Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?

“Sejak itu ibu berjanji pada orang tua Isabela dan orang-orang Lizel, untuk mengubah Lizel menjadi lebih baik, itu sebabnya ibu meminta banyak anggaran dari Ayahmu.”

“Dan sekarang orang-orang Lizel hidup bahagia tanpa kemiskinan itu lagi, kan?” sambung Theodore.

Calista mengangguk, “Ya, seperti yang Theo liat tentang Lizel, daerah itu sudah lebih baik dari sebelumnya.”

"Tapi, Bu. Karna itu banyak orang yang menyebar gosip jika ibu adalah orang yang sangat boros, dan hidup bermewah-mewah di bawah kemiskinan rakyatnya."

Calista kembali tersenyum, "Kan ibu sudah bilang, jangan pedulikan perkataan orang tehadap kita, jika kita mengikuti mereka itu tidak akan ada habisnya. Mereka hanya bisa menilai, tapi yang menjalaninya...?"

"Diri kita sendiri," balas Theodore menyambung perkataan sang ibu.

"Bagus, putra ibu memang pintar!" Puji Calista.

...****************...

Sesampainya di istana, Calista langsung mengantar Theodore ke istana pangeran barulah kemudian ia kembali ke istana putih. Calista tak menyadari jika dirinya di awasi oleh Leonardo.

Dari balkon, Leonardo mengawasi Calista yang berjalan pergi ke istana putih, entah mengapa hari ini ia begitu kesal, dan berharap Aaron segera pergi dari kerajaannya.

Baru kali ini Leonardo kesal dengan sahabatnya itu, bagaimana tidak, Aaron selalu saja mencari kesempatan untuk dekat dengan Calista.

Sejak kapan Aaron dekat dengan Calista, kenapa dia selalu ingin mendekati Calista? Leonardo.

Apa yang sebenarnya ia inginkan dari Calista. Leonardo.

Leonardo mengingat-ingat kembali bagaimana kunjungan Aaron di tahun-tahun sebelumnya ke Lezarde. Untuk beberapa saat ia memejamkan matanya, ingatan-ingatan masa lalu pun mulai bermunculan.

“Sejak dulu ia selalu mencoba dekat dengan Calista dan putraku. Rasanya tidak ada yang aneh dengan itu.”

“Apa mungkin karna aku merasa kesal, aku jadi berpikiran buruk tentangnya.”

“Sudahlah apa untungnya bagiku memikirkan wanita itu.”

Di sisi lain, Calista yang telah sampai di kamarnya tampak di sambut oleh Elisha.

“Selamat datang kembali Yang Mulia.”

“Elisha kau tidak pergi beristirahat? Bukankah jam kerja pelayan sudah berakhir sekarang.”

“Ya, Yang Mulia ada yang ingin saya sampaikan pada Anda.”

Mendengar hal tersebut Calista melirik ke kiri dan kanannya lalu dengan cepat menutup rapat pintu kamar. Wanita itu kemudian duduk di kursi meja riasnya.

“Sekarang katakan padaku ada apa Elisha?”

“Y-yang Mulia, Anda tahu pelayan yang waktu itu menjadi mata-mata Marquis Kheil, hari ini saat saya ingin menjual lagi gaun Anda, Yang Mulia, pelayan itu datang padaku,”

Calista yang tengah menyisir rambutnya, tiba-tiba berhenti dari aktivitas, ia menatap Elisha dari kaca.

“Dia datang ke kota Ini? Lalu apa yang ia katakan padamu?”

“Ya, Yang Mulia, dialah yang lebih dulu menghampiri saya, dan dia datang kemari untuk menjenguk adik-adiknya yang Mulia.”

“Lalu keadaannya apa dia baik-baik saja?” tanya Calista sembari menyisir rambutnya kembali.

“Ya, dia baik-baik saja, kedatangannya kemari pun untuk membawa adik-adiknya ikut serta bersamanya.”

