Emir Tiba Di Rumah

Sesudah memasukkan koper-koper milik emir kedalam bagasi mobil, pak joko pun. Masuk kedalam mobil ibu lisa, bersama dengan david yang habis menaruh koper-koper milik nya di bagasi mobil itu.

David dan pak joko, duduk di kursi depan mobil itu. Lalu pak joko pun, menyalakan mesin mobil tersebut. Mobil itu pun, melaju meninggalkan bandara Soekarno-Hatta. Emir menyuruh pak joko untuk mengantarkan david terlebih dahulu.

"Pak joko."panggil emir kepada pak joko, yang sedang menyetir mobil.

"Iya, den."sahut pak joko kepada emir, sambil menyetir mobil.

"Pak Joko, kita langsung ke rumah david dulu aja pak."titah emir kepada pak joko.

"Baik, den."sahut pak joko kepada emir.

Pak joko pun, menuruti perintah dari emir. Mobil tersebut berjalan menuju ke arah rumahnya david, terlebih dahulu. Karena rumahnya pak lukman itu, melewati jalanan yang menuju ke arah rumah david.

Mobil yang di kendarai oleh pak joko pun, berjalan dengan kecepatan sedang di jalanan ibu kota. Dan mobil itu juga mengalami kemacetan lalu lintas, di jalanan ibu kota tersebut.

Akhirnya mobil itu pun, keluar dari kemacetan lalu lintas di ibu kota Jakarta ini. Pak joko, mengenai mobil itu langsung menuju ke rumahnya david. Beberapa menit kemudian, akhirnya mobil yang di kendarai pak joko sampai di pekarangan rumahnya david.

Dan mobil itu pun, berhenti di pekarangan rumah tersebut. Sebelum turun dari mobil itu, david pun. Bertanya kepada emir, apakah emir mau mampir dulu ke rumah nya. Emir menolak ajakan dari david, karena emir sudah sangat capek habis perjalanan jauh.

"Pak bro, mau mampir dulu nggak?."tanya david kepada emir.

"Enggak, makasih vid. Gue, langsung pulang saja."sahut emir kepada david.

"Ya udah, gue keluar dulu mir. Hati-hati di jalan, pak bro."ucap david kepada emir, lalu keluar dari dalam mobil itu.

"Hmmm."sahut emir kepada david, dengan gumaman.

David pun, keluar dari dalam mobil. Dan langsung mengambil koper-koper milik nya, yang ada di bagasi mobil itu. Pak joko, membantu menurunkan koper-koper milik david di dalam bagasi tersebut.

"Den david, biar bapak tolong turunkan koper milik den david."ucap pak joko kepada david.

"Iya, pak joko. Makasih."sahut david kepada pak joko.

"Iya, den david. Sama-sama."ucap pak joko kepada emir.

Lalu setelah selesai menurunkan koper-koper milik david, pak joko pun. Pamit kepada david, mau langsung mengantarkan emir pulang ke rumahnya pak lukman. Pak joko, langsung mengendarai mobil tersebut. Dan langsung, menuju ke arah rumahnya pak lukman.

"Akhirnya, selesai juga."ucap david,yang baru saja menurunkan koper-koper milik nya itu dari mobil tersebut.

"Den david, bapak pamit pulang dulu yah. Takut nanti nya, den emir marah lagi, kalau kelamaan."pamit pak joko kepada david.

"Iya, pak joko. Hati-hati yah, di jalan."ucap david kepada pak joko.

"Iya, den."timpal pak joko kepada david, sambil berlalu di hadapan david dan langsung masuk ke dalam mobil tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di rumahnya pak lukman, ibu lisa dan juga sintia sedang menata makanan kesukaan emir di meja makan. Di meja makan tersebut, sudah ada beberapa jenis makanan kesukaan emir yang tersusun rapih di atas meja.

"Sintia, tolong kamu tata piring-piring nya, dan juga gelasnya juga di sebelah piringnya."ucap ibu lisa kepada sintia, yang sedang menyusun makanan di meja makan.

"Baik, bu lisa."sahut sintia kepada bu lisa, lalu langsung menata piring dan gelas di meja makan tersebut.

