Petugas medis dan polisi seketika datang ke lokasi kejadian untyk mengevaluasi korban kecelakaan maut itu.
Sebanyak 46 orang meninggal di tempat saat dievakuasi dan 73 orang mengalami luka berat, 109 orang mengalami luka ringan. Para korban kecelakaan segera dilarikan ke rumah sakit.
Sopir yang mengendarai mobil Sean meninggal di tempat kejadian, sedangkan Sean luka parah dan dalam kondisi kritis.
Pagi hari di rumah Alexa.
Gadis itu bangun dan mengambil segelas air mineral dari dapur.
“prang... !”gelas itu jatuh saat dia akan meminumnya.
“Firasat apa ini... semoga saja tidak ada kejadian buruk yang menimpa ku.”gumam Alexa memunguti pecahan gelas tadi.
Satu minggu berlalu dan Alexa yang sedang ada di rumah menunggu kepulangan Sean dan menantikan kabar bagus dari.
“Kemana Sean... dia bilang hari ini akan kembali, tapi sampai malam begini dia belum juga tiba.”gumam Alexa merasa cemas bercampur rindu mendalam.
Alexa mencoba untuk tenang dan menghubungi nomor teleponnya, namun sayang nomornya tak bisa di hubungi sama sekali. Dan dia terus mengulangi menelepon lelaki itu berulang kali dan hasilnya tetap sama.
“Sean...kau kemana ? Tak ada kabar darimu, tapi nomor mu juga tak bisa di hubungi.”gumam Alexa merasa sedih. Dia juga mencari Sean lewat akun sosial medianya namun akunnya sudah tak aktif sejak hari keberangkatan nya, bahkan tak ada berita internasional sama sekali di hari itu yang di siarkan.
Satu bulan berlalu, suatu pagi Alexa sedang duduk dan sarapan. Dia mengambil sedikit makanan.
“hueek...hueek....”gadis itu merasa perutnya penuh walaupun hanya makan beberapa sendok saja yang membuatnya merasa mual hingga membuatnya muntah.
Alexa keluar dari kamar mandi dan kembali duduk di kursi untuk melanjutkan sarapan paginya.
“Aneh... kenapa mulutku rasanya pengar. Bahkan rasa manis gula ini terasa hambar. Apa sebaiknya aku perlu memeriksakannya ke dokter ?”ucap Alexa saat merasakan semua masakan tak seenak biasanya.
Siang hari Alexa pergi ke dokter untuk memeriksakan dirinya. Setelah lama mengantri tiba gilirannya untuk diperiksa.
“Nona anda tidak sedang sakit tapi anda sedang hamil dan usia janin anda saat ini enam minggu.”ucap dokter menjelaskan pada Alexa setelah selesai memeriksanya.
Alexa benar-benar tidak menyangka sama sekali jika dirinya hamil. Dia merasa senang dengan kabar itu meskipun di lain sisi dia juga merasa sedih karena Sean tak kunjung datang hingga hari ini.
“Terima kasih dokter.”jawab Alexa dengan tersenyum kecil. Dia pun keluar dari rumah sakit dengan membawa obat dan vitamin untuk kehamilannya.
Dua bulan berlalu, Alexa masih menunggu dan berharap Sean datang dan kembali padanya. Dia ingin melihat lelaki itu tersenyum mengetahui dirinya yang sedang mengandung anaknya.
Tiga bulan berlalu, dan sampai saat ini Sean tak kunjung datang juga. Alexa mulai berhenti berharap dan mempunyai pikiran negatif padanya.
“Sean... apa ternyata kedua orang tuamu tidak merestui pernikahan kita. Dan karena itu kau tidak kembali ke sini ? Tapi kenapa jika memang kau tak ingin meneruskan pernikahan kita, aku tak apa. Tapi setidaknya berilah penjelasan padaku bukan lari seperti ini.”ucap Alexa merasa sedih teringat pada Sean sambil mengelus perutnya yang sudah terlihat buncit.
Rey semenjak tidak melihat kepulangan Sean, lelaki yang masih menyimpan rasa pada Alexa itu setiap hari datang ke rumahnya untuk melihat keadaannya.
Suatu sore Alexa duduk di teras rumah menyirami bunga matahari di depan rumahnya. Dari kejauhan terlihat Rey turun dari mobil.
Lelaki itu memarkir mobilnya kemudian berjalan menuju ke rumah Alexa.
“Alexa... bagaimana keadaan mu hari ?”ucap Rey bertanya dan berdiri di depan bunga matahari Alexa.
