Langkah sigap di ambil oleh Rania, dengan cepat dia melangkah dan mendorong wanita kecil itu bersama dengan tubuhnya ke tepi jalan hingga dia tersungkur.
"Awk!" Pekik Rania yang merasa perih di lututnya.
"Rania!!" Pekik Novi yang sempat melihat kejadian itu. Dengan segera Novi menghadang mobil yang akan lewat hingga dia bisa sampai di mana Rania berada.
"Rania!! Kamu nggak apa-apa?" Novi terlihat panik.
"Perih, Nov!!" Aduh Rania yang mencoba berdiri. "Awk!!"
"Tante, terima kasih!" Ucap wanita kecil yang telah di tolong oleh Rania.
"Sama-sama sayang!!" Jawab Rania lalu mengelus pipi anak yang berada di depannya.
"Gelora!" Seru Novi, melihat anak kecil itu.
Gelora hanya menganggukan kepalanya.
"Nona kecil, kenapa kau di sini?" Novi sangat panik saat melihat Gelora berada di sebrang jalan tanpa pengasuhnya.
"Novi kau mengenalnya?" Tanya Rania.
"Iya Rania. Dia anak bosku!" Seru Novi. "Ayo bangun!" Novi membantu Rania untuk bangun.
"Iiissh" ringis Rania, lututnya terluka karena tersungkur tadi.
"Rania, kau harus di obati. di kantor ada ruang perawatan, biar ku obati di sana." Ucap Novi dengan membantunya untuk berjalan.
Sementara di lobby perusahaan, Erkan sedang kebingungan mencari wanita kecil yang kini hilang dari pandangannya.
"Apa kalian melihat putriku?" Erkan berlari ke sana dan ke mari mencari Gelora. Saat sampai di pintu lobby pandangannya tertuju pada wanita yang berjalan dengan tertatih-tatih sambil berpegangan di lengan seorang wanita yang di kenal sebagai staf di perusahaannya, namun pandangannya kembali teralihkan pada wanita kecil yang di gandeng Novi di sebelah kirinya.
"Gelora!!" Gumam Erkan.
"Gelora"
"Deddy..." Pekik anak itu lalu melerai jemari Novi dan berlari pada Erkan.
Gelora segera masuk ke dalam pelukan Deddynya. "Deddy, Tante itu Mommynya, Gelora."
Rania terkesiap dengan pengakuan anak yang berada dalam pelukan Deddynya.
"Maaf, Tuan. Tadi saya menemukan Nona kecil di seberang jalan sana, dan hampir tertabrak mobil. Untung sahabat saya ini, berhasil menyelamatkannya." Ujar Novi.
"Itu benar?" Erkan memandang Gelora.
Gelora menganggukan kepalanya pertanda membenarkan.
"Maaf, Tuan. Saya minta ijin ke ruang perawatan, lutut sahabat saya lecet." Ungkap Novi.
"Kau terlukan, biar saya bantu." Sesaat kemudian tubuh Rania telah melayang ke udara, Erkan telah membawah Rania ke dalam gendongannya kemudian berlalu dari tempatnya.
Rania pun tak sempat berkata-kata karena kejadian itu begitu cepat hingga dia shok dan hanya dapat menatap pria yang kini menggedongnya menuju ruang perawatan. Sedangkan Novi hanya melongo melihat tuannya yang telah membawah sahabatnya tanpa ijin.
"Tante, tutup mulutnya. Nanti dimasukin lalat!" Ujar Gelora pada Novi yang tengah menganga.
Novi segera menutup mulutnya dan mengikuti langkah Erkan.
Erkan mendudukan Sofia di ranjang dalam ruangan yang saat ini mereka tempati.
"Trima kasih. Telah menyelamatkan putriku." Ucap Erkan.
"Haa! Iya. Saya menolong sebatas kemanusiaan." Ujar Rania.
"Tidak masalah. Saya tetap berterima kasih." Ucap Erkan tersenyum.
"Deddy.., jangan menggoda Mommy. Mommy jadi malu." Gelora segera masuk dan menaiki ranjang yang sama dengan Rania.
Ke empat mata itu saling pandang, lalu memalingkan wajah ke arah Gelora.
"Tentu sayang." Ucap erkan tersenyum.
"Maaf, Tuan. Saya permisi, mau mengobati Rania." Novi telah memegang kotak p3k di tangannya dan meminta ijin pada Erkan.
Erkan segera menghindar dari depan Rania dan di gantikan oleh Novi yang telah menarik kursi ke dekat Rania.
"Iisshh! Pelan Nov, ini perih." Ucap Rania sambil meringis.
"Mommy, sakit ya?" Tanya Gelora dan di angguki oleh Rania. Dia tak mempermasalahkan panggilan Gelora padanya, diabsudah berpikir mungkin anak ini tidak punya mommy dan mungkin merindukan sosok seorang mommy. "Deddy mempunyai obat yang sangat ampuh untuk menghilangkan rasa sakit." Lanjutnya.
"Deddy, sini! Cepat obati mommy. Lutut mommy sakit." Ucap putrinya.
Erkan menjadi salah tingkah dengan permintaan putrinya. Masalahnya Erkan tidak mungkin mempraktekan cara yang pernah dilakukannya pada Gelora dan melakukannya lagi pada Rania.
.
.
.
.
. By... By...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Modish Line
Gelora pinter amat sih😁😁
2023-09-18
0
Inna Sabrinna
lucu nya ihh 🤣
2023-05-20
0
Ani
😂😂😂😂😂😂 pinter nih Gloria...kalau gak ditutup ntar tante Novi keselek laler ya kan 😁😁😁😁😁
2023-03-15
0