Bab 4 - Pesta Perjamuan

Ketiga pelayan terlihat sibuk mempersiapkan pakaian dan perhiasan Tuannya. Sedangkan Calista, ia hanya duduk tenang di meja rias. Ia menatap perhiasan yang diletakan di depannya, cantik dan mahal, tak kalah dengan gaun yang ketiganya bawa untuk Calista.

Gaun dengan renda dan berlian di setiap sisinya, gaun mengembang mewah, yang di buat hanya untuknya.

“Gaun dan perhiasan ini sangat berlebihan berikan aku gaun yang ada di lemari saja,” ucap Calista sambil menatap malas pada benda itu.

“T-tapi, Yang Mulia, gaun ini pemberian Kaisar. Beliau menyarankan Anda untuk mengenakan ini,” jawab Daisy.

“Lantas? Apa aku harus mengikuti apa yang ia katakan? Aku tuan kalian, siapa yang kalian patuhi? Aku atau kaisar,” balas Calista.

Daisy menunduk, “B-baik, Yang Mulia. Saya akan mencarikan Anda gaun yang lain.”

Sementara Daisy mencarikan gaun, Elisha dan Alie membantu Calista berdandan dan memasang perhiasan.

Calista menatap bayang dirinya di cermin, rambut gelombang coklat dan mata hijaunya itu tampak padu dengan hidung mancung dan bibir tipisnya.

“Jangan gunakan riasan itu, Elisha. Gunakan riasan yang tipis saja!” tegas Calista sambil memegang lengan Elisha yang ingin memoles wajahnya.

“A-apa, b, baik, Yang Mulia,” jawab Elisha terbata-bata.

“Dan Alie tak usah menyibukkan dirimu untuk mencari perhiasan yang cocok, aku tak akan memakai semua itu!”

Calista ingat betapa dulunya ia tak bisa lepas dari yang namanya perhiasan. Dengan gelang di kedua tangan, beberapa kalung di leher, dan cincin di setiap jari, juga gaun tebal mengembang, menjadi ciri khas Calista sebagai permaisuri yang mengikuti peraturan.

Tapi kini ia tak ingin lagi mengikuti semua aturan yang mengikatnya, aturan yang membuatnya jauh dari dirinya sendiri dan putranya.

“Aku tidak akan mengikuti peraturan, aku akan bersikap sesuai keinginanku sekarang.”

"Peraturan yang hanya membuatku menderita, aku tidak akan mengikutinya lagi."

...****************...

Di ruang pesta para bangsawan telah berkumpul, kaisar pun telah duduk di singgasananya bersama Selene. Semua orang menunggu kedatangan Calista, karna tanpa dirinya acara perjamuan tak bisa dimulai.

“Kira-kira apakah permaisuri akan datang di perjamuan kali ini?” tanya seorang Nyonya bangsawan sambil berbisik

“Tentu saja, jika tak ada permaisuri, acaranya tak akan bisa dimulai,” jawab bangsawan lainnya.

“Aku begitu penasaran, bagaimana penampilan Permaisuri setelah sembuh dari sakitnya,”

“Benar, mungkin saja ia akan hadir seperti biasa. Dengan perhiasan yang memenuhi tubuhnya, riasan tebal, dan gaun yang begitu lebar,” ucap salah satu bangsawan dengan nada merendahkan.

“Permaisuri kerajaan Lezarde, Calista Abriella memasuki ruangan!”

Saat penjaga pintu mengumumkan nama Calista dengan nyaring. Semua perhatian bangsawan pun tertuju ke arah pintu yang mulai terbuka, mereka penasaran ingin melihat penampilan permaisuri kali ini.

Ketika Calista memasuki ruang perjamuan, semua orang yang menatapnya seketika terdiam. Para bangsawan dan pelayan, semuanya terperangah. Hingga Langkah Calista pun terdengar nyaring di antara semua orang yang terpaku menatapnya itu.

Bagaimana tidak sosok yang selalu menggunakan banyak perhiasan dan riasan yang tebal, kini hadir dengan gaun putih sederhana dan jubah berwarna senada. Tidak ada perhiasan juga riasan tebal, hanya sebuah mahkota di atas kepalanya yang menjadi penjelas siapa Calista.

Meski begitu, semua orang mengagumi kecantikan sang permaisuri, bahkan para Nyonya bangsawan menutup mulut kagum mereka dengan kipas. Ya, ia begitu berbeda kali ini, meski menggunakan gaun sederhana, tetap tak bisa melepaskan kata elegan darinya.

