"Kamu kenapa kesini lagi?."
Wajah cemas Eva ketara kali melihat orang didepannya.
Tuhan selamatkan aku, masih ingin menggapai cita cita, masih banyak hal yang belum aku lakukan, kakak aku takut disini sendiri, kakak dengar aku, doa Eva dalam hati.
"Kakak ayo kita main. "
Ajak anak kecil itu dengan muka penuh tetesan darah, muka pucat dan tangan kiri hanya sampai siku.
"Kakak ayo sini. "
Panggil anak kecil yang tiba tiba muncul dari balik pohon bahkan penampilannya ngak beda jauh sama satu lagi ditambah ada luka sayatan di sekitar leher dan lengan.
"Ngak stop jangan mendekat. "
Cegah Eva memberi jarak biar tidak terlalu dekat.
>>>>>>
Di tenda semua orang mulai panik karna Eva belum kembali sejak sore tadi mengambil air padahal lokasinya tidak terlalu jauh kenapa sampai malam belum kembali.
"Eva kamu dimana, kenapa belum kembali juga, maaf aku biarin kamu sendiri pergi tadi. "
Sandra merasa bersalah atas hilangnya Eva.
"Anak anak kita berpencar untuk mencari Eva dan siapa menemekan duluan tolong dikasih kabar. "
Intruksi guru membagi beberapa kelompok dan yang mencari hanya laki laki saja sedangkan perempuan disuruh menunggu ditenda saja karna hari sudah malam.
Selesai mereka membagi kelompok semuanya mulai berpencar mencari keberadaan Eva, mulai menelusuri tepi hutan, sungai dekat sana, namun belum ada yang berani memasuki hutan, kalau masuk sana mereka tidak ada yang berani, kondisi hutan kalau malam menampakkan aura seram ditambah suara burung hantu dan suara binatang malam lainnya.
Hari semakin larut malam Eva belum tau dimana keberadaannya, guru memutuskan untuk melanjutkan besok siang agar jalan jelas dan bisa memasuki hutan.
Kemana Eva pergi, kenapa ngak ada disini sepertinya aku harus mencari sebelum ada yang mengganggu.
Evan mulai memasuki hutan dia yakin Eva berada di dalam sana sebab cuma tempat itu yang belum di datangi mereka semua.
"Kamu dimana Eva, semoga kamu baik baik saja"
Evan cemas juga sebab tempat itu bahaya untuk Eva karna disana banyak teman sesama dia yang ingin menyeret manusia ke alamnya.
<<<>>>>
Eva terus saja menghindari di dekati anak kecil itu, dia tidak mau kalau harus mengikuti kemauan anak kecil yang selalu mencoba membawa Eva.
"Kakak ayo ikut."
Usahanya sungguh gigih, entah apa yang membuatnya suka pada Eva dan kenapa harus Eva.
"Kakak ngak usah takut, ayo. "
Anak satu lagi ikut bicara mendekat ke arah Eva walau sudah dapat penolakan berkali kali.
"Menjauh, aku ngak mau ikut sama kalian. "
Teriak Eva mengibaskan tangan sebagai tanda menyuruh pergi.
"Evan kamu dimana tolong aku, kakak Eva takut gelap. "
Gumam Eva mengharapkan segera bisa keluar dari tempat terkutuk itu.
"Kakak, kak Evan ngak bakalan datang, ha ha. "
Ketawa anak itu keluar dan wajahnya berubah menyeramkan.
"Ha ha ha haaaa"
Mereka berdua tertawa kencang hutan itu terasa bertambah seram, anak kecil itu mulai hilang muncul, hilang muncul begitu terjadi beberapa kali hingga.
"Ha ha haaa"
Anak itu muncul pas di depan Eva secara tiba tiba dengan mata hilang sebelah dan darah mengalir.
"Aaaaaa,,,"
Teriak Eva ketakutan berlari pergi masuk ke dalam hutan semakin jauh tanpa berfikir dimana dia sekarang.
"Pergi, pergi, pergi"
Ucap Eva disela lariannya dan ngak menoleh sedikitpun kebelakang dan berhenti secara tiba tiba.
"Kakak"
Anak itu muncul di depan Eva membuat Eva membeku di tempat.
"Kakak kenapa lari ha ha. ?."
Ucapnya masih ketawa mendekati Eva di tengah ketakutannya dengan kejadian itu.
"Pergi aku bilang. "
Teriak Eva lantang mengusir anak kecil itu menjauhinya sebab dia sudah sangat ketakutan sedari tadi.
"Kakak ikut kita ya, kita main sama sama. "
Ajaknya lagi kepada Eva.
Semakin kesini Eva semakin ketakutan, hutan gelap sebab bulan ditutupi awan, rindangnya daun pohon menutupi tempat sekitar dan terasa dingin menembus kulit.
"Aku takut sekali bagaimana caranya bisa lepas dari anak kecil ini dan keluar dari hutan menyeramkan ini. "
Gumam Eva dalam hati, dia ngak sanggup lama lama lagi disini. Kalau cuma tersesat tidak apa kalau tidak ada yang menakuti seperti ini.
"Yang terpenting sekarang bagaimana cara lepas dari anak kecil ini dulu"
Eva memutar otaknya memikirkan cara menjauh dari anak kecil yang selalu mengikutinya.
"Aku harus apa, kalau sembunyi pasti bisa di temui lagi. "
"Lari pun akan sama ngak bisa lepas juga, tadi aja lari jauh dianya muncul di depan tiba tiba."
Eva semakin bingung dan ketakutan memikirkan cara bisa membebaskan diri dari ancaman seperti ini. Bukan hanya badannya yang dalam bahaya tapi jiwanya semakin terguncang. Jika dia bisa menerima keberadaan Evan bukan berarti dia bisa menerima yang lain juga.
Eva merasa dunianya akan berakhir tragis di tempat ini. Anak kecil itu kian mendekat, memperpendek jaran dintara mereka dan di belakang Eva juga berdiri satu lagi sungguh posisi menakutkan.
"Kakak."
Panggil anak di belakang Eva dengan suara seram di selingi ketawa.
"Stop jangan mendekat lagi. "
Pinta Eva sudah di apit dua anak kecil itu, bbrrukk Eva ambruk terduduk di tanah dengan muka pucat pasi.
"Jangan."
Gumam Eva dengan suara semakin mengecil dengan pandangan mulai buram.
"Jangan mendekat. "
Ucapan Eva semakin hilang di tengah tengah hutan tengah malam.Perlahan kesadaran Eva menurun dan tubuhnya tumbang ketanah dan pingsan ditengah anak kecil itu.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Liani.
mreka itu memang suka mnakuti mnusia, jika mnusia penakut.
smkin kita takut, smkin mreka suka. 😠
2020-10-18
6
Asty
TBC (TAKUT BANGET CERITANYA ) 😱😱😱😱😱
2020-09-29
3
Abday Ahza
knp ga baca doa biar hantuny hilang
2020-09-29
3