Giok Berdarah

Giok Berdarah

Prolog

Di sebuah pemakaman di daerah pinggiran kota Shanghai terdapat ada beberapa makam yang jumlahnya mencapai sepuluh ribu makam dan di antaranya adalah makam kuno yang di kelilingi oleh tetumbuhan rimbun yang seperti pagar pembatasnya.

Seperti biasa rutinitas tahunan dimana ada sebuah perayaan sebagai hari raya mengunjungi makam leluhur yang menjadi kegiatan para keturunan Tionghoa atau China di seluruh dunia sebagai tanda bakti mereka terhadap leluhur mereka.

Seorang pemuda yang bernama Chen Sheng datang mengunjungi salah satu dari makam yang ada di pemakaman tersebu dan makam itu bertuliskan ' Makam Chen Lan'.

" Ahma, selamat hari Ching Ming hari ini Aseng datang membawakan banyak sekali makanan favorit Ahma.Hhh,semoga Ahma suka dengan makanan yang Aseng bawakan untuk Ahma. " Kata pemuda itu dengan tatapan matanya tertuju pada foto wanita tua di batu nisan.

Aseng yang melihat makam Ahmanya kotor, selalu rutin membersihkan makam Ahma nya di mulai dari menyapu, mengepel lantai marmer di depan paviliun Dewa Bumi dan mencabut rumput yang tumbuh terlalu tinggi di gundukan tanah makam Ahma nya.

Saat Aseng sibuk dengan kegiatannya di sekitar makam Ahma nya itu tiba-tiba langit menggelap lalu keluarlah sosok transparan yang melayang dari dalam makam kuno di sebelah makam Chen Lan.

"Ahma, Aseng mau bercerita mengenai kuliah Aseng di universitas Shanghai. Ahma,Aseng juga mempunyai banyak teman di sana semuanya adalah teman-teman yang ramah sekali. " Kata Aseng sambil mencabut rumput di gundukan makam Chen Lan. Aseng menceritakan kisah kuliahnya dengan terbuka untuk Ahma nya yang berada di Nirvana.

Tak lama kemudian terdengar dering HP Aseng yang berada di saku celana jeans Aseng. Aseng pun menjawab panggilan seseorang dari hpnya

"Ma, ada apa Mama menelepon Aseng setelah sekian lama mama tak menghiraukan Aseng lagi semenjak Mama menikah dengan Paman Lin ? " Tanya Aseng menerima panggilan telepon dari Mama nya.

Aseng terlihat sedih sesaat seraya tersenyum untuk dirinya sendiri. Ia mengakhiri panggilan telepon dari mamanya lalu melanjutkan kegiatannya pada makam Ahmanya sampai ia tak sadar bahwa langit telah tertutup awan mendung dan gemuruh di langit pun tak di hiraukan olehnya sampai ia mendengar suara seseorang yang di kenalnya sebagai petugas kebersihan dan keamanan di pemakaman itu.

"Tuan muda Chen, kau sungguh rajin sekali datang ke makam nyonya tua Chen Lan. " Sapa Aming petugas kebersihan dan keamanan di pemakaman itu kepada Chen Sheng.

"Iya, Aming siapa lagi selain aku yang menjadi pria tertua di keluarga Chen setelah papaku telah meninggal dunia pada tahun lalu. lihat di sana itulah makam papaku. " Jawab Aseng tersenyum ramah kepada Aming seraya menunjuk ke arah makam di bagian barat daya dari pemakaman itu.

"Oh, bukankah di keluarga Chen masih ada Tuan besar Chen Gao paman kecil mu yang tinggal di kota CHONGQING? " Tanya Aming merasa iba kepada Aseng.

"Hmm, percuma bila mengandalkan paman kecil ku yang sama sekali tidak pernah ada rasa untuk peduli pada hal lain yang bukan urusannya." Nada getir dari Aseng yang sambil mengelap foto Ahmanya yang sudah buram karena di makan waktu dan cuaca yang silih berganti dari hari ke hari,dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun membuat foto yang tadinya terang dan jelas kini menjadi buram.