Setiap langkahnya begitu berwibawa, walau wajahnya tanpa ekspresi, kecantikan begitu terpancar darinya.

“Benarkah dia permaisuri?”

“Betapa anggunnya beliau.”

“Aku tak percaya bisa melihat wajah asli permaisuri.”

“Kenapa dia bisa berubah jadi seperti ini.”

“Astaga beliau begitu cantik.”

Semua bisik-bisik antar bangsawan, mulai memecah keheningan di ruang perjamuan, Calista terus berjalan maju sampai di hadapan sang kaisar.

“Saya Calista Abriella, menghadap matahari kekaisaran, Kaisar Leonardo Edgar Alaric!” ucap wanita itu sambil menunduk.

Setelah mengucapkan beberapa patah kata, Calista duduk diam di singgasananya. Tak sekalipun ia menatap Kaisar, ia terus saja menatap lurus ke ruang perjamuan.

Kaisar yang sejak tadi tertegun akan penampilan Calista, diam-diam memperhatikan setiap gerak-geriknya.

“Aku mendengar kau baru saja sembuh, bagaimana keadaanmu sekarang?” tanya Leonardo membuka perbincangan.

“Seperti yang Anda lihat, Yang Mulia. Saya datang ke perjamuan ini dengan begitu sehat,” jawab Calista.

“Syukurlah jika kesehatanmu membaik,” balas Kaisar.

Jawaban dingin dan acuhnya Calista, menimbulkan pertanyaan besar bagi Kaisar. Bukankah dulu jika dia bertanya tentang keadaannya, dia menjawabnya dengan penuh cinta dan menceritakan semua yang ia alami saat sakit, tapi kenapa sekarang? Hanya jawaban singkat yang ia dapatkan.

Kaisar segera menepis pikirannya, ia melihat ke arah para bangsawan dan mengumumkan di mulainya perjamuan.

“Karna permaisuri telah datang ke perjamuan, maka aku akan memulai perjamuan yang di adakan malam ini!” ucap sang Kaisar mengumumkan.

Ya, untuk memulai perjamuan tahunan istana. Maka untuk memulainya Kaisar dan Permaisuri harus berdansa, para bangsawan baru boleh menikmati pesta setelah selesainya dansa tersebut.

Selene yang melihat Calista sejak awal memasuki ruangan. Tampak begitu kesal akannya, bagaimana tidak perubahan permaisuri telah membuat pusat perhatian beralih padanya.

‘Bukankah aku wanita paling cantik di sini? Lalu sejak kapan wanita ini berubah!’ Selene.

‘Seharusnya dia mati saja, kenapa harus hidup lagi?’ Selene.

‘Baiklah akan kubuktikan siapa yang paling berkuasa di sini, meski kau seorang permaisuri, tapi kaisar milikku dan posisimu itu adalah milikku!’ Selene.

“Yang Mulia, Ayo kita lakukan dansa pertama,” ajak Selene sambil menarik lengan Kaisar.

“Jika kita tidak berdansa kapan acaranya dimulai?” tanya Selene.

Pernyataannya membuat semua orang di perjamuan terkejut, bukankah dansa pertama hanya bisa dilakukan oleh permaisuri dan kaisar? Kenapa seseorang yang hanya berstatus selir bisa dengan berani berkata seperti itu.

Kaisar melirik ke samping, ingin melihat reaksi Calista. Jika seseorang mengusik posisinya tidakkah ia marah? Tapi apa yang di harapkan Leonardo tak terjadi. Calista masih memasang ekspresi yang sama.

“Baiklah, ayo kita lakukan dansa pertama,” jawab kaisar yang berdiri dari tempatnya.

Ia mulai berjalan menuruni anak tangga bersama Selene. Leonardo penasaran, ia ingin melihat bagaimana reaksi Calista setelah ini.

Terpopuler

Comments

Ibelmizzel

Ibelmizzel

hati permaisuri Calista udh mati utk mu kaisar rasain loe.

2024-05-05

0

Muhammad Fauzi

Muhammad Fauzi

ketika hati sudah mati maka semuanya tidak ada yg berarti....

