Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu

Tarian pertama di mulai, musik mulai mengalun menemani tarian Selene dan Leonardo, suasana perjamuan itu begitu hening, tak ada hiruk-pikuk dari para bangsawan. Hanya suara musik dan decit sepatu kaisar yang terdengar.

Sedang dari singgasananya, Calista menatap malas pada sepasang kekasih itu. Beberapa kali Calista menghela nafas, ingin perjamuan itu cepat berakhir.

‘Kenapa? Kenapa Calista bersikap biasa? Itu bukan dirinya yang kukenali!’ Leonardo.

‘Apakah ini cara barunya untuk memikatku?’ Leonardo.

‘Aku mengakui caramu itu hampir berhasil, Calista. Tapi aku tak akan tertarik padamu!’ Leonardo.

Ada senyum puas di wajah Leonardo, sejak tadi ia tak fokus akan tariannya, matanya selalu tertuju pada Calista.

Ketika tarian selesai, orang-orang mulai menikmati pesta, tapi mereka tak lupa akan kehadiran Calista, tak sedikit yang ingin melihat bagaimana sikap Calista menyikapi Selene di perjamuan kali ini.

Bagaimana tidak, sosok selir itu begitu berani menunjukkan kekuasaannya melebihi permaisuri, mengambil semua tempat yang harusnya dilakukan oleh permaisuri.

Calista beranjak dari singgasananya, membuat semua mata kembali tertuju padanya, apa yang akan dilakukan permaisuri kali ini? itulah pikir para bangsawan.

Calista menuruni anak tangga satu persatu, langkahnya begitu anggun dan berwibawa. Ia melewati Selene dan Leonardo begitu saja dan berhenti tepat di tengah perjamuan, tampak seulas senyum muncul di wajahnya, membuat semua yang menatapnya begitu terkesima.

Ya, Calista tersenyum pada Theodore yang baru saja datang, di mana semua orang tak memperhatikan kedatangannya.

“Theodore, bagaimana kabarmu hari ini, sayang?”

“Ibu, aku baik-baik saja, semua pelajaranku pun juga baik,” jawab Theodore bingung yang melihat semua orang menatap ibunya di tengah kebisingan.

“Ibu, apa ibu baik-baik saja, tidak ada yang terjadi kan?” tanya Theodore.

“Tidak ada, Theo. Lihat, ibu baik-baik saja,” Jawab Calista sambil berputar.

“Ya, Bu, Theo percaya.”

“Jika Theo percaya ibu, bisakah Theo ikut bersama ibu? Ibu ingin sekali mendengar cerita dari putra ibu.”

“Tentu, Bu. Aku kemari pun untuk bertemu ibu.”

Mendengar jawaban putranya, senyum Calista pun semakin merekah, ia menggenggam erat lengan Theodore dan mengumumkan pengunduran dirinya dari pesta.

“Para tamu yang datang kemari, kuucapkan terima kasih telah datang ke acara perjamuan yang di siapkan ini. Aku meminta maaf karna tidak bisa lebih lama berada di pesta. Seperti yang kalian tahu, aku baru saja sembuh dari sakitku. Jadi, aku berharap para Tuan dan Nyonya bisa menikmati pesta perjamuan yang diadakan ini!”

Para bangsawan pun menunduk hormat, tanda mengerti akan apa yang dibicarakan Calista.

Calista dan Theodore pun pergi, keduanya berjalan menuju taman istana, sepanjang perjalanan permaisuri tak sekalipun melepaskan lengannya dari genggaman Theodore.

“Theo, Ibu ingin tahu, apa Theo menyayangi ibu?”

“Kenapa ibu berbicara seperti itu? Tentu saja itu sudah pasti, bu jawab Theo.

“Bahkan setelah semua yang terjadi?”

“Apa maksud ibu?”

“Kau pasti tahu apa yang selama ini terjadi kan Theo. Ibu adalah ibu yang buruk, yang bahkan menjaga jarak dengan putranya sendiri hanya karna peraturan dan rasa iri.”

