Bab 12 - Hanya pernikahan politik

“Bagaimana Theodore apa kuenya enak?” tanya Calista penuh harap.

Theodore yang mengunyah pai buatan sang ibu pun membalas dengan anggukan.

“Ini enak, padahal ibu baru membuat ini pertama kali tapi sungguh rasanya sangat enak.”

Calista tersenyum senang “Baguslah jika putra ibu menyukainya.”

“Maaf mengganggu waktu Anda, Yang Mulia. Saya ingin melapor jika duke Kedrick ingin bertemu dengan Anda,” ucap sang pelayan.

“Oh, ya, tolong kau antar ayahku kemari.”

“Baik Yang Mulia.

Tak lama duke Kedrick datang dan ikut bergabung bersama cucu dan putrinya, ia juga mencicipi pai yang dibuat Calista.

“Bagaimana Ayah?”

“Ya, ini enak, kau membuatnya sendiri?”

Calista mengangguk dan tersenyum bangga.

Di sisi lain, Aaron dan Leonardo berjalan bersama mengitari istana, banyak hal yang keduanya bicarakan tentang kerajaan masing-masing.

“Leonardo aku tak menyangka banyak hal yang berubah di kerajaanmu.”

“Ya, seperti yang kau tahu semuanya butuh perubahan, kita tidak bisa membuatnya selalu sama.”

Kala kedua kaisar tersebut asyik berbincang, dan tak sengaja melewati taman keduanya dapat melihat Calista bersama Duke dan Theodore yang tengah minum teh bersama.

Terlihat Calista begitu menikmati percakapan bersama ayah dan putranya, ia tersenyum dan kadang tertawa di percakapan tersebut.

Leonardo yang melihat senyum Calista merekah seperti itu, merasa nyeri di dadanya.

Dulu senyum itu hanya kau tunjukkan padaku, lalu kenapa sekarang hanya wajah dingin yang kau tunjukkan padaku? Leonardo.

Aaron yang berada di samping Leonardo pun juga melirik ke arah Calista, ia tersenyum setelah melihat wanita itu.

“Leonardo jika kau benar-benar mencintai istrimu, jagalah dia dengan baik,”

“Kenapa kau tiba-tiba berbicara seperti itu Aaron?”

“Leonardo, tidak mungkin kau tidak tahu arti, dari hanya menggunakan satu mahkota.”

Leonardo tertawa kecil, “Itu tidak mungkin Aaron, dia tidak akan meninggalkanku, apa lagi menjadi seorang permaisuri adalah hal yang menguntungkan baginya.”

Aaron tersenyum, “Leonardo, yang kutahu di negaramu, seorang permaisuri yang hanya mengenakan satu mahkota di atas kepalanya, tanpa menggunakan perhiasan sama sekali adalah simbol penyerahan atas posisinya.”

“Sebagai sahabatmu aku mengatakan ini baik-baik. Permaisuri dia orang yang tegas pada pendiriannya, selama ini aku melihat ia selalu mematuhi semua peraturan untuk menjadi permaisuri yang baik,”

“Dia tidak membiarkan siapa pun melihat celah kekurangannya, tapi kini ... sosok itu berubah, kau pasti lebih tahu dari pada aku tentang perubahannya.”

“Sebelum kau menyesal kehilangannya, cintailah ia Leonardo. Tidak banyak ada wanita yang sepertinya,”

“Sejak awal ini adalah pernikahan politik, aku tidak bisa mencintainya,” balas Leonardo tenang.

Untuk sesaat Aaron memandang Leonardo dengan tatapan misterius dan kemudian kembali tersenyum.

“Semoga kau tak menyesali keputusanmu.”

“Tidak akan,” balas Leonardo.

...****************...

Ketika Calista hendak kembali ke istana putih setelah mengantar putranya ke istana pangeran, tak sengaja dirinya berpapasan dengan Aaron.

“Salam untuk Kaisar kerajaan Axios,” sapa Calista sembari menundukkan sedikit tubuhnya.

“Permaisuri, senang bisa bertemu kembali, bagaimana kabar Anda?”

“Saya baik-baik saja, Anda sendiri?”

“Ya, seperti yang permaisuri lihat, dan apakah Anda sibuk?

Calista menggeleng, “Tidak, saya juga dalam perjalanan kembali ke istana putih.”

“Kalau begitu, maukah Anda menemani saya mengelilingi Taman? Ada banyak hal yang ingin saya bicarakan dengan Anda.”

Untuk sesaat Calista terdiam memikirkan tawaran Aaron, jika ia menolak hal itu pasti tak sopan untuk tamu kerajaan, apa lagi dia seorang kaisar dari negeri seberang, bagaimana Calista bisa menolaknya.