2024-05-02

0

Ayu Dani

Ayu Dani

dasar kaisar pu Ki mai

2024-04-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Salahkah Aku Mencintaimu?
2 Bab 2 - Duke Kedrick
3 Bab 3 - Kilas Balik
4 Bab 4 - Pesta Perjamuan
5 Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu
6 Bab 6 - Pertengkaran
7 Bab 7 - Bertemu Kaisar
8 Bab 8 - Sahabat Leonardo
9 Bab 9 - Kemarahan Calista
10 Bab 10 - Kemarahan Calista 2
11 Bab 11 - Membuat Pai
12 Bab 12 - Hanya pernikahan politik
13 Bab 13 - Surat Perceraian
14 Bab 14 - Belajar Memanah
15 Bab 15 - Festival
16 Bab 16 - Daerah Lizel
17 Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?
18 Bab 18 - Kebencian Leonardo
19 Bab 19 - Masa Lalu Calista
20 Bab 20 - Membunuh permaisuri
21 Bab 21 - Luka tusuk
22 Bab 22 - Hanya Mahkota
23 Bab 23 - Dia akan pergi
24 Bab 24 - Sakit
25 Bab 25 - Mengambil Alih
26 Bab 25 - Mengambil Alih
27 Bab 26 - Cemburu
28 Bab 27 - Mengambil Alih 2
29 Bab 28 - Freya
30 Bab 29 - Kabar Kedatangannya
31 Bab 30 - Kapan kau sadar?
32 Bab 31 - Bisakah Memulai Kembali?
33 Bab 32 - Perburuan
34 Bab 33 - Pergi
35 Bab 34 - Surat Perceraian 2
36 Bab 35 - Kabar Kematian
37 Bab 36 - Kabar kematian 2
38 Bab 37 - Kesedihan Leonardo
39 Bab 38 - Aaron dan Freya
40 Bab 39 - Kembalinya Sang Permaisuri
41 40 - Mengikuti Jejak
42 Bab 41 - Kehidupan Rodelis
43 Bab 42 - Tolong Selamatkan Permaisuri
44 Bab 43 - Masa Lalu Selene
45 Bab 44 - Mulai Bangkit
46 Bab 45 - Tahun berlalu
47 Bab 46 - Apa kau menyesal?
48 Bab 47 - Ayah Mertua
49 Bab 48 - Trodeim
50 Bab 49 - Kau Masih Hidup
51 Bab 50 - Benar Yang Dikatakan Kaisar
52 Bab 51 - Pengakuan Selene
53 Bab 52 - Maaf Permaisuri
54 Bab 53 - Penyesalan Leonardo
55 Bab 54 - Kenapa Memalsukan Kematian
56 Bab 55 - Ingin pulang (Freya dan Aaron)
57 Bab 56 - Trishan Menentang
58 Bab 57 - Pergi Ke Rodelis (Freya & Aaron)
59 Bab 58 - Bertemu Calista
60 Bab 59 - Tamparan Calista
61 Bab 60 - Maaf Freya
62 Bab 61 - Dia tetap Ayahku
63 Bab 62 - Kau tak Pantas (Freya & Aaron)
64 Bab 63 - Jangan lupakan dirimu
65 Bab 64 - Kondisi semakin buruk
66 Bab 65 - Permaisuri Masih Hidup
67 Bab 66 - Rencana Trishan dan Selene
68 Bab 67 - Kehamilan (Aaron & Freya)
69 Bab 68 - Cerita Lama Terulang Kembali
70 Bab 69 - Pembicaraan Leonardo dan Freya
71 Bab 70 - Aku akan pergi
72 Bab 71 - Menemui Kepala Desa
73 Bab 72 - Maafkan Aku Calista
74 Bab 73 - Bimbang Memaafkan
75 Bab 74 - Pelarian Freya
76 Bab 75 - Desa Tibelia
77 Bab 76 - Pembicaraan Leonardo dan Aaron
78 Bab 77 - Bayi ini lebih penting
79 Bab 78 - Kau Akan Baik-Baik Saja
80 Bab 79 - Akan membalas dendam
81 Bab 80 - Maaf Freya 2
82 Bab 81 - Kematian Kedrick
83 Bab 82 - Pemakaman Kedrick
84 Bab 83 - Perjalanan menuju Axios
85 Bab 84 - Anastasia
86 Bab 85 - Rencana Perceraian
87 Bab 86 - Serangan Elena
88 Bab 87 - Ratu (Tamat)
89 Bab 88 - Extra Bab
90 Novel Baru Kleo
