Eps. 11 Menjalani Terapi

Suatu hari di rumah Sean, terlihat lelaki itu duduk di tempat tidurnya. Meskipun tak bisa melihat, dia bisa merasakan sesuatu dengan tangannya.

“Aku haus...”gumam Sean sambil menyentuh lehernya.

Di meja Sean sudah tersedia semua yang diperlukan oleh lelaki itu yang sudah disiapkan oleh pelayan di rumahnya.

Namun meskipun begitu Sean tak mau menyuruh klien yang ada di rumah untuk membantunya kecuali jika dia tak bisa melakukannya sendiri.

Sean berdiri dan berjalan dengan tertatih karena kakinya belum sembuh total. Dia berjalan dengan menyentuh dinding kemudian menghitung langkah kakinya.

“Cuur...”Sean berhasil menemukan dispenser dan gelas di meja lalu menekan tombol pada dispenser untuk mengalirkan airnya.

Meskipun lelaki itu tak meminta bantuan tapi pelayanan yang ada di sana tetap berjaga di kamar atau di sekitarnya dan selalu siap kapan saja di saat lelaki itu memanggilnya atau membutuhkannya.

“tap... tap... tap...”Sean berjalan pelan sambil menghitung langkah kakinya menuju ke tempat tidurnya.

Sean duduk sambil mengambil tongkat yang ada di dekatnya dan menaruhnya ke dekat dinding supaya tidak mengganggu langkah kakinya di saat nanti berjalan kembali.

“tap... tap... tap...”seorang pelayan lain berjalan masuk ke ruangan Sean.

“Ya ada apa ?”ucap Sean saat melayani itu berhenti di depannya.

“Tuan... tiga puluh menit lagi waktunya terapi dan nyonya Marion memintaku untuk memberi tahu tuan.”ucap pelayan itu menyampaikan perintah nyonya nya.

“Baik... aku akan bersiap sekarang. Ambilkan celana hitam dan kemeja berwarna ungu di lemari sekarang.”jawab Sean menatap pelayan dengan tepat meskipun dia tak bisa melihatnya.

“Baik tuan.”jawab pelayan.

Pelayanan lelaki itu kemudian menuju ke lemari baju, mengambilkan baju dan celana sesuai dengan permintaan Sean.

“Ini tuan baju dan celananya.”ucap pelayan tadi membawa baju dan celana Sean.

Sean segera berdiri dan pelayan lelaki itu melepas baju dan memakaikannya dengan baju yang barusan diambil dari lemari.

“Parfum...”ucap Sean setelah selesai berganti baju.

“Baik tuan.”jawab pelayan tadi singkat.

Pelayan mengambil satu botol parfum yang ada di meja dan menyerahkannya pada Sean.

“Ini sudah, tolong kembalikan lagi ke tempatnya.”ucap Sean setelah selesai menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya dan menyerahkan parfum itu pada pelayannya.

Tiga puluh menit kemudian dengar suara langkah kaki kembali masuk ke kamarnya. Sejak penglihatannya hilang, Sean mencoba menghafal langkah kaki setiap orang yang ada di rumah nya.

“Ibu...”ucap Sean segera berdiri dan yakin suara berdecit itu adalah heels milik ibunya.

“Sean ayo kita berangkat ke rumah sakit sekarang untuk menjalani terapi agar kakimu segera sembuh.”jawab wanita itu kembali berjalan dan berhenti di samping Sean.

“Ya ibu.”jawab Sean merentangkan tangannya dan merangkul bau ibunya dengan erat.

Marion berjalan dengan pelan dan sabar menuntun satu-satunya putranya berjalan keluar kamar menuju ke depan rumah.

“Nyonya kruk milik tuan Sean ketinggalan.”ucap seorang pelayan yang ada di ruangan menggambarkan grup dan menyerahkannya pada ibunya Sean.

