Aseng baru akan membaringkan dirinya di atas tempat tidur untuk istirahat pada malam hari itu namun suara dering ponselnya membuatnya bangun untuk mengambil ponselnya yang di taruh di atas meja vas bunga di sebelah tempat tidurnya.
"Aseng, besok akan menjelang tahun baru imlek kamu harus pulang ke rumah leluhur mu di kota Chongqing.. Tertanda paman besarmu. " tulis seseorang di wechat Aseng.
"Ah, iya aku hampir saja melupakan hari penting untuk aku harus pulang ke kampung halamanku di kota Chongqing meskipun aku paling enggan untuk pulang ke rumah leluhur dan melihat Mama yang hidup bersama dengan keluarga barunya.." kata Aseng di dalam hatinya.
Sorotan matanya tertuju pada foto almarhum Papanya yang terbingkai di atas meja kecil di sisi lain tempat tidurnya dan senyuman di bibir Aseng begitu pedih sekali.
"Papa.. Aku merindukanmu... " kata Aseng yang menyentuh foto Papanya dengan kerinduan yang mendalam.
Lalu sesuatu terjatuh dari saku pakaian piyama yang dikenakannya saat ini dan Ia menemukan kalung jimat pemberian Mamanya sekitar dua tahun lalu yang sudah lama di carinya itu.
"Ah, kalung jimat keselamatan ternyata berada di saku pakaian piyama ku yang ini? Ah, pantas saja aku cari kemana-mana tak pernah aku temukan... " kata Aseng pada dirinya sendiri.
Suara pesan wechat kembali masuk ke hpnya dan memperlihatkan pesan dari seorang teman yang menyatakan bahwa teman itu adalah gadis yang di jodohkan oleh orangtuanya untuknya.
"Hai, Aseng. Kamu sedang apa nih sekarang? Apakah kamu sudah mau tidur malam? " tanya Wan Li Sa gadis cantik yang mengirimkan pesan wechat kepada Aseng.
"Li Sa, darimana kamu mendapatkan nomor wechat ku? " tanya balik Aseng di wechat.
"Dari Tante Chen yaitu Mamamu sendiri." jawab Wan Li Sa yang saat ini sedang berbaring santai di sofa di kamar asrama putri universitas tempat kuliahnya.
"Oh, baiklah. Maaf ya aku sekarang mau tidur nih, jadi aku tak bisa menemanimu ngobrol di wechat. " kata Aseng nada ketus kepada Wan Li Sa.
Wechat mereka terputus oleh Aseng yang telah menerima telepon dari Yang Xi Xi gadis cantik yang belakangan ini selalu hadir di otaknya dan hatinya mengatakan bahwa ia ingin selalu dekat dengan gadis cantik itu.
"Halo, Xi Xi apakabar mu? " sapa Aseng ramah.
"Aseng, aku baik-baik saja nih. Kalau kamu? " sapa balik Yang Xi Xi yang tersenyum manis di pandangan sepasang mata Aseng.
"Aku juga baik-baik saja, Xi Xi. Ohya, besok kamu bisa atau tidak untuk menjaga toko buku Fan sendiri untuk hari terakhir sebelum tutup untuk liburan tahun baru imlek soalnya aku harus pulang ke kampung halaman ku pada esok hari? " Aseng langsung memberitahu tentangnya kepada Yang Xi Xi.
"Oh, ya tentu saja aku bisa kok.Kau tenang saja dan liburan lah dengan nyaman di kampung halaman mu.." kata Yang Xi Xi halus.
"Wah, terimakasih banyak karena kamu amat baik sekali, Xi Xi. Ohya, kapan kamu pulang ke kampung halaman mu di Jiangsu? " tanya Aseng ingin tahu tentang Yang Xi Xi.
"Mungkin lusa aku akan pulang ke kampung halaman ku. " jawab Yang Xi Xi yang melihat pria di layar ponselnya begitu memerhatikan dirinya.
"Baiklah, aku tutup pembicaraan kita di wechat supaya kau bisa istirahat untuk malam ini." kata Aseng yang tersenyum menawan hati kepada Yang Xi Xi sebelum mengakhiri percakapannya di wechat mereka.
