Beberapa hari berlalu dan Alexa yang masih merindukan Sean terus mencari informasi tentang keberadaannya.
“klik.. ah... !”pekik Alexa kesal setelah berhari-hari mencari informasi tentang keberadaan Sean namun masih tetap tak menemukan sedikitpun informasi tentangnya.
“Aku tidak tahu kenapa sepertinya informasi tentang Sean dikunci oleh seseorang. Dan aku tak bisa mengaksesnya. Sean sayang ku... apa yang sebenarnya terjadi dengan mu ?”gumam Alexa menutup laptop setelah lelah mencari informasi berkaitan dengan suaminya.
“oek.... oek...”terdengar suara bayi yang menangis dengan kencang.
“Itu pasti Cyrille yang menangis.”ucap Alexa berdiri dan berjalan keluar kamar.
“Nona muda...nona Cyrille menangis.”ucap seorang pelayan wanita berjalan dengan menggendong bayi perempuan menghampiri Alexa.
Alexa kemudian menggendong Cyrille dan membawanya masuk ke kamar. Dia kemudian menyusui bayinya itu hingga kenyang.
“Tidurlah yang pulas dan cepat besar, nak.”ucap Alexa mencium bayinya yang mungil setelah bayi itu tertidur pulas dan menaruhnya ke tempat tidur.
Baru selesai menyusui Cyrille, pelayan wanita kembali datang dan mengantar Cyrano, bayi lelaki Alexa.
“Nona tuan muda Cyrano sepertinya juga harus meskipun dia tidak menangis.”ucap pelayan wanita itu menyerahkan bayi lelaki yang sedari tadi tidak tenang dan menendangkan kakinya terus menerus.
“Sayang...sini ikut bersama ibu.”ucap Alexa mengambil bayi lelakinya dari tangan pelayan lalu duduk dan menyusuinya.
“Pelan-pelan sayang minumnya.”ucap Alexa tersenyum kecil saat melihat Cyrano yang kuat menyusunya.
Sepuluh menit kemudian Cyrano tertidur dan Alexa menidurkan bayi itu di samping saudari kembarnya. Dia menatap dua malaikat kecilnya dan tersenyum tipis menatapnya.
“Sayang... kalian cepatlah besar dan temani ibu. Seandainya saja ayah mu tahu punya bayi kembar selucu kalian...”ucap Alexa lirih dengan mata yang berkaca-kaca.
Setiap hari Alexa memikirkan Sean dan membuatnya semakin sedih hingga suatu ketika dia pun memutuskan untuk mengubur kisahnya dengan lelaki itu dan menyerah mencari keberadaannya.
Empat tahun berlalu dan Alexa yang sudah lama tinggal di Britain sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan di sana.
Dia saat ini diserahi sebuah perusahaan besar oleh Austin untuk di kelola.
Di sebuah perusahaan terlihat Alexa sedang duduk di kursi dan menandatangani berkas-berkas yang ada di mejanya.
“tok... tok...”seorang gadis berkacamata mengetuk pintu ruangan Alexa.
Alexa menaruh berkas yang dipegangnya meja dan menatap ke arah pintu ruangan yang terbuka.
“Carol... ? Masuk saja.”ucap Alexa memanggil nama sekretarisnya itu dan mengizinkannya masuk setelah tahu yang datang adalah dia.
Carol masuk dan membawa setumpuk dokumen, berdiri di depan Alexa.
“Nyonya ini ada berkas yang harus segera ditandatangani.”ucap Carol menunjukkan berkas urgen dari seorang client.
“Bawa kesini berkasnya.”balas Alexa meminta berkas yang dimaksud.
Carol menyerahkan berkas itu pada Alexa, dan dia segera memeriksanya dan membubuhkan tanda tangannya segera.
“Ini bawa kembali berkasnya.”ucap Alexa menyerahkan berkasnya sudah selesai ia tanda tangani pada sekretarisnya.
“Nyonya satu jam lagi ada jadwal bertemu dengan client.”ucap Carol memberitahukan sekaligus mengingatkan jadwal hari ini.
“Baik... aku akan bersiap setelah ini.”jawab Alexa singkat.
Sekretaris Alexa segera keluar dari ruangan dengan terburu-buru sambil membawa berkas tadi, sementara Alexa membuka jadwalnya hari ini dan segera bersiap karena tiga puluh menit lagi dia juga ada janji dengan seorang client.
Di lain tempat di rumah Austin di siang hari terlihat Sebuah mobil mewah berwarna hitam masuk ke halaman rumah.
“klak.... !”dari dalam mobil keluar dua orang anak kecil memakai seragam sekolah dan mengenakan tas turun dari sana.
Seorang anak lelaki langsung berlari begitu turun dari mobil.