Melihat Calista mengangguk atas ajakannya, Aaron tersenyum. Ia kemudian berdiri di samping Calista, dan keduanya pun berjalan menuju taman.

Di sana Calista tak terlalu memperhatikan Aaron, yang dipandangnya malah bunga-bunga yang bermekaran indah di taman tersebut.

“Sangat cantik,” celetuk Aaron tiba-tiba.

“Anda benar, mereka cantik,” balas Calista yang tak sekalipun mengalihkan pandangannya dari bunga-bunga tersebut.

“Ya, persis seperti Anda,” balas Aaron lagi, yang sontak membuat Calista menatap Aaron.

“Akhirnya Anda melihat kemari. Kenapa menatap saya dengan tatapan bingung? Saya berkata jujur, Anda itu sangat cantik bahkan tidak bisa dibandingkan dengan bunga-bunga itu.”

Calista tersenyum, “Berhenti bercanda, saya tahu Anda begini karna rasa iba bukan? Setelah melihat apa yang terjadi di perjamuan kemarin.”

Aaron menggeleng, “Untuk apa saya merasa iba pada wanita yang bisa berdiri di kakinya sendiri tanpa rasa takut seperti Anda?”

Ekspresi wajah Calista tetap tak berubah, ia masih menatap datar sosok yang kini berdiri di hadapannya.

“Jadi apa yang sebenarnya ingin Anda bicarakan dengan saya, Kaisar Axios?”

“Ya, setelah sampai di sini, saya lupa ingin mengatakan apa pada Anda, tapi saya harap Anda masih mau menemani saya di sini.”

“Baiklah, saya akan tetap menemani Anda berjalan-jalan di sekitar Taman.”

Saat pandangan Calista kembali teralih pada bunga-bunga tersebut, Aaron kembali mengajaknya berbicara.

“Anda tahu permaisuri Calista, saat pertama kali melihat Anda di kekaisaran, saya begitu takjub akan sosok Anda. Seorang permaisuri yang begitu patuh pada peraturan.”

“Saya pikir Anda beruntung bisa menempati posisi wanita paling tinggi di Lezarde. Tapi setelah melihat Anda sekarang, Leonardo lah yang beruntung mendapatkan Anda.”

“Sungguh saat melihat Anda kemarin, saya takjub akan perubahan yang terjadi pada permaisuri Calista. Kecantikan Anda sangat terpancar, setiap langkah terlihat elegan dan berwibawa, sangat menggambarkan siapa sosok permaisuri itu.”

“Wah, wah siapa ini, Calista dan Aaron juga ada di sini.”

Sontak keduanya menoleh ke arah sumber suara. Yang ternyata adalah Selene.

Wanita itu tersenyum ke arah Calista dan Aaron, “Melihat kalian berdua begini, entah kenapa kalian sangat cocok.”

“Oh, iya apa yang kalian lakukan di sini?”

“Permaisuri Calista hanya menemani saya berjalan-jalan mengitari taman,” balas Aaron.

“Kenapa tak mengatakannya padaku saja Kaisar Aaron. Calista itu orang yang sibuk, saya bisa menemani Anda,” Jawab Selene yang langsung melingkarkan tangannya di lengan Aaron.

Raut wajah Aaron berubah tak senang melihat kelakuan Selene, tapi ia masih memaksakan senyum di wajahnya.

“Tidak perlu, Permaisuri sudah menemani saya,” balas Aaron lagi sembari melepaskan lengannya dari Selene.

“Selene jaga perilaku dan tingkahmu, jangan bersikap seolah kau tidak diajari tata krama di kerajaan ini.”

“Maafkan aku Cal, maksudku maafkan saya permaisuri, saya terlalu senang akan berita ini jadi tidak memperhatikan lagi hal dasar itu.”

“Selene,” Leonardo memanggil sembari datang menghampirinya.

Wajah wanita itu semakin senang dan segera memeluk Leonardo.

“Kenapa kau memintaku datang kemari, berita apa yang ingin kau sampaikan sebenarnya?”

Selene melepaskan pelukannya, “Rencananya aku hanya ingin mengatakan ini pada Kaisar, tapi ternyata bertemu dengan permaisuri dan kaisar Aaron. Jadi aku akan memberi kabar bahagia ini pada kalian juga.”

Selene tersenyum malu-malu, “Yang Mulia aku tengah mengandung anakmu.”

Terpopuler

Comments

Elok Pratiwi

Elok Pratiwi

covok nya cerita ini tidak berlatar belakang kerajaan ... kalimat kalimat nya tidak mencerminkan ttg kerajaan hanya kalimat orang orang orang biasa kalimat seorang pelakor yg berbicara pada kekasih nya yg sdh beristri bukan seorang selir yg berbicara pada raja ...