“Kau baru pulang kerja ? Ya... aku baik-baik saja.”jawab Alexa menatap Rey sambil tersenyum tipis.
Ray menatap senyum Alexa. Dia bisa tahu meskipun gadis itu tersenyum padanya namun dia menyembunyikan kesedihannya.
“Alexa... kasihan sekali kau menjadi seperti ini. Seandainya saja kau tidak menikah dengan lelaki itu pasti kau tak akan menderita seperti ini.”batin Rey menatap iba pada Alexa namun dia tak bisa berbuat banyak untuk membantunya.
Tiga bulan berlalu dan saat ini usia kandungan Alexa tepat sembilan bulan. Perutnya terlihat besar tidak seukuran wanita hamil biasanya dan dia sedikit kesulitan berjalan.
Suatu malam di saat hujan deras Alexa merasakan perutnya sakit dan mulas tiada henti. Dia duduk di kursi sambil memegang perutnya.
“Apa mungkin aku mau melahirkan ? Tapi jika menurut petunjuk dokter bayi ini baru akan lahir lima hari lagi.”gumam Alexa sambil melihat kalender dinding di depannya.
Dia tak mau terjadi apa-apa pada bayi dan juga dirinya. Maka dia pun mengambil ponselnya dan segera menghubungi Rey.
“Rey... tolong aku. Tolong antar aku ke rumah sakit sekarang juga. Aku takut jika hari ini aku akan melahirkan.”ucap Alexa setelah telepon tersambung.
“Ya Alexa... kau tunggu sebentar dan siapkan semua keperluan yang akan kau bawa aku akan ke rumahmu secepatnya.”balas Rey di telepon.
Setelah panggilan berakhir Alexa segera menyiapkan semua keperluannya dan memasukkannya dalam tas.
“broom...”Di tengah hujan yang deras Rey mengeluarkan mobilnya dan berhenti di depan rumah Alexa. Dia segera masuk ke rumah begitu turun dari mobil.
“Biar aku yang membawa semua barang mu. Kau masuk dulu ke mobil.”ucap Rey pada Alexa saat melihat wanita itu membawa tas besar.
Alexa masuk ke mobil dan duduk di depan, sementara Rey memasukkan barang bawaan Alexa ke mobil.
“broom...”mobil meluncur menuju ke rumah sakit di tengah derasnya hujan dan petir yang menyambar beberapa kali.
Di lain tempat di bandara terlihat Austin yang sudah duduk di pesawat dengan tujuan Paris-Jakarta dengan tak sabar dan ingin segera bertemu dengan Alexa.
Di rumah sakit Alexa sudah berada di ruang melahirkan setelah dokter menyatakan jika dia akan melahirkan saat ini juga.
“Tolong tunggu di luar dulu, tuan. Kami akan menangani pasiennya terlebih dulu.”ucap petugas medis pada Rey kemudian segera menutup pintunya.
Rey menunggu dan duduk di kursi tunggu yang ada di luar ruangan dengan cemas.
Dua jam kemudian terdengar suara tangisan bayi dari dalam ruangan. Petugas medis membawa dua bayi dan menyerahkan pada Alexa.
“Selamat nyonya, bayi anda kembar lelaki dan perempuan.”ucap dokter.
Alexa tersenyum dan mencium buah hatinya sebentar sebelum petugas medis membawanya kembali untuk di bersihkan.
Keesokan paginya Austin tiba di bandara Jakarta. Dan dia segera naik taksi menuju ke rumah Alexa. Namun dia terkejut saat mendapati rumah itu kosong.
Di saat dia akan kembali dia bertemu dengan Rey yang baru pulang dari rumah sakit. Dia memberitahu jika Alexa Saat ini berada di rumah sakit dan dia sudah melahirkan.
“Apa... Alexa melahirkan anak kembar ? Di rumah sakit mana dia di rawat, aku akan ke sana.”ucap Austin terkejut dengan tersenyum lebar mendengar kabar itu.
Austin pun segera meluncur ke rumah sakit setelah mendapatkan alamat yang diberikan oleh Rey padanya.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Salma Suku
Kasihan Alexa dia tidak tau kalo Sean mendapat kecelakaan dan dlm keadaan kritis...
2024-08-21
0
Vincent
Kasihan bgt ada kecelakaan
2023-01-08
0
garuda ganteng
Tunggu aku ku akan dan Tunggu aku kuakan pulang
2023-01-07
0