Bab 16.

Ase merinding seketika itu juga sampai dia lari masuk ke mobilnya dengan di ikuti oleh Nikita yang semakin bingung dengan kelakuannya yang suka aneh -aneh itu.

"Kau kenapa sih akhir-akhir ini jadi aneh seperti ini, Ase? " tanya Nikita menggeleng kapalnya.

"Aku juga tidak tahu... " jawab Ase bingung.

Mobil yang dikendarai Ase telah menghilang dari jalan raya di depan mata Yang Xi Xi di depan toko buku Fan.

"Maaf, aku menakutimu Ase. Hehehe.. Habisnya kamu menyebalkan sekali.. " kata Yang Xi Xi.

Sosok wanita tua yang memegang tongkat telah mendekati Yang Xi Xi dengan tatapannya yang di balas dengan tatapan tajam Yang Xi Xi sehingga wanita tua itu mengangkat tongkatnya untuk memukul Yang Xi Xi.

Yang Xi Xi mengangkat tangannya ke atas dan tongkat si wanita tua itu di rampas olehnya dan digunakan untuk memukul balik wanita tua itu yang menjerit-jerit kesakitan..

"Hantu baru lahir saja sudah berani untuk pukul aku?? " ucap Yang Xi Xi menendang wanita tua itu hingga nyemplung ke sungai Yangtze dan tenggelam di sana.

"Xi Xi, kau sungguh hantu paling hebat di kota Shanghai.. " puji Felicia dan Leticia yang hadir di kedua sisi Yang Xi Xi.

Mereka memandangi keindahan alam malam hari kota Shanghai di atas jembatan sungai Yangtze sambil menikmati makan popcorn dan minum softdrink rasa buah-buahan.

"Billy.. Apakah kamu sudah menemukan cincin berlian di dalam sungai Yangtze milik anak kecil yang tadi sore menunggu di jemput oleh orang tuanya di tepi sungai Yangtze?" tanya Felicia dari atas jembatan.

"Sudah..Dan sekarang aku akan mengantarkan cincin berlian ini kepada anak kecil itu di rumah nya. " jawab Billy Wu melayang meninggalkan sungai Yangtze.

Kapal pesiar melintas di permukaan air sungai Yangtze dengan memperlihatkan kerlap-kerlip indahnya kota Shanghai di malam hari ini yang merupakan malam menjelang tahun baru imlek.

"Aneka ragam lampu hias, lampion, bunga meihua yang indah menghiasi kota ini dengan lebih cantik lagi.. " puji Leticia mengagumi kota Shanghai.

"Iya, aku juga menyukai TV besar di tengah jalan itu.. Lihatlah menampilkan deretan artis ternama China yang akan mengisi acara malam tahun baru imlek.. " kata Yang Xi Xi.

"Heem, aku jadi ingin mencoba untuk makan kue khas tahun baru imlek. " kata Felicia tiba-tiba.

"Iya, kita buat saja kue -kue khas tahun baru imlek di rumah lamaku di pinggiran kota ini dan menghabiskan waktu menjelang tahun baru imlek di sana.. " kata Yang Xi Xi memberikan ide cemerlang kepada Felicia.

"Jangan di rumah lamamu, Xi Xi. Bagaimana kalau kita mengunjungi rumah lamaku di kota Chongqing? " usul Leticia.

"Wah, aku nyaris melupakan kota kelahiranmu di masa lalu mu, Leticia. " kata Yang Xi Xi menyukai ide cemerlang Leticia.

"Kalau begitu , tunggu apalagi? Ayo kita segera berangkat saja ke kota Chongqing.. " kata Felicia melompat ke dalam mobil seseorang yang tak pernah bisa melihat kehadiran ketiga hantu di jok belakang mobilnya.

Mobil itu tiba di rumah bentuknya sangat kuno sekali di kota Chongqing. Yang Xi Xi, Felicia dan Leticia pun mengangkat bahu mereka melihat rumah leluhur pria yang di ikuti oleh mereka.

"Rumah leluhur Long... " baca Yang Xi Xi.

"Aha, rumahnya Jerry Long yang kita datangi... " kata Leticia yang mengenali pemuda tampan di pintu kayu bercat merah tua yang sudah lapuk sekali di makan waktu.

