Setelah kepulangan Sean ke rumah. Lelaki itu mulai beradaptasi dengan mata barunya dimana di awal setelah menerima donor mata dia sedikit mengalami masalah dengan matanya yang menjadi gampang lelah.
Marion selalu mendampingi Sean selama masa penyesuaian itu di saat putranya mengalami kesulitan.
“Sudah berhenti dan istirahat saja jika mata mu terasa lelah, jangan paksakan matamu untuk bekerja keras.”ucap Marion pada Sean saat melihat lelaki itu membaca beberapa surat kabar dan matanya menjadi berair.
“Iya ibu.”jawab Sean singkat kemudian menaruh surat kabar yang dibacanya ke rak buku yang ada di ruang baca.
Sean kemudian berdiri dan berjalan keluar dari ruang baca menuju ke kamarnya.
“Sean... biar Ibu membantumu berjalan menuju ke kamar.”ucap Marion menghampiri Sean dan mengalirkan tangannya untuk memapahnya.
Sean menolak bantuan dari ibunya karena dia merasa sudah sembuh setelah menjalani serangkaian terapi.
“Ibu tidak usah, aku bisa berjalan sendiri. Aku sudah merasa kakiku baikan.”jawab Sean meninggalkan ibunya dan berjalan sendiri melangkahkan kakinya ke depan.
Marion melihat jalannya Sean sudah sempurna dan normal, meskipun pelan. Dia pun hanya mengikutinya berjalan hingga lelaki itu sampai ke kamarnya.
“Ibu tak perlu menunggu ku. Jika ibu lelah sebaiknya Ibu beristirahat saja.”ucap Sean duduk di tempat tidur dengan pelan sambil menatap ke arah ibunya yang berdiri di depannya.
“Ya baiklah, ibu akan pergi dulu dan sebaiknya kau juga beristirahat.”jawab ibunya Sean kemudian pergi dari kamar putranya.
Di dalam kamar Sean kembali berdiri dan menuju ke salah satu laci yang ada di kamarnya.
“klik... !”Sean membuka laci dan mengeluarkan sebuah frame dari sana dan menatapnya lama.
“Alexa... apa kau merindukan ku ?”gumam Sean menyentuh foto Alexa.
Dia pun tiba-tiba teringat jika sebelum kecelakaan terjadi dia membawa akta pernikahan dan berniat akan mendaftarkan nya di pencatatan sipil.
“Oh ya... lalu bagaimana dengan akta pernikahan itu, ada di mana ?”gumam Sean mengingatnya. Dia pun mencarinya di laci ada di depannya namun tidak menemukan.
Sean beralih mencari ke laci lainnya untuk mencari akta pernikahannya, namun dia tidak menemukannya juga.
Sean tidak menyerah dan menyaring di semua laci yang ada di kamarnya.
“Akta itu tidak ada. Mungkin saja pelayanan yang ada di sini mengetahuinya.”gumam Sean.
Lelaki itu kemudian mencari pelayan yang ada di rumahnya yang kesehariannya biasa mengurusi dirinya dan menurutnya dia pasti tahu di mana akta pernikahan itu.
“Thomas... !”ucap Sean memanggil nama pelayannya.
Seorang lelaki kemudian datang dan masuk ke kamarnya.
“Ya tuan Sean, apa ada yang bisa aku lakukan untuk tuan ?”jawab pelayan tadi.
“Thomas... saat kecelakaan itu terjadi aku sedang membawa akta pernikahan. Tapi aku tidak menemukannya di sini, apa kau tahu di mana akta itu, apa kau menyimpannya ? Berikan itu pada ku.”ucap Sean panjang lebar menanyakan di mana letak akta pernikahannya.
Pelayan tadi tanya diam dan sedikit gugup. Dia berani bicara semaunya tanpa berpikir terlebih dulu dan teringat pada pesan nyonya Marion.
Flash back lima tahun yang lalu.
Sean yang dilarikan ke rumah sakit menggenggam erat sebuah akta pernikahan.
Di saat Marion datang ke rumah sakit dia mengambil akta pernikahan itu.
“Apa... Sean sudah menikah ? tapi kenapa dia tidak bilang padaku terlebih dulu ?”ucap Marion terkejut dan gemetar melihat akta di tangannya.
Dia membaca dengan detail dan terlihat berpikir siapa gadis yang dinikahi oleh putranya itu, dan tetap saja dia tak mengetahui dan mengenalmu karena nama belakang istri Sean bukan seperti nama orang di tempatnya.
Marion membawa pulang atau pernikahan itu dan menyimpannya.