" Aseng, cucu nyonya tua Chen Lan selain kamu cucu laki-laki nya bukankah beliau masih ada Chen Fu cucu laki-laki lain yang beliau miliki di masa hidupnya." Aming yang sangat mengenal keluarga Chen Lan dengan baik karena ia dahulu adalah pelayan di rumah keluarga Chen.

Sesudah Aming meninggalkannya seorang diri di makam Ahmanya. Aseng kembali menyibukkan dirinya pada makam Ahmanya itu tanpa ia menghiraukan Aming yang sibuk mengurus dan membersihkan makam -makam lainnya.

Aseng menundukkan wajahnya tanpa melihat sekitarnya dengan sibuk memandangi sebuah makam lain yang merupakan makam Papa nya Aseng. Pemuda ini menghela napas panjang untuk menyembunyikan perasaannya yang muncul suatu keinginan untuk mengunjungi dan membersihkan makam Papanya juga.

"Apakah sebaiknya aku pergi ke makam Papa untuk mengunjungi dan membersihkan makam nya juga setelah aku membersihkan makam Ahma? "Batin Aseng.

Sosok transparan itu melayang ke puncak batu nisan makam Chen Lan lalu menatap ingin tahu kepada Chen Sheng yang sama sekali tidak menyadari bahwa ia di perhatikan oleh sosok transparan itu.

"Aku ingin tahu tentang pemuda yang menarik perhatian ku."Kata Sosok transparan itu menatap Chen Sheng yang telah berjalan pergi dari area pemakaman itu usai bersembahyang di depan makam Chen Lan.

"Chen Lan kau beruntung memiliki seorang cucu laki-laki seperti dirinya yang setiap tahun selalu mengunjungimu..hhhh sedangkan aku tidak pernah ada seorangpun yang mengunjungi dan membersihkan makam ku bahkan aku tak ingat tentang keluarga ku di masa lalu ku. " kata sosok transparan yang duduk di atas batu nisan Chen Lan.

Cahaya redup matahari yang tertutup awan -awan yang hitam membuat sosok transparan ini menggelap namun ada siluet dirinya yang cantik rupawan dengan wajahnya yang pucat, putih bening sebening kristal, rambutnya di kepang dua memakai pita warna merah, alisnya hitam, sepasang matanya indah namun bola matanya tak bergerak di kedua kelopak matanya yang bentuknya indah yang tertutup bulu mata yang lentik bak tirai sutra. tubuhnya terbalut pakaian cheongsam warna merah membuat lengkung tubuhnya seindah batu giok yang tak dapat di lukiskan mengenai kecantikan dan keindahan sosok transparan itu.

Sesudah Aseng meninggalkan pemakaman itu. sosok transparan ini merenung sejenak untuk mengingat seseorang di masa lalu tetapi ia tak ingat tentang kehidupan masa lalunya.

"Aku harus melihat pemuda itu sekali lagi tapi dimana aku bisa melihat dengan bebas. " Kata sosok transparan cantik ini yang membuka payung kertas warna merah untuk menutupi dirinya dari sinar matahari yang mulai naik ke atas langit untuk memancarkan cahayanya ke seluruh dunia.

Sosok transparan ini memegang sesuatu di dalam genggaman tangannya yang seputih salju dan mengecup singkat benda warna hijau yang telapak tangannya dengan raut wajahnya yang cantik memancarkan kesedihan yang sangatlah mendalam.

"Cincin giok yang dahulu dia berikan kepada ku masih aku simpan pecahannya dan kuharap aku bisa bertemu dengan dia lagi setelah lima puluh tahun kematian ku dan ku harap dia reinkarnasi di kota yang dapat ku temukan dengan mudah. " Kata sosok transparan itu kemudian melayang kembali ke arah makamnya sendiri.

Di dalam makamnya sendiri. Sosok transparan ini memperhatikan dirinya di sebuah cermin bundar yang warnanya telah menguning karena terlalu lama di dalam makam. Sosok transparan ini mempunyai banyak barang bawaan semasa hidupnya yang di kubur bersama dengan peti jenazahnya sendiri.

Peti jenazahnya terbuat dari bahan cendana yang sangat mahal yang disediakan dengan diri sosok transparan itu sendiri yang terlihat seperti seorang RATU di masa hidupnya yang sangat lampau sekali.

