The Ashera

Sudah dua hari, semenjak kejadian Arum menggigit lidah Alex. Alex kini sudah lebih baik, meski bicaranya belum terlalu jelas sebab luka gigitan Arum yang cukup dalam. Alex tentu tak tinggal diam atas kejadian ini, dia sudah memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mencari keberadaan Arum.

Seorang laki-laki memakai pakaian serba hitam masuk kedalam apartemen Alex dengan diantarkan pengawal yang kini disewa Alex untuk menjaganya. Dia kini harus lebih berhati-hati karena kejadian ini.

Setelah mengetuk pintu dan diizinkan Alex untuk masuk, laki-laki itu masuk kedalam kamarnya, tanpa banyak bicara ia langsung mengeluarkan laptop, memasukkan flasdisk yang ia bawa, dan meletakkanya diatas tempat tidur, dan menghadapkannya pada Alex. Dia menyalakan laptop itu, memperlihatkan beberapa potongan cctv yang menunjukkan keberadaan Arum.

Dari mulai Arum keluar dari pintu belakang apartemen, dan beberapa tempat yang Arum lewati, hingga Arum dihadang beberapa preman, lalu kedatangan Angkasa, hingga Arum melakukan penusukan, dan terakhir Angkasa membawa Arum.

"Ternyata captain Ang-ka-sa," gumamnya mengeja nama Angkasa dalam hati, sebab tak bisa mengucapkanya melalui bibir. Alex menyeringai, Angkasa menjadi malaikat tak bersayap untuk Arum.

Seperti sudah tahu apa yang Alex inginkan, kemudian laki-laki itu memberi tahu kemana Angkasa membawa Arum, juga memberi tahu identitas Angkasa sebenarnya.

"Dia anak Abian Philips Hamzah?" tanyanya, dan laki-laki itu mengangguk. Alex tertawa miring, dia terlihat santai, sungguh tak menduga jika Angkasa sebenarnya anak pemilik maskapai tempatnya bekerja.

"Hem, baiklah. Sepertinya ada tikus yang sedang bermain-main disini."

Alex mengibaskan tangannya sebagai isyarat agar laki-laki tersebut keluar karena dia sudah tidak membutuhkannya lagi. Dan belum sempat pintu tertutup seoarang wanita berseragam pramugari masuk.

"Sudah kamu dapatkan keberadaan wanita payah itu?" tanyanya meletakkan koper dan tas di sofa yang ada dikamar Alex. Kemudian dia menghampiri Alex.

"Para awak kabin membuat poling siapa pilot tertampan saat ini, dan pemenangnya Captain baru itu, hanya selisih satu poin dengan mu, kalian sama-sama kuat," ucapnya seraya melepaskan kain penutup tubuhnya dengan gerakan dibuat selambat mungkin, hingga tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun.

"Dia pilot pertama yang menggeser kedudukan mu." Wanita itu duduk depan Alex, ia lalu memajukan badanya, menarik kain penutup milik Alex, dan Alex mengangkat p*****nya, tanpa babibu ia memasukkan milik Alex kedalam mulutnya.

"Kau, rayulah captain baru itu," perintahnya menunduk melihat gadisnya yang memuaskanya saat ini.

Wanita itu mengangguk patuh tanpa melepaskan aktivitasnya, kemudian Alex mengubah posisi menindih wanita itu, dan langsung menancapkan miliknya disana, wanita itu meringis sakit, karena perbuatan Alex yang sedikit memaksa.

Disisi lain, Angkasa menatap iba pada Arum yang sedang terbaring lemas diatas pembaringan kamar apartemen milik Edward.

Arum baru saja terpejam setelah mendapatkan suntikan obat penenang dari seorang dokter yang Angkasa tunjuk untuk mengobati Arum.

"Bagaimana keadaannya, Dok?" tanyanya pada dokter wanita yang berusia empat puluh tahunan itu.

Wanita itu berdiri menghadap Angkasa. "Alhamdulillah, keadaannya sudah stabil, mudah-mudahan setelah bangun, dia sudah bisa diajak bicara. Tapi jika dia masih diam, lebih baik jangan dipaksakan. Biar dia yang ingin menceritakan sendiri apa yang dia rasakan."

