Sepasang mata yang tertutup rapat dari tadi mulai menunjukan pergerakannya, perlahan mulai terbuka, memperhatikan tempat sekitar ternyata dia masih di dalam hutan tadi. Mendudukkan diri lalu mencoba berdiri tapi tidak bisa, dirasa badannya ngak bertenaga.
"Aku dimana?, apa masih dihutan tadi,?"
Eva bergumam sendiri melihat dia dimana sekarang dan sama siapa. Seingat dia tadi di kejar anak kecil tadi kenapa sekarang tidak ada.
"Aku harus keluar dari sini, ngak boleh lama lama pasti semua orang lagi mencari ku. "
Lirih Eva berusaha berdiri dari duduknya.
"Aw kenapa kaki ku sakit rasanya apa karna kelamaan berlari tadi. "
Terduduk kembali lantaran tidak sanggup berdiri menahan berat badan sendiri.
"Kamu sudah bangun. "
Kata seseorang bicara dari belakang Eva dan Eva menoleh melihat siapa yang bicara dengannya.
"Evan, syukurlah itu kamu, aku kira siapa, aku udah takut duluan. "
Lega Eva memegang dada yang sempat terkejut sebentar.
"Kamu kira siapa tadi yang datang",?
Tanya Evan mendekat, karna selama berteman Eva sudah ngak takut lagi di dekati Evan.
"Aku masih takut dan kamu muncul dari belakang. "
Balas Eva sengit, dia berfikir masih orang tadi yang muncul kalau iya rasanya mau nyerah karna kalau lari pun sudah ngak sanggup.
"Kenapa kamu ada disini.?"
Tanya Eva melihat keberadaan Evan, dia senang akhirnya yang diharapakan tadi datang walau agak telat.
"Tadi aku ketempat kamu untuk melihat mu sampai disana aku dengar kamu menghilang, terdengar percakapan mereka cuma dalam hutan belum dicari. "
Jelas Evan panjang lebar kepada Eva.
"Sudah bisa berdiri ?."
Lanjut Evan karna Eva masih betah dengan duduknya tidak ada niat untuk berdiri.
"Kaki ku masih sakit karna berlari tadi. "
Keluh Eva memijit kakinya yang terasa sakit.
"Sini aku bantu berdiri. "
Menjulurkan tangan kepada Eva dan Eva menerimanya.
Deg,,,
Eva membeku di tempat merasakan tangan Evan begitu dingin berbanding terbalik dengan tangan hangatnya. Eva bingung harus melepaskan genggaman tangan atau tetap memegangnya, kalau di lepas dia masih butuh tumpuan untuk berdiri jadi dia lebih memilih bertahan demi bisa berdiri dan mencari jalan keluar.
"Jadi kenapa kamu bisa menemukan ku ?, padahal aku sudah jauh berlari kedalam hutan. "
Masih penasaran kenapa Evan bisa bersama dia sekarang, atau mungkin karna dekat alamnya jadi lebih gampang menemukan Eva.
"Saat dengar kamu menghilang aku langsung mencari mu kesini, aku yakin mereka pasti menggiring mu ke alamnya. (Mereka itu makhluk yang selalu mengganggu Eva seperti anak kecil tadi)"
Jelas Evan, walau pun teman beda alam Evan sudah berjanji akan selalu melindungi Eva dalam keadaan apa pun.
"Saat aku sampai dalam sini, terdengar suara anak kecil bicara begini" ayo kita bawa kakak ini, kita bisa main bersama "dan yang satunya lagi juga bilang" cepetan sebelum kak Evan datang menggagalkan "langsung saja aku ke sumber suara dan ternyata mereka berusaha membawa mu"
Menjelaskan secara rinci tentang kejadian selama Eva pingsan tadi, kalau saja terlambat sedikit pasti sudah dibawa akan agak susah membawa balik karna disana ada orang lagi yang akan menghalangi Evan membawa Eva keluar.
"Terima kasih sudah melindungi ku dan menepati janji mu waktu itu. "
Ucap tulus Eva, ternyata mempunyai teman beda alam tidak seburuk yang di bayangkan.