"Ya, katamu rumah lamamu Leticia.. Tapi kenapa kita malah mengunjungi rumah leluhur Long? " tanya Felicia.

"Ahhh, baiklah.. Mari naik tangga ini untuk kita bisa sampai ke rumah lamaku.. " jawab Leticia yang berbelok ke arah barat rumah leluhur Long.

Dimana ada tangga yang sangat panjang sekali menuju ke rumah-rumah yang tersusun rapi di gunung yang sangat tinggi namun masih ada jalanan yang menanjak ke arah atas.

"Desa leluhur Jung.. " baca Yang Xi Xi mengikuti langkah Leticia membuka pintu desa tersebut lalu mereka bertiga melangkah bersama-sama ke dalam rumah lama keluarga Leticia.

"Rumah lamamu mirip seperti rumah lamaku.. " kata Felicia mengagumi rumah lama Leticia di depan sepasang matanya.

"Ohya? "

"Iya, ayo kita masuk saja dan menikmati waktu liburan tahun baru imlek tahun ini di rumah lama mu, Leticia. " jawab Felicia tertawa senang sekali bisa liburan tahun baru imlek dengan meriah di suasana yang berbeda.

Yang Xi Xi membantu Leticia membersihkan tiap kamar tidur di rumah lama Leticia dengan hati gembira. Felicia merapikan genteng rumah lama Leticia dengan hati bahagia. Leticia sendiri sibuk membuat kue -kue khas tahun baru imlek di dapur di rumah lamanya.

Aseng yang baru saja sampai di rumah leluhur Chen di daerah pegunungan lainnya di desa yang sama namun berbeda lokasinya saja terlihat amat enggan untuk melangkahkan kakinya untuk melewati batas pintu gerbang rumah leluhur Chen.

"Papa tirimu sudah meninggal dunia beberapa hari lalu karena sakit jantung mendadak di kamar mandi. " kata Wan Li Sa memberitahunya.

"Cecilia adik tiri mu sudah menikah dengan pria asal kota Hangzhou, kakak tirimu sudah lama meninggalkan negara kita. Kini di rumah ini cuma ada Mama mu dan adik tiri mu yang paling kecil bernama Qiao Qiao. " kata Wan Li Sa sekali lagi kepada Aseng.

"Iya, aku tahu.. Terimakasih untukmu yang telah mengingatkan ku dengan orang-orang yang tak pernah aku kenal selama ini selain Mamaku dan adik Qiao Qiao. " kata Aseng menghampiri anak perempuan usia sebelas tahun yang sedang menjemur akar-akar herbal di anyaman bambu yang di taruh di tali jemuran di halaman depan rumah leluhur Chen.

"Hai, Qiao Qiao apa kabarmu? " sapa Wan Li Sa yang membuat anak kecil ini menoleh ke arah Wan Li Sa dan melihat Aseng berdiri di samping Wan Li Sa.

"Kakak Aseng... " seru Qiao Qiao yang langsung memeluk Aseng dengan senang sekali.

"Qiao Qiao... " sapa Aseng membelai rambut kepang dua adiknya.

"Aseng.. Kamu akhirnya mau juga pulang ke rumah leluhur Chen? " ucap Mamanya yang kini menangis di hadapannya.

"Mama... Aku sudah melupakan masa lalu kita yang buruk untuk masa depan kita lebih baik lagi kedepannya.. " kata Aseng yang menghampiri Mamanya lalu memeluk Mamanya dengan hati yang merindukan Mamanya.

"Aseng.. Oh.. Aseng... " kata Mamanya menangis di pelukannya.

Sorotan mata Aseng tertuju pada sosok hantu Papa tirinya yang berdiri di beranda depan rumah leluhur Chen atau lebih tepatnya di depan rumah leluhur Yue dengan terperanjat di tempat nya berdiri di depan Mamanya.

Bersambung!!

Terpopuler

Comments

Idwan Virca

Idwan Virca

Hantu... bisa pacaran juga ya...m😄😄😁😁

2023-04-04

1

Naruto Ganteng 🌱 Yoko 🔱🎻

Naruto Ganteng 🌱 Yoko 🔱🎻

Ase gak tahu klo cewek yang di taksir itu hantu 😂

2023-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!