BAB 10.
Informasi:
Soal pengaturan silsilah atau keturunan ningrat bagi masyarakat Jawa, khususnya yang berasal dari keturunan trah Kraton Yogyakarta dan Kraton Surakarta akan sangat berhati-hati dalam tindakan maupun dalam ucapan atau disebut juga unggah ungguh (tata krama).
Dan lebih afdolnya juga memiliki bukti diri berupa Surat Kekancingan Trah Darah Dalem yang dikeluarkan oleh kraton.
Untuk Keraton Yogyakarta yang mempunyai otoritas penerbitan surat sertifikasi itu adalah Kawedanan Hageng Panitrapura Tepas Darah Dalem.
Asal usul untuk penulisan gelar kebangsawanan ningrat atau darah dalem berdasar urutan dari atas yaitu, Sultan yang bertahta pada masanya, kemudian di bawahnya adalah pangeran, lantas keturunan yang kedua sampai keempat untuk laki-laki bergelar Raden Mas (RM) dan untuk perempuan Raden Ajeng atau Raden Ayu apabila telah menikah.
Berikutnya, keturunan (Bhs Jawa: tedak) kelima dan seterusnya untuk laki-laki yang masih lajang disebut Raden Bagus dan yang telah berumah tangga cukup disebut Raden (R), sedangkan yang wanita Raden Rara (Rr), apabila telah menikah disebut Raden Nganten (RNgt).
https://www.google.com/amp/s/kabarjoglosemar.pikiran-rakyat.com/budaya/amp/pr-731021768/silsilah-ningrat-kraton-yogyakarta-hanya-sampai-turunan-ke-27-ini-faktanya
Cerita Bima hanya fiksi, mohon maaf jika nanti ada kesalahan dalam penulisan gelar kebangsawanan, tolong tulis di kolom komentar, dengan bahasa yang bijak, agar othor juga bisa belajar dari kesalahan.
Gumawoooo 🥰
...________🙏🙏________...
Andre membuka berkas pemberian daddy Alex, netranya membola melihat nama nama keluarga Narendra, mereka adalah ayah, kakek, buyut, dan canggah nya Bima Narendra.
Fakta yang sungguh mencengangkan, ia pun tak menyangka bahwa ternyata Bima adalah keturunan bangsawan berdarah biru.
Dengan tak sabar Andre membuka halaman selanjutnya, begitupun sang ibu yang juga seorang bangsawan, tapi terlahir dari seorang wanita abdi dalem keraton, jelas saja dianggap tak sederajat dengan ayah Bima yang berdarah bangsawan murni tanpa campuran rakyat jelata.
Andre membekap mulutnya ketika di halaman terakhir ia melihat beberapa kliping dari potongan surat kabar, yang memberitakan sepasang suami istri bunuh diri karena terjerat hutang piutang sebesar 10 milyar.
"Kapan daddy menyelidiki semua ini?" Tanya Andre dengan wajah penasaran.
Daddy Alex tersenyum bijak, pria yang kini sudah berusia lebih dari 55 tahun tersebut, kini menjelma menjadi Suami yang penyayang, daddy yang bijaksana, serta opa yang paling bisa di banggakan oleh cucu cucunya.
"Ketika Bima dengan tegas menolak keinginan daddy, sejak saat itulah daddy semakin penasaran, maka daddy pun menyewa seorang detektif swasta, untuk menyelidiki masa lalu kedua orang tua Bima, serta asal usul keluarganya."
Andre tersenyum, daddy nya tetap pria yang paling ia banggakan.
"Sama seperti Gadisya, Bima pun sudah seperti anak kandung buat mommy dan daddy,"
"Kalian semua menjadi warna tersendiri bagi kehidupan mommy dan daddy."
Andre memeluk erat daddy Alex, "aku menyayangimu dad, rasanya senang sekali karena daddy adalah daddy ku, ini seperti pertama kali aku melihat dan memeluk daddy, di hari pertama kita bertemu setelah 14 tahun berlalu."
"Daddy pun menyayangi kalian nak, terima kasih karena kalian sudah memberanikan diri bertukar tempat demi bisa bertemu mommy dan daddy." Jawab daddy Alex.
*
*
*
Tak menunggu waktu lama, Andre kembali memacu kendaraannya menuju apartemen Bima, pukul 21.30 Andre menekan tombol pintu apartemen sahabatnya tersebut.
Bima membuka pintu apartemennya, wajahnya sudah segar dan rambutnya nampak berantakan, karena ia baru selesai mandi.
"Ada apa lagi?? Apa kamu tak merindukan istrimu? Kenapa jam segini kamu masih keluyuran?" Sambut Bima malas, sudah cukup tadi siang Andre mengintrogasinya, dan kini ia bahkan langsung di datangi ke apartemen.
"Aku bawa sesuatu untukmu," jawab Andre berbinar.
"Apa?"
"Aku masuk dulu, haus …" tanpa di persilahkan Andre mendorong Bima kebelakang, agar ia bisa masuk.