"Itu sudah menjadi janji ku Eva"
Balas Evan singkat.
"Masih sakit kakinya atau mau aku gendong saja. "
Tanya Evan melihat Eva merintih disela langkahnya, dia tidak tega juga Eva kesakitan.
"Ngak apa aku masih sanggup, jangan cari alasan untuk menggendong ku"
Kilah Eva bukan dia tidak mau, cukup tangan dingin Evan saja yang dirasakan jangan badannya juga.
"Kalau ngak sanggup jalan bilang ya kita bisa berhenti. "
Saran Evan, mereka berdua berjalan menuju keluar hutan sebab Evan dia tau jalan karna dia tidak bisa tersesat dimana pun.
<<<>>>>
Dirumah Efi mulai tidur, matanya sudah terasa berat sekali di tambah badan yang kelelahan mengerjakan semua pekerjaan sendiri, biasanya bagi dua sama Eva tapi sekarang sendiri.
Efi memejamkan matanya dan mulai tertidur seorang diri. Jika Eva bisa melihat hal yang kasat mata beda dengan Efi yang tidak bisa bukan berarti dia mau juga, cukup hidup seadanya yang di lalui jangan ditambah beban jiwa dalam hidupnya.
Efi mulai gelisah dalam mimpinya, keringat mulai keluar di muka cantiknya.
"Dek."
Ngigau Efi di dalam tidurnya memimpikan Eva.
"Dek kamu kenapa, apa yang terjadi kenapa bisa disitu ?."
Gumam Efi lagi masih dalam tidurnya.
"Dek tungguin kakak. "
Lanjut Efi meracau terus belum bangun.
"Deeekkk,"
Teriak Efi langsung terbangun dari mimpinya karna mimpi buruk yang menjelma.
"Ada apa sama Eva, kenapa mimpi ku begitu apa terjadi sesuatu sama dia, semoga saja tidak. "
Efi bicara sendiri memikirkan mimpinya kenapa terasa begitu nyata.
"Kenapa dalam mimpi itu Eva dibawa sama dua makhluk aneh dengan wajah menyeramkan dan menyeret Eva yang ngak sadarkan diri lalu,"
Perkataan Efi terhenti karna mimpi itu belum selesai Efi terbangun dari ridurnya.
"Semoga kamu baik baik saja dek. "
Gumam Efi mencoba memejamkan kembali matanya dan jam baru menunjukan pukul setengah tiga dini hari.
<<<>>>
Dua orang beda alam itu terus berjalan menyusuri gelapnya hutan dengan pencahayaan remang remang dari sinar bulan. Berjalan sudah lumayan jauh karna Eva tadi terus berlari tidak melihat arah tujuan dari kejaran anak kecil itu dan beruntung Evan bisa menemukannya cepat.
"Kamu capek ngak,?"
Evan kasian sama Eva di gendong pun Eva menolak, kalau mau mungkin mereka akan cepat keluar dari dalam hutan sana.
"Aku masih snggup kamu tenang aj"
Berusaha kuat terus berjalan walau tenaganya mau habis berjalan jauh.
"Jangan dipaksakan,kita berhenti dulu ya. "
Menuntun Eva pada sebuah pohon tumbang sebagai tempat duduk.
"Ngak Van aku masih sanggup, pengen cepat keluar dari sini. "
Sanggah Eva ngak mau lebih lama lagi dalam hutan suram ini.
"Pelan pelan aja jalannya. "
Sudah tau tidak sanggup masih mau memaksakan diri. Dasar kepala batu fikir Evan.
"Van,,, BBRRUUKK,,,
Eva terjatuh ketanah tidak sadarkan diri lagi lantaran tadi terus memaksakan diri berjalan.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Ade Riki
😍😍
2021-03-23
0
Nimas windya fatma sari
kok jadi ngga serem jadi sosweet gini awokwowkowkw mending gini dah dari pada merinding baca nya :v
2020-11-18
1
Hafizhah Khairyah Azzahra
evan soswet bgttt:)❤
2020-11-14
3