Bab 9 - Kemarahan Calista

Aaron tersenyum ke arah Calista dan Leonardo, sungguh senyum dan ketampanannya itu membuat seluruh wanita di perjamuan terpana, termasuk Selene yang berada di dekat kaisar.

Meskipun begitu berbanding terbalik dengan Calista yang hanya menatap lurus tanpa reaksi sama sekali, wanita itu menunduk memberi hormat pada Aaron.

“Selamat datang di kekaisaran Lezarde, tuan Aaron,” sapa Calista.

“Aaron lama tak berjumpa, bagaimana perjalananmu tidak ada masalah kan?” tanya Leonardo.

Aaron menggeleng, “Tidak, semua baik-baik saja. Justru yang jadi masalah itu Lezarde, banyak sekali perubahan selama aku tidak kemari.”

Leonardo tertawa, “Ha, ha, kuharap kau kembali terbiasa dengan perubahan itu.”

“Mungkin,” balas Aaron sembari menatap Calista.

Ya, baik Aaron maupun Leonardo keduanya tak dapat dibandingkan, baik dari segi ketampanan maupun fisik, masing-masing mempunyai karisma tersendiri. Jika Leonardo terkenal kejam dan dingin dengan rambut hitam dan mata merahnya, maka Aaron terkenal akan kehangatan dan keramahannya.

“Ayo, Aaron masuklah, kami membuat pesta perjamuan ini untukmu,” ucap Leonardo.

“Ya, tuan ayo masuk, Anda pasti suka dengan hidangan yang dibuat,” ucap Selene menambahi.

Alis Pria itu mengernyit kala melihat Selene, sangat tergambar jelas dari wajahnya, ia tak tahu siapa wanita di samping kanan Leonardo.

Selene tersenyum, “Anda pasti bingung karna tak pernah melihat saya sebelumnya, perkenalan saya Selene, Tuan. Selir kesayangan kaisar di negeri ini,” ucapnya sembari menunduk memberi hormat.

Wanita itu bahkan dengan bangganya memperkenalkan diri, tidak terlihat sedikit pun rasa malu dalam dirinya.

Aaron diam tak membalas, malah pria itu terang-terangan mengacuhkannya dengan mengajak bicara Calista.

“Permaisuri bisakah Anda mengantarkan saya ke dalam?” tanya Aaron.

Tanpa pikir panjang Calista mengangguk pelan.

Aaron pun berjalan di samping Calista. Melihat pria itu mengacuhkannya, wajah Selene berubah kesal. Ia segera masuk menyusul Leonardo dan berjalan di sampingnya juga.

Entah kebetulan atau tidak anehnya warna pakaian yang Calista kenakan sama dengan pakaian milik Aaron, seolah keduanya menggunakan set pasangan, dan tentu saja hal itu mengundang perhatian orang-orang yang menghadiri perjamuan.

“Hei lihatlah itu, melihat Permaisuri berjalan berdampingan dengan Kaisar Aaron dan memakai pakaian seragam, sungguh membuat mereka seolah seperti pasangan suami istri,” bisik seorang Nyonya bangsawan.

“Bukankah itu aneh, seharusnya permaisuri berada di samping kaisar, bukan malah selir yang berada di sana.”

“Ya, untuk permaisuri wajar jika dia berjalan di samping tamu, karna itu permintaannya, tapi selir itu? Dia sungguh tak tahu malu,” cibir Nyonya bangsawan lainnya.

Hingga dimulailah pesta perjamuan, para bangsawan mulai duduk di kursi masing-masing, begitu pula dengan Leonardo dan Aaron. Saat Calista telah mengantarkan Aaron ke kursinya, Selene mulai bertingkah.

Wanita itu tak ingin duduk di kursi miliknya, ia malah duduk di samping kaisar yang sejatinya hanya Permaisuri yang bisa mendudukinya.

Gadis berambut emas itu menatap Calista dengan senyum licik. “Permaisuri aku ingin dekat Kaisar, jadi tidak papa kan aku duduk di sini?”