Angkasa mengangguk, menarik nafas lega. "Kira-kira berapa lama pasien seperti ini akan sembuh dari penyakitnya."

"Sakit yang dia alami bukan sakit yang terlihat, seperti luka luar, diobati, lalu terlihat, sudah sembuh atau belum? Tapi sakitnya didalam sini," ia menekan pada dada Angkasa. "Ada trauma atau tekanan yang ia pendam sendirian, menumpuk menjadi satu dan menggunung yang suatu saat bisa meledak, jika dia bisa mengeluarkan semua yang ia pendam, itu lebih baik. Tapi jika dia memendam semuanya, itu akan timbul penyakit dalam yang bisa menggerogoti badanya," jelasnya.

"Aku harap kamu bisa mengajaknya bicara, dan mengeluarkan dia dari dunianya. Ya mungkin agak sulit mendekati orang seperti ini, butuh kesabaran ekstra, karena mereka membatasi diri bergaul dengan orang lain. Dan sulit percaya pada siapapun."

"Terima kasih, Dok. Penjelasanya, semoga teman saya bisa segera sembuh."

Dokter itu mengangguk. "Sama-sama. Hubungi saja jika kamu membutuhkan bantuan."

Angkasa menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Aku hanya minta bantuan dokter, agar jangan menceritakan masalah ini pada Mama dan ayah saya."

Dokter itu tertawa. "Tenang anak muda, rahasia mu aman ditangan ku." Ditepuknya lengan Angkasa.

Setelah mengantarkan dokter itu keluar, Angkasa kembali masuk kedalam kamar tempat Arum tidur. Ia duduk disisi Arum, ditatapinya lamat-lamat wajah cantik itu, dia penasaran, apa sebenarnya yang terjadi pada Arum dan Alex. Tangan Angkasa terulur, merapikan anak rambut yang menutupi sebagian kening Arum. Ingin rasanya Angkasa mencium kening itu, tapi tak elok rasanya jika ia melakukannya tanpa izin pemiliknya, ia merasa menjadi seorang pencuri sendok didapur tetangga.

* * *

Sebenarnya Angkasa ingin kembali izin untuk tak masuk, ia ingin menemani Arum sepanjang hari, namun ia tak mau keluarganya curiga dengan apa yang saat ini terjadi. Ini saja dia harus berbohong pada Delia dan Abian jika dia merawat Edward yang sedang sakit parah, sebab Edward hanya tinggal seorang diri.

"Ah Captain, kenapa alasannya harus seperti itu, kenapa tidak bilang saja mengurus kucing saya yang lahiran kembar lima?" protes Edward saat tahu alasan Angkasa, "kalau saya sakit benaran gimana?"

"Anggap saja alasan yang saya pakai sebagai timbal balik bantuan saya malam itu, kan?" sahut Angkasa membungkam Edward. "Jadi kamu tidak usah harus repot-repot meminjam di pinjaman online."

Mata Edward berbinar mendengar ucapan Angkasa. "Benar Capt, saya tidak harus bayar?" tanyanya memastikan.

"Iya, tapi jika kamu bertanya lagi, maka aku akan berubah pikiran."

Edward merangkul pundak Angkasa. "Jangan donk Capt, nanti gantengnya luntur, terus pindah ke saya, kalau Captain tidak jadi bersedekah pada yang membutuhkan."

"Jaga Arum baik-baik, dan jangan lupa carikan untuk tempat tinggal Arum nanti."

Memasuki ruang floops, Angkasa berpapasan dengan Alex yang datang dari arah berlawanan. Mereka saling sapa seolah tak terjadi apa-apa.

"Dengar-dengar kamu kemarin izin dua hari, Captain Angkasa?" Alex mengajak Angkasa mengobrol sambil mengisi dokumen penerbanganya.

"Iya, mengurus kucing nenek saya lahiran," jawab Angkasa asal, mengikuti saran Edward.

Alex tertawa. "Ternyata captain Angkasa orang yang humoris ya? Sepertinya kucing itu bukan kucing sembarangan, sampai Captain harus izin. Wah sepertinya aku harus melihat kucing itu, kucing sejenis apa yang dimiliki nenek Captain."