2024-04-20

0

Dhewichan

Dhewichan

tuh kan mirip banget ma cerita THR SECOND MARRIAGE hanya beda nama nama dan ada anaknya doang. dan jalan ceritanya pun juga sama si selir ngandung anak

2024-04-15

0

Ibelmizzel

Ibelmizzel

najis selir dan kaisar cocok.

2024-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Salahkah Aku Mencintaimu?
2 Bab 2 - Duke Kedrick
3 Bab 3 - Kilas Balik
4 Bab 4 - Pesta Perjamuan
5 Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu
6 Bab 6 - Pertengkaran
7 Bab 7 - Bertemu Kaisar
8 Bab 8 - Sahabat Leonardo
9 Bab 9 - Kemarahan Calista
10 Bab 10 - Kemarahan Calista 2
11 Bab 11 - Membuat Pai
12 Bab 12 - Hanya pernikahan politik
13 Bab 13 - Surat Perceraian
14 Bab 14 - Belajar Memanah
15 Bab 15 - Festival
16 Bab 16 - Daerah Lizel
17 Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?
18 Bab 18 - Kebencian Leonardo
19 Bab 19 - Masa Lalu Calista
20 Bab 20 - Membunuh permaisuri
21 Bab 21 - Luka tusuk
22 Bab 22 - Hanya Mahkota
23 Bab 23 - Dia akan pergi
24 Bab 24 - Sakit
25 Bab 25 - Mengambil Alih
26 Bab 25 - Mengambil Alih
27 Bab 26 - Cemburu
28 Bab 27 - Mengambil Alih 2
29 Bab 28 - Freya
30 Bab 29 - Kabar Kedatangannya
31 Bab 30 - Kapan kau sadar?
32 Bab 31 - Bisakah Memulai Kembali?
33 Bab 32 - Perburuan
34 Bab 33 - Pergi
35 Bab 34 - Surat Perceraian 2
36 Bab 35 - Kabar Kematian
37 Bab 36 - Kabar kematian 2
38 Bab 37 - Kesedihan Leonardo
39 Bab 38 - Aaron dan Freya
40 Bab 39 - Kembalinya Sang Permaisuri
41 40 - Mengikuti Jejak
42 Bab 41 - Kehidupan Rodelis
43 Bab 42 - Tolong Selamatkan Permaisuri
44 Bab 43 - Masa Lalu Selene
45 Bab 44 - Mulai Bangkit
46 Bab 45 - Tahun berlalu
47 Bab 46 - Apa kau menyesal?
48 Bab 47 - Ayah Mertua
49 Bab 48 - Trodeim
50 Bab 49 - Kau Masih Hidup
51 Bab 50 - Benar Yang Dikatakan Kaisar
52 Bab 51 - Pengakuan Selene
53 Bab 52 - Maaf Permaisuri
54 Bab 53 - Penyesalan Leonardo
55 Bab 54 - Kenapa Memalsukan Kematian
56 Bab 55 - Ingin pulang (Freya dan Aaron)
57 Bab 56 - Trishan Menentang
58 Bab 57 - Pergi Ke Rodelis (Freya & Aaron)
59 Bab 58 - Bertemu Calista
60 Bab 59 - Tamparan Calista
61 Bab 60 - Maaf Freya
62 Bab 61 - Dia tetap Ayahku
63 Bab 62 - Kau tak Pantas (Freya & Aaron)
64 Bab 63 - Jangan lupakan dirimu
65 Bab 64 - Kondisi semakin buruk
66 Bab 65 - Permaisuri Masih Hidup
67 Bab 66 - Rencana Trishan dan Selene
68 Bab 67 - Kehamilan (Aaron & Freya)
69 Bab 68 - Cerita Lama Terulang Kembali
70 Bab 69 - Pembicaraan Leonardo dan Freya
71 Bab 70 - Aku akan pergi
72 Bab 71 - Menemui Kepala Desa
73 Bab 72 - Maafkan Aku Calista
74 Bab 73 - Bimbang Memaafkan
75 Bab 74 - Pelarian Freya
76 Bab 75 - Desa Tibelia
77 Bab 76 - Pembicaraan Leonardo dan Aaron
78 Bab 77 - Bayi ini lebih penting
79 Bab 78 - Kau Akan Baik-Baik Saja
80 Bab 79 - Akan membalas dendam
81 Bab 80 - Maaf Freya 2
82 Bab 81 - Kematian Kedrick
83 Bab 82 - Pemakaman Kedrick
84 Bab 83 - Perjalanan menuju Axios
85 Bab 84 - Anastasia
86 Bab 85 - Rencana Perceraian