Seketika Theodore berhenti, yang membuat langkah sang ibu juga ikut terhenti. Theodore mengubah posisi ke hadapan Calista.

“Ibu, aku selalu menyayangimu. Aku tahu semuanya, semua yang kau lakukan itu. Ibu selalu berusaha untuk menjadi permaisuri sempurna yang mengikuti semua peraturan. Tapi walaupun ibu membesarkanku seperti aturan istana, kau selalu menunjukkan kasih sayangmu, Bu,” jelas Theodore.

“Ibu tahu? Di saat ayah hanya menyuruhku untuk belajar, bahkan di setiap pertemuan hanya kata belajar dan kaisar masa depan yang terdengar. Tapi ketika aku menemuimu, ibu selalu menanyakan keadaanku, bagaimana hariku, kondisiku, walaupun dengan suara keras dan jarak yang ibu berikan, ibu tetap menujukan rasa sayang, Ibu,” ucap Theodore sambil menghapus air mata Calista yang tanpa ia sadari keluar.

Calista memeluk Theodore, “Berjanjilah pada ibu, kau tak akan meninggalkan ibu Theodore.”

“Aku berjanji, Bu. Aku akan selalu bersamamu, dan aku tak akan meninggalkanmu, Bu.”

...****************...

Calista menatap berkas yang menumpuk di atas meja, ini adalah hari pertamanya mengambil tugas kerajaannya kembali, setelah pesta perjamuan yang diadakan beberapa hari lalu.

Ia mulai mengambil satu persatu berkas, membacanya dengan teliti dan menulis kembali hal penting di dalamnya. Sebagai permaisuri, ia harus mengatur anggaran yang dibutuhkan istana.

Mengurus semua itu, membuat kepalanya berdenyut. Calista memutuskan beristirahat sambil menyeruput tehnya.

“Selamat siang, Yang Mulia. Saya membawa teh dan camilan tambahan untuk Anda,” ucap Daisy.

“Ya, Daisy. Letakkan saja di meja, aku akan mengambilnya nanti,” balas Calista.

Calista mulai menatap pemandangan yang terlihat dari jendala, melihat bunga bermekaran indah membuatnya begitu tenang. Senyumnya merekah, ketika ia juga melihat Theodore di sana.

“Putraku, dia berlatih pedang rupanya,”

‘Theo, kenapa aku menjadi sosok ibu yang sangat buruk untukmu? Ibu selalu menghindar dan menjaga jarak darimu, tapi kau selalu membalas ibu dengan kasih sayangmu.’ Calista.

‘Ibu tak ingin kehilanganmu lagi Theo, ibu tak akan terikat dengan peraturan itu lagi. Peraturan yang membuat ibu terpisah darimu, jarak yang tercipta antara kita, semuanya tak akan ada lagi, Sayang’ Calista.

Calista berdiri dari kursinya, ia membereskan berkas dan surat undangan yang datang, merapikan rambutnya yang keluar dari ikatan, dan pergi menemui putranya.

“Yang Mulia, tolong gunakan mahkota Anda dulu. Anda tak bisa pergi tanpa mahkota seperti itu!” teriak Elisha yang melihat Calista pergi dari ruangannya.

Sontak teriakan Elisha membuat Calista berhenti, ia membalikkan badan dan tersenyum pada pembantunya itu. Elisha segera datang menghampirinya, memasangkan mahkota indah tersebut ke kepala Calista.

“Nah, ini baru yang mulia,” puji Elisha.

“Elisha, bagaimana penampilanku ini, apakah sudah cocok untuk menemui putraku?” tanya Calista.

Elisha melihat Calista dari ujung rambut sampai kaki, “Sebenarnya tidak ada yang berubah, Yang Mulia, walau Anda hanya mengenakan pakaian sederhana tanpa perhiasan, kecantikan Anda tetap sama,” ucap Elisha.

“Terima kasih untuk pendapatmu Elisha,” balas Calista yang kembali berjalan pergi menemui putranya.

