Emir Akan Pulang ke Indonesia

Beberapa menit kemudian, akhirnya emir dan david pun sampai juga di kantor perusahaan AL-RASYID CORPORATION di Paris-Perancis tersebut. Mobil yang mereka tumpangi pun, masuk ke dalam halaman salah satu sebuah gedung perkantoran di sana.

Lalu mobil yang mereka tumpangi pun, berhenti di area parkiran di gedung perkantoran tersebut. Setelah itu mereka berdua keluar dari mobil itu, dan berjalan menuju ke arah gedung perkantoran itu. Mereka berdua berjalan masuk kedalam, gedung perkantoran tersebut.

Mereka berdua melangkahkan kakinya, masuk ke dalam gedung perkantoran itu. Di sana sudah ada banyak karyawan dan karyawati nya Emir, yang sudah datang semua. Karyawan dan karyawati emir juga, menyapa emir yang baru datang tersebut dengan menggunakan bahasa Inggris.

"Good morning, mister Emir."sapa seluruh karyawan dan karyawati, yang berada di hadapan emir tersebut.

Emir tidak menghiraukan sapaan dari para karyawan dan karyawati, yang berdiri disana. Emir tetap berjalan menuju ke arah lift, yang terhubung ke ruangan kerjanya yang ada di gedung tersebut. Di susul juga dengan david, yang berjalan di belakang emir. yang sedang membawa tas kerja emir, dan juga beberapa berkas-berkas penting lainnya.

"Kebiasaan tuh orang, selalu gini."gumam david sambil mengikuti langkah emir, yang masuk ke dalam lift tersebut.

Emir dan david, memasuki sebuah lift yang akan terhubung ke arah ruangan kerjanya emir itu. Emir pun, memencet nomor lantai yang akan ia tuju yang ada di lift itu. Dan lift tersebut pun, membawa mereka ke lantai yang mereka tuju.

Lift itu pun, berhenti dan pintu lift itu juga terbuka. Lalu emir dan david, keluar dari dalam lift tersebut. Dan akhirnya mereka berdua pun, sampai juga di lantai yang mereka berdua tuju itu. Mereka berdua berjalan menuju ke arah sebuah ruangan, khusus untuk seorang CEO perusahaan tersebut.

Mereka berdua berjalan masuk kedalam ruangan, yang khusus seorang CEO itu. Emir pun, berjalan menuju ke arah meja kerjanya. Dan emir melangkah mendekati kursi kebesarannya itu, lalu dia pun duduk di kursi tersebut. Sedangkan david yang hanya menaruh tas kerja emir saja, di sana dan keluar lagi. Karena ruangan khusus asisten pribadinya emir, ada di sebelah ruang kerja emir.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Emir mulai mengerjakan pekerjaannya, sebagian seorang CEO di perusahaan nya tersebut. Beberapa menit kemudian, ada suara panggilan telefon di handphonenya emir. Lalu emir pun, mengambil handphonenya itu. Dan nama yang terpampang di layar handphonenya itu, adalah nama mama nya yaitu ibu lisa.

"terrrt, terrrt, terrrt, terrrt."suara panggilan telefon, di handphonenya emir.

"Siapa sih, ganggu aja."gumam emir yang sedang mengerjakan pekerjaannya itu, sambil meraih ponselnya.

"Oh, ternyata mama yang nelfon."lirih emir, sambil memegang ponsel nya, lalu ia memencet tombol hijau yang ada di ponselnya.

Emir lalu bergegas untuk mengangkat panggilan video call, dari sang mama tercinta. Dan terjadilah beberapa obrolan antara anak dan juga, orang tua. Lalu sang mama pun, menyuruh emir untuk pulang ke Indonesia. Karena sang mama, sangatlah rindu dengan anak tunggal tersebut.

"Hallo, Assalamu'alaikum mah."ucap emir kepada mamanya, melalui panggilan telefon di ponselnya.

"Iya, Wa'alaikum salam, nak. Emir, gimana kabar mu di sana nak?."jawab ibu lisa kepada anak semata wayangnya itu, sambil bertanya.

"Alhamdulillah, aku baik mah."jawab emir kepada ibu lisa.

"Alhamdulillah, kalo kamu baik sih nak."ucap ibu Lisa kepada emir.

"Terus kabar mama sama papa, di Indonesia baik kan mah?."tanya emir kepada ibu lisa.