Keesokan harinya, Aseng merapikan kopernya di sudut kamarnya lalu memakai tas punggung di luar jaket kulitnya dan menyeret kopernya keluar dari apartemennya.
"Aseng.. " sapa Wan Li Sa yang mendatanginya di pintu lobi apartemen.
"Li Sa, ada apa sepagi ini kamu datang ke sini? " tanya Aseng mengangkat alisnya sambil masuk ke dalam mobil taxi online di depan pintu lobi apartemen.
"Menunggumu untuk pulang bersamamu ke kampung halaman kita. " jawab Wan Li Sa yang menjatuhkan dirinya di jok belakang mobil taxi online di samping Aseng.
"Oh, aku ingin tahu apa yang kau harapkan dari laki-laki seperti ku? " tanya Aseng yang terpaksa harus mengikuti kemauan gadis tunangannya itu.
"Menanyakan soal kedekatan mu dengan Yang Xi Xi teman satu asrama ku. Asal kamu tahu saja dia sepertinya menyukaimu dan aku juga suka dia karena dia seorang sahabat yang baik bagiku sehingga aku ingin kamu membantuku untuk memberitahu orang tuamu tentang pertunangan kita yang tak bisa di lanjutkan lagi maka aku bisa mendekati Jerry Long guru musikku. " jawab Wan Li Sa yang mengejutkan Aseng.
"Aku tidak tahu apakah Yang Xi Xi menyukai ku atau tidak? Karena dia begitu dekat dengan Ase sahabat ku yang telah membantu Xi Xi memiliki pekerjaan di toko buku Fan. " kata Aseng yang begitu resah.
"Kenapa kamu tak tanyakan kepada Yang Xi Xi secara langsung mengenai hubungan dekatnya dengan Ase sahabat mu? " tanya Wan Li Sa yang terdengar ingin mendekatkan Aseng dengan Yang Xi Xi.
"Karena aku tak berani untuk menyakiti sahabat ku apalagi Ase telah meminta bantuan ku untuk menjalin hubungan asmara dengan Yang Xi Xi dengan memberikan surat cinta dan coklat enak kepada Yang Xi Xi pada malam ini melalui teman kerja kami di toko buku Fan juga. " jawab Aseng yang membuat Wan Li Sa menggeleng kepala dengan sifat mengalah dari Aseng.
Di apartemen lainnya, ada Liu Dan yang berjalan keluar dari unit apartemennya sambil menikmati sarapan pagi berupa secangkir kopi hangat dan berjalan masuk ke lift.
"Dan Dan.. " sapa Wiliam Hung ramai kepada Liu Dan.
"Wili, ada apa pagi-pagi mengejutkan ku dengan menembus masuk pintu lift begitu saja? " tanya Liu Dan menghela napas melihat hantu pria yang super narsis di sampingnya.
"Maaf, karena aku begitu bersemangat bertemu dengan mu di pagi hari ini. " jawab William Hung yang tersenyum untuk memperlihatkan cahaya tampan di wajahnya kepada Liu Dan.
"Hmmmm... "
"Dan Dan, kau dan aku adalah pria -pria paling tampan di kota Shanghai , jadi kamu harus ceria dan semangat untuk menyongsong masa depan mu. " kata William Hung yang mengikuti Liu Dan naik ke bus.
"Aku mau memperjuangkan cinta ku pada Liana dengan kepulangan ku kali ini ke rumah leluhur ku di kota Jiangsu. " kata Liu Dan dengan cahaya semangat di wajahnya yang tampan.
"Benar sekali. Ohya, apakah kamu sering datang ke rumah Bibi Xu si cenayang aneh di apartemen Z ? " tanya William Hung dengan senyuman yang menunjukkan wajahnya penasaran kepada Liu Dan.
Bersambung!!
Nb;
Hai guys bagi yang belum pernah membaca kisah Liu Dan silakan di baca di novel ku yang judulnya " Perjanjian Berdarah " .
Kisahnya juga seru loh!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Cyrus Red🥀Bryan Kennedy🔱🎻
wah seru abis.. lanjut thor
2023-02-16
2