Di Lorong menuju taman, Calista tanpa sengaja berpapasan dengan Kaisar. Tentu saja Calista menunduk hormat, tapi wajah yang tadinya riang kini terlihat gelap.

“Salam, Yang Mulia. Saya memberi hormat pada Anda!” ucap Calista.

Kaisar mengangguk, ia menatap Calista. “Aku melihat perubahan darimu, apa yang terjadi? Sehingga kau berpenampilan layaknya seorang pelayan.”

“Tidak ada yang terjadi. Terkadang seseorang baru menyadari hal yang disukainya setelah sekian lama, dan hal itu juga terjadi pada saya,” ucap Calista sambil melanjutkan kembali langkahnya.

“Aku belum selesai berbicara padamu, Permaisuri, dan kau sudah ingin pergi?”

Langkah Calista seketika terhenti, ia mendengus kesal, dan kembali memutar tubuhnya menghadap Kaisar.

“Apa yang ingin Anda bicarakan pada saya?”

“Kenapa kali ini kau tak memenuhi peraturan istana Calista? Sikap dan penampilanmu itu tak mencerminkan sosok seorang permaisuri!” tegas Leonardo.

“Selama bertahun-tahun saya selalu mengikutiku peraturan istana tanpa sedikit pun melanggarnya. Tapi entah kenapa, kini saya merasa bahwa peraturan kuno itu hanya merugikan, dan lagi saya seorang permaisuri, saya berhak mengubah peraturan istana,” balas Calista.

“Dan apa urusannya penampilan saya dengan Anda? Bukankah Anda telah menegaskan bahwa kita hanya perlu melakukan tugas masing-masing, tanpa mengganggu satu sama lain!”

Kaisar terdiam, dan Calista pun memberi salam kepergiannya.

“Semoga hari Anda menyenangkan yang mulia, saya harus pergi,” ucap Calista lagi dengan tatapan dinginnya.

Sesampainya di taman, Calista begitu senang melihat putranya mengayun-ngayunkan pedang. Ia duduk di tepi lorong sambil melihat putranya.

“Ibu?” Theodore menghentikan aktivitasnya, ia datang menghampiri Calista.

“Ibu, kapan ibu ada di sini? Kenapa ibu tak katakan padaku jika datang kemari?”

“Ibu tidak mau mengganggu Theo, dan ibu kemari ingin melihat Theo berlatih,” jawab sang Ibu.

Terpopuler

Comments

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

cerai aja sih permaisuri, lepaskan semua beban itu ke kerajaan.
biar tenang hidup mereka berdua.

2024-11-28

2

Leng Loy

Leng Loy

Sekarang Permaisuri udah beda dan berubah,ga seperti dulu lagi Kaisar

2024-07-26

0

fitriani

fitriani

mampussss dibalikin kan omongan lu leon... jgn pikir calista yg skr sama kyk calista yg dulu y.... calista yg skr adalah seorang yg pemberani bkn calista yg bucin akut kyk dulu lagi...