"Alhamdulillah, mama sama papa baik semua nak."jawab ibu lisa kepada emir.

"mah, papa mana?."tanya emir kepada ibu lisa.

"Papa, masih di kantor nak."jawab ibu lisa kepada emir.

"Emir, kamu kapan pulangnya sih nak?. Mama, sudah kangen banget tau."ucap ibu Lisa kepada emir.

"Iya, mah. Emir juga kangen banget, sama mama dan papa. Kalo pekerjaan emir di sini selesai, emir juga pasti pulang kok mah."jawab emir kepada ibu lisa.

"Ya, terus kapan kamu pulangnya emir. Sudah tiga tahun, kamu nggak pulang loh."ucap ibu Lisa kepada emir.

"Iya, mah. Emir pasti pulang kok, mah. Kalo semua pekerjaan emir di sini, sudah bisa di handle. Emir pasti pulang kok, ke Indonesia."seru emir kepada ibu lisa.

"Ya, terus pastinya kapan emir?. Dari tahun kemarin, kamu iya-iya aja nggak pulang-pulang."tanya ibu Lisa kepada emir, misuh-misuh.

"Iya, mah. Mungkin dua bulanan lagi mah, emir pulang ke Indonesia."jawab emir kepada ibu lisa.

"Kok, lama bener emir. Pokoknya, bulan depan kamu harus pulang titik. Kalo kamu nggak pulang, mama marah sama kamu. Assalamualaikum."ucap ibu Lisa kepada emir, sambil mengancam emir, dan juga mematikan panggilan telfonnya.

"Wa'alaikum salam, mah."sahut emir kepada ibu lisa.

"Kebiasaan mama begini nih, seenak nya aja. Maksa anaknya pulang, nggak tau apa pekerjaan anaknya masih banyak lagi. Aduh, pusing-pusing. Mama, ada-ada aja keinginan nya."gumam emir, sambil menaruh ponselnya itu di meja kerjanya dan sambil memijat - mijat pelipis nya.

Emir yang sedang duduk di kursi kerjanya, dan sangat terlihat galau. Karena dia binggung, apakah dia bisa pulang bulan depan. Lalu datanglah david, yang sedang membawa beberapa berkas-berkas penting untuk di tandatangani oleh emir sambil mengetuk pintu ruang kerja emir.

"Tok tok tok."suara ketukan pintu, dan masuklah seorang david ke dalam ruang kerjanya emir.

David yang datang kedalam ruangan kerjanya emir, dan ia melihat wajah emir yang sedang terlihat sangat kusut tersebut. David pun, bertanya kepada emir. Kenapa wajah dari bos dan juga sahabatnya itu sangat kusut, dan juga sangat lesu.

"Pak bos, kenapa wajahnya kusut banget?."tanya david kepada emir.

"Itu loh, vid. Mama nyuruh gue, balik bulan depan. Kalo gue nggak pulang, bisa-bisa mama marah sama gue. Pala gue pusing banget, vid."jawab emir kepada david.

"Oh, tante lisa nyuruh pak bro balik ke Indonesia?."tanya david kepada emir.

"Iya, makannya pala gue pusing banget vid."sahut emir kepada david.

"Ya, udah pak bro balik sana ke Indonesia."ucap david kepada emir.

"Mulut lo, gampang banget ngomong nya. Kalo di sini nggak ada kerjaan, gue udah pulang dari dulu vid. Di sini kan masing banyak kerjaan, yang harus gue kerjain. Terus gimana, gue pulang nya coba vid."sahut emir kepada david.

"Terus, maunya pak bro gimana?."tanya david kepada emir.

Emir yang sedang duduk di kursinya, sambil berpikir keras. Dan ia pun, menentukan bahwa emir akan membuat para karyawan dan karyawati nya akan lembur. Mulai hari ini juga, karyawan dan karyawati nya akan lembur.

"Gue akan pulang ke Indonesia, bulan depan. Dan mulai hari ini juga, kita akan adakan lembur. Kamu bilang ke semua karyawan dan karyawati yang ada id sini, untuk lembur mulai hari ini juga."tegas emir kepada david.

"Siap laksanakan, pak bro."seru david kepada emir.

Emir pun, bertanya kepada david ada apakah david datang ke ruangan nya itu. David memberitahukan kepada emir, bahwa ada beberapa berkas-berkas penting yang harus di tandatangani oleh emir. David memberikan beberapa berkas-berkas penting tersebut, kepada emir. Lalu emir pun, langsung bergegas mendatangi beberapa berkas-berkas penting itu sambil di baca terlebih dahulu.

