Belum sempat Yang Xi Xi menjawab Felicia pintu ruang ganti telah terbuka dan terlihatlah Chen Seng yang sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian baru dan bersih sambil memanggul tas kuliahnya.
"Eii, Nona Yang kau masih berada di sini? " Tanya Chen Seng ramah kepada Yang Xi Xi.
"Iya, karena aku ingin mengajakmu untuk pergi ke kafetaria seberang gedung aquarium ini untuk sarapan pagi bersama. Apakah kamu ada waktu untuk menemaniku sarapan pagi di sana? " Yang Xi Xi menatap lekat -lekat Chen Seng.
"Hmm, baiklah sebagai tanda perkenalkan kita sebagai rekan kerja. Ya, ku amat senang hati bisa menemanimu sarapan pagi di kafetaria seberang gedung ini, Nona Yang. " Jawab Chen Seng tersenyum ramah kepada Yang Xi Xi yang terpesona dengan senyuman manis pemuda itu.
"Ehhh, ya terimakasih banyak saudara Chen. " Kata Yang Xi Xi yang berjalan di samping Chen Seng meninggalkan teman-teman nya di ruang ganti pakaian di gedung aquarium.
"Ihhh, dia melupakan kita setelah jumpa idolanya yang memang tampan sih persis artis top Wang Jun Kai." Kata Felicia memuji ketampanan Chen Seng pria pujaan hati Yang Xi Xi.
"Menurutku dia itu lebih mirip artis top Johnny Huang Jing Yu yang ganteng dan macho. " Kata Leticia memandangi punggung tegap Chen Seng yang berjalan bersama Yang Xi Xi.
"Behh, aku juga tampan kok seperti artis top Korea Selatan Hyun Bin. " Kata William Hung si hantu pria paling narsis sedunia menurut Billy si hantu pria paling menggemaskan menurutnya sendiri.
"Billy, kemarilah dan tolong ambilkan balok untuk aku.. " Kata Leticia mendelik sebal sekali kepada William Hung yang sedang memamerkan otot perutnya yang sixpack di depan kaca seberang ruang ganti.
"Siap, Bu.. " Sahut Billy melesat masuk ke ruang ganti pakaian untuk mengambilkan balok untuk Leticia yang langsung menerima balok yang di gunakan untuk memukul belakang kepala si hantu pria paling narsis itu.
"Kyaaaa..! Jangan kau pukul aku, Leticia...! " Teriak William Hung langsung menerobos keluar dari gedung aquarium itu dan membuat Leticia kesulitan untuk memukulnya dengan balok dan mengejutkan beberapa petugas keamanan dan ketertiban gedung aquarium yang melewati lorong itu.
"Heiii, lihat ada balok melayang sendiri.. " Kata salah seorang dari tiga orang petugas keamanan dan ketertiban gedung aquarium itu kepada teman-teman nya sambil menunjuk ke balok di tangan Leticia.
"Let.. Lepaskan balok itu cepat..! Kita tak boleh mengganggu manusia yang tak bersalah kepada kita. " Kata Felicia menarik balok dari tangan kiri Leticia dengan cepat lalu mereka berdua pun menerobos keluar dari gedung aquarium itu lalu mengejar William Hung dan Billy yang lebih dulu kabur dari gedung aquarium itu sebelum mereka karena hari akan menjelang pagi dan matahari akan membakar mereka hingga hangus.
Sementara itu Yang Xi Xi duduk di bangku yang berhadapan dengan Chen Seng dan hanya di batasi meja makan yang terdapat menu sarapan pagi untuk mereka berdua di kafetaria seberang gedung aquarium itu.
"Silakan kau nikmati sarapan pagi mu, Saudara Chen. " Kata Yang Xi Xi tersenyum manis kepada Chen Seng seraya menyodorkan makanan di meja makan kepada Chen Seng.
"Iya, aku akan makan ini..Hmm, selamat makan kalau begitu untuk mu, Nona Yang. " Kata Chen Seng sopan lalu menikmati sarapan paginya dengan nyaman.