“Tak perlu... ada ibu yang membantuku berjalan. Selain itu aku juga ingin lepas dari alat bantu itu agar bisa segera berjalan normal kembali.”jawab Sean menolak, sehingga pelayan tadi menaruh kembali kruk milik Sean.

Setibanya di depan rumah, ada sebuah mobil yang sudah siap sudah dari tadi menunggu.

“klak...”driver turun dari mobil dan membukakan pintu mobil. Dia juga membantu Sean masuk dan duduk di kursi belakang.

Sedangkan ibunya Sean masih ada di luar mobil dan terlihat berbicara dengan orangnya.

“Bagaimana apakah sudah ada kabar dari iklan yang terpasang di media cetak tentang pendonor mata ?”tanya Marion pada seorang lelaki berbaju serba hitam.

“Belum nyonya hingga saat ini belum ada seseorang yang menghubungi untuk menjadi pendonor mata.”jawab lah lagi tadi menjelaskan.

Marion terlihat menarik nafas dengan berat karena berbagai upaya dan cara sudah dia tempuh untuk mencari pendonor mata tapi kenapa rasanya sulit sekali menemukan pendonor mata untuk Sean.

“Apa mungkin aku perlu membuat selebaran dan memasangnya di tempat umum ?”batin wanita itu mengira dan berpikir jika iklan yang dipasangnya di media cetak belum mengenal ke semua dan diperlukan tindakan lainnya.

“Coba kau buat pamflet, brosur atau sejenisnya lalu pasang di tempat keramaian atau bagikan kepada siapa saja yang lewat.”ucap wanita itu dengan putus asa karena sudah melakukan berbagai upaya dan belum membuahkan hasil juga.

“Baik nyonya Marion.”jawab lelaki tadi.

Marion kemudian masuk ke mobil dan duduk di samping Sean. Dia melihat putranya itu sambil menarik nafas panjang dan berat karena merasa iba dengan kondisi Sean yang berubah drastis.

Mobil kemudian meluncur menuju ke rumah sakit tempat Sean menjalani terapi.

Selama empat tahun ini Sean tidak pergi ke kantor semenjak dia koma selama dua tahun, dan dia sama sekali tak mengetahui bagaimana kondisi perusahaanya saat ini. Bahkan dia pun tak tahu jika ibunya merahasiakan sakitnya itu dari seluruh pekerja perusahaannya demi keselamatan Sean, dan menyampaikan pada mereka semua jika Sean sedang bertugas di Jerman.

“Ibu... bagaimana perusahaan saat ini ?”ucap Sean di tengah jalan.

“Kau tak perlu memikirkan perusahaan, untuk saat ini yang terpenting adalah kesehatan mu. Kau harus cepat boleh agar bisa segera kembali bekerja karena ibu harus segera kembali ke Jerman.”balas wanita itu menjelaskan dan juga menyemangati Sean.

Tak lama kemudian mobil tiba di rumah sakit. Sean berjalan dibantu oleh ibunya masuk ke rumah sakit dan menjalani fisioterapi yang sudah berlangsung selama dua tahun terakhir ini.

Di ruang terapi Sean mencoba merangsang kakinya untuk bisa berfungsi dengan normal. Dia berdiri di dinding dengan pegangan besi dan berjalan pelan.

“Alexa... tunggu aku. Sebentar lagi jika aku sudah bisa berjalan dan bisa kembali melihat, aku akan menjemput mu.”batin Sean bersemangat menjalani terapi. Bahkan dia pelan-pelan melepaskan tangannya dari pegangan besi dan berjalan sambil merentangkan kedua tangannya dan terus berjalan meskipun dia menahan rasa sakit yang teramat sangat.

Di lain tempat utusan Marion bergerak dengan cepat dan kini terlihat mereka menyebar membagikan browser pada orang-orang yang lewat di jalanan. Dan sebagian dari mereka memasang pengumuman Itu di dinding dinding jalanan juga di pepohonan dan di tempat umum lainnya.