87 Bab 86 - Serangan Elena
88 Bab 87 - Ratu (Tamat)
89 Bab 88 - Extra Bab
90 Novel Baru Kleo
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 - Salahkah Aku Mencintaimu?
2
Bab 2 - Duke Kedrick
3
Bab 3 - Kilas Balik
4
Bab 4 - Pesta Perjamuan
5
Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu
6
Bab 6 - Pertengkaran
7
Bab 7 - Bertemu Kaisar
8
Bab 8 - Sahabat Leonardo
9
Bab 9 - Kemarahan Calista
10
Bab 10 - Kemarahan Calista 2
11
Bab 11 - Membuat Pai
12
Bab 12 - Hanya pernikahan politik
13
Bab 13 - Surat Perceraian
14
Bab 14 - Belajar Memanah
15
Bab 15 - Festival
16
Bab 16 - Daerah Lizel
17
Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?
18
Bab 18 - Kebencian Leonardo
19
Bab 19 - Masa Lalu Calista
20
Bab 20 - Membunuh permaisuri
21
Bab 21 - Luka tusuk
22
Bab 22 - Hanya Mahkota
23
Bab 23 - Dia akan pergi
24
Bab 24 - Sakit
25
Bab 25 - Mengambil Alih
26
Bab 25 - Mengambil Alih
27
Bab 26 - Cemburu
28
Bab 27 - Mengambil Alih 2
29
Bab 28 - Freya
30
Bab 29 - Kabar Kedatangannya
31
Bab 30 - Kapan kau sadar?
32
Bab 31 - Bisakah Memulai Kembali?
33
Bab 32 - Perburuan
34
Bab 33 - Pergi
35
Bab 34 - Surat Perceraian 2
36
Bab 35 - Kabar Kematian
37
Bab 36 - Kabar kematian 2
38
Bab 37 - Kesedihan Leonardo
39
Bab 38 - Aaron dan Freya
40
Bab 39 - Kembalinya Sang Permaisuri
41
40 - Mengikuti Jejak
42
Bab 41 - Kehidupan Rodelis
43
Bab 42 - Tolong Selamatkan Permaisuri
44
Bab 43 - Masa Lalu Selene
45
Bab 44 - Mulai Bangkit
46
Bab 45 - Tahun berlalu
47
Bab 46 - Apa kau menyesal?
48
Bab 47 - Ayah Mertua
49
Bab 48 - Trodeim
50
Bab 49 - Kau Masih Hidup
51
Bab 50 - Benar Yang Dikatakan Kaisar
52
Bab 51 - Pengakuan Selene
53
Bab 52 - Maaf Permaisuri
54
Bab 53 - Penyesalan Leonardo
55
Bab 54 - Kenapa Memalsukan Kematian
56
Bab 55 - Ingin pulang (Freya dan Aaron)
57
Bab 56 - Trishan Menentang
58
Bab 57 - Pergi Ke Rodelis (Freya & Aaron)
59
Bab 58 - Bertemu Calista
60
Bab 59 - Tamparan Calista
61
Bab 60 - Maaf Freya
62
Bab 61 - Dia tetap Ayahku
63
Bab 62 - Kau tak Pantas (Freya & Aaron)
64
Bab 63 - Jangan lupakan dirimu
65
Bab 64 - Kondisi semakin buruk
66
Bab 65 - Permaisuri Masih Hidup
67
Bab 66 - Rencana Trishan dan Selene
68
Bab 67 - Kehamilan (Aaron & Freya)
69
Bab 68 - Cerita Lama Terulang Kembali
70
Bab 69 - Pembicaraan Leonardo dan Freya
71
Bab 70 - Aku akan pergi
72
Bab 71 - Menemui Kepala Desa
73
Bab 72 - Maafkan Aku Calista
74
Bab 73 - Bimbang Memaafkan
75
Bab 74 - Pelarian Freya
76
Bab 75 - Desa Tibelia
77
Bab 76 - Pembicaraan Leonardo dan Aaron
78
Bab 77 - Bayi ini lebih penting
79
Bab 78 - Kau Akan Baik-Baik Saja
80
Bab 79 - Akan membalas dendam
81
Bab 80 - Maaf Freya 2
82
Bab 81 - Kematian Kedrick
83
Bab 82 - Pemakaman Kedrick
84
Bab 83 - Perjalanan menuju Axios
85
Bab 84 - Anastasia
86
Bab 85 - Rencana Perceraian
87
Bab 86 - Serangan Elena
88
Bab 87 - Ratu (Tamat)
89
Bab 88 - Extra Bab
90
Novel Baru Kleo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!