“Kau bisa duduk di tempatku jika mau.”

Di tengah ruangan perjamuan Calista terdiam sesaat, ia kemudian dengan tenang berjalan ke meja tempat Selene seharusnya duduk.

Semua orang menahan nafas, penasaran akan apa yang dilakukan sang permaisuri. Akankah ia mengalah seperti biasa dan duduk diam, mengingat Calista yang dulu selalu menjaga martabatnya sebagai seorang permaisuri.

Calista berhenti tepat di depan meja, ia menatap sesaat hidangan yang disajikan.

‘Praaang...!’

Calista melempar semua hidangan yang tersaji di atas meja Selene. Ia kemudian menatap orang-orang sekitarnya yang terkejut.

“Permaisuri benar-benar sudah gila ternyata,” bisik seseorang.

“Ya, sungguh di luar dugaan, padahal dulu, jika Selene merebut tempat yang harusnya ia tempati di depan umum, bukankah permaisuri hanya akan mengalah.”

“Pelayan, bersihkan semua ini, dan bawa meja dan kursi ini pergi!” perintah Calista pada pelayan yang ada di sana.

Dengan segera para pelayan mengikuti perintah Calista. Wanita itu kemudian menatap tajam Selene.

“Untuk hari ini dan seterusnya, kursi selir istana akan di tarik di setiap perjamuan selama lima bulan ke depan!”

Apa yang dikatakan Calista sama saja dengan artian jika Selene tidak boleh mengikuti perjamuan istana selama lima bulan ke depan.

“Calista—“

Calista langsung memotong perkataan Leonardo dengan tangannya, “Tidak yang mulia, Anda tidak bisa membelanya. Sudah cukup dia berbuat onar di istana ini.”

“Dia bisa masih baru di sini, tidak bisakah kau memakluminya.”

Calista tertawa hampa, membuat semua orang bergidik ngeri akan itu, baru kali ini mereka melihat permaisuri tertawa, karna biasanya wajah tegaslah yang selalu terpampang di wajah wanita itu.

“Dua tahun bukanlah waktu yang sebentar, tidak mungkin dia tidak mempelajari aturan dan etiket di istana ini. Saya tidak bisa terus mentoleransi kebodohannya.”

“Dan Anda harus tahu Yang mulia, yang bertanggung jawab atas selir adalah permaisuri. Saya berhak memberi hukuman atas perlakuan kurang ajarnya.”

“Juga saya peringatkan pada Anda, jangan ikut campur dengan cara saya menangani masalah. Sama seperti Anda perkataan saya tidak bisa diganggu gugat,” ucap Calista lagi sembari menatap tajam ke sekelilingnya.

Terpopuler

Comments

Dhewichan

Dhewichan

baru sadar ini ceritanya hampir mirip kek THE SECOND MARRIAGE tapi permaisurinya gk punya anak.

