Membersihkan Kamar Tidur Anak Majikan

Hari minggu ini pukul 09.00 wib, sintia sekarang ini sedang membersihkan halaman rumahnya pak lukman. Sekarang ini Sintia sedang menyapu dedaunan-dedaunan kering yang jatuh di halaman rumah nya, pak lukman tersebut. Sintia mengumpulkan sampah dari dedaunan-dedaunan yang kering itu, ke dalam tempat sampah yang berada tidak jauh dari sana.

Beberapa menit kemudian, akhirnya sintia selesai juga menyapu halaman rumah tersebut. Di saat sintia mau membawa sampah dedaunan kering itu, kedalam tempat sampah. Sintia ada yang memanggil namanya, dan sintia langsung menengok ke arah sumber suara.

"Sintia."panggil ibu Lisa kepada sintia,yang berjalan menuju ke arah sintia berdiri.

Dan ternyata yang memanggil nya adalah ibu lisa, sang majikannya itu. Sintia melihat ibu Lisa, yang sedang berjalan menuju ke arah sintia berada. Sintia pun, langsung menyahuti panggilan dari ibu lisa tersebut. Ibu lisa menyuruh sintia untuk membersihkan kamar tidur, milik sang putra semata wayangnya itu. Yaitu siapa lagi kalau bukan, MOHAMMED EMIR AL-RASYID.

"Iya, bu. Ada bisa saya bantu, bu?."sahut sintia kepada ibu lisa, sambil bertanya.

"Anu sintia, tolong kamu bersihkan kamar tidurnya anak laki-laki saya yah. Kamarnya ada di sebelah kamar saya, di lantai dua. Karena anak saya, mau pulang tiga hari lagi. Jadi kamu tolong bersihkan kamar tidurnya, sampai benar-benar bersih yah."ucap ibu lisa kepada sintia, yang menyuruh sintia untuk membersihkan kamar tidurnya emir tersebut.

"Baik, bu lisa. Saya segera bersihkan, kamar tidurnya."seru sintia kepada ibu lisa.

"Oh, yah. Kamu jangan sampai kelupaan untuk, mengganti seprai dan bed cover nya yah. Karena anak laki-laki saya itu orangnya, sangat perfeksionis sekali."ucap ibu lisa kepada sintia.

"Baik, bu lisa. Saya akan segera, melaksanakan perintah ibu lisa."seru sintia kepada ibu lisa.

"Terus kamu ambil seprai dan bed cover nya, di walk in closed. Tepatnya di lemari bagian bawah, yang ada di pojokan. Ya sudah, yah. Sintia, saya ke dalam dulu."ucap ibu lisa kepada sintia, sambil berlalu meninggalkan sintia di sana.

"Iya, bu lisa."sahut sintia kepada bu lisa.

Ibu lisa pun, meninggalkan sintia di sana. Sintia bergegas untuk segera menyelesaikan tugas sebelumnya, yaitu membuang sampah dedaunan kering tersebut ke dalam tempat sampah yang terdapat di sana. Sintia memasukkan semua sampah dedaunan kering itu, ke tempat sampah.

Setelah selesai memasukkan semua sampah dedaunan kering itu, sintia pun. Berlalu meninggalkan tempat sampah itu, dan langsung berjalan menuju ke arah pintu samping di rumah tersebut. Sintia masuk ke dalam rumah itu, melalui pintu samping.

Lalu sintia berjalan menuju ke arah toilet, yang berada di dekat area dapur bersih. Lalu sintia pun, masuk ke dalam toilet itu. Dan sintia bergegas untuk mencuci tangannya itu, yang kotor. Yang tadi habis menyapu halaman rumahnya, pak lukman tersebut.

Setelah selesai mencuci tangannya, sintia bergegas keluar dari dalam toilet itu. Lalu sintia mengambil peralatan bersih-bersih nya, seperti kemoceng, sapu dan lainnya. Setelah itu sintia berjalan menuju ke arah tangga lantai dua, rumahnya pak lukman.

Sintia pun langsung berjalan, menaiki tangga lantai dua rumah itu. Sambil membawa alat-alat kebersihan, seperti kemoceng, sapu dan lainnya. Dan akhirnya sintia sampai juga, di lantai dua rumahnya pak lukman tersebut.

"Yang mana sih, kamar tidurnya anaknya Bu lisa."gumam sintia, sambil mencari-cari kamar tidurnya anak semata wayangnya bu lisa dan pak lukman tersebut.