Gerakan tangan Angkasa yang sedang mengisi dokumen sontak terhenti mendengar perkataan yang terlontar dari mulut Alex.

"Apa dia sudah tahu keberadaan Arum?"

Angkasa menatap Alex dihadapanya dengan tatapan yang tak bisa diartikan Alex.

"The Ashera, sejenis kucing termahal didunia. Tapi nasibnya malang sebab disia-siaka oleh pemiliknya, padahal untuk mendapatkannya butuh usaha dan kerja keras. Tapi pemiliknya membuangnya begitu saja."

Tanpa disadari, Alex mengeratkan genggamanya pada pulpen yang ada ditanganya, mendengar ucapan Angkasa, dia merasa tersindir.

"Saya duluan, Capt. Semoga penerbangan kita lancar dan kita samamendarat dengan selamat." Angkasa berlalu, menepuk pundak Alex.

Terpopuler

Comments

Lina Susilo

Lina Susilo

good angkasa

2023-04-12

0

Rini Haryani

Rini Haryani

ku selalu menunggu tiap hari up
kak ismi semangat ters 😘👍

2023-01-24

0

anathea

anathea

apa kabar angkasa sama arumi???

2023-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Pilot Baru
2 Ada Apa Dengan Arum?
3 Pesan Untuk Arum
4 Calon Istri
5 Jangan Ikut Campur
6 Sebotol Kecap
7 Pengepul Sampah
8 Mencari Tahu
9 Sengaja Menjebak
10 Aku Mencintaimu Alex
11 Arum Yang Malang
12 Akhir Yang Menakutkan
13 The Ashera
14 Rahwana
15 Ucapan Terima Kasih
16 Jujur
17 Alex Dan Masa Lalunya
18 Positif
19 Barang Bukti
20 Hasilnya Sama
21 Bebas
22 Jalan Yang Arum Pilih
23 Meminta Tolong
24 Jebakan Tikus
25 Sebuah Rahasia
26 Sudah Selesai
27 Rencana Daniel
28 Calon Istri Awan
29 Perang Saudara
30 Persidangan
31 Akhirnya
32 Masa Lalu Yang Terungkap
33 Saling Tipu
34 Sensitif
35 Ajaran Yang Manjur
36 Jangan Melakukan Kesalahan Yang Sama
37 Sarapan Bersama
38 Panggilan Sayang
39 Kumpul Keluarga
40 Dua Calon Istri
41 Ungkapan Hati Angkasa
42 Isi Surat
43 Meluluhkan Hati Mama
44 Tinggal Bersama
45 Penagih Hutang
46 Tertipu
47 Pemandangan Panas
48 Sama-sama Emosi
49 Cobaan Terberat
50 Proses Penyerbukan Bunga
51 Melamar
52 Hukuman Buat Angkasa
53 Senyum Mengandung Luka
54 Melaporkan
55 Mendapat Restu
56 Dikdik Bereaksi
57 Kisah Yang Berbeda
58 Buntut Masalah Lama
59 Skenario Angkasa
60 Apa Itu?
61 Permintaan Nining
62 Hutang Janji
63 Masih Menagih Hutang Janji
64 Membuat Kecewa
65 Perhatian Awan
66 Diterima Dengan Baik
67 Keputusan
68 Peringatan Reini
69 Tak Tertolong
70 Pengurusan Kepulangan
71 Siapa Arum?
72 Sepasang Sayap Angkasa
73 Melepas Rindu
74 Kehilangan
75 Keputusan Awan
76 Season 2. Awan.
77 Season 2. Awan
78 Season 2. Awan
79 Seasion 2. Awan
80 Seasion 2. Awan (Saling Menghargai)
81 Seasion 2. Awan
82 Seasion 2. Awan
83 Seasion 2. Awan
84 Seasion 2. Awan
85 Seasion 2. Awan
86 Seasion 2. Awan
87 Seasion 2. Awan
88 Seasion 2. Awan
89 Seasion 2. Awan
90 Seasion 2. Awan