"Vid, lo ada apa dateng ke sini?."tanya emir kepada david.

"Ini pak bro, ada beberapa berkas-berkas penting yang harus di tandatangani."ucap david kepada emir.

Episodes
1 Sintia Nur Hayati
2 Mengemasi barang-barang
3 Pergi ke Jakarta
4 Pergi ke Jakarta 2
5 SAMPAI DI JAKARTA
6 RUMAH MAJIKAN
7 Kamar tidur sintia, di Jakarta
8 Mengabari Keluarga dirumah.
9 Hari pertama bekerja
10 Hari pertama bekerja 2
11 1 Bulan Bekerja
12 MOHAMMED EMIR AL-RASYID
13 Emir Akan Pulang ke Indonesia
14 Emir Akan Pulang
15 Persiapan Pulang Ke Indonesia
16 Membersihkan Kamar Tidur Anak Majikan
17 Pulang Ke Indonesia
18 Tiba Di Indonesia
19 Emir Tiba Di Rumah
20 Pertemuan Awal Emir Dan Sintia
21 Bertemu Sintia Lagi
22 David Datang Kerumah
23 David Datang Kerumah 2
24 Membuatkan Kopi Untuk Tuan Emir
25 Dasar Tuan Emir
26 Pekerjaan Sintia
27 Keharmonisan Keluarga Pak Lukman
28 Ikut Belanja Dengan Ibu Lisa
29 Tertabrak Mobil
30 Rumah Sakit
31 Rumah Sakit2
32 Sintia Koma
33 Siuman
34 Lupa Ingatan
35 HANA AL-RASYID
36 HANA AL-RASYID 2
37 Pulang Ke Rumah
38 Kamar Hana
39 Tekad Meluluhkan Hati Emir
40 Akhirnya, Bisa Luluh Juga
41 Sarapan Bareng
42 Ke Kantor Emir
43 Ke Kantor Emir 2
44 Liburan Ke Puncak
45 Liburan Ke Puncak 2
46 Jalan-jalan Di Puncak Bersama Emir
47 Kondangan Bareng Emir
48 Kondangan Bareng Emir 2
49 Perasan Apa Ini?
50 Ulang Tahun Hana
51 Ulang Tahun Hana 2
52 Belajar Menyetir Mobil
53 Belajar Menyetir Mobil 2
54 Sholat Tarawih
55 Sahur Bersama
56 Acara Buka Bersama
57 Acara Buka Bersama 2
58 Aku Teman SD Kamu, Sintia
59 Undangan Bukber Dari Ustadz Zayyan
60 Undang Bukber Dari Ustadz Zayyan 2
61 ZAYYAN NUR FADHILAH
62 Bertemu Ustadz Zayyan
63 Bertemu Ustadz Zayyan 2
64 Lebaran Bersama Keluarga Pak Lukman
65 Lebaran Bersama Keluarga Pak Lukman 2
66 Namaku Alena, Tante
67 Namaku Alena, Tante 2
68 UMROH
69 Umroh 2
70 Nonton TV
71 Berlibur Ke Bali
72 Berlibur ke Bali 2
73 Tiba Di VILLA-nya Pak Lukman Di Bali
74 Tiba Di Villa-nya Pak Lukman Di Bali 2
75 Pergi Ke Pantai Pandawa
76 Pergi Ke Pantai Pandawa 2
77 Hana Sakit
78 Hana Sakit 2
79 Rumah sakit
80 Rumah Sakit 2
81 Kriteria calon suami Hana
82 Kriteria calon suami Hana 2
83 Ulang tahun Emir
84 Ulang tahun Emir 2
85 Selamat ulang tahun, Kak Emir.
86 Selamat ulang tahun, Kak Emir 2
87 Ibu rindu kamu nak...
88 Ibu rindu kamu nak...2
89 89
90 90
91 Ingatan Sintia Kembali
92 Ingatan Sintia Kembali 2
93 Apa, sintia pulang?
94 Apa, sintia pulang? 2.
95 PULANG KE KAMPUNG HALAMAN
96 Luka yang Tersembunyi
97 Hampa Tanpamu, Sintia
98 Menata Hidup, Menghapus Luka
99 Kabar dari Jakarta
100 Dalam Sunyi, Aku Menunggumu
101 Sekelebat Cahaya dalam Tidur Panjang
102 Pelan Tapi Pasti