“Tuan muda... awas jangan lari, nanti jatuh.”ucap seorang lelaki berbaju serba hitam yang juga turun dari mobil yang bertugas menjaga dan mengawal mereka berdua.
“Aku gerah om Paul... aku mau segera masuk ke kolam.”jawab Cyrano menanggapi bodyguard Austin.
Dari belakang Cyrano terlihat Cyrille yang berjalan dengan santai. Gadis berkuncir dua itu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
“Kau melupakan sesuatu, bawa ini !”ucap Cyrille memegang sebuah benda mirip remote control berwarna hitam dengan banyak tombol di sana dan melemparnya tepat ke kepala Cyrano.
“bugh.... !”benda yang dilempar Cyrille mengenai kepala Cyrano.
“Auwh... sakit tahu. Kenapa kau selalu melempari kakakmu dengan sesuatu saat kau ingin memberikan itu padaku ?”ucap Cyrano berhenti mengambil benda yang dilempar oleh Cyrille sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.
“Siapa bilang kau kakak ku ? Aku air lebih duluan daripada dirimu, jadi akulah yang lebih tua dan kau harus memanggilku kakak.”balas Cyrille membantah perkataan Cyrano yang memperdebatkan Siapa yang lebih tua di antara mereka.
Cyrano pun tak terima dan terus membantah jika dirinya yang tertua dan merupakan anak urutan pertama.
“tap... tap... tap...”dari dalam rumah keluar seseorang berjalan menghampiri mereka karena mendengar perdebatan mereka.
“Papy... ?!”ucap dua anak kembar itu bersamaan.
“Cyrano, Cyrille kalian berdua Setiap hari selalu memperdebatkan dan mempermasalahkan siapa yang tertua dari kalian. Sekarang cepat masuk ke rumah dan ganti baju kalian.”ucapnya melerai dua anak itu dan memisahkan Cyrille yang akan menyetrum Cyrano dengan alat kejut mainan.
“Terima kasih papy.”ucap Cyrano segera berlari saat lelaki itu menggendong Cyrille.
“Papy... lepaskan aku...”ucap Cyrille berontak.
Setelah Cyrano jauh lelaki itu mengambil alat yang dipegang oleh gadis kecil itu, baru melepaskannya turun.
Cyrille segera berlari masuk ke rumah dan melempar tasnya sembarangan saat masuk ke kamarnya.
“Tuan Austin... satu jam lagi ada meeting di kantor.”ucap Paul memberitahu jadwal meeting bosnya itu.
“Tidak... aku tidak akan mengikuti meeting kali ini, ada Alexa yang akan menghandle nya. Aku di rumah saja bermain dengan si kembar itu.”jawab Austin kemudian berjalan? pergi meninggalkan Paul dan masuk ke rumah.
Di dalam rumah Austin langsung menuju ke roof top di mana di sana terdapat sebuah kolam. Apabila berenang di sana pada malam hari bisa melihat pemandangan indah lampu-lampu yang menyala juga pemandangan kota yang tampak indah jika dilihat dari atas.
“Cyrano.... kau ada tugas dari sekolah tidak ?”ucap Austin bertanya saat berdiri di depan kolam menatap ke bagian tengah di mana anak lelaki itu sedang berbaring dengan santai di atas kasur air dengan segelas jus di sampingnya.
“Papy... banyak tugas dari sekolah. Nanti saja aku kerjakan karena sangat mudah sekali. Sekarang aku ingin bersantai dulu. Papy ayo kemari !”jawab Cyrano malah mengajak kakeknya untuk ikut berenang bersamanya.
“Kau ini selalu saja seperti itu.”balas Austin tersenyum kecil menatap cucunya.
Dari belakang tiba-tiba Cyrille datang dan berlari menuju ke kolam renang.
“Cyrano kau main sendiri tidak menunggu ku.”ucap anak itu kesal. Dia lalu berhenti saat melihat kakeknya ada di tepi kolam.
“Tadi kakek menghalangi ku saat akan memberi pelajaran Cyrano. Sekarang aku akan membalasnya.
“bugh.... byur...!”Cyrille mendorong kakeknya hingga jatuh ke kolam.
“Cerylle... kau ini ya... !”gertak Austin menatap anak itu dan dia hanya tersenyum saja menatap kakeknya.
“Yeay...papy bermain bersama kita.”ucap Cyrano saat melihat kakeknya tercebur di dalam kolam dia pun segera melompat berenang mendekatinya.
Cyrille kemudian ikut melompat dan menceburkan dirinya ke kolam dan bergabung dengan mereka.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
phoenix
Kasihan kau tidak melihat ayahmu Sejak Kau lahir
2023-01-15
0
agen hijau
Up yg banyk do x kak
2023-01-07
0
dewi bumi
Awal yang Bagus dan bikin penasaran
2023-01-07
0