuma murid dua belas saja berada di Sekolah karena murid lain mengikuti camping.
"Bagaimana ini, kenapa sampai sekarang Eva belum di temukan. "
Kata seorang guru bicara sesama dia dalam ruangan.
"Iya padahal sudah dari kemarin dia hilang kenapa sampai sekarang belum ketemu. "
Kata yang lain juga ikut cemas memikirkan keberadaan Eva.
Efi yang mendengar di luar sana dibuat melotot mendengar kabar itu, pantas saja dari semalam perasaannya tidak enak ternyata terjadi sesuatu sama adiknya.
Kontak batin yang Efi rasakan malam ternyata tidak salah benar sudah terjadi sama adik kesayangannya.
Air mata efi menetes membasahi pipinya tidak sanggup menahan lagi, apa jadi hidupnya jika keluarga satu satunya tidak ada lagi, bagaimana dia akan menjalani hari seorang diri. Dunia seketika terasa berhenti berputar dan jantung berhenti berdetak.
Dilangkah kakinya yang begitu cepat meninggalkan Sekolah menuju lokasi camping berjarak tidak terlalu jauh masih bisa di tempuh dengan berjalan kaki.
"Kamu sekarang dimana dek, jangan buat kakak takut."
"Kakak ngak bisa hidup kalau ngak ada kamu."
"Cuma kamu yang kakak punya di dunia ini."
"Cuma kamu semangat kakak menjani hidup."
"Kakak mohon kembali."
Sepanjang jalan Efi terus menangis apa yang harus di lakukan sekarang, Kemana harus mencari keberadaan Eva.
<> <> <> <> <>
Dua sosok berbeda itu terus berjalan entah kemana tujuan yang pasti dia terus melangkah menyusuri jalan tiada ujung itu, sedangkan Eva terus mengikuti tanpa menaruh rasa curiga sedikit pun.
Dirasa sudah berjalan terlalu jauh, Eva merasa lelah dan pegal di kakinya akibat lama berjalan, keringat pun mulai bercucuran membasahi wajahnya.
"Kita mau kemana? Kenapa belum sampai juga?."
Eva mulai tidak sanggup lagi melangkah lebih jauh lagi, entah sudah belama mereka berjalan dan matahari sudah naik tinggi.
"Katanya kamu mau keluar dari sini. "
Balasnya tenang karena jalan yang di kewati bukan keluar melainkan memasuki daerah itu makin dalam.
"Iya tapi kenapa sampai sekarang ngak sampai ?."
Ucap Eva lelah terus berjalan tiada ujung begini.
Kaki lelah melangkah, kerongkongan terasa kering bahkan perut terasa perih karena dari kemarin belum ada masuk asupan makanan sedikit pun bagaimana tidak capek coba.
"Sebentar lagi kita sampai. "
Ujar dia tetap melangkah ke depan tanpa menoleh ke arah Eva.
"Tapi kapan, aku sudah kelah. "
Keluh Eva memberhentikan langkah berdiri sambil memijit kakinya.
"Kapan kita bisa keluar dari sini. "
Bingung Eva kenapa dia ngak menjawab.
"Kenapa diam, jawab aku kapan aku bisa keluar dari sini ?"
Eva meninggikan suaranya bicara karna tidak mendapat jawaban dari sosok yang membawanya itu.
"Kenapa ?"
Berjalan kedepan, menghadang langkah dia supaya berhenti dan
"Tidaaakkk,,,,
Teriak Eva keras berlari menjauh dari sosok yang membawanya itu.
Jangan lupa like, komen, rate and vote.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Bundamauradevi
harus eva baca ayat kursi ke kan muslim pake kerufung
2021-06-27
3
Rani Sofiana
evan itu sebangsa jin or arwah penasaran
2020-07-24
1
Muma
lanjut
2020-07-08
3