Sintia sedang mencuci tangannya di kamar mandi nya, tersebut. Setelah selesai mencuci tangannya, sintia bergegas keluar dari dalam kamar mandinya itu. Menuju ke arah kamar tidurnya, untuk bersiap-siap pergi ke Jakarta. Sintia masuk ke dalam kamarnya, lalu langsung mengambil kerudung yang sudah ia siapkan untuk dia pakai ke Jakarta hari ini.
Sintia sedang memakai jilbabnya, ke kepalanya. Sambil menghadap ke arah cermin, yang ada di dalam kamarnya tersebut. Sintia juga mempoleskan bedak sedikit ke wajahnya, dan juga menyapukan sedikit lip tint di bibir tipisnya agar tidak pucat wajahnya.
Setelah itu, sintia melihat handphonenya. Dan ia, melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Sintia pun bergegas mengambil tas besarnya itu, yang akan di bawa ke Jakarta hari ini juga. Sintia keluar dari dalam kamar tidurnya, menuju ke depan rumahnya. Sambil membawa tas tersebut, berserta menenteng sepatu kets biasa yang akan ia kenakan.
Sintia menaruh tas besar itu, di lantai teras rumahnya. Lalu iya, memakai sepatunya tersebut. Di teras rumahnya juga sudah pada berkumpul keluarganya, seperti ibu, bapak dan nenek. Sedangkan kakak laki-lakinya itu, sedang berada bekerja di salah satu pabrik di Cikarang.
Datanglah seorang bapak-bapak dari PT tenaga kerja, ke rumahnya sintia. Bapak-bapak tersebut adalah salah satu pihak dari PT tersebut, dan sintia sudah mengenal beliau sebagai sosok yang baik. Bapak itu, ingin menjemput sintia ke Jakarta perintah dari pihak PT tersebut.
Lalu sintia berpamitan dengan keluarganya, yaitu ibu, bapak dan neneknya. Ibu, bapak dan juga neneknya berpesan agar sintia selalu jaga diri, jaga kesehatan, hati-hati dan selalu sholat tepat waktu.
"Bu, sintia pamit ke Jakarta yah."pamit sintia kepada ibunya.
"Iya, nak. Kamu jaga diri yah disana, kamu juga harus hati-hati di sana, jaga kesehatan dan jangan lupa untuk selalu sholat tepat waktu yah."ucap ibunya sintia kepada sintia.
"Iya, bu. Insya Allah, aku selalu mengingat perintah ibu. Bu, aku pamit yah. Assalamualaikum."jawab sintia kepada ibunya, sambil mencium tangan kanan ibunya dan sambil memeluk tubuh ibunya.
"wa'alaikum salam."jawab sang ibu kepada anaknya.
"Nek, sintia pamit pergi ke Jakarta yah."pamit sintia, kepada neneknya.
"Iya, nak. Sintia, nenek pesen. Kamu harus hati-hati yah disana, jaga diri, jaga kesehatan dan jangan lupa untuk sholat tepat waktu. Dan kamu juga, harus hati-hati di sana."pesan neneknya, kepada sintia.
"Iya, nek. Sintia selalu mengingat semua pesan nenek dan ibu. Nenek juga jaga kesehatan yah disini, jangan sampai nenek sakit yah."jawab sintia kepada neneknya, dan juga memberi pesan ke neneknya.
"Iya, nak."ucap sang nenek kepada sintia.
"ya, sudah nek. Sintia pamit dulu, Assalamualaikum."ucap sintia kepada neneknya, sambil mencium tangan dan sambil memeluk tubuh neneknya.
" Iya, nak. wa'alaikum salam."jawab sang nenek, kepada sintia.
"pak, sintia pamit yah."ucap sintia kepada bapak nya.
"Iya, nak. kamu di sana jaga diri, jaga kesehatan dan juga harus hati-hati yah di sana."jawab bapaknya kepada sintia, sambil memberi pesan kepada anaknya.
"iya, pak. Pak, Sintia pamit yah, Assalamualaikum."ucap sintia kepada bapaknya, sambil mencium tangan kanan bapaknya, dan juga sambil memeluk tubuh bapaknya.
"iya, nak. Wa'alaikum salam."jawab bapaknya kepada sintia.
Sintia pun, masuk ke dalam mobil yang menjemputnya itu. Di dalam mobil itu, sudah ada beberapa pekerja lainnya yang akan bekerja di Jakarta. Mobil tersebut pun, melaju meninggalkan kota kelahirannya sintia. Dan mobil itu, langsung menuju ke arah Jakarta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Siti Nurhayati
upp
2023-03-31
0
Gemoy
up, Thor
2023-03-23
0