Masih setia memandangi wajah cantik yang tertidur di sampingnya, menikmati detik terakhir kebersamaan mereka, Evan melakukan itu punya alasan besar tapi bukan sekarang untuk menyatakannya.
Biarlah seiring berjalannya waktu semua akan terungkap dengan sendiri. Semua alasan ngak perlu di ucapkan sebab ngak semua orang bisa menerima itu.
Setiap keputusan yang mau di ambil pasti sudah memikirkan juga apa akibat yang akan terjadi, begitu dengan Evan cukup dia yang tau sendiri alasannya maka dia juga yang akan menanggung akibat sendirian.
Semoga kamu bisa terima ini dan jaga diri baik baik
Aku pasti akan merindukan teman terbaikku ini.
\=\=\=\=\=\=\=\=
Mata indah itu masih betah terpejam padahal langit sudah mulai menampakan sinar mentari dari balik bukit nan rindang itu, seakan ngak terganggu dengan silau cahaya itu. Beberapa saat kemudian dia mulai mengerjapkan mata sebab cahaya itu terus mengusik tidurnya seperti mengatakan ayo bangun sudah pagi.
Memperhatikan sekeliling tempat dia tidur ternyata masih di sekitar hutan tapi bukan tempat semalam saat dia tertidur, tempat itu berbeda lagi dari semalam.
"Dimana aku, ini bukan tempat semalam"
"Apa aku di culik lagi ya"
"Tapi tempat ini seperti ngak asing lagi"
Eva bicara sendiri memperhatikan tempat itu memastikan bahwa dia ngak lagi berada di hutan angker penuh misteri itu. Sudah cukup hidup pahit dirasakan selama ini dan jangan menambahnya dengan hal bahaya penuh misteri begitu.
"Sepertinya tempat ini aman seh, terlihat dari lokasi dan juga pohon sekitar"
"Syukurlah jika sudah aman, jadi aku tinggal mencari jalan keluar saja tapi tunggu dimana Evan kenapa dia ngak ada"
"Evan"
"Evan kamu dimana ?"
"Jangan sembunyi ngak lucu"
Eva terus berteriak memanggil nama Evan namun tak kunjung mendapat jawaban, dia hilang seperti ngak meninggalkan jejak sedikit pun.
"Dia kemana kenapa ngak muncul juga"
Eva belum menyadari jika semalam Evan sudah berpamitan jika dia akan pergi dan yang memindahkan Eva juga dia supaya Eva semakin dekat dengan tempat camping itu cuma tinggal beberapa ratus meter saja sudah sampai.
"Apa dia pergi ya"
"Tapi tunggu semalam dia kan bilang ngak bisa bersama lagi apa ucapannya beneran ya"
"Tapi sepertinya beneran dan dia pergi ngak menunggu aku bangun, dia pergi tanpa bicara sedikit pun, kamu tega Van kamu ngak anggap aku teman kamu lagi"
"Semoga kamu menepati janji itu dan aku akan tunggu waktunya tiba."
Eva melangkah dari tempat itu mencari jalan keluar, dia juga melihat bekas jalan yang bisa di ikuti seperti sebuah petunjuk untuk dia. Eva bersyukur bisa kembali berkumpul sama kakak keluarga yang tersisa dia miliki sekarang.
"Kakak aku sudah sangat rindu sama kamu, semoga ngak ada halangan lagi"
Bersyukur tentu saja sangat dirasakan Eva sekarang. Cukup banyak rintangan yang harus di lalui bisa kembali maka itu akan menjadi sebuah kenangan indah buat dia.
Setengah jam perjalanan Eva sudah melihat tenda tenda yang masih terpasang rapi disana sebab semua orang belum pulang karna kehilangan Eva dan acara terpaksa di berhetikan saat itu juga.
Musibah tidak tau kita kapan akan datang, maka jauh hari kita harus mempersiapkan diri dengan segala hal yang akan terjadi.
"Aku senang bisa bebas, Terima kasih Van selama aku tersesat kamu selalu di samping ku dan berharap kita jumpa lagi"
Eva mendekat ke arah teman temannya berkumpul disana juga ada Efi kakaknya dia bisa melihat wajah lelah kurang semangat kakaknya. Eva merasa sedih melihat itu tapi apa yang terjadi bukan kehendak atau rencana semata mata itu sebuah musibah tanpa bisa di hindari.