“Donor mata dan pendonornya akan mendapatkan $ 3000 ?”ucap seorang gadis membaca pamflet yang dipasang di dinding jalanan. Namun sayang sekali meskipun hadiahnya sangat menggiurkan baginya namun tak mungkin baginya untuk menukar mata berharganya dengan sejumlah uang.

“Semoga dalam waktu dekat ini akan ada pendonor mata. Kasihan tuan Sean.”gumam lelaki yang merupakan utusan dari ibunya Sean berjalan keluar dari tengah keramaian setelah selesai membagikan pamflet dan brosur pada orang-orang di sana.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Tasya

Tasya

Bagus kak kasihan si Sean kok kecelakaannya parah sekali

2023-01-15

0

cupcake manis

cupcake manis

Ayo Sean yang semangat menjalani terapinya agar kamu bisa kembali pulih seperti sediakala dan mencari Alexa

2023-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 Nostalgia
2 Eps. 2 Pertemuan Dengan Austin
3 Eps. 3 Pernikahan
4 Eps. 4 Tak Pernah Kembali
5 Eps. 5 Pindah Ke Britain
6 Eps. 6 Kehidupan Baru
7 Eps. 7 Kelas Akselerasi
8 Eps. 8 Tidak Sabaran
9 Eps. 9 Menjemput
10 Eps. 10 Menunggu Donor Mata
11 Eps. 11 Menjalani Terapi
12 Eps. 12 Niat Untuk Donor
13 Eps. 13 Sebuah Perjanjian
14 Eps. 14 Acc Persyaratan
15 Eps. 15 Operasi
16 Eps. 16 Keluar Dari Rumah Sakit
17 Eps. 17 Mencari Akta
18 Eps. 18 Terbang Ke Jakarta
19 Eps. 19 Tidak Menemukan Alexa
20 Eps. 20 Menemui Rey
21 Eps. 21 Pencarian Kedua
22 Eps. 22 Nama Serupa
23 Eps. 23 Kembali Ke Paris
24 Eps. 24 Mencari Alexa
25 Eps. 25 Buntu
26 Eps. 26 Terus Membujuk
27 Eps. 27 Begadang
28 Eps. 28 Tak Mendapatkan Apapun
29 Eps. 29 Daftar Pencarian
30 Eps. 30 Pencarian Dimulai
31 Eps. 31 Mencuri Dengar
32 Eps. 32 Lupakan Saja Dia !
33 Eps. 33 Keluar Dari Makam
34 Eps. 34 Identitas Pendonor
35 Eps. 35 Membuat Berantakan
36 Eps. 36 Noda Coklat
37 Eps. 37 Dinner
38 Eps. 38 Kacau
39 Eps. 39 Hukuman
40 Eps. 40 Mengunjungi Makam
41 Eps. 41 Penyesalan Yang Terlambat
42 Eps. 42 Laporan Informasi
43 Eps. 43 Ke Bioskop
44 Eps. 44 Permen Karet
45 Eps 45 Donasi Untuk Panti Asuhan
46 Eps.46 Petunjuk Yang Hilang
47 Eps. 47 Parcel Untuk Sean
48 Eps 48 Agenda Meeting Dadakan
49 Eps. 49 Robot Asisten
50 Eps. 50 Tiba Di Paris
51 Eps. 51 Tak Sesusai Prediksi
52 Eps. 52 Tiba Di Rumah
53 Eps. 53 Wajah Yang Mirip
54 Eps. 54 List Destinasi
55 Eps. 55 Menyusun Rencana
56 Eps 56 Kabur
57 Eps. 57 Bertemu Daddy
58 Eps. 58 Menemukan Gelang