Sintia pun, langsung bergegas menata piring-piring dan gelas dengan rapih di meja makan tersebut. Dan akhirnya ibu lisa dan juga sintia, sudah selesai menata masak-masakan itu di atas meja makan.

Lalu ibu lisa pun, mengambil ponselnya itu di saku bajunya untuk menelfon emir. Emir yang menerima panggilan telefon dari mama nya pun, langsung bergegas mengangkat panggilan tersebut.

"Assalamualaikum, nak."ucap ibu lisa kepada emir, yang sedang melakukan panggilan telefon dengan anaknya.

"Wa'alaikum salam, ma."sahut emir kepada ibu lisa, di seberang telefon.

"Nak, sekarang ini kamu ada di mana?."tanya ibu lisa kepada emir.

"Mah, aku sekarang ini, masih ada di jalan menuju rumah. Tadi aku, habis nganterin david dulu sekalian ke rumahnya, mah. Dan sekarang ini aku masih dalam perjalanan pulang, mah. Mungkin, 20 menitan lagi nyampe mah."sahut emir kepada ibu lisa.

"Oh, ya udah. Kamu hati-hati yah, nak."ucap ibu lisa kepada emir.

"Iya, mah."sahut emir kepada ibu lisa.

"Ya udah, mama tutup telefon nya dulu yah, emir. Assalamualaikum."ucap ibu lisa kepada emir, sambil menutup telefonnya.

"Iya, mah. Wa'alaikum salam."sahut emir kepada ibu lisa, dan langsung menutup panggilan telefonnya dengan sang mama.

Ibu lisa langsung, menutup telefonnya. Lalu ibu lisa pun, menunggu anak semata wayangnya itu pulang. Ibu lisa menunggu anaknya itu, di ruang tamu sambil main handphonenya. Sedangkan sintia kini berada di dapur bersih, dan sedang membersihkan dapur tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Beberapa menit kemudian, mobil yang di kendarai pak joko, akhirnya sampai juga di depan rumahnya pak lukman. Lalu mobil itu masuk kedalam halaman rumahnya, pak lukman. Mobil yang di kendarai pak joko pun, berhenti di depan teras rumahnya pak lukman.

Akhirnya emir, tiba di rumahnya itu. Sudah sejak 3 tahun lamanya, emir sangat merindukan rumahnya tersebut. Lalu emir, membuka pintu mobil itu. Dan emir, langsung bergegas turun dari dalam mobilnya.

Ibu lisa yang mendengar suara mobil pun, langsung bergegas untuk berdiri menghampiri sumber suara tersebut. Dan yang datang adalah anak semata wayangnya, yang baru pulang dari Paris. Ibu lisa langsung, menyambut emir yang baru saja datang.

"Emir."panggil ibu lisa yang melihat anaknya itu baru pulang dari Paris tersebut.

"Assalamualaikum, mah."ucap emir kepada ibu lisa, sambil mencium tangan kanan mama nya itu.

"Wa'alaikum salam, nak."sahut ibu lisa kepada emir.

"Emir, di sana kamu baik-baik ajah kan, nak?."tanya ibu lisa kepada emir, sambil memeluk tubuh anak semata wayangnya.

"Iya, mah. Aku baik-baik ajah, mah."sahut emir kepada ibu lisa, yang sedang mendekap tubuh sang mama.

Ibu lisa melepas rindu, dengan putranya itu. Dengan menghamburkan pelukan hangat, kepada sang putra semata wayangnya tersebut. Siapa lagi kalau bukan, MOHAMMED EMIR AL-RASYID.

"Syukur lah, kalo kamu baik-baik ajah, nak. Mama khawatir banget tau, sama kamu disana. Mama takut kamu kenapa-kenapa di sana, nak. Alhamdulillah, sekarang akhirnya pulang juga ke rumah. Mama sama papa, kangen banget tau sama kamu emir."ucap ibu lisa kepada emir, yang masih memeluk tubuh anaknya itu.

"Iya, mah. Emir juga kangen banget, sama mama dan papa."sahut emir kepada ibu lisa, yang masih di peluk mamanya.

