Bab 2 - Duke Kedrick

Sejak sadarnya Abella, istana tampak sibuk. Para pelayan tampak bekerja ekstra kali ini, mereka tahu jika Abella sembuh, maka sifat kejamnya akan kembali. Ia tak akan membiarkan para pelayan melakukan kesalahan sedikit pun.

Sedang di kamarnya, Abella yang telah berangsur membaik tengah dijenguk oleh ayah dan putranya. Duke Kedrick dan Pangeran mahkota.

“Bagaimana kondisimu, semuanya stabilkan?”

“Ya, tabib istana sudah memeriksa dan semuanya baik-baik saja, Ayah.”

“Baguslah kalau begitu, sekarang istirahatlah sampai kau benar-benar sehat, Abella.”

“Baiklah, aku akan istirahat seperti yang kau perintahkan. Tapi kabulkan dulu permintaanku,” pinta Abella.

“Ya, apa yang kau inginkan putriku?”

“Berikan aku permen cokelat di sakumu Ayah, aku ingin cokelat itu?”

Mendengar kata-kata tersebut, membuat Duke Kedrick mengingat Abella kecil. Kata-kata itu persis sama seperti yang ia katakan dulu,

Duke Kedrick menghela nafas dalam, ia tersenyum simpul ke arah Abella, “Kau masih ingat semua itu? Ayah pikir kau sudah melupakan semuanya.” Mengambil beberapa cokelat dari kantong lalu memberikannya pada Abella dan Theodore.

Wajah Abella semeringah, ia mengunyah permen cokelat tersebut bersama putranya.

Setelah kunjungan dari sang Duke dan Pangeran Mahkota selesai, Abella kembali beristirahat, ia masih belum sanggup untuk memperkerjakan tubuhnya yang masih lemah.

...****************...

Seminggu berlalu dengan cepat, tak ada kabar tentang permaisuri yang akan kembali bertugas. Orang-orang istana pun mulai bingung, apa yang terjadi dengan perempuan jahat itu.

Begitu pula dengan kaisar, sudah beberapa hari ini ia selalu menatap ke arah pintu, seolah menunggu kedatangan seseorang yang tak pasti kapan akan datang.

“Bagaimana dengan permaisuri? Apa dia sudah kembali mengemban tugasnya?”

“Belum, Yang Mulia. Beliau masih dalam tahap penyembuhan, dan belum ada kabar kapan akan kembali bertugas,” jawab sang Asisten.

“Sampai kapan perempuan itu selalu sakit, tidakkah dia tahu bahwa ia harus kembali mengemban tugasnya,” gerutunya.

Beberapa saat Leonardo terdiam dan mulai kembali menulis, tetapi tak lama ia berhenti.

“Wil, apa pesta perjamuan istana sudah disiapkan?”

“Ya, Yang Mulia. Semua sudah siap, hanya tinggal menjalankannya saja lusa nanti.”

“Ya, baguslah. Dan Wil, pastikan juga semua anggota kerajaan harus hadir, aku tak ingin melihat ada anggota kerajaan yang tak hadir!” tegas sang Kaisar.

“Baik, Yang Mulia.”

...****************...

Di lorong istana, tampak Daisy mendorong troli dengan santai. Ia melihat banyak para pelayan yang berlalu lalang, tengah bergosip tentang Tuannya.

Ya, sudah seminggu ini permaisuri belum menunjukkan tanda-tanda ia akan kembali mengemban tugas kerajaannya. Hal itu menimbulkan perbincangan di istana, baik pelayan, kesatria, atau prajurit, begitu pula dengan para bangsawan, semua membicarakannya.

Daisy merasa kasihan pada Tuannya sendiri, mereka menuntut kesempurnaan dari seorang Callista Abriella tapi selalu mencerca setiap perbuatannya.

Troli itu pun sampai ke ruangan Abella, terlihat sosok tanpa ekspresi itu tengah duduk di sofa yang menghadap langsung ke jendela.

“Yang Mulia, saya membawa tehnya lagi, dan saya akan meletakannya di sini,” ucap Daisy sambil meletakkan teh dan peralatannya di atas meja.

Tak ada jawaban dari Abella, bahkan ekspresi wajahnya tak sedikit pun berubah, ia terus saja menatap pemandangan di luar jendela. Menyaksikan musim semi pagi ini.

Melihat bunga bermekaran indah, membuat Abella mengingat masa lalunya. Ketika ia menerima lamaran kaisar, pernikahan mereka di adakan saat musim semi seperti ini.

Pernikahan yang begitu megah, dengan dekorasi dan hiasan gemerlap dan bercahaya juga makanan lezat yang berjejer rapi menunggu untuk di makan.