“Apa dia sudah memikirkan tindakannya, hal itu akan membuat orang-orang tahu bahwa dia masih hidup sampai sekarang, kenapa dia melakukan hal nekat seperti itu?”

“Yang Mulia, saat Anda sakit, kedua orang tuanya meninggal dan tidak ada satu pun yang mau merawat adik-adiknya, jadi diam-diam dia kembali kemari.”

“Besok malam ia akan pergi dari sini, dan ia sangat berterima kasih pada Anda yang telah memberikannya kesempatan baru.”

Elisha mengeluarkan surat dari kantongnya dan memberikannya pada Calista.

“Dia meninggalkan surat ini untuk Anda.”

Calista menyambut surat tersebut dan langsung membukanya.

...Yang Mulia, saya menulis surat ini untuk mengucapkan rasa terima kasih yang begitu dalam untuk Anda. Berkat Anda saya bisa memulai kehidupan yang baru, saya berterima kasih telah menjamin keselamatan bagi keluarga saya....

... Maaf saya tidak menepati janji dan kembali lagi kemari, tapi besok saya akan pergi dari sini. Saya juga turut bahagia mendengar kesembuhan Anda, semoga kebahagiaan selalu memenuhi kehidupan Anda, Yang Mulia. ...

“Elisha besok malam bawa aku menemuinya,” perintah Calista sembari memasukkan kembali surat tersebut ke dalam amplop.

“Baik Yang Mulia,” yang tak bisa menyembunyikan senyumnya.

Yang Mulia, sebenarnya terbuat dari apa Anda, sampai-sampai begitu baiknya pada kami. Kau merusak nama baikmu sendiri, hanya demi pelayan yang terbukti menjadi mata-mata para bangsawan. Elisha

Bagi para bangsawan nyawa rakyat biasa seperti kami hannyalah mainan, jika tidak mau mengikuti mereka, maka akan di bunuh dengan mudah. Tapi kau tidak seperti itu, kau malah membantu mereka untuk pergi dari cengkeraman para bangsawan. Elisha.

Kau rela disebut sebagai permaisuri kejam, sampai orang-orang mengira para pelayan yang hilang itu semua karna kau lah yang membunuhnya. Tapi nyatanya kau membantu mereka pergi. Elisha.

Aku bersyukur bisa menjadi pelayanmu Yang Mulia, meski aku hannyalah rakyat biasa, tapi kau menunjukku sebagai pelayan pribadi yang hanya bisa diisi oleh para bangsawan. Elisha.

“Elisha kau tahu hari ini aku pergi ke Lizel,” ucap Calista membuka pembicaraan baru.

“Benarkah? Pasti orang-orang Lizel sangat senang.”

Calista menggeleng pelan dan berjalan menghampiri Elisha sembari membawa mahkota bunga buatan Gabriela.

“Bukan mereka yang senang, tapi aku.”

“Elisha sekarang Lizel sudah berbeda. Dan aku berhasil menepati janjiku pada mereka,”

Seulas senyum muncul di wajah Calista, “Lihatlah karangan bunga ini Elisha, Gabriela lah yang membuatkan ini untukku?”

“Anak itu sudah sembuh? Ah, pasti dia sangat senang bisa bermain lagi.”

Calista mengangguk, “Kau benar, rasanya aku tidak ingin bunga-bunga ini layu, sehingga ketika melihatnya aku bisa mengingat mereka.”

Elisha ikut tersenyum, “Tapi sayangnya itu tidak mungkin Yang Mulia.”

...****************

...

Keesokan harinya Calista melakukan rutinitas paginya seperti biasa, tapi bedanya kali ini wanita itu ikut berlatih menunggang kuda bersama putranya.

“Kau bisa menaikinya Theo?”

“Ya, Ibu sebenarnya ini bagian yang paling susah bagiku sekarang,” balas Theo sembari menatap kuda berwarna cokelat tersebut.

“Kalai begitu maukah Theo menaiki kuda yang sama dengan ibu?”

