Bab 17

"Aseng.. " panggil arwah Papa Yuezhi.

Aseng pura-pura tidak melihat apa-apa dengan berjalan masuk ke dalam rumah leluhur Chen mengikuti langkah ibunya dan adiknya yang kini sibuk menyiapkan suguhan secawan air teh hangat dan sepiring kue bunga mawar di meja tamu untuk Aseng dan Wan Li Sa.

"Aseng, silakan kamu cicipi kue ini buatan Mama untuk mu. " kata Nyonya besar Chen dengan nada terharu melihat kedatangan putranya yang sangat di rindukan olehnya itu.

"Iya, Ma. Aku mau menaruh koper ku di kamar lamaku dulu.. " kata Aseng sopan kepada Mama nya sambil melewati Mamanya yang duduk di bangku kayu diruang tamu menuju ke kamar lamanya.

"Aseng, kau pulang juga ke rumah ini.. " kata Roh Papa tirinya mengikutinya masuk ke kamarnya.

"Aku taruh di mana ya laptop ku ini.. " kata Aseng menyibukkan diri dengan barang-barang dari kopernya dan tas punggungnya tanpa melihat Roh Papa tirinya yang duduk di atas ranjangnya sendiri.

"Yuezhi.. Kau jangan mengganggu cucuku.. " kata arwah Akong nya yang menyambar lengan Roh Papa tirinya hingga Papa tirinya itu jatuh melewati dinding kamarnya ke kebun sayur di samping rumah leluhur Chen.

"Tuan rumah leluhur Chen.. Aku takkan pernah mengganggu Aseng cucu mu. " kata Tuan Yue merapikan pakaiannya yang kusut oleh tarikan tangan Tuan rumah leluhur Chen.

"Lalu kenapa kamu mengikutinya masuk ke dalam kamarnya? " tanya Tuan rumah leluhur Chen nada judes kepada Tuan Yue.

"Aku mau meminta bantuannya untuk hubungi Anak-anakku di luar desa ini untuk pulang ke rumah leluhur Chen merayakan hari tahun baru imlek.. " Jawab Tuan Yue muram.

"Anak-anak mu bukanlah marga Chen yang berarti bukan keturunan leluhur ku.. " kata Roh Tuan rumah leluhur Chen mengusir Roh Tuan Yue dari kawasan rumahnya dengan kasar.

Aseng bingung sendiri kenapa dia bisa melihat dan mendengar pertengkaran antara Roh Tuan Yue Papa tirinya dengan Roh Tuan rumah leluhur Chen Akong nya begitu ia baru saja pulang ke rumah leluhur Chen.

"Apa aku sudah tak waras? " tanya Aseng pada dirinya sendiri sambil bergidik sendiri.

"Aseng.. Aku mau pulang dulu ke rumah ku ya..? " suara Wan Li Sa dari ruang tamu.

"Iya, terimakasih Li Sa.. " jawab Aseng.

Aseng merapikan semua barangnya di kamar lamanya lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi dulu sebelum menemani Mama dan adiknya makan kue di ruang keluarga.

Sementara itu, Ase bingung dengan cara untuk mengungkapkan perasaan hatinya kepada Yang Xi Xi sekembalinya ia dan keluarganya dari pulang ke kampungnya di kota Louyang usai merayakan hari tahun baru imlek bersama-sama keluarga leluhur Fan.

"Desa leluhur Fan sangat sejuk dan damai di hati ku... " kata Tuan besar Fan papanya yang sangat senang mengajaknya pulang kampung halaman mereka.

"Iya, Pa. Kita harus mencarikan pacar untuk Ase dari gadis di desa kita.. " kata Nyonya besar Fan yang menyukai gadis-gadis di desa mereka dari gadis-gadis di kota Shanghai untuk pasangan hidup Ase putra tunggal mereka.

"Tidak perlu.." kata Ase cepat menolak ide dari Mamanya itu.

"Apa sih kamu ini?" tegur Mamanya menjewer telinganya.

"Aduduh.. Sakit.. Ya, Ma.. " jawab Ase cepat- cepat minta maaf kepada Mamanya.