Pernikahannya begitu sempurna, namun sayang sikap Kaisar mengacaukan semuanya, baru saja pernikahan keduanya disahkan, Leonardo sudah pergi begitu saja. Ia sudah meninggalkan sendiri pengantin wanitanya di depan banyak orang.

Banyak para bangsawan berbisik, merasa iba juga malu untuk keadaan Abella, entah bagaimana ia harus menggambarkan perasaannya saat itu.

Perasaan kecewa dan hancurnya, terus ia dapatkan setelah menikah, tak peduli cara apa yang dilakukan Abella untuk menarik perhatian kaisar semuanya sia-sia, malah yang selalu ia dapatkan adalah cemoohan dan hinaan.

Bahkan cinta tulusnya itu, bisa dengan mudah dikalahkan oleh seorang budak, yang kini menjadi selir kesayangannya. Seolah cinta dan pengabdiannya hanya sesuatu yang tak berguna.

Abella menutup matanya dan menghela nafas panjang, mencoba mengatur nafasnya yang kembali terasa sesak.

“Yang Mulia, Anda tak papa?” tanya Alie

Abella melirik Alie, “Aku tak papa Alie, aku hanya teringat masa lalu.”

“Baiklah, Yang Mulia, kalau begitu saya akan undur diri.” Alie membungkuk dan berjalan mundur, ke tempat posisi awalnya berdiri bersama Daisy dan Elysa.

Abella menyesap tehnya dan kembali membuka buku yang diberikan Theodore untuknya kemarin.

“Alie, apakah putraku akan datang berkunjung hari ini?”

“Saya memeriksa jadwalnya, hari ini Pangeran Mahkota mengikuti banyak kelas, jadi tampaknya pangeran mahkota tak akan berkunjung, Yang Mulia.”

“Sangat disayangkan, aku tak bisa bertemu dengannya hari ini.”

Lalu Elysa yang sejak tadi diam, maju beberapa langkah dari tempatnya ke arah Abella, “Yang Mulia, saya punya kabar untuk Anda, maaf baru menyampaikannya hari ini,” ungkap Elysa sambil membungkuk.

Abella menoleh ke arah Elysa, meminta penjelasan.

“Yang Mulia, dua hari lagi acara perjamuan tahunan istana akan diadakan, dan semua a-anggota kerajaan harus hadir di sana. Maaf saya baru mengabarkannya yang mulia” ucap Elysa lagi sambil menunduk, takut melihat reaksi sang permaisuri yang akan marah.

Tapi Abella hanya diam, itu tak sesuai seperti yang ditakutkan Elysa. Wajah tanpa ekspresi itu seolah menegaskan jika kabar tersebut tak begitu penting. “Begitukah? Baiklah kita akan menghadirinya nanti,” balas Abella santai

Elysa tertegun “T-tapi, Yang Mulia, Anda tak marah pada saya? Saya terlambat memberi kabar, dan itu membuat Anda belum memesan gaun juga perhiasan!”

Abella tersenyum simpul, “Aku masih punya banyak gaun dan perhiasan untuk apa memesan yang baru?”

Elysa terdiam, mengingat dulu ketika di antara mereka terlambat memberi kabar atau melakukan sedikit kesalahan dengan gaun atau perhiasan, maka Permaisuri akan berteriak dan membentak mereka.

Tapi satu hal yang membuat ketiganya bertahan menjadi pelayan pribadi Permaisuri, adalah karena semarah apa pun Abella tak pernah memberikan hukuman fisik yang menyakiti mereka.

Dan kini Elysa merasa bingung akan perubahan sikap Abella, apa yang terjadi dengan Tuan pemarahnya ini? Seperti ada sihir yang mengubahnya dalam sekejap. Tapi di sisi lain, ada rasa senang di benak Elysa, bahwa Tuannya tak bersikap seperti dulu.

Kuharap Anda selalu baik, Yang Mulia. Sehingga rumor berlebihan tentang Anda itu menghilang. Elysa

Terpopuler

Comments

Minn

Minn

semangat permaisuriku mulai sekarang hiduplah sesuai keinginanmu abaikan saja para haters

2024-04-04

2

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

Dia rela dinilai buruk, nama baiknya dihina dan diinjak² seluruh dunia. Ya Allah, Ya Rabb begitu Hebatnya kau Abella. 👍🏻🌟😭😭😢
Dia peduli kebahagiaan semua orang, sampai bahagianya tak pernah ia urus. Dia peduli perasaan semua orang, tapi ia abai akan perasaannya. 💔💔🥀
Lihatlah Wahai Kaisar.. lihatlah pandangilah Permaisuri sebentar sahaja... agar tahu beban yg ia pikul sendiri. jangan sampai kau menyesal di kemudian hari.