91 Seasion 2. Awan
92 Seasion 2. Awan
93 Seasion 2. Awan
94 Seasion 2. Awan
95 Seasion 2. Awan
96 Seasion 2. Awan
97 Seasion 2. Awan
98 Seasion 2. Awan
99 Seasion 2. Awan
100 Seasion 2. Awan
101 Seasion 2. Awan
102 Seasion 2. Awan
103 Seasion 2. Awan
104 Seasion 2. Awan
105 Seasion 2. Awan
106 Seasion 2. Awan
107 Seasion 2. Awan
108 Seasion 2. Awan
109 Seasion 2 . Awan
110 Seasion 2. Awan
111 Seasion 2. Awan. The End
112 Ekstra Chapter
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Pilot Baru
2
Ada Apa Dengan Arum?
3
Pesan Untuk Arum
4
Calon Istri
5
Jangan Ikut Campur
6
Sebotol Kecap
7
Pengepul Sampah
8
Mencari Tahu
9
Sengaja Menjebak
10
Aku Mencintaimu Alex
11
Arum Yang Malang
12
Akhir Yang Menakutkan
13
The Ashera
14
Rahwana
15
Ucapan Terima Kasih
16
Jujur
17
Alex Dan Masa Lalunya
18
Positif
19
Barang Bukti
20
Hasilnya Sama
21
Bebas
22
Jalan Yang Arum Pilih
23
Meminta Tolong
24
Jebakan Tikus
25
Sebuah Rahasia
26
Sudah Selesai
27
Rencana Daniel
28
Calon Istri Awan
29
Perang Saudara
30
Persidangan
31
Akhirnya
32
Masa Lalu Yang Terungkap
33
Saling Tipu
34
Sensitif
35
Ajaran Yang Manjur
36
Jangan Melakukan Kesalahan Yang Sama
37
Sarapan Bersama
38
Panggilan Sayang
39
Kumpul Keluarga
40
Dua Calon Istri
41
Ungkapan Hati Angkasa
42
Isi Surat
43
Meluluhkan Hati Mama
44
Tinggal Bersama
45
Penagih Hutang
46
Tertipu
47
Pemandangan Panas
48
Sama-sama Emosi
49
Cobaan Terberat
50
Proses Penyerbukan Bunga
51
Melamar
52
Hukuman Buat Angkasa
53
Senyum Mengandung Luka
54
Melaporkan
55
Mendapat Restu
56
Dikdik Bereaksi
57
Kisah Yang Berbeda
58
Buntut Masalah Lama
59
Skenario Angkasa
60
Apa Itu?
61
Permintaan Nining
62
Hutang Janji
63
Masih Menagih Hutang Janji
64
Membuat Kecewa
65
Perhatian Awan
66
Diterima Dengan Baik
67
Keputusan
68
Peringatan Reini
69
Tak Tertolong
70
Pengurusan Kepulangan
71
Siapa Arum?
72
Sepasang Sayap Angkasa
73
Melepas Rindu
74
Kehilangan
75
Keputusan Awan
76
Season 2. Awan.
77
Season 2. Awan
78
Season 2. Awan
79
Seasion 2. Awan
80
Seasion 2. Awan (Saling Menghargai)
81
Seasion 2. Awan
82
Seasion 2. Awan
83
Seasion 2. Awan
84
Seasion 2. Awan
85
Seasion 2. Awan
86
Seasion 2. Awan
87
Seasion 2. Awan
88
Seasion 2. Awan
89
Seasion 2. Awan
90
Seasion 2. Awan
91
Seasion 2. Awan
92
Seasion 2. Awan
93
Seasion 2. Awan
94
Seasion 2. Awan
95
Seasion 2. Awan
96
Seasion 2. Awan
97
Seasion 2. Awan
98
Seasion 2. Awan
99
Seasion 2. Awan
100
Seasion 2. Awan
101
Seasion 2. Awan
102
Seasion 2. Awan
103
Seasion 2. Awan
104
Seasion 2. Awan
105
Seasion 2. Awan
106
Seasion 2. Awan
107
Seasion 2. Awan
108
Seasion 2. Awan
109
Seasion 2 . Awan
110
Seasion 2. Awan
111
Seasion 2. Awan. The End
112
Ekstra Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!