Terpopuler

Comments

Siti Nurhayati

Siti Nurhayati

up

2023-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Sintia Nur Hayati
2 Mengemasi barang-barang
3 Pergi ke Jakarta
4 Pergi ke Jakarta 2
5 SAMPAI DI JAKARTA
6 RUMAH MAJIKAN
7 Kamar tidur sintia, di Jakarta
8 Mengabari Keluarga dirumah.
9 Hari pertama bekerja
10 Hari pertama bekerja 2
11 1 Bulan Bekerja
12 MOHAMMED EMIR AL-RASYID
13 Emir Akan Pulang ke Indonesia
14 Emir Akan Pulang
15 Persiapan Pulang Ke Indonesia
16 Membersihkan Kamar Tidur Anak Majikan
17 Pulang Ke Indonesia
18 Tiba Di Indonesia
19 Emir Tiba Di Rumah
20 Pertemuan Awal Emir Dan Sintia
21 Bertemu Sintia Lagi
22 David Datang Kerumah
23 David Datang Kerumah 2
24 Membuatkan Kopi Untuk Tuan Emir
25 Dasar Tuan Emir
26 Pekerjaan Sintia
27 Keharmonisan Keluarga Pak Lukman
28 Ikut Belanja Dengan Ibu Lisa
29 Tertabrak Mobil
30 Rumah Sakit
31 Rumah Sakit2
32 Sintia Koma
33 Siuman
34 Lupa Ingatan
35 HANA AL-RASYID
36 HANA AL-RASYID 2
37 Pulang Ke Rumah
38 Kamar Hana
39 Tekad Meluluhkan Hati Emir
40 Akhirnya, Bisa Luluh Juga
41 Sarapan Bareng
42 Ke Kantor Emir
43 Ke Kantor Emir 2
44 Liburan Ke Puncak
45 Liburan Ke Puncak 2
46 Jalan-jalan Di Puncak Bersama Emir
47 Kondangan Bareng Emir
48 Kondangan Bareng Emir 2
49 Perasan Apa Ini?
50 Ulang Tahun Hana
51 Ulang Tahun Hana 2
52 Belajar Menyetir Mobil
53 Belajar Menyetir Mobil 2
54 Sholat Tarawih
55 Sahur Bersama
56 Acara Buka Bersama
57 Acara Buka Bersama 2
58 Aku Teman SD Kamu, Sintia
59 Undangan Bukber Dari Ustadz Zayyan
60 Undang Bukber Dari Ustadz Zayyan 2
61 ZAYYAN NUR FADHILAH
62 Bertemu Ustadz Zayyan
63 Bertemu Ustadz Zayyan 2
64 Lebaran Bersama Keluarga Pak Lukman
65 Lebaran Bersama Keluarga Pak Lukman 2
66 Namaku Alena, Tante
67 Namaku Alena, Tante 2
68 UMROH
69 Umroh 2
70 Nonton TV
71 Berlibur Ke Bali
72 Berlibur ke Bali 2
73 Tiba Di VILLA-nya Pak Lukman Di Bali
74 Tiba Di Villa-nya Pak Lukman Di Bali 2
75 Pergi Ke Pantai Pandawa
76 Pergi Ke Pantai Pandawa 2
77 Hana Sakit
78 Hana Sakit 2
79 Rumah sakit
80 Rumah Sakit 2
81 Kriteria calon suami Hana
82 Kriteria calon suami Hana 2
83 Ulang tahun Emir
84 Ulang tahun Emir 2
85 Selamat ulang tahun, Kak Emir.
86 Selamat ulang tahun, Kak Emir 2
87 Ibu rindu kamu nak...
88 Ibu rindu kamu nak...2
89 89
90 90
91 Ingatan Sintia Kembali
92 Ingatan Sintia Kembali 2
93 Apa, sintia pulang?
94 Apa, sintia pulang? 2.
95 PULANG KE KAMPUNG HALAMAN
96 Luka yang Tersembunyi
97 Hampa Tanpamu, Sintia
98 Menata Hidup, Menghapus Luka
99 Kabar dari Jakarta
100 Dalam Sunyi, Aku Menunggumu
101 Sekelebat Cahaya dalam Tidur Panjang
102 Pelan Tapi Pasti