2023-10-01

5

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

Sakitnya, sesaknya.. perih menyayat hatiku.. Segitu teganya.. apa aku tak pantas untuk dipandang dan mendapat cintamu.. sebegitu hina dan burukkah aku dimatamu, duhai Kasih? 🥀😢
Ku beri cinta tulus.. kau balas dengan luka hati yang selalu menganga.. tiada hentinya..
dan naas nya sampai saat ini luka itu selalu tumbuh dan tumbuh..

ingin ku benci dirimu.. tapi ku tak bisa.. cintaku mengalahkannya.
sesakit ini kah mencintaimu..
Sehina inikah nilai pengorbananku..
Tuhan... Kuatkan hatiku.. 🥀😢😭

2023-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Salahkah Aku Mencintaimu?
2 Bab 2 - Duke Kedrick
3 Bab 3 - Kilas Balik
4 Bab 4 - Pesta Perjamuan
5 Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu
6 Bab 6 - Pertengkaran
7 Bab 7 - Bertemu Kaisar
8 Bab 8 - Sahabat Leonardo
9 Bab 9 - Kemarahan Calista
10 Bab 10 - Kemarahan Calista 2
11 Bab 11 - Membuat Pai
12 Bab 12 - Hanya pernikahan politik
13 Bab 13 - Surat Perceraian
14 Bab 14 - Belajar Memanah
15 Bab 15 - Festival
16 Bab 16 - Daerah Lizel
17 Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?
18 Bab 18 - Kebencian Leonardo
19 Bab 19 - Masa Lalu Calista
20 Bab 20 - Membunuh permaisuri
21 Bab 21 - Luka tusuk
22 Bab 22 - Hanya Mahkota
23 Bab 23 - Dia akan pergi
24 Bab 24 - Sakit
25 Bab 25 - Mengambil Alih
26 Bab 25 - Mengambil Alih
27 Bab 26 - Cemburu
28 Bab 27 - Mengambil Alih 2
29 Bab 28 - Freya
30 Bab 29 - Kabar Kedatangannya
31 Bab 30 - Kapan kau sadar?
32 Bab 31 - Bisakah Memulai Kembali?
33 Bab 32 - Perburuan
34 Bab 33 - Pergi
35 Bab 34 - Surat Perceraian 2
36 Bab 35 - Kabar Kematian
37 Bab 36 - Kabar kematian 2
38 Bab 37 - Kesedihan Leonardo
39 Bab 38 - Aaron dan Freya
40 Bab 39 - Kembalinya Sang Permaisuri
41 40 - Mengikuti Jejak
42 Bab 41 - Kehidupan Rodelis
43 Bab 42 - Tolong Selamatkan Permaisuri
44 Bab 43 - Masa Lalu Selene
45 Bab 44 - Mulai Bangkit
46 Bab 45 - Tahun berlalu
47 Bab 46 - Apa kau menyesal?
48 Bab 47 - Ayah Mertua
49 Bab 48 - Trodeim
50 Bab 49 - Kau Masih Hidup
51 Bab 50 - Benar Yang Dikatakan Kaisar
52 Bab 51 - Pengakuan Selene
53 Bab 52 - Maaf Permaisuri
54 Bab 53 - Penyesalan Leonardo
55 Bab 54 - Kenapa Memalsukan Kematian
56 Bab 55 - Ingin pulang (Freya dan Aaron)
57 Bab 56 - Trishan Menentang
58 Bab 57 - Pergi Ke Rodelis (Freya & Aaron)
59 Bab 58 - Bertemu Calista
60 Bab 59 - Tamparan Calista
61 Bab 60 - Maaf Freya
62 Bab 61 - Dia tetap Ayahku
63 Bab 62 - Kau tak Pantas (Freya & Aaron)
64 Bab 63 - Jangan lupakan dirimu
65 Bab 64 - Kondisi semakin buruk
66 Bab 65 - Permaisuri Masih Hidup
67 Bab 66 - Rencana Trishan dan Selene
68 Bab 67 - Kehamilan (Aaron & Freya)
69 Bab 68 - Cerita Lama Terulang Kembali
70 Bab 69 - Pembicaraan Leonardo dan Freya
71 Bab 70 - Aku akan pergi
72 Bab 71 - Menemui Kepala Desa
73 Bab 72 - Maafkan Aku Calista
74 Bab 73 - Bimbang Memaafkan
75 Bab 74 - Pelarian Freya
76 Bab 75 - Desa Tibelia
77 Bab 76 - Pembicaraan Leonardo dan Aaron
78 Bab 77 - Bayi ini lebih penting
79 Bab 78 - Kau Akan Baik-Baik Saja
80 Bab 79 - Akan membalas dendam