"Kak ? "
Panggil Eva pelan saat sudah sudah berdiri di belakang Efi, dan yang mendengar itu langsung berbalik memeluk Eva sungguh dia sangat bahagia melihat adik tersayangnya sudah kembali dengan selamat.
"Ini beneran kamu sayang, kakak takut kalau kamu ngak kembali lagi kakak ngak sendirian di dunia ini hiks"
Efi menangis di pelukan adiknya, merasa bahagia dunia serasa berpihak kepadanya, waktu berputar lagi dan jantung kembali berdetak.
"Iya kak ini beneran aku, sekarang kakak jangan sedih lagi jelek tau"
Canda Eva mencairkan suasana jika di posisi Efi mungkin akan lebih kacau lagi tanpa ada seseorang yang akan selalu mengingatkan banyak hal untuk dia.
"Jangan pernah tinggalkan kakak, kamu nafas kakak jadi jangan bikin kakak khawatir lagi"
Semua yang menyaksikan pertemuan kakak adik itu menangis haru. Walau cuma tinggal berdua tapi tampak jelas jika rasa sayang di antara mereka begitu besar.
"Syukur lah Eva kamu sudah kembali kami semua begitu mencemaskan mu dan untuk yang lain jika ingin pergi jangan pernah pendirian "
Guru berkumpul saat mendengar Eva sudah kembali dengan selamat.
Semua orang lega setidaknya usaha mereka membuahkan hasil walau hanya saja Eva balik sendiri. Selama sekolah Eva banyak yang tidak mau mendekatinya tapi jika ada musibah semua orang peduli.
"Terima kasih untuk semuanya sudah mau mencari Eva, Terima kasih"
Ucap Efi pada semua orang dengan haru bahwa mereka begitu peduli bahkan rela menghabiskan hari untuk mencari Eva.
"Sama sama kak, kita sesama itu harus saling tolong"
Ucap teman sekelas Eva.
"Iya kak, kami senang bisa membantu kok"
Ucap yang lain juga.
"Sekarang semua istirahat dulu nanti siang kita lanjutkan acara yang tertunda kemarin"
Perintah pembina membubarkan semuanya menuju tenda masing-masing.
"Ayo sayang kamu istirahat sepertinya kamu kurang istirahat dan makan ya"
Ajak Efi menuju tenda. mengambil makanan dan menyuapi Eva dengan telaten seperti saat Eva masih kecil bahkan minum pun di suapin.
"Kak aku bukan anak kecil yang harus di giniin"
Tolak Eva menerima semua perlakuan Efi terhadapnya seperti anak kecil atau orang sakit yang ngak bisa ngapa ngapain.
"Ngak ada penolakan dek, kamu pasti kurang makan selama menghilangkan makanya diam saja"
Efi tetap menyuapi Eva hingga makanan itu habis dan setelah itu menyuruh Eva mandi sebab penampilan Eva jauh dari kata rapi.
Ya Eva datang dengan penampilan kacau, pakaian kotor, kaki ada yang terluka. Eva pergi mandi di temani kakaknya menunggu di luar sampai ia selesai mandi.
Bahagia sederhana bisa di rasakan cukup bisa berkumpul dengan orang tersayang. Menikmati setiap waktu yang bisa di habiskan bersama, merasakan momen itu seakan waktu berhenti saat itu ikut merasakan.
"Dek bagaimana cerita kamu sampai teraesat dan kembali dengan selamat begini ? "
Tanya Efi saat Eva sudah selesai membersihkan diri dan berkumpul kembali bersama Sandra.
"Panjang ceritanya kak, jika aku ceritakan mungkin kakak akan sulit mempercayai itu sebab aku yang mengalami saja jika membayangkan kembali akan syok lagi"
Jawab Eva ngak mungkin menceritakan semua yang di alami saat hilang .
Eva ingin mengubur dalam kejadian itu tanpa ada keinginan mengingat lagi, jika dia mengingat itu juga akan teringat sosok Evan yang membantunya dan sekarang ngak tau dimana lagi sekarang, ingin mencari pun ngak tau akan mencari kemana sebab ngak ada alamat yang bisa didatangi.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Kurnia Sari
selama tersesat ga liat Eva makan Thor 😁
2021-02-10
0
Sarah Tetep Anik
ceritanya jika tersesat di alam jin cuma sehari...tapi alam manusia 3 hari...tapi dicerita ini kok sama waktunya....dan kemah tetap dilanjutkan 😔
2020-12-20
1
Laila Zayn
iiiiish....... terharu aku baca nya Thor 😢
2020-11-06
1