“Benarkah? Ya, aku mau!”

Calista segera menyuruh sang pelayan membawa kuda putih miliknya dan mengembalikan kuda berwarna cokelat milik Theo ke kandang. Ia terlebih dahulu menaikkan Theo, barulah selanjutnya Calista menaiki kuda tersebut.

“Ibu apa kuda ini memiliki nama?”

Calista yang menunggang kudanya dengan pelan mengangguk.

“Nama apa yang ibu berikan padanya?”

“Blanca.”

“Blanca, tolong jangan buat ibuku terluka, ya. Dia sangat menyayangimu juga,” ucap Theo.

Seolah mengerti, kuda tersebut meringkik. Membuat Theodore dan Calista tertawa bersamaan. Calista menunggangi kudanya mengelilingi taman dan barulah kemudian memasuki hutan.

“Theo persiapkan dirimu, kita akan melaju.” Calista langsung menarik tali kekang.

Kuda putih itu pun melaju memasuki areal hutan yang jalannya telah dibuat khusus. Karna belum siap Theo yang takut menutup matanya.

“Ibu aku takut,” keluh Theo.

“Theo jangan takut, cobalah buka matamu secara perlahan.”

Theodore mengikuti arahan sang ibu, ia membuka matanya secara perlahan. “Wow, ibu ini sangat menyenangkan!” teriak Theodore.

“Ha, ha, benarkan yang ibu bilang.”

Kedua ibu dan anak itu sangat menikmati waktunya, sampai-sampai Calista tak menyadari ikat rambutnya terlepas dan membuat rambut panjangnya terurai.

Di sisi lain, Leonardo yang sendiri tadi duduk di balkon kamarnya, selalu memandang ke arah Calista dan Theodore yang tak sengaja ia lihat dari kejauhan.

Ia menatap lekat sosok yang menunggangi kuda itu, meski dari kejauhan Leonardo dapat melihat wajah yang tampak sangat bahagia tersebut.

Apalagi melihat rambut terurainya yang beterbangan karna angin, membuat Leonardo mengingat masa lalunya dulu saat Calista secara resmi memulai acara debutnya.

Hari di mana ia tahu siapa Calista sesungguhnya dan hari di mana ia sangat membencinya.

Terpopuler

Comments

Leng Loy

Leng Loy

Sebenarnya ada apa ya kenapa kok Leonardo benci banget sama Calista

2024-07-26

0

fitriani

fitriani

owh ternyata semua itu hanya rumor... padahal semuanya calista lakuin bwt nyelamatin org2 bkn bwt nyingkirin org... ternyata setulus itu calista sampai gak mau kebaikannya diketahui org lain...

2024-07-11

1

Frando Wijaya

Frando Wijaya

ternyata begitu..... bangsawan anggap nyawa rakyat biasa anggap nyawa mainan eh.... berarti Dr awal bangsawan lahir ini terkutut donk...