"Tadi ibu lisa bilang, kalau kamar anaknya itu. Ada di sebelah kamar tidurnya, bu lisa dan pak lukman."lirih sintia, yang masih menerka-nerka kamar yang ada di sana.

"Apa yang ini yah, coba aja masuk deh. Siapa tau, bener ini kamarnya."ucap sintia, sambil berjalan ke arah pintu masuk kamar tersebut.

Lalu sintia pun, langsung mencari kamar tidur yang di sebutkan oleh ibu lisa tadi. Dan akhirnya sintia pun, ketemu juga dengan kamar tidur anaknya ibu lisa itu. Sintia bergegas langsung masuk ke dalam kamar tidur itu, sambil mengucapkan salam.

"Assalamualaikum."ucap sintia, sambil melangkah masuk ke dalam kamar tersebut.

Sintia berjalan masuk, ke dalam kamar itu. Sintia melihat kamar tersebut berwarna monokrom, yang terkesan sangat laki-laki sekali. Mata sintia melihat sekelilingnya, yang terdapat di dalam kamar itu. Lalu sintia berjalan menuju ke arah gorden yang ada di dalam kamar itu, dan langsung membuka gorden tersebut.

Di sana sintia melihat ada tempat tidur dan juga kasur, yang ukurannya king size. Lalu ada 2 buah meja nakas, 2 lampu tidur, sofa, TV LED yang ukurannya 80 inch, ada foto yang sangat besar dan di dalam foto tersebut, terdapat seorang pria dewasa. Ada walk in closed di dalam kamar itu, dan juga. Di dalam kamar anaknya pak lukman tersebut, seperti kamar-kamar orang kaya pada umumnya.

"Ini kamar tidur, atau stadion yah?. Luas awat, nih kamar."gumam sintia, yang melihat sekeliling kamar tersebut.

"Ya udah lah, biarin namanya juga orang kaya. Aku harus segera membersihkan, kamar ini."lirih sintia, dan langsung bergegas melakukan tugasnya itu.

Sintia pun, langsung melakukan tugasnya untuk membersihkan kamar anaknya ibu lisa. Pertama - tama sintia menyapu kamar itu, dari pojok ke pojok dan juga setelah nya. Sintia langsung mengepel lantai, kamar tersebut dari pojok ke pojok.

Setelah selesai menyapu dan mengepel kamar itu, sintia lalu berjalan menuju ke arah pintu geser balkon kamar tersebut. Yang terbuat dari kaca, sambil membawa alat-alat kebersihan. Untuk membersihkan kaca jendela kamar tidur anak semata wayangnya, ibu lisa dan juga pak lukman.

Sambil menunggu lantai kamar itu kering, sintia mengerjakan tugas lainnya. Yaitu membersihkan, kaca jendela kamar tersebut. Sintia menyemprotkan pembersih kaca, di kaca jendela. Lalu setelah nya sintia, mengelap kaca jendela kamar itu dari luar.

Setelah membersihkan kaca-kaca jendela, yang ada di luar. Sintia pun, membersihkan pintu balkon itu yang ada di luar juga. Lalu sintia membersihkan kaca-kaca jendela dan juga pintu balkon, yang bagian dalam kamar tersebut.

Beberapa menit kemudian, akhirnya sintia selesai juga membersihkan kaca-kaca jendela dan juga pintu balkon di kamar itu. Dan juga lantai yang sudah ia pel nya itu, sudah kering. Sintia pun, bergegas mengambil seprai dan juga bed cover di walk in closet.

Sintia berjalan menuju ke arah walk in closet, yang berada di dalam kamar tersebut. Lalu sintia mencari-cari lemari bagian bawah, yang ada di bagian pojokan. Yang tadi di maksud oleh ibu lisa itu, sintia pun. Langsung mencari nya di lemari bagian pojok, walk in closet itu.

Akhirnya sintia pun, ketemu juga tempat penyimpanan seprei dan bedcover yang di maksud oleh ibu lisa. Tanpa berpikir lama, sintia langsung mengambil seprei dan bedcover itu dari dalam lemari itu. Dan langsung membawanya, menuju ke arah tempat tidur anak tunggal nya ibu lisa.

"Alhamdulillah, akhirnya ketemu juga nih seprai sama bed cover. Dari tadi di cariin, eh ternyata ada disini."ucap sintia, lalu mengambil seprei dan juga bedcover itu dari dalam lemari.