2024-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Salahkah Aku Mencintaimu?
2 Bab 2 - Duke Kedrick
3 Bab 3 - Kilas Balik
4 Bab 4 - Pesta Perjamuan
5 Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu
6 Bab 6 - Pertengkaran
7 Bab 7 - Bertemu Kaisar
8 Bab 8 - Sahabat Leonardo
9 Bab 9 - Kemarahan Calista
10 Bab 10 - Kemarahan Calista 2
11 Bab 11 - Membuat Pai
12 Bab 12 - Hanya pernikahan politik
13 Bab 13 - Surat Perceraian
14 Bab 14 - Belajar Memanah
15 Bab 15 - Festival
16 Bab 16 - Daerah Lizel
17 Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?
18 Bab 18 - Kebencian Leonardo
19 Bab 19 - Masa Lalu Calista
20 Bab 20 - Membunuh permaisuri
21 Bab 21 - Luka tusuk
22 Bab 22 - Hanya Mahkota
23 Bab 23 - Dia akan pergi
24 Bab 24 - Sakit
25 Bab 25 - Mengambil Alih
26 Bab 25 - Mengambil Alih
27 Bab 26 - Cemburu
28 Bab 27 - Mengambil Alih 2
29 Bab 28 - Freya
30 Bab 29 - Kabar Kedatangannya
31 Bab 30 - Kapan kau sadar?
32 Bab 31 - Bisakah Memulai Kembali?
33 Bab 32 - Perburuan
34 Bab 33 - Pergi
35 Bab 34 - Surat Perceraian 2
36 Bab 35 - Kabar Kematian
37 Bab 36 - Kabar kematian 2
38 Bab 37 - Kesedihan Leonardo
39 Bab 38 - Aaron dan Freya
40 Bab 39 - Kembalinya Sang Permaisuri
41 40 - Mengikuti Jejak
42 Bab 41 - Kehidupan Rodelis
43 Bab 42 - Tolong Selamatkan Permaisuri
44 Bab 43 - Masa Lalu Selene
45 Bab 44 - Mulai Bangkit
46 Bab 45 - Tahun berlalu
47 Bab 46 - Apa kau menyesal?
48 Bab 47 - Ayah Mertua
49 Bab 48 - Trodeim
50 Bab 49 - Kau Masih Hidup
51 Bab 50 - Benar Yang Dikatakan Kaisar
52 Bab 51 - Pengakuan Selene
53 Bab 52 - Maaf Permaisuri
54 Bab 53 - Penyesalan Leonardo
55 Bab 54 - Kenapa Memalsukan Kematian
56 Bab 55 - Ingin pulang (Freya dan Aaron)
57 Bab 56 - Trishan Menentang
58 Bab 57 - Pergi Ke Rodelis (Freya & Aaron)
59 Bab 58 - Bertemu Calista
60 Bab 59 - Tamparan Calista
61 Bab 60 - Maaf Freya
62 Bab 61 - Dia tetap Ayahku
63 Bab 62 - Kau tak Pantas (Freya & Aaron)
64 Bab 63 - Jangan lupakan dirimu
65 Bab 64 - Kondisi semakin buruk
66 Bab 65 - Permaisuri Masih Hidup
67 Bab 66 - Rencana Trishan dan Selene
68 Bab 67 - Kehamilan (Aaron & Freya)
69 Bab 68 - Cerita Lama Terulang Kembali
70 Bab 69 - Pembicaraan Leonardo dan Freya
71 Bab 70 - Aku akan pergi
72 Bab 71 - Menemui Kepala Desa
73 Bab 72 - Maafkan Aku Calista
74 Bab 73 - Bimbang Memaafkan
75 Bab 74 - Pelarian Freya
76 Bab 75 - Desa Tibelia
77 Bab 76 - Pembicaraan Leonardo dan Aaron
78 Bab 77 - Bayi ini lebih penting
79 Bab 78 - Kau Akan Baik-Baik Saja
80 Bab 79 - Akan membalas dendam
81 Bab 80 - Maaf Freya 2
82 Bab 81 - Kematian Kedrick
83 Bab 82 - Pemakaman Kedrick
84 Bab 83 - Perjalanan menuju Axios
85 Bab 84 - Anastasia
86 Bab 85 - Rencana Perceraian
87 Bab 86 - Serangan Elena
88 Bab 87 - Ratu (Tamat)
89 Bab 88 - Extra Bab
90 Novel Baru Kleo