2024-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Salahkah Aku Mencintaimu?
2 Bab 2 - Duke Kedrick
3 Bab 3 - Kilas Balik
4 Bab 4 - Pesta Perjamuan
5 Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu
6 Bab 6 - Pertengkaran
7 Bab 7 - Bertemu Kaisar
8 Bab 8 - Sahabat Leonardo
9 Bab 9 - Kemarahan Calista
10 Bab 10 - Kemarahan Calista 2
11 Bab 11 - Membuat Pai
12 Bab 12 - Hanya pernikahan politik
13 Bab 13 - Surat Perceraian
14 Bab 14 - Belajar Memanah
15 Bab 15 - Festival
16 Bab 16 - Daerah Lizel
17 Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?
18 Bab 18 - Kebencian Leonardo
19 Bab 19 - Masa Lalu Calista
20 Bab 20 - Membunuh permaisuri
21 Bab 21 - Luka tusuk
22 Bab 22 - Hanya Mahkota
23 Bab 23 - Dia akan pergi
24 Bab 24 - Sakit
25 Bab 25 - Mengambil Alih
26 Bab 25 - Mengambil Alih
27 Bab 26 - Cemburu
28 Bab 27 - Mengambil Alih 2
29 Bab 28 - Freya
30 Bab 29 - Kabar Kedatangannya
31 Bab 30 - Kapan kau sadar?
32 Bab 31 - Bisakah Memulai Kembali?
33 Bab 32 - Perburuan
34 Bab 33 - Pergi
35 Bab 34 - Surat Perceraian 2
36 Bab 35 - Kabar Kematian
37 Bab 36 - Kabar kematian 2
38 Bab 37 - Kesedihan Leonardo
39 Bab 38 - Aaron dan Freya
40 Bab 39 - Kembalinya Sang Permaisuri
41 40 - Mengikuti Jejak
42 Bab 41 - Kehidupan Rodelis
43 Bab 42 - Tolong Selamatkan Permaisuri
44 Bab 43 - Masa Lalu Selene
45 Bab 44 - Mulai Bangkit
46 Bab 45 - Tahun berlalu
47 Bab 46 - Apa kau menyesal?
48 Bab 47 - Ayah Mertua
49 Bab 48 - Trodeim
50 Bab 49 - Kau Masih Hidup
51 Bab 50 - Benar Yang Dikatakan Kaisar
52 Bab 51 - Pengakuan Selene
53 Bab 52 - Maaf Permaisuri
54 Bab 53 - Penyesalan Leonardo
55 Bab 54 - Kenapa Memalsukan Kematian
56 Bab 55 - Ingin pulang (Freya dan Aaron)
57 Bab 56 - Trishan Menentang
58 Bab 57 - Pergi Ke Rodelis (Freya & Aaron)
59 Bab 58 - Bertemu Calista
60 Bab 59 - Tamparan Calista
61 Bab 60 - Maaf Freya
62 Bab 61 - Dia tetap Ayahku
63 Bab 62 - Kau tak Pantas (Freya & Aaron)
64 Bab 63 - Jangan lupakan dirimu
65 Bab 64 - Kondisi semakin buruk
66 Bab 65 - Permaisuri Masih Hidup
67 Bab 66 - Rencana Trishan dan Selene
68 Bab 67 - Kehamilan (Aaron & Freya)
69 Bab 68 - Cerita Lama Terulang Kembali
70 Bab 69 - Pembicaraan Leonardo dan Freya
71 Bab 70 - Aku akan pergi
72 Bab 71 - Menemui Kepala Desa
73 Bab 72 - Maafkan Aku Calista
74 Bab 73 - Bimbang Memaafkan
75 Bab 74 - Pelarian Freya
76 Bab 75 - Desa Tibelia
77 Bab 76 - Pembicaraan Leonardo dan Aaron
78 Bab 77 - Bayi ini lebih penting
79 Bab 78 - Kau Akan Baik-Baik Saja
80 Bab 79 - Akan membalas dendam
81 Bab 80 - Maaf Freya 2
82 Bab 81 - Kematian Kedrick
83 Bab 82 - Pemakaman Kedrick
84 Bab 83 - Perjalanan menuju Axios
85 Bab 84 - Anastasia
86 Bab 85 - Rencana Perceraian
87 Bab 86 - Serangan Elena
88 Bab 87 - Ratu (Tamat)
89 Bab 88 - Extra Bab
90 Novel Baru Kleo