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 - Salahkah Aku Mencintaimu?
2
Bab 2 - Duke Kedrick
3
Bab 3 - Kilas Balik
4
Bab 4 - Pesta Perjamuan
5
Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu
6
Bab 6 - Pertengkaran
7
Bab 7 - Bertemu Kaisar
8
Bab 8 - Sahabat Leonardo
9
Bab 9 - Kemarahan Calista
10
Bab 10 - Kemarahan Calista 2
11
Bab 11 - Membuat Pai
12
Bab 12 - Hanya pernikahan politik
13
Bab 13 - Surat Perceraian
14
Bab 14 - Belajar Memanah
15
Bab 15 - Festival
16
Bab 16 - Daerah Lizel
17
Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?
18
Bab 18 - Kebencian Leonardo
19
Bab 19 - Masa Lalu Calista
20
Bab 20 - Membunuh permaisuri
21
Bab 21 - Luka tusuk
22
Bab 22 - Hanya Mahkota
23
Bab 23 - Dia akan pergi
24
Bab 24 - Sakit
25
Bab 25 - Mengambil Alih
26
Bab 25 - Mengambil Alih
27
Bab 26 - Cemburu
28
Bab 27 - Mengambil Alih 2
29
Bab 28 - Freya
30
Bab 29 - Kabar Kedatangannya
31
Bab 30 - Kapan kau sadar?
32
Bab 31 - Bisakah Memulai Kembali?
33
Bab 32 - Perburuan
34
Bab 33 - Pergi
35
Bab 34 - Surat Perceraian 2
36
Bab 35 - Kabar Kematian
37
Bab 36 - Kabar kematian 2
38
Bab 37 - Kesedihan Leonardo
39
Bab 38 - Aaron dan Freya
40
Bab 39 - Kembalinya Sang Permaisuri
41
40 - Mengikuti Jejak
42
Bab 41 - Kehidupan Rodelis
43
Bab 42 - Tolong Selamatkan Permaisuri
44
Bab 43 - Masa Lalu Selene
45
Bab 44 - Mulai Bangkit
46
Bab 45 - Tahun berlalu
47
Bab 46 - Apa kau menyesal?
48
Bab 47 - Ayah Mertua
49
Bab 48 - Trodeim
50
Bab 49 - Kau Masih Hidup
51
Bab 50 - Benar Yang Dikatakan Kaisar
52
Bab 51 - Pengakuan Selene
53
Bab 52 - Maaf Permaisuri
54
Bab 53 - Penyesalan Leonardo
55
Bab 54 - Kenapa Memalsukan Kematian
56
Bab 55 - Ingin pulang (Freya dan Aaron)
57
Bab 56 - Trishan Menentang
58
Bab 57 - Pergi Ke Rodelis (Freya & Aaron)
59
Bab 58 - Bertemu Calista
60
Bab 59 - Tamparan Calista
61
Bab 60 - Maaf Freya
62
Bab 61 - Dia tetap Ayahku
63
Bab 62 - Kau tak Pantas (Freya & Aaron)
64
Bab 63 - Jangan lupakan dirimu
65
Bab 64 - Kondisi semakin buruk
66
Bab 65 - Permaisuri Masih Hidup
67
Bab 66 - Rencana Trishan dan Selene
68
Bab 67 - Kehamilan (Aaron & Freya)
69
Bab 68 - Cerita Lama Terulang Kembali
70
Bab 69 - Pembicaraan Leonardo dan Freya
71
Bab 70 - Aku akan pergi
72
Bab 71 - Menemui Kepala Desa
73
Bab 72 - Maafkan Aku Calista
74
Bab 73 - Bimbang Memaafkan
75
Bab 74 - Pelarian Freya
76
Bab 75 - Desa Tibelia
77
Bab 76 - Pembicaraan Leonardo dan Aaron
78
Bab 77 - Bayi ini lebih penting
79
Bab 78 - Kau Akan Baik-Baik Saja
80
Bab 79 - Akan membalas dendam
81
Bab 80 - Maaf Freya 2
82
Bab 81 - Kematian Kedrick
83
Bab 82 - Pemakaman Kedrick
84
Bab 83 - Perjalanan menuju Axios
85
Bab 84 - Anastasia
86
Bab 85 - Rencana Perceraian
87
Bab 86 - Serangan Elena
88
Bab 87 - Ratu (Tamat)
89
Bab 88 - Extra Bab
90
Novel Baru Kleo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!