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 - Salahkah Aku Mencintaimu?
2
Bab 2 - Duke Kedrick
3
Bab 3 - Kilas Balik
4
Bab 4 - Pesta Perjamuan
5
Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu
6
Bab 6 - Pertengkaran
7
Bab 7 - Bertemu Kaisar
8
Bab 8 - Sahabat Leonardo
9
Bab 9 - Kemarahan Calista
10
Bab 10 - Kemarahan Calista 2
11
Bab 11 - Membuat Pai
12
Bab 12 - Hanya pernikahan politik
13
Bab 13 - Surat Perceraian
14
Bab 14 - Belajar Memanah
15
Bab 15 - Festival
16
Bab 16 - Daerah Lizel
17
Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?
18
Bab 18 - Kebencian Leonardo
19
Bab 19 - Masa Lalu Calista
20
Bab 20 - Membunuh permaisuri
21
Bab 21 - Luka tusuk
22
Bab 22 - Hanya Mahkota
23
Bab 23 - Dia akan pergi
24
Bab 24 - Sakit
25
Bab 25 - Mengambil Alih
26
Bab 25 - Mengambil Alih
27
Bab 26 - Cemburu
28
Bab 27 - Mengambil Alih 2
29
Bab 28 - Freya
30
Bab 29 - Kabar Kedatangannya
31
Bab 30 - Kapan kau sadar?
32
Bab 31 - Bisakah Memulai Kembali?
33
Bab 32 - Perburuan
34
Bab 33 - Pergi
35
Bab 34 - Surat Perceraian 2
36
Bab 35 - Kabar Kematian
37
Bab 36 - Kabar kematian 2
38
Bab 37 - Kesedihan Leonardo
39
Bab 38 - Aaron dan Freya
40
Bab 39 - Kembalinya Sang Permaisuri
41
40 - Mengikuti Jejak
42
Bab 41 - Kehidupan Rodelis
43
Bab 42 - Tolong Selamatkan Permaisuri
44
Bab 43 - Masa Lalu Selene
45
Bab 44 - Mulai Bangkit
46
Bab 45 - Tahun berlalu
47
Bab 46 - Apa kau menyesal?
48
Bab 47 - Ayah Mertua
49
Bab 48 - Trodeim
50
Bab 49 - Kau Masih Hidup
51
Bab 50 - Benar Yang Dikatakan Kaisar
52
Bab 51 - Pengakuan Selene
53
Bab 52 - Maaf Permaisuri
54
Bab 53 - Penyesalan Leonardo
55
Bab 54 - Kenapa Memalsukan Kematian
56
Bab 55 - Ingin pulang (Freya dan Aaron)
57
Bab 56 - Trishan Menentang
58
Bab 57 - Pergi Ke Rodelis (Freya & Aaron)
59
Bab 58 - Bertemu Calista
60
Bab 59 - Tamparan Calista
61
Bab 60 - Maaf Freya
62
Bab 61 - Dia tetap Ayahku
63
Bab 62 - Kau tak Pantas (Freya & Aaron)
64
Bab 63 - Jangan lupakan dirimu
65
Bab 64 - Kondisi semakin buruk
66
Bab 65 - Permaisuri Masih Hidup
67
Bab 66 - Rencana Trishan dan Selene
68
Bab 67 - Kehamilan (Aaron & Freya)
69
Bab 68 - Cerita Lama Terulang Kembali
70
Bab 69 - Pembicaraan Leonardo dan Freya
71
Bab 70 - Aku akan pergi
72
Bab 71 - Menemui Kepala Desa
73
Bab 72 - Maafkan Aku Calista
74
Bab 73 - Bimbang Memaafkan
75
Bab 74 - Pelarian Freya
76
Bab 75 - Desa Tibelia
77
Bab 76 - Pembicaraan Leonardo dan Aaron
78
Bab 77 - Bayi ini lebih penting
79
Bab 78 - Kau Akan Baik-Baik Saja
80
Bab 79 - Akan membalas dendam
81
Bab 80 - Maaf Freya 2
82
Bab 81 - Kematian Kedrick
83
Bab 82 - Pemakaman Kedrick
84
Bab 83 - Perjalanan menuju Axios
85
Bab 84 - Anastasia
86
Bab 85 - Rencana Perceraian
87
Bab 86 - Serangan Elena
88
Bab 87 - Ratu (Tamat)
89
Bab 88 - Extra Bab
90
Novel Baru Kleo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!