Pintu gerbang rumah leluhur Fan terbuka untuk mereka bertiga masuk bersama-sama dengan gembira melihat Akong, Ahma, Bibi dan Paman juga sepupu Ase berkumpul bersama dengan senyuman hangat menyambut kedatangan Ase dan kedua orangtuanya.

"Ase..Cucu ku.. " kata Akong nya menariknya ke dalam pelukan Akong nya seperti anak kecil saja di pandangan mata Akong nya.

"Ase, kau sudah besar sekarang? Aku sudah tak sabar untuk menantikan seorang cicit laki-laki darimu.. " kata Ahma nya yang menyuruhnya untuk mengakrabkan diri kepada gadis cantik di sebelah sepupunya yang bernama Fan Le.

"Ya, perkenalkan dia Lin Hui atau Xiao Hui anak perempuan dari cucu kerabat dekat Akong mu yang ingin di perkenalkan kepadamu, Ase. " kata Akong nya langsung memperkenalkan gadis di samping Fan Le kepada Ase.

"Hmmm.. " gumam Fan Le sinis.

"Bilang mereka jika kamu tak suka aku yang di jodohkan dengan Adik Hui- mu itu. " sinar mata Ase menjawab gumaman Fan Le.

"Kau sungguh payah sekali jadi laki-laki yang tinggal dan kuliah juga kerja di kota Shanghai tapi pulang kampung halaman tak bawa pulang pacar untuk di kenalkan kepada mereka.. " kata Fan Le nada sebal kepada Ase.

"Aku sangat sibuk dengan urusan perkuliahan dan pekerjaan ku sehingga aku lupa untuk cari pacar di kota Shanghai.. " kata Ase menghela napas.

"Karena itu kami mencarikan kamu pacar untuk di bawa pulang ke kota Shanghai sekembalinya kamu dari sini.. " kata Akong dan Ahma nya yang menegaskan bahwa ia harus menikah dengan Xiao Hui setelah hari pertama tahun baru imlek mereka di rumah leluhur Fan.

Ase cemberut melihat takdirnya telah di pilihkan oleh kakek dan nenek nya sendiri begitu Ase pulang ke kampungnya di kota Luoyang untuk merayakan hari tahun baru imlek bersama-sama dengan keluarga besar Fan.

Xiao Hui sendiri diam-diam melirik ke arah Ase calon suaminya dengan senyuman senang luar biasa mendapatkan pasangan calon suami yang setampan dan sekaya Ase ini.

"Kapan lagi aku bisa menemukan pasangan calon suami seperti dia? " pikir Xiao Hui.

Fan Le yang merasa sebal dengan Akong dan Ahma nya mencari cara untuk menggantikan posisi Ase sebagai pengantin Xiao Hui di suatu tempat di luar desa leluhur Fan.

"Bunuh Ase. " bisik suara di hati Fan Le.

"Jangan.. Kau singkirkan saja dia dengan cara lain. " bisik suara di pikiran Fan Le.

"Ahh, aku jadi pusing sendiri.. " kata Fan Le yang akhirnya membiarkan sepupunya menikahi gadis yang di sukainya di depan sepasang matanya di hari kedua tahun baru imlek.

Fan Le yang patah hati memilih untuk pergi ke bar di kota Louyang bersama teman-temannya dan berjumpa dengan Nikita yang tinggal di kota Louyang juga namun bukan di kampungnya tapi di kota besarnya.

"Hai, nona cantik siapa namamu? Bolehkah aku berkenalan dengan mu? " sapa Fan Le yang telah mabuk arak kepada Nikita dengan senyumannya menggoda.

"Ih, kamu itu jangan bersikap kurang ajar, ya?! " bentak Nikita menepis tangan Fan Le yang ingin memeluknya.

"Hei, kau jangan bersikap sok suci kepadaku yang ingin berkenalan denganmu secara sopan dan hormat.." kata Fan Le yang menarik tangan Nikita untuk mengajak gadis itu ke ruangan lain di bar itu.

Bersambung!

Terpopuler

Comments

Idwan Virca

Idwan Virca

Kali ini baca yang horor-horor dulu deh...😁😁😄😄👍👍👍

2023-04-04

1

Bryan Kennedy

Bryan Kennedy

leluhur fan

2023-03-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!