81 Bab 80 - Maaf Freya 2
82 Bab 81 - Kematian Kedrick
83 Bab 82 - Pemakaman Kedrick
84 Bab 83 - Perjalanan menuju Axios
85 Bab 84 - Anastasia
86 Bab 85 - Rencana Perceraian
87 Bab 86 - Serangan Elena
88 Bab 87 - Ratu (Tamat)
89 Bab 88 - Extra Bab
90 Novel Baru Kleo
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 - Salahkah Aku Mencintaimu?
2
Bab 2 - Duke Kedrick
3
Bab 3 - Kilas Balik
4
Bab 4 - Pesta Perjamuan
5
Bab 5 - Aku menyayangimu Ibu
6
Bab 6 - Pertengkaran
7
Bab 7 - Bertemu Kaisar
8
Bab 8 - Sahabat Leonardo
9
Bab 9 - Kemarahan Calista
10
Bab 10 - Kemarahan Calista 2
11
Bab 11 - Membuat Pai
12
Bab 12 - Hanya pernikahan politik
13
Bab 13 - Surat Perceraian
14
Bab 14 - Belajar Memanah
15
Bab 15 - Festival
16
Bab 16 - Daerah Lizel
17
Bab 17 - Kenapa Kau Begitu Baik?
18
Bab 18 - Kebencian Leonardo
19
Bab 19 - Masa Lalu Calista
20
Bab 20 - Membunuh permaisuri
21
Bab 21 - Luka tusuk
22
Bab 22 - Hanya Mahkota
23
Bab 23 - Dia akan pergi
24
Bab 24 - Sakit
25
Bab 25 - Mengambil Alih
26
Bab 25 - Mengambil Alih
27
Bab 26 - Cemburu
28
Bab 27 - Mengambil Alih 2
29
Bab 28 - Freya
30
Bab 29 - Kabar Kedatangannya
31
Bab 30 - Kapan kau sadar?
32
Bab 31 - Bisakah Memulai Kembali?
33
Bab 32 - Perburuan
34
Bab 33 - Pergi
35
Bab 34 - Surat Perceraian 2
36
Bab 35 - Kabar Kematian
37
Bab 36 - Kabar kematian 2
38
Bab 37 - Kesedihan Leonardo
39
Bab 38 - Aaron dan Freya
40
Bab 39 - Kembalinya Sang Permaisuri
41
40 - Mengikuti Jejak
42
Bab 41 - Kehidupan Rodelis
43
Bab 42 - Tolong Selamatkan Permaisuri
44
Bab 43 - Masa Lalu Selene
45
Bab 44 - Mulai Bangkit
46
Bab 45 - Tahun berlalu
47
Bab 46 - Apa kau menyesal?
48
Bab 47 - Ayah Mertua
49
Bab 48 - Trodeim
50
Bab 49 - Kau Masih Hidup
51
Bab 50 - Benar Yang Dikatakan Kaisar
52
Bab 51 - Pengakuan Selene
53
Bab 52 - Maaf Permaisuri
54
Bab 53 - Penyesalan Leonardo
55
Bab 54 - Kenapa Memalsukan Kematian
56
Bab 55 - Ingin pulang (Freya dan Aaron)
57
Bab 56 - Trishan Menentang
58
Bab 57 - Pergi Ke Rodelis (Freya & Aaron)
59
Bab 58 - Bertemu Calista
60
Bab 59 - Tamparan Calista
61
Bab 60 - Maaf Freya
62
Bab 61 - Dia tetap Ayahku
63
Bab 62 - Kau tak Pantas (Freya & Aaron)
64
Bab 63 - Jangan lupakan dirimu
65
Bab 64 - Kondisi semakin buruk
66
Bab 65 - Permaisuri Masih Hidup
67
Bab 66 - Rencana Trishan dan Selene
68
Bab 67 - Kehamilan (Aaron & Freya)
69
Bab 68 - Cerita Lama Terulang Kembali
70
Bab 69 - Pembicaraan Leonardo dan Freya
71
Bab 70 - Aku akan pergi
72
Bab 71 - Menemui Kepala Desa
73
Bab 72 - Maafkan Aku Calista
74
Bab 73 - Bimbang Memaafkan
75
Bab 74 - Pelarian Freya
76
Bab 75 - Desa Tibelia
77
Bab 76 - Pembicaraan Leonardo dan Aaron
78
Bab 77 - Bayi ini lebih penting
79
Bab 78 - Kau Akan Baik-Baik Saja
80
Bab 79 - Akan membalas dendam
81
Bab 80 - Maaf Freya 2
82
Bab 81 - Kematian Kedrick
83
Bab 82 - Pemakaman Kedrick
84
Bab 83 - Perjalanan menuju Axios
85
Bab 84 - Anastasia
86
Bab 85 - Rencana Perceraian
87
Bab 86 - Serangan Elena
88
Bab 87 - Ratu (Tamat)
89
Bab 88 - Extra Bab
90
Novel Baru Kleo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!