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 - Salahkah Aku Mencintaimu?
2
Bab 2 - Duke Kedrick
3
Bab 3 - Kilas Balik
4
Bab 4 - Pesta Perjamuan
5
Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu
6
Bab 6 - Pertengkaran
7
Bab 7 - Bertemu Kaisar
8
Bab 8 - Sahabat Leonardo
9
Bab 9 - Kemarahan Calista
10
Bab 10 - Kemarahan Calista 2
11
Bab 11 - Membuat Pai
12
Bab 12 - Hanya pernikahan politik
13
Bab 13 - Surat Perceraian
14
Bab 14 - Belajar Memanah
15
Bab 15 - Festival
16
Bab 16 - Daerah Lizel
17
Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?
18
Bab 18 - Kebencian Leonardo
19
Bab 19 - Masa Lalu Calista
20
Bab 20 - Membunuh permaisuri
21
Bab 21 - Luka tusuk
22
Bab 22 - Hanya Mahkota
23
Bab 23 - Dia akan pergi
24
Bab 24 - Sakit
25
Bab 25 - Mengambil Alih
26
Bab 25 - Mengambil Alih
27
Bab 26 - Cemburu
28
Bab 27 - Mengambil Alih 2
29
Bab 28 - Freya
30
Bab 29 - Kabar Kedatangannya
31
Bab 30 - Kapan kau sadar?
32
Bab 31 - Bisakah Memulai Kembali?
33
Bab 32 - Perburuan
34
Bab 33 - Pergi
35
Bab 34 - Surat Perceraian 2
36
Bab 35 - Kabar Kematian
37
Bab 36 - Kabar kematian 2
38
Bab 37 - Kesedihan Leonardo
39
Bab 38 - Aaron dan Freya
40
Bab 39 - Kembalinya Sang Permaisuri
41
40 - Mengikuti Jejak
42
Bab 41 - Kehidupan Rodelis
43
Bab 42 - Tolong Selamatkan Permaisuri
44
Bab 43 - Masa Lalu Selene
45
Bab 44 - Mulai Bangkit
46
Bab 45 - Tahun berlalu
47
Bab 46 - Apa kau menyesal?
48
Bab 47 - Ayah Mertua
49
Bab 48 - Trodeim
50
Bab 49 - Kau Masih Hidup
51
Bab 50 - Benar Yang Dikatakan Kaisar
52
Bab 51 - Pengakuan Selene
53
Bab 52 - Maaf Permaisuri
54
Bab 53 - Penyesalan Leonardo
55
Bab 54 - Kenapa Memalsukan Kematian
56
Bab 55 - Ingin pulang (Freya dan Aaron)
57
Bab 56 - Trishan Menentang
58
Bab 57 - Pergi Ke Rodelis (Freya & Aaron)
59
Bab 58 - Bertemu Calista
60
Bab 59 - Tamparan Calista
61
Bab 60 - Maaf Freya
62
Bab 61 - Dia tetap Ayahku
63
Bab 62 - Kau tak Pantas (Freya & Aaron)
64
Bab 63 - Jangan lupakan dirimu
65
Bab 64 - Kondisi semakin buruk
66
Bab 65 - Permaisuri Masih Hidup
67
Bab 66 - Rencana Trishan dan Selene
68
Bab 67 - Kehamilan (Aaron & Freya)
69
Bab 68 - Cerita Lama Terulang Kembali
70
Bab 69 - Pembicaraan Leonardo dan Freya
71
Bab 70 - Aku akan pergi
72
Bab 71 - Menemui Kepala Desa
73
Bab 72 - Maafkan Aku Calista
74
Bab 73 - Bimbang Memaafkan
75
Bab 74 - Pelarian Freya
76
Bab 75 - Desa Tibelia
77
Bab 76 - Pembicaraan Leonardo dan Aaron
78
Bab 77 - Bayi ini lebih penting
79
Bab 78 - Kau Akan Baik-Baik Saja
80
Bab 79 - Akan membalas dendam
81
Bab 80 - Maaf Freya 2
82
Bab 81 - Kematian Kedrick
83
Bab 82 - Pemakaman Kedrick
84
Bab 83 - Perjalanan menuju Axios
85
Bab 84 - Anastasia
86
Bab 85 - Rencana Perceraian
87
Bab 86 - Serangan Elena
88
Bab 87 - Ratu (Tamat)
89
Bab 88 - Extra Bab
90
Novel Baru Kleo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!