2024-04-15

2

Ari Peny

Ari Peny

kaisar kok gk ikuti peraturan tp menuntut permaisuri

2024-04-07

0

Neng Niehan

Neng Niehan

ohho siapa Permaisuri x, sudah jelas bukan

2023-05-28

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Salahkah Aku Mencintaimu?
2 Bab 2 - Duke Kedrick
3 Bab 3 - Kilas Balik
4 Bab 4 - Pesta Perjamuan
5 Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu
6 Bab 6 - Pertengkaran
7 Bab 7 - Bertemu Kaisar
8 Bab 8 - Sahabat Leonardo
9 Bab 9 - Kemarahan Calista
10 Bab 10 - Kemarahan Calista 2
11 Bab 11 - Membuat Pai
12 Bab 12 - Hanya pernikahan politik
13 Bab 13 - Surat Perceraian
14 Bab 14 - Belajar Memanah
15 Bab 15 - Festival
16 Bab 16 - Daerah Lizel
17 Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?
18 Bab 18 - Kebencian Leonardo
19 Bab 19 - Masa Lalu Calista
20 Bab 20 - Membunuh permaisuri
21 Bab 21 - Luka tusuk
22 Bab 22 - Hanya Mahkota
23 Bab 23 - Dia akan pergi
24 Bab 24 - Sakit
25 Bab 25 - Mengambil Alih
26 Bab 25 - Mengambil Alih
27 Bab 26 - Cemburu
28 Bab 27 - Mengambil Alih 2
29 Bab 28 - Freya
30 Bab 29 - Kabar Kedatangannya
31 Bab 30 - Kapan kau sadar?
32 Bab 31 - Bisakah Memulai Kembali?
33 Bab 32 - Perburuan
34 Bab 33 - Pergi
35 Bab 34 - Surat Perceraian 2
36 Bab 35 - Kabar Kematian
37 Bab 36 - Kabar kematian 2
38 Bab 37 - Kesedihan Leonardo
39 Bab 38 - Aaron dan Freya
40 Bab 39 - Kembalinya Sang Permaisuri
41 40 - Mengikuti Jejak
42 Bab 41 - Kehidupan Rodelis
43 Bab 42 - Tolong Selamatkan Permaisuri
44 Bab 43 - Masa Lalu Selene
45 Bab 44 - Mulai Bangkit
46 Bab 45 - Tahun berlalu
47 Bab 46 - Apa kau menyesal?
48 Bab 47 - Ayah Mertua
49 Bab 48 - Trodeim
50 Bab 49 - Kau Masih Hidup
51 Bab 50 - Benar Yang Dikatakan Kaisar
52 Bab 51 - Pengakuan Selene
53 Bab 52 - Maaf Permaisuri
54 Bab 53 - Penyesalan Leonardo
55 Bab 54 - Kenapa Memalsukan Kematian
56 Bab 55 - Ingin pulang (Freya dan Aaron)
57 Bab 56 - Trishan Menentang
58 Bab 57 - Pergi Ke Rodelis (Freya & Aaron)
59 Bab 58 - Bertemu Calista
60 Bab 59 - Tamparan Calista
61 Bab 60 - Maaf Freya
62 Bab 61 - Dia tetap Ayahku
63 Bab 62 - Kau tak Pantas (Freya & Aaron)
64 Bab 63 - Jangan lupakan dirimu
65 Bab 64 - Kondisi semakin buruk
66 Bab 65 - Permaisuri Masih Hidup
67 Bab 66 - Rencana Trishan dan Selene
68 Bab 67 - Kehamilan (Aaron & Freya)
69 Bab 68 - Cerita Lama Terulang Kembali
70 Bab 69 - Pembicaraan Leonardo dan Freya
71 Bab 70 - Aku akan pergi
72 Bab 71 - Menemui Kepala Desa
73 Bab 72 - Maafkan Aku Calista
74 Bab 73 - Bimbang Memaafkan
75 Bab 74 - Pelarian Freya
76 Bab 75 - Desa Tibelia
77 Bab 76 - Pembicaraan Leonardo dan Aaron
78 Bab 77 - Bayi ini lebih penting
79 Bab 78 - Kau Akan Baik-Baik Saja
80 Bab 79 - Akan membalas dendam
81 Bab 80 - Maaf Freya 2
82 Bab 81 - Kematian Kedrick
83 Bab 82 - Pemakaman Kedrick
84 Bab 83 - Perjalanan menuju Axios
85 Bab 84 - Anastasia
86 Bab 85 - Rencana Perceraian
87 Bab 86 - Serangan Elena