59 Eps. 59 Menemukan Cyrille
60 Eps. 60 Hilang
61 Eps. 61 Berebut Gelang
62 Eps. 62 Mengembalikan Gelang
63 Eps. 63 Bertemu Cyrano
64 Eps. 64 Memasang Chip
65 Eps. 65 Rencana Pertunangan
66 Eps. 66 Mengecek Akta Pernikahan
67 Eps. 67 Tak Sesuai Harapan
68 Eps. 68 Mengirim Foto
69 Eps. 69 Mencari Informasi Alexa
70 Eps. 70 Tiket Pesawat Ke Britain
71 Eps. 71 Memantau
72 Eps. 72 Menunggu Alexa
73 Eps. 73 Mengikuti Alexa
74 Eps. 74 Menculik Alexa
75 Eps. 75 Membuka Penyamaran
76 Eps. 76 Marah
77 Eps. 77 Masih Cinta
78 Eps. 78 Naif Sekali
79 Eps.79 Berangkat Diantar
80 Eps. 80 Menyusul Ke Bandara
81 Eps. 81 Mencari Marion
82 Eps. 82 Meminta Akta
83 Eps. 83 Meeting Dengan Angel
84 Eps. 84 Memantau Dari Jauh
85 Eps. 85 Sebuah Misi
86 Eps. 86 Ajakan Menikah
87 Eps. 87 Mengantar Pulang
88 Eps. 88 Hampir Kelolosan
89 Eps. 89 Menemukan Chip
90 Eps. 90 Menjemput Alexa
91 Eps. 91 Anak Siapa?
92 Eps. 92 Austin Marah
93 Eps. 93 Alexa Tertembak
94 Eps. 94 Sebuah Janji
95 Eps. 95 Mengusir Sean
96 Eps. 96 Salah Paham
97 Eps. 97 Berebut Si Kembar
98 Eps. 98 Pilih Siapa ?
99 Eps. 99 Si Kembar Hilang
100 Eps. 100 Obat Tidur
101 Eps. 101 Gudang Tua
102 Eps. 102 Tamu Tak Diundang
103 Eps. 103 Pencarian Nihil
104 Eps. 104 Melihat Foto Cyrano
105 Eps. 105 Broken Heart
106 Eps. 106 Nomor Plat Mobil
107 Eps. 107 Melepas Ikatan
108 Eps. 108 Bertemu Bryan
109 Eps. 109 Menemukan Sepatu
110 Eps. 110 Mencari Lokasi
111 Eps. 111 Menemukan Cyrano
112 Eps. 112 Pesan Untuk Austin
113 Eps. 113 Menangkap Bryan
114 Eps. 114 Meringkus Bryan
115 Eps. 115 Pernikahan Ulang
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Eps. 1 Nostalgia
2
Eps. 2 Pertemuan Dengan Austin
3
Eps. 3 Pernikahan
4
Eps. 4 Tak Pernah Kembali
5
Eps. 5 Pindah Ke Britain
6
Eps. 6 Kehidupan Baru
7
Eps. 7 Kelas Akselerasi
8
Eps. 8 Tidak Sabaran
9
Eps. 9 Menjemput
10
Eps. 10 Menunggu Donor Mata
11
Eps. 11 Menjalani Terapi
12
Eps. 12 Niat Untuk Donor
13
Eps. 13 Sebuah Perjanjian
14
Eps. 14 Acc Persyaratan
15
Eps. 15 Operasi
16
Eps. 16 Keluar Dari Rumah Sakit
17
Eps. 17 Mencari Akta
18
Eps. 18 Terbang Ke Jakarta
19
Eps. 19 Tidak Menemukan Alexa
20
Eps. 20 Menemui Rey
21
Eps. 21 Pencarian Kedua
22
Eps. 22 Nama Serupa
23
Eps. 23 Kembali Ke Paris
24
Eps. 24 Mencari Alexa
25
Eps. 25 Buntu
26
Eps. 26 Terus Membujuk
27
Eps. 27 Begadang
28
Eps. 28 Tak Mendapatkan Apapun
29
Eps. 29 Daftar Pencarian
30