“Thomas ingat, jika suatu saat tuan muda menanyakan tentang akta pernikahan, kau Jelaskan saja padanya jika kau sudah mendaftarkan atau pernikahan ini di pencatatan sipil.”ucap Marion menjelaskan dan memberi perintah pelayannya itu untuk menyembunyikan hal itu dari Sean.
Kembali ke masa sekarang.
Thomas masih diam dan menyusun kata supaya kalimat yang diucapkannya tidak salah dan menimbulkan kecurigaan.
“Tuan... tentang akta pernikahan itu, akta itu sudah tak ada lagi di rumah ini karena sudah didaftarkan ke pencatatan sipil.”jawab Thomas berbohong dan menata intonasinya supaya tidak terlihat bohong.
“Ya baiklah, terimakasih. Kau boleh pergi.”balas Sean merasa lega jika pernikahannya sudah didaftarkan dan resmi di akui di kota Paris.
Sean kemudian mengembalikan foto Alexa ke laci sebelum ibunya mengetahuinya. Dia menunggu waktu yang tepat dan akan memberitahukan pada ibunya tentang pernikahannya dengan Alexa.
Lelaki itu kemudian Kembali ke tempat tidurnya dan merebahkan dirinya.
“Alexa... tunggu aku... setelah aku benar-benar boleh aku akan kembali ke Jakarta dan menjemput mu. Kita akan tinggal di sini.”gumam Sean tersenyum kecil kemudian memejamkan matanya.
Di lain tempat di Britain tetlihat Cyrano dan Cerylle sedang duduk di ruang belajar dan mengerjakan tugas harian mereka.
Cyrille mengerjakan tugasnya dengan cepat dan menyelesaikannya lebih dulu daripada Cyrano.
“Cyrano... apa kau tidak penasaran pada daddy ? Kau tidak ingin mencari tahu tentang daddy kita ?”ucap Cyrille menaruh buku yang sudah selesai ia kerjakan dan menutupnya, menumpuknya di meja.
“Kau tahu sendiri, mommy tak pernah mau menjawab dan menjelaskan siapa daddy, dan dia selalu terlihat murung setelah kita menanyakannya. Ku kira daddy pasti bukan orang baik, makanya mommy tidak pernah memberitahukannya pada kita dan saling bersedih jika mengingatnya.”jawab Cyrano menghentikan mengerjakan tugasnya dan menanggapi perkataan saudari kembarnya.
Cyrille meskipun tak mengetahui siapa dan di mana daddy mereka, dia merasa tak rela jika saudara kembarnya menyebutnya lelaki yang buruk atau tepatnya tidak bertanggung jawab.
“Cyrano... kau tidak punya buktinya jadi tidak tahu seperti apa daddy kita, dan jangan mengatainya seperti itu. Apa kau pernah berpikir jika mungkin saja daddy dihapus ingatannya oleh seseorang sehingga dia melupakan mommy dan kita semua.”ucap Cyrille berimajinasi.
“phakk.... !”Cyrano memukul kepala Cyrille dengan pensilnya.
“Auwh...!”ucap gadis kecil itu merasa sakit sambil memegang kepalanya.
“Ku rasa kau kebanyakan menonton televisi. Tak mungkin seperti itu.”jawab Cyrano membantah saudara kembarnya itu dan menganggapnya terlalu berkhayal.
“Atau mungkin saja daddy mengalami kecelakaan kemudian mengalami amnesia.”jawab Cyrille kembali berimajinasi.
Dia melihat Cyrano mengambil pensil dan akan memukul kepalanya kembali.
“phakk.... !”Cyrille merebut pensil yang dipegang oleh Cyrano dan balas memukulkannya pada saudara kembarnya itu.
“Kau ini terlalu banyak menonton televisi dan sepertinya engkau kebanyakan melihat drama. Kau harusnya tidak melihat tontonan orang dewasa.”balas Cyrano kembali membantah saudara kembarnya.
“Terserah diri mu. Aku akan mencari sendiri petunjuk tentang daddy tanpa bantuan mu.”balas Cyrille sambil menjulurkan lidahnya keluar dan memegang satu matanya menatap ke arah Cyrano.
Dua anak kembar itu kemudian kejar-kejaran dan mulai saling pukul.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
jocker
bagaimana nanti suatu saat jika kamu mengetahui akta mu tidak ada
2023-01-15
0
garuda ganteng
seharusnya kau tidak percaya Bgtu saja dan menanyakan pada Asisten kepercayaanmu di mana Aku tak pernikahanmu Dengan Alexa
2023-01-15
0