Yang Xi Xi tidak makan sarapan paginya sampai Chen Seng mengangkat wajahnya dari atas meja makan lalu ia dengan terpaksa harus menikmati sarapan paginya yang merupakan makanan baru di dunia manusia modern.
"Uuuhh, rasa makanan ini sungguh tak ada rasa sama sekali sampai tenggorokan ku tak bisa menelannya. " Kata Yang Xi Xi dalam hatinya. Ia terpaksa diam- diam melemparkan makanannya ke arah seekor anjing liar yang sedang mencari makanan di tempat sampah di sudut luar pintu kafetaria itu tanpa sepengetahuan Chen Seng.
Setelah mereka berdua selesai sarapan pagi di kafetaria seberang gedung aquarium itu. Mereka berdua berpisah untuk menjalani kegiatan atau aktivitas mereka berdua masing-masing tapi untuk Chen Seng saja karena Yang Xi Xi harus kembali ke gedung apartemen untuk hindari sinar matahari yang akan sangat berbahaya bagi keselamatannya.
Chen Seng pergi ke kampusnya dengan sukacita sampai ia tak melihat seseorang memanggilnya di jalan setapak menuju ke gedung kampusnya karena ia merasakan kebahagiaan yang amat membingungkan dirinya setelah berkenalan dengan Yang Xi Xi.
"Chen Seng.. " Panggil Li Xian temannya yang kini harus berlari untuk mengejarnya ke koridor gedung kampus.
"Li Xian ada apa kau memanggilku? Wahh, ada apa nih? " Tanya Chen Seng mengimbangi jalan temannya.
"Aku punya berita bagus untuk pekerjaan baru yang lebih baik daripada kamu kerja di aquarium yang berbahaya itu.. " Jawab Li Xian yang kini menoleh ke belakang yaitu teman mereka yang lain telah berjalan di belakang mereka.
"Ase?" Tanya Chen Seng ragu melihat Fan Se atau Ase yang menyelinap masuk diantara Chen Seng dan Li Xian sehingga mereka bertiga di Koridor menuju ke gedung kampus.
"Ya, Ase membuka lowongan pekerjaan di toko buku milik Papa nya akan yang buka lowongan kerja posisi kasir dan pramuniaga dengan gaji sesuai dengan pendidikan mu sebagai seorang mahasiswa di universitas top di kota SHANGHAI ini. " Jawab Li Xian yang mendapatkan anggukan tegas dan menyakinkan dari Ase.
"Benar sekali, sobat. Ayolah gabung di toko buku Papa ku.. Lumayan buat menambah wawasan mu dan dapat fasilitas kamar kostan yang dekat dari toko buku dan kampus kita juga, ya jadi kau bisa hemat segalanya. " Kata Ase memberikan kertas lowongan pekerjaan kepada Chen Seng di belokan menuju ke kelasnya yaitu jurusan teknik Sipil.
Chen Seng memandangi kertas di tangannya itu sambil berjalan bersama Li Xian menuju ke lift untuk menuju kelas mereka yaitu jurusan ilmu kedokteran.
Di lift mereka berdua bertemu dengan Liu Dan yang juga ingin menuju ke lantai atas untuk ikuti pelajaran berikutnya dari jurusan hukum yang di ambil oleh pria asal Jiangsu itu.
"Dan Dan, kenapa kau begitu masam sepagi ini? Apakah kamu belum sarapan pagi sebelum kau berangkat ke kampus? " Tanya Chen Seng yang memiliki jiwa baik selalu memperhatikan semua sahabatnya termasuk Liu Dan yang agak arogan dan sulit di dekati oleh siapapun meskipun usai mengenalnya Liu Dan adalah laki-laki yang amat baik dan bersahabat yang menyenangkan bagi siapapun yang telah memahami laki-laki itu amat baik sekali.
"Aku.. Aku baik-baik saja, Aseng. Jangan kamu bertanya dahulu kepada ku sebelum emosi ku reda usai aku pulang kampung halaman ku di kota Jiangsu untuk peringatan satu tahun Liu Fung mendiang kakakku." Jawab Liu Dan nada suaranya kaku kepada Chen Seng.
Bersambung!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Radiah Ayarin
Apakah mereka nanti tak jd baper thor
2023-02-04
4