" Aku ingin melakukan misi untuk diriku bisa menjalani kehidupan di alam kematian ku dengan tenang. Hmm, pertama-tama aku ingin mencari pemuda cucunya Chen Lan yang manis itu. " Kata sosok transparan itu nyengir sendiri yang memperlihatkan giginya yang putih berkilauan seperti mutiara yang cantik luarbiasa.

" Nona muda anda selalu cantik manis seumur hidup anda. " Kata sosok hantu wanita yang biasa di panggil Lek Hua atau pelayan hantu yang biasanya terbuat dari kertas di rumah kertas khusus untuk orang meninggal dunia yang menjadi bagian dari barang-barang yang di persembahkan untuk orang yang sudah meninggal dunia dari keluarganya.

"Percuma memiliki wajah cantik jika di masa lalu ku, aku tak pernah memiliki kebahagiaan." Kata Sosok transparan itu menghela napas yang tidak pernah ada lagi di kerongkongan nya yang bening.

Ia kembali menatap dirinya sendiri seraya menyebutkan namanya di depan cermin yang di gantung di dinding bangunan makamnya yang mewah dan kuno sekali.

"Namaku adalah Yang Xi Xi " Kata sosok transparan itu menatap dirinya sendiri di cermin di dalam makamnya sendiri. ia merias dirinya seperti seorang gadis remaja pada umumnya lalu meninggalkan makamnya sesudah berhias dengan rapi sekali.

"Baiklah, aku sudah mirip dengan orang-orang muda di masa sekarang ini ah yang aku tiru dari gadis yang datang ke makam sebelah timur dari makam ku. " Kata Yang Xi Xi tersenyum melihat kaos warna biru dan celana panjang warna hijau di cermin.

Lalu melayang meninggalkan rumahnya atau area pemakaman tempat tinggalnya berada. Ia berdiri di pinggir jalan dengan kebingungan untuk melakukan apa.

" Tulisan apa itu? " Tanya Yang Xi Xi ingin tahu.

Ia pun melayang kembali ke arah papan jalan di persimpangan jalan lampu merah di perkotaan yang sangat ramai dengan mobil serta kendaraan lain yang berlalu lalang di sekitar.

"MRT itu apa? " Pikir Yang Xi Xi yang tetap berdiri di bawah tulisan itu sampai ia di tegur oleh hantu yang menghuni di Koridor stasiun MRT.

"Hei,kamu ini siapa dan mau apa kau lihat -lihat denah kota Shanghai"Tanya hantu pria yang seperti security kepada Yang Xi Xi.

" Aku ingin naik kereta cepat tapi aku tak tahu caranya. "Jawab Yang Xi Xi bicaranya seperti orang masa Kekaisaran Ching kepada hantu pria security guard di stasiun MRT.

" Hmm, kau harus mempunyai uang yang seperti di tanganku ini jika kamu ingin naik kereta cepat " Jawab hantu pria security guard kepada Yang Xi Xi seraya menunjukkan sejumlah uang kertas di tangannya.

"Oh, ini yang namanya uang modern? aku minta satu, boleh? " Yang Xi Xi ingin mengambil uang itu dari tangan hantu pria security guard itu tetapi hantu pria security guard itu dengan cepat melarangnya.

" Ugh, kau tak boleh minta uang ku..! kau carilah sendiri bagaimana cara mu untuk naik kereta cepat yang kamu inginkan."Kata hantu pria security guard yang meninggalkan Yang Xi Xi di pinggiran stasiun MRT.

" Ihh, gendut jelek dan pelit. " Umpat Yang Xi Xi jengkel.

Ia pun berdiri setiap hari di stasiun MRT jurusan Jiangsu- Shanghai dengan tatapan matanya mencari tahu cara untuk menggapai tujuannya datang ke kota alam manusia.

Bersambung!

Terpopuler

Comments

Satoru.M🍀Yangkang🔱🎻

Satoru.M🍀Yangkang🔱🎻

xi xi kangen kamu

2023-02-21

2

@νιєσℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

@νιєσℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

maaf baru hadir di yang xixi. dari awal kisahnya udah kasihan banget

2023-02-04

2

Ir Syanda

Ir Syanda

Aku liat sesuatu kayak gitu langsung ngibrit pulang ke rumah 😁

2023-02-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!