Eps. 30 Pencarian Dimulai
31
Eps. 31 Mencuri Dengar
32
Eps. 32 Lupakan Saja Dia !
33
Eps. 33 Keluar Dari Makam
34
Eps. 34 Identitas Pendonor
35
Eps. 35 Membuat Berantakan
36
Eps. 36 Noda Coklat
37
Eps. 37 Dinner
38
Eps. 38 Kacau
39
Eps. 39 Hukuman
40
Eps. 40 Mengunjungi Makam
41
Eps. 41 Penyesalan Yang Terlambat
42
Eps. 42 Laporan Informasi
43
Eps. 43 Ke Bioskop
44
Eps. 44 Permen Karet
45
Eps 45 Donasi Untuk Panti Asuhan
46
Eps.46 Petunjuk Yang Hilang
47
Eps. 47 Parcel Untuk Sean
48
Eps 48 Agenda Meeting Dadakan
49
Eps. 49 Robot Asisten
50
Eps. 50 Tiba Di Paris
51
Eps. 51 Tak Sesusai Prediksi
52
Eps. 52 Tiba Di Rumah
53
Eps. 53 Wajah Yang Mirip
54
Eps. 54 List Destinasi
55
Eps. 55 Menyusun Rencana
56
Eps 56 Kabur
57
Eps. 57 Bertemu Daddy
58
Eps. 58 Menemukan Gelang
59
Eps. 59 Menemukan Cyrille
60
Eps. 60 Hilang
61
Eps. 61 Berebut Gelang
62
Eps. 62 Mengembalikan Gelang
63
Eps. 63 Bertemu Cyrano
64
Eps. 64 Memasang Chip
65
Eps. 65 Rencana Pertunangan
66
Eps. 66 Mengecek Akta Pernikahan
67
Eps. 67 Tak Sesuai Harapan
68
Eps. 68 Mengirim Foto
69
Eps. 69 Mencari Informasi Alexa
70
Eps. 70 Tiket Pesawat Ke Britain
71
Eps. 71 Memantau
72
Eps. 72 Menunggu Alexa
73
Eps. 73 Mengikuti Alexa
74
Eps. 74 Menculik Alexa
75
Eps. 75 Membuka Penyamaran
76
Eps. 76 Marah
77
Eps. 77 Masih Cinta
78
Eps. 78 Naif Sekali
79
Eps.79 Berangkat Diantar
80
Eps. 80 Menyusul Ke Bandara
81
Eps. 81 Mencari Marion
82
Eps. 82 Meminta Akta
83
Eps. 83 Meeting Dengan Angel
84
Eps. 84 Memantau Dari Jauh
85
Eps. 85 Sebuah Misi
86
Eps. 86 Ajakan Menikah
87
Eps. 87 Mengantar Pulang
88
Eps. 88 Hampir Kelolosan
89
Eps. 89 Menemukan Chip
90
Eps. 90 Menjemput Alexa
91
Eps. 91 Anak Siapa?
92
Eps. 92 Austin Marah
93
Eps. 93 Alexa Tertembak
94
Eps. 94 Sebuah Janji
95
Eps. 95 Mengusir Sean
96
Eps. 96 Salah Paham
97
Eps. 97 Berebut Si Kembar
98
Eps. 98 Pilih Siapa ?
99
Eps. 99 Si Kembar Hilang
100
Eps. 100 Obat Tidur
101
Eps. 101 Gudang Tua
102
Eps. 102 Tamu Tak Diundang
103
Eps. 103 Pencarian Nihil
104
Eps. 104 Melihat Foto Cyrano
105
Eps. 105 Broken Heart
106
Eps. 106 Nomor Plat Mobil
107
Eps. 107 Melepas Ikatan
108
Eps. 108 Bertemu Bryan
109
Eps. 109 Menemukan Sepatu
110
Eps. 110 Mencari Lokasi
111
Eps. 111 Menemukan Cyrano
112
Eps. 112 Pesan Untuk Austin
113
Eps. 113 Menangkap Bryan
114
Eps. 114 Meringkus Bryan
115
Eps. 115 Pernikahan Ulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!