103 Pulang Bersama Harapan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Sintia Nur Hayati
2
Mengemasi barang-barang
3
Pergi ke Jakarta
4
Pergi ke Jakarta 2
5
SAMPAI DI JAKARTA
6
RUMAH MAJIKAN
7
Kamar tidur sintia, di Jakarta
8
Mengabari Keluarga dirumah.
9
Hari pertama bekerja
10
Hari pertama bekerja 2
11
1 Bulan Bekerja
12
MOHAMMED EMIR AL-RASYID
13
Emir Akan Pulang ke Indonesia
14
Emir Akan Pulang
15
Persiapan Pulang Ke Indonesia
16
Membersihkan Kamar Tidur Anak Majikan
17
Pulang Ke Indonesia
18
Tiba Di Indonesia
19
Emir Tiba Di Rumah
20
Pertemuan Awal Emir Dan Sintia
21
Bertemu Sintia Lagi
22
David Datang Kerumah
23
David Datang Kerumah 2
24
Membuatkan Kopi Untuk Tuan Emir
25
Dasar Tuan Emir
26
Pekerjaan Sintia
27
Keharmonisan Keluarga Pak Lukman
28
Ikut Belanja Dengan Ibu Lisa
29
Tertabrak Mobil
30
Rumah Sakit
31
Rumah Sakit2
32
Sintia Koma
33
Siuman
34
Lupa Ingatan
35
HANA AL-RASYID
36
HANA AL-RASYID 2
37
Pulang Ke Rumah
38
Kamar Hana
39
Tekad Meluluhkan Hati Emir
40
Akhirnya, Bisa Luluh Juga
41
Sarapan Bareng
42
Ke Kantor Emir
43
Ke Kantor Emir 2
44
Liburan Ke Puncak
45
Liburan Ke Puncak 2
46
Jalan-jalan Di Puncak Bersama Emir
47
Kondangan Bareng Emir
48
Kondangan Bareng Emir 2
49
Perasan Apa Ini?
50
Ulang Tahun Hana
51
Ulang Tahun Hana 2
52
Belajar Menyetir Mobil
53
Belajar Menyetir Mobil 2
54
Sholat Tarawih
55
Sahur Bersama
56
Acara Buka Bersama
57
Acara Buka Bersama 2
58
Aku Teman SD Kamu, Sintia
59
Undangan Bukber Dari Ustadz Zayyan
60
Undang Bukber Dari Ustadz Zayyan 2
61
ZAYYAN NUR FADHILAH
62
Bertemu Ustadz Zayyan
63
Bertemu Ustadz Zayyan 2
64
Lebaran Bersama Keluarga Pak Lukman
65
Lebaran Bersama Keluarga Pak Lukman 2
66
Namaku Alena, Tante
67
Namaku Alena, Tante 2
68
UMROH
69
Umroh 2
70
Nonton TV
71
Berlibur Ke Bali
72
Berlibur ke Bali 2
73
Tiba Di VILLA-nya Pak Lukman Di Bali
74
Tiba Di Villa-nya Pak Lukman Di Bali 2
75
Pergi Ke Pantai Pandawa
76
Pergi Ke Pantai Pandawa 2
77
Hana Sakit
78
Hana Sakit 2
79
Rumah sakit
80
Rumah Sakit 2
81
Kriteria calon suami Hana
82
Kriteria calon suami Hana 2
83
Ulang tahun Emir
84
Ulang tahun Emir 2
85
Selamat ulang tahun, Kak Emir.
86
Selamat ulang tahun, Kak Emir 2
87
Ibu rindu kamu nak...
88
Ibu rindu kamu nak...2
89
89
90
90
91
Ingatan Sintia Kembali
92
Ingatan Sintia Kembali 2
93
Apa, sintia pulang?
94
Apa, sintia pulang? 2.
95
PULANG KE KAMPUNG HALAMAN
96
Luka yang Tersembunyi
97
Hampa Tanpamu, Sintia
98
Menata Hidup, Menghapus Luka
99
Kabar dari Jakarta
100
Dalam Sunyi, Aku Menunggumu
101
Sekelebat Cahaya dalam Tidur Panjang
102
Pelan Tapi Pasti
103
Pulang Bersama Harapan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!