"Ya udah, aku langsung pasang saja nih seprei sama bedcover nya."gumam sintia, sambil menutup pintu lemari itu dan langsung menuju ke arah tempat tidur anak nya ibu lisa dan pak lukman.

Terpopuler

Comments

Wong dewek

Wong dewek

upppppppppppp

2023-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Sintia Nur Hayati
2 Mengemasi barang-barang
3 Pergi ke Jakarta
4 Pergi ke Jakarta 2
5 SAMPAI DI JAKARTA
6 RUMAH MAJIKAN
7 Kamar tidur sintia, di Jakarta
8 Mengabari Keluarga dirumah.
9 Hari pertama bekerja
10 Hari pertama bekerja 2
11 1 Bulan Bekerja
12 MOHAMMED EMIR AL-RASYID
13 Emir Akan Pulang ke Indonesia
14 Emir Akan Pulang
15 Persiapan Pulang Ke Indonesia
16 Membersihkan Kamar Tidur Anak Majikan
17 Pulang Ke Indonesia
18 Tiba Di Indonesia
19 Emir Tiba Di Rumah
20 Pertemuan Awal Emir Dan Sintia
21 Bertemu Sintia Lagi
22 David Datang Kerumah
23 David Datang Kerumah 2
24 Membuatkan Kopi Untuk Tuan Emir
25 Dasar Tuan Emir
26 Pekerjaan Sintia
27 Keharmonisan Keluarga Pak Lukman
28 Ikut Belanja Dengan Ibu Lisa
29 Tertabrak Mobil
30 Rumah Sakit
31 Rumah Sakit2
32 Sintia Koma
33 Siuman
34 Lupa Ingatan
35 HANA AL-RASYID
36 HANA AL-RASYID 2
37 Pulang Ke Rumah
38 Kamar Hana
39 Tekad Meluluhkan Hati Emir
40 Akhirnya, Bisa Luluh Juga
41 Sarapan Bareng
42 Ke Kantor Emir
43 Ke Kantor Emir 2
44 Liburan Ke Puncak
45 Liburan Ke Puncak 2
46 Jalan-jalan Di Puncak Bersama Emir
47 Kondangan Bareng Emir
48 Kondangan Bareng Emir 2
49 Perasan Apa Ini?
50 Ulang Tahun Hana
51 Ulang Tahun Hana 2
52 Belajar Menyetir Mobil
53 Belajar Menyetir Mobil 2
54 Sholat Tarawih
55 Sahur Bersama
56 Acara Buka Bersama
57 Acara Buka Bersama 2
58 Aku Teman SD Kamu, Sintia
59 Undangan Bukber Dari Ustadz Zayyan
60 Undang Bukber Dari Ustadz Zayyan 2
61 ZAYYAN NUR FADHILAH
62 Bertemu Ustadz Zayyan
63 Bertemu Ustadz Zayyan 2
64 Lebaran Bersama Keluarga Pak Lukman
65 Lebaran Bersama Keluarga Pak Lukman 2
66 Namaku Alena, Tante
67 Namaku Alena, Tante 2
68 UMROH
69 Umroh 2
70 Nonton TV
71 Berlibur Ke Bali
72 Berlibur ke Bali 2
73 Tiba Di VILLA-nya Pak Lukman Di Bali
74 Tiba Di Villa-nya Pak Lukman Di Bali 2
75 Pergi Ke Pantai Pandawa
76 Pergi Ke Pantai Pandawa 2
77 Hana Sakit
78 Hana Sakit 2
79 Rumah sakit
80 Rumah Sakit 2
81 Kriteria calon suami Hana
82 Kriteria calon suami Hana 2
83 Ulang tahun Emir
84 Ulang tahun Emir 2
85 Selamat ulang tahun, Kak Emir.
86 Selamat ulang tahun, Kak Emir 2
87 Ibu rindu kamu nak...
88 Ibu rindu kamu nak...2
89 89
90 90
91 Ingatan Sintia Kembali
92 Ingatan Sintia Kembali 2
93 Apa, sintia pulang?
94 Apa, sintia pulang? 2.
95 PULANG KE KAMPUNG HALAMAN
96 Luka yang Tersembunyi
97 Hampa Tanpamu, Sintia
98 Menata Hidup, Menghapus Luka
99 Kabar dari Jakarta
100 Dalam Sunyi, Aku Menunggumu