103 Pulang Bersama Harapan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Sintia Nur Hayati
2
Mengemasi barang-barang
3
Pergi ke Jakarta
4
Pergi ke Jakarta 2
5
SAMPAI DI JAKARTA
6
RUMAH MAJIKAN
7
Kamar tidur sintia, di Jakarta
8
Mengabari Keluarga dirumah.
9
Hari pertama bekerja
10
Hari pertama bekerja 2
11
1 Bulan Bekerja
12
MOHAMMED EMIR AL-RASYID
13
Emir Akan Pulang ke Indonesia
14
Emir Akan Pulang
15
Persiapan Pulang Ke Indonesia
16
Membersihkan Kamar Tidur Anak Majikan
17
Pulang Ke Indonesia
18
Tiba Di Indonesia
19
Emir Tiba Di Rumah
20
Pertemuan Awal Emir Dan Sintia
21
Bertemu Sintia Lagi
22
David Datang Kerumah
23
David Datang Kerumah 2
24
Membuatkan Kopi Untuk Tuan Emir
25
Dasar Tuan Emir
26
Pekerjaan Sintia
27
Keharmonisan Keluarga Pak Lukman
28
Ikut Belanja Dengan Ibu Lisa
29
Tertabrak Mobil
30
Rumah Sakit
31
Rumah Sakit2
32
Sintia Koma
33
Siuman
34
Lupa Ingatan
35
HANA AL-RASYID
36
HANA AL-RASYID 2
37
Pulang Ke Rumah
38
Kamar Hana
39
Tekad Meluluhkan Hati Emir
40
Akhirnya, Bisa Luluh Juga
41
Sarapan Bareng
42
Ke Kantor Emir
43
Ke Kantor Emir 2
44
Liburan Ke Puncak
45
Liburan Ke Puncak 2
46
Jalan-jalan Di Puncak Bersama Emir
47
Kondangan Bareng Emir
48
Kondangan Bareng Emir 2
49
Perasan Apa Ini?
50
Ulang Tahun Hana
51
Ulang Tahun Hana 2
52
Belajar Menyetir Mobil
53
Belajar Menyetir Mobil 2
54
Sholat Tarawih
55
Sahur Bersama
56
Acara Buka Bersama
57
Acara Buka Bersama 2
58
Aku Teman SD Kamu, Sintia
59
Undangan Bukber Dari Ustadz Zayyan
60
Undang Bukber Dari Ustadz Zayyan 2
61
ZAYYAN NUR FADHILAH
62
Bertemu Ustadz Zayyan
63
Bertemu Ustadz Zayyan 2
64
Lebaran Bersama Keluarga Pak Lukman
65
Lebaran Bersama Keluarga Pak Lukman 2
66
Namaku Alena, Tante
67
Namaku Alena, Tante 2
68
UMROH
69
Umroh 2
70
Nonton TV
71
Berlibur Ke Bali
72
Berlibur ke Bali 2
73
Tiba Di VILLA-nya Pak Lukman Di Bali
74
Tiba Di Villa-nya Pak Lukman Di Bali 2
75
Pergi Ke Pantai Pandawa
76
Pergi Ke Pantai Pandawa 2
77
Hana Sakit
78
Hana Sakit 2
79
Rumah sakit
80
Rumah Sakit 2
81
Kriteria calon suami Hana
82
Kriteria calon suami Hana 2
83
Ulang tahun Emir
84
Ulang tahun Emir 2
85
Selamat ulang tahun, Kak Emir.
86
Selamat ulang tahun, Kak Emir 2
87
Ibu rindu kamu nak...
88
Ibu rindu kamu nak...2
89
89
90
90
91
Ingatan Sintia Kembali
92
Ingatan Sintia Kembali 2
93
Apa, sintia pulang?
94
Apa, sintia pulang? 2.
95
PULANG KE KAMPUNG HALAMAN
96
Luka yang Tersembunyi
97
Hampa Tanpamu, Sintia
98
Menata Hidup, Menghapus Luka
99
Kabar dari Jakarta
100
Dalam Sunyi, Aku Menunggumu
101
Sekelebat Cahaya dalam Tidur Panjang
102
Pelan Tapi Pasti
103
Pulang Bersama Harapan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!