88 Bab 87 - Ratu (Tamat)
89 Bab 88 - Extra Bab
90 Novel Baru Kleo
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 - Salahkah Aku Mencintaimu?
2
Bab 2 - Duke Kedrick
3
Bab 3 - Kilas Balik
4
Bab 4 - Pesta Perjamuan
5
Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu
6
Bab 6 - Pertengkaran
7
Bab 7 - Bertemu Kaisar
8
Bab 8 - Sahabat Leonardo
9
Bab 9 - Kemarahan Calista
10
Bab 10 - Kemarahan Calista 2
11
Bab 11 - Membuat Pai
12
Bab 12 - Hanya pernikahan politik
13
Bab 13 - Surat Perceraian
14
Bab 14 - Belajar Memanah
15
Bab 15 - Festival
16
Bab 16 - Daerah Lizel
17
Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?
18
Bab 18 - Kebencian Leonardo
19
Bab 19 - Masa Lalu Calista
20
Bab 20 - Membunuh permaisuri
21
Bab 21 - Luka tusuk
22
Bab 22 - Hanya Mahkota
23
Bab 23 - Dia akan pergi
24
Bab 24 - Sakit
25
Bab 25 - Mengambil Alih
26
Bab 25 - Mengambil Alih
27
Bab 26 - Cemburu
28
Bab 27 - Mengambil Alih 2
29
Bab 28 - Freya
30
Bab 29 - Kabar Kedatangannya
31
Bab 30 - Kapan kau sadar?
32
Bab 31 - Bisakah Memulai Kembali?
33
Bab 32 - Perburuan
34
Bab 33 - Pergi
35
Bab 34 - Surat Perceraian 2
36
Bab 35 - Kabar Kematian
37
Bab 36 - Kabar kematian 2
38
Bab 37 - Kesedihan Leonardo
39
Bab 38 - Aaron dan Freya
40
Bab 39 - Kembalinya Sang Permaisuri
41
40 - Mengikuti Jejak
42
Bab 41 - Kehidupan Rodelis
43
Bab 42 - Tolong Selamatkan Permaisuri
44
Bab 43 - Masa Lalu Selene
45
Bab 44 - Mulai Bangkit
46
Bab 45 - Tahun berlalu
47
Bab 46 - Apa kau menyesal?
48
Bab 47 - Ayah Mertua
49
Bab 48 - Trodeim
50
Bab 49 - Kau Masih Hidup
51
Bab 50 - Benar Yang Dikatakan Kaisar
52
Bab 51 - Pengakuan Selene
53
Bab 52 - Maaf Permaisuri
54
Bab 53 - Penyesalan Leonardo
55
Bab 54 - Kenapa Memalsukan Kematian
56
Bab 55 - Ingin pulang (Freya dan Aaron)
57
Bab 56 - Trishan Menentang
58
Bab 57 - Pergi Ke Rodelis (Freya & Aaron)
59
Bab 58 - Bertemu Calista
60
Bab 59 - Tamparan Calista
61
Bab 60 - Maaf Freya
62
Bab 61 - Dia tetap Ayahku
63
Bab 62 - Kau tak Pantas (Freya & Aaron)
64
Bab 63 - Jangan lupakan dirimu
65
Bab 64 - Kondisi semakin buruk
66
Bab 65 - Permaisuri Masih Hidup
67
Bab 66 - Rencana Trishan dan Selene
68
Bab 67 - Kehamilan (Aaron & Freya)
69
Bab 68 - Cerita Lama Terulang Kembali
70
Bab 69 - Pembicaraan Leonardo dan Freya
71
Bab 70 - Aku akan pergi
72
Bab 71 - Menemui Kepala Desa
73
Bab 72 - Maafkan Aku Calista
74
Bab 73 - Bimbang Memaafkan
75
Bab 74 - Pelarian Freya
76
Bab 75 - Desa Tibelia
77
Bab 76 - Pembicaraan Leonardo dan Aaron
78
Bab 77 - Bayi ini lebih penting
79
Bab 78 - Kau Akan Baik-Baik Saja
80
Bab 79 - Akan membalas dendam
81
Bab 80 - Maaf Freya 2
82
Bab 81 - Kematian Kedrick
83
Bab 82 - Pemakaman Kedrick
84
Bab 83 - Perjalanan menuju Axios
85
Bab 84 - Anastasia
86
Bab 85 - Rencana Perceraian
87
Bab 86 - Serangan Elena
88
Bab 87 - Ratu (Tamat)
89
Bab 88 - Extra Bab
90
Novel Baru Kleo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!