101 Sekelebat Cahaya dalam Tidur Panjang
102 Pelan Tapi Pasti
103 Pulang Bersama Harapan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Sintia Nur Hayati
2
Mengemasi barang-barang
3
Pergi ke Jakarta
4
Pergi ke Jakarta 2
5
SAMPAI DI JAKARTA
6
RUMAH MAJIKAN
7
Kamar tidur sintia, di Jakarta
8
Mengabari Keluarga dirumah.
9
Hari pertama bekerja
10
Hari pertama bekerja 2
11
1 Bulan Bekerja
12
MOHAMMED EMIR AL-RASYID
13
Emir Akan Pulang ke Indonesia
14
Emir Akan Pulang
15
Persiapan Pulang Ke Indonesia
16
Membersihkan Kamar Tidur Anak Majikan
17
Pulang Ke Indonesia
18
Tiba Di Indonesia
19
Emir Tiba Di Rumah
20
Pertemuan Awal Emir Dan Sintia
21
Bertemu Sintia Lagi
22
David Datang Kerumah
23
David Datang Kerumah 2
24
Membuatkan Kopi Untuk Tuan Emir
25
Dasar Tuan Emir
26
Pekerjaan Sintia
27
Keharmonisan Keluarga Pak Lukman
28
Ikut Belanja Dengan Ibu Lisa
29
Tertabrak Mobil
30
Rumah Sakit
31
Rumah Sakit2
32
Sintia Koma
33
Siuman
34
Lupa Ingatan
35
HANA AL-RASYID
36
HANA AL-RASYID 2
37
Pulang Ke Rumah
38
Kamar Hana
39
Tekad Meluluhkan Hati Emir
40
Akhirnya, Bisa Luluh Juga
41
Sarapan Bareng
42
Ke Kantor Emir
43
Ke Kantor Emir 2
44
Liburan Ke Puncak
45
Liburan Ke Puncak 2
46
Jalan-jalan Di Puncak Bersama Emir
47
Kondangan Bareng Emir
48
Kondangan Bareng Emir 2
49
Perasan Apa Ini?
50
Ulang Tahun Hana
51
Ulang Tahun Hana 2
52
Belajar Menyetir Mobil
53
Belajar Menyetir Mobil 2
54
Sholat Tarawih
55
Sahur Bersama
56
Acara Buka Bersama
57
Acara Buka Bersama 2
58
Aku Teman SD Kamu, Sintia
59
Undangan Bukber Dari Ustadz Zayyan
60
Undang Bukber Dari Ustadz Zayyan 2
61
ZAYYAN NUR FADHILAH
62
Bertemu Ustadz Zayyan
63
Bertemu Ustadz Zayyan 2
64
Lebaran Bersama Keluarga Pak Lukman
65
Lebaran Bersama Keluarga Pak Lukman 2
66
Namaku Alena, Tante
67
Namaku Alena, Tante 2
68
UMROH
69
Umroh 2
70
Nonton TV
71
Berlibur Ke Bali
72
Berlibur ke Bali 2
73
Tiba Di VILLA-nya Pak Lukman Di Bali
74
Tiba Di Villa-nya Pak Lukman Di Bali 2
75
Pergi Ke Pantai Pandawa
76
Pergi Ke Pantai Pandawa 2
77
Hana Sakit
78
Hana Sakit 2
79
Rumah sakit
80
Rumah Sakit 2
81
Kriteria calon suami Hana
82
Kriteria calon suami Hana 2
83
Ulang tahun Emir
84
Ulang tahun Emir 2
85
Selamat ulang tahun, Kak Emir.
86
Selamat ulang tahun, Kak Emir 2
87
Ibu rindu kamu nak...
88
Ibu rindu kamu nak...2
89
89
90
90
91
Ingatan Sintia Kembali
92
Ingatan Sintia Kembali 2
93
Apa, sintia pulang?
94
Apa, sintia pulang? 2.
95
PULANG KE KAMPUNG HALAMAN
96
Luka yang Tersembunyi
97
Hampa Tanpamu, Sintia
98
Menata Hidup, Menghapus Luka
99
Kabar dari Jakarta
100
Dalam Sunyi, Aku Menunggumu
101
Sekelebat Cahaya dalam Tidur Panjang
102
Pelan Tapi Pasti
103
Pulang Bersama Harapan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!