Tujuannya adalah lari pendingin, disana banyak minuman segar, soda, teh, jus, bahkan snack, yang semuanya adalah makanan dan minuman instan.
Bagi seorang bujangan, ini adalah surga kenikmatan, uang banyak, tempat tinggal nyaman, apalagi yang dibutuhkan Bima, selain memuaskan hasrat nya pada makanan dan minuman yang banyak tersedia di supermarket, sekedar hiburan setelah pulang kerja.
Andre mengambil sekaleng soda zero, kemudian membuka dan meminumnya.
"Dasar bujangan, lemari pendingin isinya makanan instan semua." Ejek Andre yang baru minum seteguk sodanya.
Berbeda dengan Bima, Andre bisa mengolah beberapa masakan, kalau Bima, benar benar tidak ingin belajar memasak, walau ia tinggal seorang diri.
"Kalau mau mengejek sebaiknya pulang saja." Usir Bima yang kemudian berbalik menuju kamarnya.
"Nih…"
Andre mengangsur dokumen yang tadi ia dapat dari daddy Alex.
Bima menatapnya heran. "Apa ini?"
"Kalau mau tahu buka lah." Jawab Andre santai.
Andre kembali ke pendingin, kali ini ia menyambar sebatang coklat lalu mulai menikmatinya, Bima tak terlalu suka coklat, tapi selalu membelinya, karena Andre menyukainya.
🤭#gula banget mereka tuuhh
Bima pun membuka map biru tua yang di sodorkan Andre padanya.
Raden Mas Arandhana Narendra adalah nama asli ayah Bima.
Raden Ayu Chandra Swastika adalah nama asli ibunda Bima.
Kedua orang tuanya memakai nama mereka sendiri tanpa ada embel embel Raden Mas dan Raden Ayu, karena pernikahan keduanya tak di restui oleh Baskoro Narendra, kakek Bima dari garis ayah, alasannya karena Ibunda Bima terlahir dari istri kedua, dan juga mantan abdi dalem di Keraton Surakarta pada masa itu.
Kedua tangan Bima bergetar hebat, rasa rasanya ia tak sanggup lagi melanjutkan lembar demi lembar berikutnya, rasa kecewa tak terkira ia rasakan pada sang kakek, karena tidak ada restu dari kakek nya lah kehidupan kedua orang tuanya jadi teramat sulit.
Andre mendekati Bima, ia menepuk pundak sahabatnya, "walaupun pahit, lanjutkanlah niat baikmu, setidaknya untuk sekali saja, kamu bisa bertemu dengan satu satunya keluarga yang kamu miliki,"
"Haruskah aku melanjutkan nya, sementara di dada ini sudah penuh dengan rasa sakit pada kakekku sendiri?" Ucap Bima penuh emosi. "Kakekku dengan tega mengusir kedua orang tuaku, walau saat itu aku masih berusia 5 tahun, aku bisa mengingat dengan jelas setiap perkataan menyakitkan yang keluar dari mulutnya, bahwa aku lahir dari seorang wanita keturunan rendahan, rakyat jelata yang tak pantas diaku cucu oleh seorang Baskoro Narendra yang masih memiliki darah biru murni dari keraton Jogjakarta."
Ada luka mendalam dalam tatapan Bima, kekecewaan, kepedihan, dan kepahitan hidup, semuanya sudah pernah Bima rasakan tanpa kehadiran kedua orang tuanya, bahkan kakeknya tidak mengakui kehadirannya, sangat wajar jika hingga kini ia masih menyimpan bara di dalam dadanya.
"Aku mengerti perasaanmu, tapi luaskan hatimu, maafkan masa lalumu, agar kamu bisa melangkah ke depan dengan hati yang lapang, tak ada dendam, dan sakit hati."
Bima menatap wajah Andre, ada rasa kesal yang ia rasakan pada sahabatnya tersebut, tapi yang ia katakan benar adanya.
"Aku tahu, kamu akan marah mendengar perkataan ku, tapi itu fakta, itu juga yang dirasakan Kevin ketika ia terpaksa menikahi Gadisya, hasil apa? Kamu lihat sendiri kan? Seperti apa rumah tangga mereka."
"Pilihan ada padamu Bim, jika kamu ingin bahagia dengan pernikahanmu, maka maafkan luka masa lalumu, percayalah padaku, lakukan yang terbaik, maka tuhan juga akan menunjukkan jalan terbaik untukmu."
Usai mengakhiri kalimatnya, Andre pun pergi meninggalkan Bima seorang diri, jika belum menikah, Andre akan memilih menginap di apartemen Bima, tapi kini, ada istri yang selalu menanti kedatangannya, tak lupa soda dan cokelat Andre bawa untuk menemani perjalanannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
himawatidewi satyawira
bgitu buroro tahu lngsng ceklalep, mangap mingkem.kicep
2025-01-23
0
Rusmini Rusmini
bener kata kakak Andre Bima
2024-12-13
1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul 👍
2024-10-19
1